Anda di halaman 1dari 41

1

BAB I
PENDAHULUAN

Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk merupakan salah satu institusi di


lingkungan pemerintah Kabupaten Nganjuk yang melaksanakan salah satu urusan
wajib pemerintah yaitu urusan kesehatan serta memiliki tugas pokok dan fungsi
pemberian pelayanan kesehatan rujukan. Di Daerah, khususnya pada kabupaten
nganjuk, kulaitas pelayanan kesehatan seringkali menjadi tolok ukur kualitas
penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Dengan begitu patut menjadi perhatian
bersama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan pada Rumah Sakit Umum
Daerah Nganjuk.
Dalam sistem manajemen kinerja, kualitas pelayanan tergolong dalam
kategori output dari sebuah kinerja sedangkan outcomenya adalah kepuasan
masyarakat. Dalam rangka mencapai output yang diinginkan tersebut diperlukan
sebuah manajemen yang komprehensif yang mencakup 5 Komponen meliputi 1)
Man (Sumber Daya Manusia); 2) Money (Pendananaan); 3) Machine (sarana
prasarana); 4) Matherial (material/bahan baku); 5) Method (Metode/ cara kerja).
Salah satu faktor paling berperan di era sekarang ini adalah komponen
method (metode/ cara kerja). Sehingga untuk mencapai output yang diharapkan
berupa pelayanan yang berkualitas maka perlu dibuat sebuah pola/ metode kerja
bagi seluruh komponen yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk. Hal ini
perlu dipersiapkan dengan baik agar seluruh komponen yang ada di Rumah Sakit
Umum Daerah Nganjuk dapat berfungsi secara sinergis untuk mencapai tujuan
bersama.
Dengan latar belakang tersebut diatas maka Rumah Sakit Umum Daerah
Nganjuk perlu menyusun dan menetapkan Pedoman Pengorganisasian Rumah
Sakit Umum Daerah Nganjuk. Pedoman pengorganisasian ini akan digunakan
sebagai acuan dalam mengorganisir seluruh komponen yang ada di Rumah Sakit
Umum Daerah Nganjuk, sesuai tugas, fungsi, level, dan struktur. Dengan adanya
pedoman pengorganisasian diharapkan pola kerja dan pengorganisasian di Rumah
Sakit Umum Daerah Nganjuk dapat lebih efektif dan efisien.

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
1
2

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk pertama didirikan pada tahun 1956
berlokasi di Desa Ganung Kidul; Kecamatan Kota dengan Kepala dr. Te Tea
Yong. Kemudian dalam rangka pengembangannya dicarilah tempat yang strategis
dan pada tahun 1963 Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk pindah ke Jalan dr.
Sutomo nomor 62 Nganjuk sampai sekarang dengan urutan Direktur sebagai
berikut :
1. dr. B. Slawat
2. dr. Koeswanto
3. dr. Alam Sanusi
4. dr. Ugik
5. dr. Warsanto
6. dr. Jarwo
7. dr. Amdad Umar Mansyur, Sp.THT (Plt. Direktur)
8. dr. Soenardi Adi Darmawan, MARS
9. dr. Muhammad Nurhadi, M.Kes (Plt. Direktur)
10. dr. Eko Sidharto
11. dr. Achmad Noeroel Cholis
12. dr. Fx Teguh Prartono HU, Sp.PD., FINASIM ( Sampai dengan Sekarang )
Tugas pokok dan fungsi utama yang diemban oleh Rumah Sakit Umum
Daerah Nganjuk adalah memberikan pelayanan kesehatan baik perorangan
maupun rujukan. Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk merupakan RSUD
dengan kelas B non pendidikan sebagaimana telah ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan pada tahun 2008.
Pada awal tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Nganjuk menetpakan dua
Rumah sakit dibawah naungannya yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk dan
Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono sebagai SKPD yang menerapkan PPK-
BLUD. Hal ini sebagai wujud respon pemerintah Kabupaten Nganjuk atas
tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik dan juga sebagai wujud
pelaksanaan amanat Undang-undang. Sebenarnya sejak tahun 2000 Rumah Sakit

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
2
3

Umum Daerah Nganjuk telah didorong untuk memiliki kemandirian keuangan


dengan penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk sebagai Unit swadana,
namun demikian dengan diterbitkannya undang-undang paket reformasi keuangan
unit swadana tidak lagi memiliki dasar hukum.
Tuntutan peningkatan kinerja dan kemandirian yang diberikan kepada
Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk menjadi lebih besar dengan penetapan
Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk sebagai BLUD. Sehingga sebagaimana
diamanatkan oleh Undang undang tujuan penetapan Rumah Sakit Umum Daerah
Nganjuk menjadi BLU adalah untuk meningkatkan kinerja Rumah Sakit Umum
Daerah Nganjuk dan mendorong kemandirian khususnya keuangan Rumah Sakit
Umum Daerah Nganjuk.
Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah
Kabupaten Nganjuk, Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk juga memegang
mandat untuk melaksanakan urusan pemerintah di bidang pelayanan publik
khususnya urusan wajib bidang kesehatan. Dalam rangka melaksanakan mandat
tersebut Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk terus melakukan perbaikan kualitas
layanan. Salah satunya dengan memberikan pelayanan yang terstandarisasi dalam
akreditasi Rumah Sakit Edisi 2012.
Selain itu seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran, Rumah
Sakit Umum Daerah Nganjuk juga terus berupaya meningkatkan pelayanan
melalui peningkatan dukungan sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia yang
dimiliki. Hal ini kemudian yang meningkatkan kelas Rumah Sakit Umum Daerah
Nganjuk dari Rumah Sakit Daerah Type C menjadi Rumah Sakit kelas B Non
Pendidikan. Peningkatan kelas ini tentunya juga diikuti oleh upaya terus menerus
oleh Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk untuk melakukan perbaikan (continous
improvement) baik dari segi pemenuhan sarana, kualitas SDM, maupun pola tata
kerja.

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
4

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

3.1 Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan
bagaimana Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk akan dibawa dan berkarya
agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan
citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi
yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen dan
pemangku kepentingan. Pernyataan Visi Rumah Sakit Umum Daerah
Nganjuk adalah
”Rumah sakit pilihan terbaik bagi masyarakat”.

3.2 Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu
gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara
Organisasi tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.
Misi yang ditetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk untuk
mencapai Visi adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada
keselamatan dan kepuasan masyarakat
2. Mengembangkan Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk melalui Pola
BLUD
3. Menyediakan sumber daya manusia yang profesional dan berhati nurani.

3.3 Falsafah
Falsafah adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar
yang dimiliki, dan menjiwai setiap gerak langkah Rumah Sakit Umum
Daerah Nganjuk. Falsafah yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah
Nganjuk adalah : pelayanan Rumah sakit Umum Daerah Nganjuk yang

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 4
5

paripurna sebagai sarana pelaksana pelayanan kesehatan rujukan yang efektif,


efisien dan professional, cepat, tepat, aman, nyaman serta sesuai dengan
standar pelayanan medik.

3.4 Nilai
Nilai merupakan sebuah kondisi ideal tertentu yang menjiwai setiap
kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk dalam melaksanakan
pelayanan. Dalam hal ini Nilai-nilai yang dimiliki Rumah Sakit Umum
Daerah Nganjuk drimuskan dalam sebuah akronim “RAPET SOLID”, yang
merupakan singkatan dari beberapa nilai sebagai berikut :
1. Ramah;
2. Peduli;
3. Terampil; dan
4. Solid;

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
6

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK

Struktur organisasi yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk


mengacu pada struktur organisasi yang ditetapkan oleh Bupati Nganjuk melalui
Perbup No 18 tahun 2009 Tentang Tugas Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Nganjuk, dimana Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk merupakan
Satuan Kerja perangkat Daerah Eselon 2 yang dipimpin oleh seorang direktur.
Secara lebih rinci struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk
sebagaimana gambar berikut :

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 6
7

STRUK TUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK KELAS B

DIREKTUR

KOMITE KOMITE WADIR WADIR UMUM &


PELAYANAN KEUANGAN SPI

BIDANG BIDANG BAGIAN


BAGIAN BAGIAN
KEPERAWATAN PELAYANAN PERENCANAAN
KEUANGAN UMUM

SEKSI SEKSI SUBBAGIAN SUBBAGIAN


TENAGA PELAYANAN SUBBAGIAN
PENYUSUNAN TATA USAHA &
KEPERAWATAN MEDIS PROGRAM
ANGGARAN KEPEGAWAIAN

SEKSI
SEKSI SUBBAGIAN
PENELITIAN & SUBBAGIAN
PENGEMBANGAN PENUNJANG PERBENDAHARA SUBBAGIAN
DIKLAT
KEPERAWATAN MEDIS AN HUKUM DAN
HUMAS

SUBBAGIAN SUBBAGIAN
SEKSI REKAM RUMAH TANGGA
AKUNTANSI &
MEDIK PELAPORAN &
PERLENGKAPAN

INSTALASI- INSTALASI INSTALASI- INSTALASI


8

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAYANAN ENDOSCOPI

Struktur organisasi Unit Pelayanan Endoskopi Rumah Sakit Umum


Daerah Nganjuk sebagai berikut :

Direktur

Kepala Unit Pelayanan Endoskopi Terpadu


Kepala Ruang
Endoskopi

PJ Endoskopi PJ Endoskopi PJ Endoskopi PJ Endoskopi


Dalam THT Bedah Paru
Perawat Mahir

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 8
9

BAB VI
URAIAN JABATAN

Uraian Jabatan pegawai di Unit Pelayanan Endoskopi sesuai dengan


keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk No.
445//411.401/2016 tentang Uraian Jabatan dan Uraian Tugas Pegawai Rumah
Sakit Umum Daerah Nganjuk adalah sebagai berikut :

6.1 Kepala Unit dan dokter Pelaksana Pelayanan Endoskopi


1. Ringkasan Tugas Jabatan
Bertugas mengatur kelancaran di unit pelayanan Endoskopi sesuai
standar operasional prosedur dan bersertifikat pelatihan endoskopi yang
telah dilatih di pusat pendidikan yang telah terakreditasi .

2. Rincian Tugas Jabatan


a. Memantau pelaksanaan tugas staf unit pelayanan Endoskopi.
b. Menyusun program kerja bersama kepala ruangan.
c. Membantu perencanaan peningkatan mutu SDM di unit pelayanan
Endoskopi.
d. Memimpin rapat staf unit pelayanan Endoskopi.
e. Melaporkan masalah yang sulit kepada direktur.
f. Ikut melaksanakan pelayanan medis di unit pelayanan Endoskopi.
g. Mengatur tugas-tugas pekerjaan para staf unit pelayanan Endoskopi.
h. Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dengan memberikan
pelayanan Endoscopy
i. Membina staf di unit pelayanan Endoskopi.
j. Mengevaluasi dan menilai staf di unit pelayanan Endoskopi.
k. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 9
10

3. Wewenang
a. Memberikan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Nganjuk melalui wakil Direktur Pelayanan dalam pengelolaan
unit pelayanan Endoskopi sesuai dengan rincian kewenangan klinis
b. Memberi pertimbangan dalam penilaian kinerja karyawan, rencana
rotasi dan mutasi setiap karyawan di unit pelayanan Endoskopi.
c. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan
pengembangan untuk unit pelayanan Endoscopy
4. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi, bertanggungjawab langsung kepada direktur
Rumah sakit Umum Nganjuk atas kelancaran pelaksanaan tugas staf
di unit pelyanan Endoskopi. Kelengkapan dokumen standar
operasional / prosedur tetap pelaksanaan kerja.
b. Secara medis, bertanggungjawab kepada direktur atas kelancaran di
unit pelayanan Endoskopi.
c. Secara Langsung melaksanakan tugas pelayanan Endoskopi.
5. Hasil Kerja
a. Terselenggaranya pelayanan secara lancar di unit pelayanan
Endoskopi
b. Terselenggaranya pelayanan dan pengelolaan pelayanan medis secara
srtuktural di unit pelayanan Endoskopi dengan baik dan lancar sesuai
Standart Operasional prosedur.
6. Bahan Kerja
a. Pasien yang akan dilakukan Endoskopi.
b. Pasien yang memerlukan konsultasi tentang Endoskopi.
7. Perangkat Kerja
a. Mesin endoskopi
8. Hubungan Jabatan
Kepala unit Endoskopi/penanggungjawab dan dokter pelakasana Unit
pelayanan Endoskopi bertanggung jawab langsung kepada direktur.

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
11

9. Keadaan Tempat Kerja


Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman,
tetapi lingkungan kerja kurang luas
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan interaksi dengan pasien dan keluarga secara
langsung, melihat, observasi kondisi pasien, bicara, berjalan, dan bekerja
dengan alat.
11. Kemungkinan Resiko Bahaya
Terpapar penyakit pasien
12. Syarat Jabatan
a. Pangkat : III a / Penata muda
b. Pengetahuan Kerja : Memahami tentang proses Endoskopi dan
komplikasi serta cara menanganinya.
c. Pendidikan Formal : Dokter spesialis penyakit dalam
d. Pelatihan/ Kursus :
- PMKP - Komunikasi Efektif
- BLS - PPI
- Pelayanan Prima - Pelatihan endoskopi bagi
dokter spesialis
- K3RS
e. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rokhani
f. Pelatihan Endoskopi

6.2 Penanggungjawab dan Dokter Pelaksanana Pelayanan Endoskopi


Penyakit Dalam
1. Ringkasan Tugas Jabatan
Bertugas mengatur kelancaran di pelayanan Endoskopi Penyakit
Dalam sesuai standar operasional prosedur dan bersertifikat pelatihan
endoskopi yang telah dilatih di pusat pendidikan yang telah
terakreditasi.

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
12

2. Rincian Tugas Jabatan


a. Memantau pelaksanaan tugas pelayanan Endoskopi Penyakit Dalam.
b. Menyusun program kerja bersama kepala ruangan.
c. Membantu perencanaan peningkatan mutu SDM pelayanan Endoskopi
Penyakit Dalam.
d. Melaporkan masalah yang sulit kepala unit Pelayanan Endoskopi.
e. Mengatur tugas-tugas pekerjaan pelayanan Endoskopi Penyakit
Dalam.
f. Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dengan memberikan
pelayanan Endoskopi Penyakit Dalam.
g. Mengevaluasi pelayanan Endoskopi Penyakit Dalam.
h. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Wewenang
a. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Unit Pelayanan Endoskopi
dalam pengelolaan pelayanan Endoskopi Penyakit Dalam sesuai
dengan rincian kewenangan klinis
b. Memberi pertimbangan dalam penilaian kinerja karawan, rencana
rotasi dan mutasi karyawan di unit pelayanan Endoskopi.
c. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan
pengembangan untuk pelayanan Endoskopi Penyakit Dalam.
4. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi, bertanggungjawab langsung kepada Kepala Unit
Pelayanan Endoskopi, atas kelengkapan dokumen standar prosedur
operasional dalam melaksanakan kerja.
b. Secara medis, bertanggungjawab kepada kepala unit pelayanan
Endoskopi atas kelancaran pelayanan Endoskopi Penyakit Dalam.
c. Secara Langsung melaksanakan tugas pelayanan Endoskopi Penyakit
Dalam.
5. Hasil Kerja
a. Terselenggaranya pelayanan Endoskopi Penyakit Dalam secara lancar
di unit pelayanan Endoskopi

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
13

b. Terselenggaranya pengelolaan pelayanan medis di unit pelayanan


Endoskopi dengan baik dan lancar sesuai Standart Prosedur
Operasional.
6. Bahan Kerja
a. Pasien yang akan dilakukan Endoskopi Penyakit Dalam.
b. Pasien yang memerlukan konsultasi tentang Endoskopi Penyakit
Dalam.
7. Perangkat Kerja
a. Mesin endoskopi
8. Hubungan Jabatan
Penanggungjawab Endoskopi Penyakit Dalam bertanggung jawab
langsung kepada kepala unit pelayanan Endoskopi Penyakit Dalam.
9. Keadaan Tempat Kerja
Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman,
tetapi lingkungan kerja kurang luas.
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan interaksi dengan pasien dan keluarga secara
langsung, melihat, observasi kondisi pasien, bicara, berjalan, dan bekerja
dengan alat.
11. Kemungkinan Resiko Bahaya
Terpapar penyakit pasien
12. Syarat Jabatan
a. Pangkat : III a / Penata muda
b. Pengetahuan Kerja : Memahami tentang proses Endoskopi
Penyakit Dalam dan komplikasi serta cara menanganinya.
c. Pendidikan Formal : Dokter spesialis penyakit dalam
d. Pelatihan/ Kursus :
- PMKP - Komunikasi Efektif
- BLS - PPI
- Pelayanan Prima - Pelatihan endoskopi bagi
dokter spesialis dalam
- K3RS

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
14

e. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rokhani

6.3 Penanggungjawab dan Dokter Pelaksanana Pelayanan Endoskopi THT


1. Ringkasan Tugas Jabatan
Bertugas mengatur kelancaran di pelayanan Endoskopi THT sesuai standar
operasional prosedur dan bersertifikat pelatihan endoskopi yang telah
dilatih di pusat pendidikan yang telah terakreditasi .
2. Rincian Tugas Jabatan
a. Memantau pelaksanaan tugas pelayanan Endoskopi THT.
b. Menyusun program kerja bersama kepala ruangan.
c. Membantu perencanaan peningkatan mutu SDM pelayanan Endoskopi
THT.
d. Melaporkan masalah yang sulit kepala unit Pelayanan Endoskopi.
e. Mengatur tugas-tugas pekerjaan pelayanan Endoskopi THT.
f. Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dengan memberikan
pelayanan Endoskopi THT sesuai dengan rincian kewenangan klinis.
g. Mengevaluasi pelayanan Endoskopi THT.
h. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Wewenang
a. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Unit Pelayanan Endoskopi
dalam pengelolaan pelayanan Endoskopi THT.
b. Memberi pertimbangan dalam penilaian kinerja karyawan, rencana
rotasi dan mutasi karyawan di unit pelayanan Endoskopi.
c. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan
pengembangan untuk pelayanan Endoskopi THT.
4. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi, bertanggungjawab langsung kepada Kepala Unit
Pelayanan Endoskopi, atas kelengkapan dokumen standar prosedur
operasional dalam melaksanakan kerja.
b. Secara medis, bertanggungjawab kepada kepala unit pelayanan
Endoskopi atas kelancaran pelayanan Endoskopi THT.
c. Secara Langsung melaksanakan tugas pelayanan Endoskopi THT.

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
15

5. Hasil Kerja
a. Terselenggaranya pelayanan Endoskopi THT secara lancar di unit
pelayanan Endoskopi
b. Terselenggaranya pengelolaan pelayanan medis di unit pelayanan
Endoskopi dengan baik dan lancar sesuai Standart Prosedur
Operasional.
6. Bahan Kerja
c. Pasien yang akan dilakukan Endoskopi THT.
d. Pasien yang memerlukan konsultasi tentang Endoskopi THT.
7. Perangkat Kerja
b. Mesin endoskopi
8. Hubungan Jabatan
Penanggungjawab Endoskopi THT bertanggung jawab langsung kepada
kepala unit pelayanan Endoskopi THT.
9. Keadaan Tempat Kerja
Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman,
tetapi lingkungan kerja kurang luas
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan interaksi dengan pasien dan keluarga secara
langsung, melihat, observasi kondisi pasien, bicara, berjalan, dan bekerja
dengan alat.
11. Kemungkinan Resiko Bahaya
Terpapar penyakit pasien
12. Syarat Jabatan
a. Pangkat : III a / Penata muda
b. Pengetahuan Kerja : Memahami tentang proses Endoskopi THT
dan komplikasi serta cara menanganinya.
c. Pendidikan Formal : Dokter spesialis penyakit THT
d. Pelatihan/ Kursus :
- PMKP - Komunikasi Efektif
- BLS - PPI

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
16

- Pelayanan Prima - Pelatihan endoskopi bagi


dokter spesialis THT
- K3RS
e. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rokhani

6.4 Penanggungjawab dan Dokter Pelaksanana Pelayanan Endoskopi Bedah


1. Ringkasan Tugas Jabatan
Bertugas mengatur kelancaran di pelayanan Endoskopi Bedah sesuai
standar operasional prosedur dan bersertifikat pelatihan endoskopi yang
telah dilatih di pusat pendidikan yang telah terakreditasi .
2. Rincian Tugas Jabatan
a. Memantau pelaksanaan tugas pelayanan Endoskopi Bedah.
b. Menyusun program kerja bersama kepala ruangan.
c. Membantu perencanaan peningkatan mutu SDM pelayanan
Endoskopi Bedah.
d. Melaporkan masalah yang sulit kepala unit Pelayanan Endoskopi.
e. Mengatur tugas-tugas pekerjaan pelayanan Endoskopi Bedah.
f. Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dengan memberikan
pelayanan Endoskopi Bedah sesuai dengan rincian kewenangan
klinis
g. Mengevaluasi pelayanan Endoskopi Bedah.
h. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan
3. Wewenang
a. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Unit Pelayanan Endoskopi
dalam pengelolaan pelayanan Endoskopi Bedah.
b. Memberi pertimbangan dalam penilaian kinerja karyawan, rencana
rotasi dan mutasi karyawan di unit pelayanan Endoskopi.
c. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan
pengembangan untuk pelayanan Endoskopi Bedah.

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
17

4. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi, bertanggungjawab langsung kepada Kepala Unit
Pelayanan Endoskopi, atas kelengkapan dokumen standar prosedur
operasional dalam melaksanakan kerja.
b. Secara medis, bertanggungjawab kepada kepala unit pelayanan
Endoskopi atas kelancaran pelayanan Endoskopi Bedah.
c. Secara Langsung melaksanakan tugas pelayanan Endoskopi Bedah.
5. Hasil Kerja
a. Terselenggaranya pelayanan Endoskopi Bedah secara lancar di unit
pelayanan Endoskopi
b. Terselenggaranya pengelolaan pelayanan medis di unit pelayanan
Endoskopi dengan baik dan lancar sesuai Standar Prosedur
Operasional.
6. Bahan Kerja
a. Pasien yang akan dilakukan Endoskopi Bedah.
b. Pasien yang memerlukan konsultasi tentang Endoskopi Bedah.
7. Perangkat Kerja
a. Mesin endoskopi
8. Hubungan Jabatan
Penanggungjawab Endoskopi Bedah bertanggung jawab langsung kepada
kepala unit pelayanan Endoskopi Bedah.
9. Keadaan Tempat Kerja
Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman,
tetapi lingkungan kerja kurang luas
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan interaksi dengan pasien dan keluarga secara
langsung, melihat, observasi kondisi pasien, bicara, berjalan, dan bekerja
dengan alat.
11. Kemungkinan Resiko Bahaya
Terpapar penyakit pasien
12. Syarat Jabatan
a. Pangkat : III a / Penata muda

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
18

b. Pengetahuan Kerja : Memahami tentang proses Endoskopi


Bedah dan komplikasi serta cara menanganinya.
c. Pendidikan Formal : Dokter spesialis penyakit bedah
d. Pelatihan/ Kursus :
- PMKP - Komunikasi Efektif
- BLS - PPI
- Pelayanan Prima - Pelatihan endoskopi bagi
dokter spesialis Bedah
- K3RS
e. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rokhani

6.5 Penanggungjawab dan Dokter Pelaksanana Pelayanan Endoskopi Paru


1. Ringkasan Tugas Jabatan
Bertugas mengatur kelancaran di pelayanan Endoskopi Paru sesuai standar
operasional prosedur dan bersertifikat pelatihan endoskopi yang telah
dilatih di pusat pendidikan yang telah terakreditasi .
2. Rincian Tugas Jabatan
a. Memantau pelaksanaan tugas pelayanan Endoskopi Paru.
b. Menyusun program kerja bersama kepala ruangan.
c. Membantu perencanaan peningkatan mutu SDM pelayanan
Endoskopi Paru.
d. Melaporkan masalah yang sulit kepala unit Pelayanan Endoskopi.
e. Mengatur tugas-tugas pekerjaan pelayanan Endoskopi Paru.
f. Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dengan memberikan
pelayanan Endoskopi Paru sesuai dengan rincian kewenangan klinis.
g. Mengevaluasi pelayanan Endoskopi Paru.
h. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan
3. Wewenang
a. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Unit Pelayanan Endoskopi
dalam pengelolaan pelayanan Endoskopi Paru.
b. Memberi pertimbangan dalam penilaian kinerja karyawan, rencana
rotasi dan mutasi karyawan di unit pelayanan Endoskopi.

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
19

c. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan


pengembangan untuk pelayanan Endoskopi Paru.
4. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi, bertanggungjawab langsung kepada Kepala Unit
Pelayanan Endoskopi, atas kelengkapan dokumen standar prosedur
operasional dalam melaksanakan kerja.
b. Secara medis, bertanggungjawab kepada kepala unit pelayanan
Endoskopi atas kelancaran pelayanan Endoskopi Paru.
c. Secara Langsung melaksanakan tugas pelayanan Endoskopi Paru.
5. Hasil Kerja
a. Terselenggaranya pelayanan Endoskopi Dalam secara lancar di unit
pelayanan Endoskopi
b. Terselenggaranya pengelolaan pelayanan medis di unit pelayanan
Endoskopi dengan baik dan lancar sesuai Standar Prosedur
Operasional.
6. Bahan Kerja
a. Pasien yang akan dilakukan Endoskopi Paru.
b. Pasien yang memerlukan konsultasi tentang Endoskopi Paru.
7. Perangkat Kerja
a. Mesin endoskopi
8. Hubungan Jabatan
Penanggungjawab Endoskopi Bedah bertanggung jawab langsung kepada
kepala unit pelayanan Endoskopi Paru.
9. Keadaan Tempat Kerja
Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman,
tetapi lingkungan kerja kurang luas
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan interaksi dengan pasien dan keluarga secara
langsung, melihat, observasi kondisi pasien, bicara, berjalan, dan bekerja
dengan alat.
11. Kemungkinan Resiko Bahaya
Terpapar penyakit pasien

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
20

12. Syarat Jabatan


a. Pangkat : III a / Penata muda
b. Pengetahuan Kerja : Memahami tentang proses Endoskopi Paru
dan komplikasi serta cara menanganinya.
c. Pendidikan Formal : Dokter spesialis penyakit paru
d. Pelatihan/ Kursus :
- PMKP - Komunikasi Efektif
- BLS - PPI
- Pelayanan Prima - Pelatihan endoskopi bagi
dokter spesialis Paru
- K3RS
e. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rokhani

6.6 Kepala Ruang


1. Ringkasan Tugas Jabatan
Bertanggungjawab langsung kepada penanggungjawab, atas kelancaran
pelayanan . unit pelayanan Endoskopi.
2. Rincian Tugas Jabatan
a. Membuat visi, misi filosofi ruangan dan rencana harian.
b. Membuat pola ketenagaan, jadwal dinas dan daftar pasien.
c. Melakukan operan, pre conference, post conference, motivasi,
pendelegasian dan supervisi kepada perawat mahir.
d. Bertanggungjawab Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien Rumah Sakit dengan audit dokumen,survey kepuasan, survey
masalah kesehatan /keperawatan.
e. Melakukan penilaian kerja kepada bawahan sebagai dasar penilaian
Prestasi Kerja pegawai oleh Pejabat penilai .
f. Melakukan supervise kepadperawat mahir Endoskopi.
g. Melakukan pengembangan staf.
h. Melakukan rapat keperawatan, ronde keperawatan, dan visite dokter.
i. Melaksanankan Asuhan dan tindakan keperawatan sesuai
kewenangan klinis berdasarkan surat penugasan klinis oleh direktur.

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
21

3. Wewenang
a. Melakukan asuhan keperawatan sesuai SPO
b. Memberi saran dan masukan kepada atasan
c. Membagi tugas kepada bawahan
d. Memberi arahan kepada bawahan
4. Tanggung Jawab
a. Ketepatan dan Kelancaran dalam pelaksanaan tugas
b. Kerahasiaan data rekam medik pasien
c. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
d. Kepuasan pasien
e. Memberi penilaian kinerja bawahan sebagai dasar pertimbangan
pejabat penilai tenaga perawat dan staf di ruang rawat inap
5. Hasil Kerja
a. Rincian kerja unit pelayanan Endoskopi.
b. Pelayanan keperawatan
c. Buku Rekam Medis
6. Bahan Kerja
a. Pasien yang akan menjalani Endoskopi
b. Pasien yang memerlukan konsultasi.
7. Perangkat Kerja
a. Mesin Endoskopi.
8. Hubungan Jabatan
Kepala ruang bertanggungjawab langsung kepada dokter
penanggungjawab dan pelaksana unit pelayanan Endoskopi.
9. Keadaan Tempat Kerja
Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman.
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan dominan interaksi dengan pasien,duduk,
melihat / observasi pasien bicara, berjalan, dan bekerja dengan alat.

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
22

11. Kemungkinan Resiko Bahaya


Terpapar penyakit pasien, tertusuk jarum suntik,terpapar cairan B3
( bahan beracur dan perbahaya ), resiko suplay air kurang dan air kotor
dapat menganggu proses Endoskopi.

12. Syarat Jabatan


a. Pangkat : Penata Muda/III a
b. Pengetahuan Kerja : Minimal menjadi perawat pelaksana 5
tahun
c. Pendidikan Formal : S1 Keperawatan, Ners.
d. Pelatihan/ Kursus :
- PMKP - Komunikasi Efektif
- BLS - PPI
- Pelayanan Prima - Pelatihan perawat mahir
- K3RS Endoskopi
e. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani.
f. Pelatihan Endoskopi

6.7 Perawat Mahir Endoskopi


1. Ringkasan Tugas Jabatan
Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan kepada pasien / masyarakat
sesuai asuhan keperawatan dengan metode study kasusyang berlaku.
2. Rincian Tugas Jabatan
a. Melaksanankan Asuhan dan tindakan keperawatan sesuai kewenangan
klinis berdasarkan surat penugasan klinis oleh direktur.
b. Membantu meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
dengan memberikan asuhan keperawatan
c. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Melaksanakan tugas jaga.
3. Wewenang
a. Melakukan asuhan keperawatan sesuai SPO
b. Memberi saran dan masukan kepada atasan

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
23

4. Tanggung Jawab
a. Ketepatan dan Kelancaran dalam pelaksanaan tugas
b. Kerahasiaan data rekam medik pasien
c. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
d. Kepuasan pasien
5. Hasil Kerja
a. Rincian kerja unit pelayanan Endoskopi.
b. Pelayanan keperawatan
c. Buku Rekam Medis
6. Bahan Kerja
a. Pasien yang akan menjalani Endoskopi
b. Pasien yang sedang dalam tahap pemulihan di ruang Endoskopi.
c. Pasien yang memerlukan konsultasi.
7. Perangkat Kerja
a. Mesin Endoskopi
8. Hubungan Jabatan
Perawat mahir Endoskopi bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Ruang
9. Keadaan Tempat Kerja
Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman.
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan dominan interaksi dengan pasien,duduk,
melihat / observasi pasien, bicara, berjalan, dan bekerja dengan alat.
11. Kemungkinan Resiko Bahaya
Terpapar penyakit pasien, tertusuk jarum suntik,terpapar cairan B3
( bahan beracur dan perbahaya ), resiko suplay air kurang dan air baku
kurang bagus dapat menganggu proses Endoskopi.
12. Syarat Jabatan
a. Pangkat : Pengatur/IIc
b. Pengetahuan Kerja : Bisa mengoperasionalkan mesin
Endoskopi.
c. Pendidikan Formal : D III Keperawatan.

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
24

d. Pelatihan/ Kursus :
- PMKP - Komunikasi Efektif
- BLS - PPI
- Pelayanan Prima - Pelatihan perawat mahir
- K3RS Endoskopi
e. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
25

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

ICU ISS
IGD

IPS
Instalasi Rawat
Jalan

IKO

Instalasi Rawat
Inap UNIT
PELAYANAN
ENDOSKOPI Instalasi
Laundry

Instalasi
Radiologi Bagian
Perencanaan & RM

Instalasi
Laboratorium Instalasi
Terpadu Instalasi Gizi Farmasi

1. Hubungan kerja dengan Instalasi Farmasi: Permintaan perbekalan farmasi


untuk stock, menggunakan buku expedisi.
2. Hubungan kerja dengan IGD : Penerimaan pasien rujukan dan non rujukan
yang masuk melalui IGD.
3. Hubungan kerja dengan Laboratorium: Untuk menunjang diagnosa
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan Patologi Anatomi.
4. Hubungan kerja dengan IKO: Untuk melakukan tindakan operasi bagi
kasus-kasus yang memerlukan tindakan tersebut.

Pedoman Pengorganisasian
25
Unit Pelayanan Endoskopi
26

5. Hubungan kerja dengan Bagian Perencanaan dan Rekam Medik: Setiap


pasien rawat inap memerlukan nomor register dan nomor rekam medik dari
bagian pendaftaran rekam medik.
6. Hubungan kerja dengan ICU: Bila ada kasus yang memerlukan perawatan
intensif.
7. Hubungan kerja dengan Instalasi Gizi: Permintaan diet bagian pasien yang
dirawat dan konsultasi gizi.
8. Hubungan kerja dengan Instalasi Radiologi: untuk menunjang diagnosa bila
diperlukan pemeriksaan radiologi.
9. Hubungan kerja dengan Instalasi Rawat Jalan: penerimaan pasien yang
masuk melalui instalasi rawat jalan.
10. Hubungan kerja dengan ISS: Untuk penyediaan alat steril disiapkan di ISS.
11. Hubungan kerja dengan IPS: Dalam pemeliharaan, maintenance alat, serta
kalibrasi alat.
12. Hubungan kerja dengan Instalasi Laundry: Penyiapan alat-alat linen untuk
pasien

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
27

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

8.1 Analisa Kebutuhan Tenaga


8.1.1 Penghitungan Kebutuhan Tenaga Sesuai Analisa Beban Kerja
a. Dokter Penanggung Jawab Dan pelaksana
Tugas Pokok
SBK
N Norma WKT (Standar
Uraian Tugas Satuan
o Waktu (mnt/th) Beban
Kerja)
1 Memantau pelaksanaan
Menit/
tugas staf unit pelayanan 15 72000 4800
Kegiatan
Endoskopi
2 Menyusun program kerja Menit/
10 72000 7200
bersama kepala ruangan Kegiatan
3 Membantu perencanaan
Menit/
peningkatan mutu SDM di 10 72000 7200
Kegiatan
unit pelayanan Endoskopi
4 Memimpin rapat staf unit Menit/
5 72000 14400
pelayanan Endoskopi Kegiatan
5 Melaporkan masalah yang
Menit/
sulit kepada Dokter 5 72000 14400
Kegiatan
Penanggung Jawab
6 Ikut melaksanakan
Menit/
pelayanan medis di unit 5 72000 14400
Kegiatan
pelayanan Endoskopi
7 Mengatur tugas-tugas
Menit/
pekerjaan para staf unit 5 72000 14400
Kegiatan
pelayanan Endoskopi
8 Membina staf di unit Menit/
5 72000 14400
pelayanan Endoskopi Kegiatan
9 Mengevaluasi dan menilai
Menit/
staf di unit pelayanan 10 72000 7200
Kegiatan
Endoskopi
10 Melaksanakan tugas dinas
Menit/
lain yang diberikan oleh 10 72000 7200
Kegiatan
atasan
- Menghitung Faktor Tugas Penunjang (FTP) dan Standar Tugas
Penunjang (STP)
Waktu
Norma WKT FTP
No Uraian Tugas Satuan Kegiatan
Waktu (mnt/th) %
(mnt/th)
Peran serta dalam 20
seminar/lokakarya
1 di bidangnya Jam/th 1200 72000 1,67

27
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
28

Keanggotaan
dalam organisasi
2 profesi 12 Jam/th 720 72000 1,00
Mengikuti kegiatan
komite
3 keperawatan 52 Jam/th 3120 72000 4,33
TOTAL Faktor Tugas Penunjang (FTP) dalam % 7,00
Standard Tugas Penunjang (STP) =(1/(1 - FTP/100) 1,08

- Menghitung Kebutuhan SDMK


Kebutuhan
Tugas Pokok Capaian SBK
No SDMK
-1 -2 -3
(2)/(3)
Memantau pelaksanaan tugas staf unit
1 500 4800 0,18
pelayanan Endoskopi
Menyusun program kerja bersama
2 500 7200 0,12
kepala ruangan
Membantu perencanaan peningkatan
3 500 7200 0,12
mutu SDM di unit pelayanan Endoskopi
Memimpin rapat staf unit pelayanan
4 500 14400 0,06
Endoskopi
Melaporkan masalah yang sulit kepada
5 500 14400 0,06
Dokter Penanggung Jawab
Ikut melaksanakan pelayanan medis di
6 500 14400 0,06
unit pelayanan Endoskopi
Mengatur tugas-tugas pekerjaan para
7 500 14400 0,06
staf unit pelayanan Endoskopi
Membina staf di unit pelayanan
8 500 14400 0,06
Endoskopi
Mengevaluasi dan menilai staf di unit
9 2 7200 0,00
pelayanan Endoskopi
Melaksanakan tugas dinas lain yang
10 500 7200 0,12
diberikan oleh atasan
JKT = Jumlah Kebutuhan Tenaga Tugas Pokok 0,85
STP = Standard Tugas Penunjang 1,08
Total Kebutuhan SDMK = JKT x STP 0,92
Pembulatan 1
Kebutuhan SDMK = 1
b. Kepala Ruang
Tugas Pokok
SBK
Norma WKT (Standar
No Uraian Tugas Satuan
Waktu (mnt/th) Beban
Kerja)
Memantau pelaksanaan
Menit/
1 tugas staf unit pelayanan 15 72000 4800
Kegiatan
Endoskopi

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
29

Menyusun program kerja Menit/


2 10 72000 7200
bersama Dokter Pelaksana Kegiatan
Membantu perencanaan
Menit/
3 peningkatan mutu SDM di 10 72000 7200
Kegiatan
unit pelayanan Endoskopi
Memimpin rapat staf unit Menit/
4 5 72000 14400
pelayanan Endoskopi Kegiatan
Melaporkan masalah yang
Menit/
5 sulit kepada Dokter 5 72000 14400
Kegiatan
Pelaksana
Ikut melaksanakan
Menit/
6 pelayanan medis di unit 5 72000 14400
Kegiatan
pelayanan Endoskopi
Mengatur tugas-tugas
Menit/
7 pekerjaan para staf unit 5 72000 14400
Kegiatan
pelayanan Endoskopi
Membina staf di unit Menit/
8 5 72000 14400
pelayanan Endoskopi Kegiatan
Mengevaluasi dan menilai
Menit/
9 staf di unit pelayanan 10 72000 7200
Kegiatan
Endoskopi
Melaksanakan tugas dinas
Menit/
10 lain yang diberikan oleh 10 72000 7200
Kegiatan
atasan

- Menghitung Faktor Tugas Penunjang (FTP) dan Standar Tugas


Penunjang (STP)
Waktu
Norma WKT FTP
No Uraian Tugas Satuan Kegiatan
Waktu (mnt/th) %
(mnt/th)
Peran serta dalam
seminar/lokakarya
1 di bidangnya 20 Jam/th 1200 72000 1,67
Keanggotaan
dalam organisasi
2 profesi 12 Jam/th 720 72000 1,00
Mengikuti kegiatan
komite
3 keperawatan 52 Jam/th 3120 72000 4,33
TOTAL Faktor Tugas Penunjang (FTP) dalam % 7,00
Standard Tugas Penunjang (STP) =(1/(1 - FTP/100) 1,08

- Menghitung Kebutuhan SDMK


Kebutuhan
N Tugas Pokok Capaian SBK
SDMK
o -1 -2 -3
(2)/(3)
Memantau pelaksanaan tugas staf unit
1 500 4800 0,18
pelayanan Endoskopi

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
30

Menyusun program kerja bersama


2 500 7200 0,12
Dokter Pelaksana
Membantu perencanaan peningkatan
3 500 7200 0,12
mutu SDM di unit pelayanan Endoskopi
Memimpin rapat staf unit pelayanan
4 500 14400 0,06
Endoskopi
Melaporkan masalah yang sulit kepada
5 500 14400 0,06
Dokter Pelaksana
Ikut melaksanakan pelayanan medis di
6 500 14400 0,06
unit pelayanan Endoskopi
Mengatur tugas-tugas pekerjaan para
7 500 14400 0,06
staf unit pelayanan Endoskopi
Membina staf di unit pelayanan
8 500 14400 0,06
Endoskopi
Mengevaluasi dan menilai staf di unit
9 2 7200 0,00
pelayanan Endoskopi
Melaksanakan tugas dinas lain yang
10 500 7200 0,12
diberikan oleh atasan
JKT = Jumlah Kebutuhan Tenaga Tugas Pokok 0,85
STP = Standard Tugas Penunjang 1,08
Total Kebutuhan SDMK = JKT x STP 0,92
Pembulatan 1
Kebutuhan SDMK = 1

c. Perawat mahir
Tugas Pokok
SBK
N Norma WKT (Standar
Uraian Tugas Satuan
o Waktu (mnt/th) Beban
Kerja)
1 Melakukan Pengkajian
Menit/
keperawatan lanjutan pada 15 72000 4800
Kegiatan
individu
2 Memberikan konsultasi
Menit/
pada pengkajian 10 72000 7200
Kegiatan
keperawatan dasar/lanjutan
3 Merumuskan diagnosa Menit/
10 72000 7200
keperawatan pada individu Kegiatan
4 Membuat prioritas Menit/
5 72000 14400
diagnosa keperawatan Kegiatan
5 Merumuskan tujuan
keperawatan pada individu
Menit/
dalam rangka menyusun 5 72000 14400
Kegiatan
rencana tindakan
keperawatan
6 Menetapkan tindakan 5 Menit/ 72000 14400
keperawatan pada individu Kegiatan
dalam rangka menyusun
rencana tindakan

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
31

keperawatan
7 Melakukan pendidikan
Menit/
kesehatan pada individu 5 72000 14400
Kegiatan
pasien
8 Merumuskan tujuan
keperawatan pada keluarga
Menit/
dalam rangka menyusun 5 72000 14400
Kegiatan
rencana tindakan
keperawatan
9 Melakukan pendampingan
Menit/
pada pasien menjelang ajal 10 72000 7200
Kegiatan
(Dying Care)
10 Melakukan komunikasi
terapeutik dalam Menit/
10 72000 7200
pemberian asuhan Kegiatan
keperawatan
11 Memberikan perawatan
Menit/
pada pasien menjelang ajal 15 72000 4800
Kegiatan
sampai dengan meninggal
12 Memberikan dukungan
Menit/
dalam proses kehilangan, 15 72000 4800
Kegiatan
berduka dan kematian
13 Melakukan evaluasi
Menit/
tindakan keperawatan 15 72000 4800
Kegiatan
kepada individu
14 Modifikasi rencana asuhan Menit/
5 72000 14400
keperawatan Kegiatan
15 Melakukan dokumentasi
Menit/
perencanaan tindakan 5 72000 14400
Kegiatan
keperawatan
16 Melakukan dokumentasi Menit/
5 72000 14400
evaluasi keperawatan Kegiatan
17 Menyusun rencana Menit/
15 72000 4800
kegiatan individu perawat Kegiatan
18 Melakukan perseptorship Menit/
10 72000 7200
dan mentorship Kegiatan
19 Melaksanakan fungsi
pengarahan pelaksanaan
Menit/
pelayanan keperawatan 5 72000 14400
Kegiatan
sebagai ketua tim atau
perawat primer
20 Melakukan survey Menit/
10 72000 7200
lapangan Kegiatan

- Menghitung Faktor Tugas Penunjang (FTP) dan Standar Tugas


Penunjang (STP)

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
32

Waktu
Norma WKT FTP
No Uraian Tugas Satuan Kegiatan
Waktu (mnt/th) %
(mnt/th)
Peran serta dalam
seminar/lokakarya
1 di bidangnya 20 Jam/th 1200 72000 1,67
Keanggotaan
dalam organisasi
2 profesi 12 Jam/th 720 72000 1,00
Mengikuti kegiatan
komite
3 keperawatan 52 Jam/th 3120 72000 4,33
TOTAL Faktor Tugas Penunjang (FTP) dalam % 7,00
Standard Tugas Penunjang (STP) =(1/(1 - FTP/100) 1,08

- Menghitung Kebutuhan SDMK


Capaia Kebutuhan
Tugas Pokok SBK
No n SDMK
-1 -3
-2 (2)/(3)
Melakukan Pengkajian keperawatan
1 500 4800 0,18
lanjutan pada individu
Memberikan konsultasi pada pengkajian
2 500 7200 0,12
keperawatan dasar/lanjutan
Merumuskan diagnosa keperawatan pada
3 500 7200 0,12
individu
4 Membuat prioritas diagnosa keperawatan 500 14400 0,06
Merumuskan tujuan keperawatan pada
5 individu dalam rangka menyusun rencana 500 14400 0,06
tindakan keperawatan
Menetapkan tindakan keperawatan pada
6 individu dalam rangka menyusun rencana 500 14400 0,06
tindakan keperawatan
Melakukan pendidikan kesehatan pada
7 500 14400 0,06
individu pasien
Merumuskan tujuan keperawatan pada
8 keluarga dalam rangka menyusun 500 14400 0,06
rencana tindakan keperawatan
Melakukan pendampingan pada pasien
9 0 7200 0,00
menjelang ajal (Dying Care)
Melakukan komunikasi terapeutik dalam
10 500 7200 0,12
pemberian asuhan keperawatan
Memberikan perawatan pada pasien
11 0 4800 0,00
menjelang ajal sampai dengan meninggal
Memberikan dukungan dalam proses
12 0 4800 0,00
kehilangan, berduka dan kematian
Melakukan evaluasi tindakan
13 500 4800 0,18
keperawatan kepada individu
14 Modifikasi rencana asuhan keperawatan 500 14400 0,06
15 Melakukan dokumentasi perencanaan 500 14400 0,06

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
33

tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi evaluasi
16 1500 14400 0,06
keperawatan
Menyusun rencana kegiatan individu
17 1500 4800 0,00
perawat
18 Melakukan perseptorship dan mentorship 500 7200 0,01
Melaksanakan fungsi pengarahan
19 pelaksanaan pelayanan keperawatan 1500 14400 0,04
sebagai ketua tim atau perawat primer
20 Melakukan survey lapangan 1500 7200 0,00
JKT = Jumlah Kebutuhan Tenaga Tugas Pokok 1,46
STP = Standard Tugas Penunjang 1,08
Total Kebutuhan SDMK = JKT x STP 1,08
Pembulatan 1,57
Kebutuhan SDMK = 2

8.1.2 Rekapitulasi Perhitungan Tenaga


No Ruang Jabatan Kebutuhan Keadaan Kekurangan
1 Unit Dokter 4 4 0
Pelayanan Pelaksana
Endoskopi

Kepala Ruang 1 1 0

Perawat Mahir 2 1 1

Jadi Kebutuhan Ketenagaan di Unit Pelayanan Endoskopi dapat


direkapitulasi sebagai berikut:
No Jabatan Kebutuhan Keadaan Kekurangan
1 Dokter Pelaksana 4 4 0
2 Kepala Ruang 1 1 0
3 Perawat Mahir 2 1 1

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
34

8.2 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil


Jumlah SDM Kualifikasi
No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Keterangan
Standar Kondisi
Kebutuhan Kondisi Kondisi
t Saat Ini Standart Kebutuhan Standart Kebutuhan
Saat Ini Saat Ini
Kepala Unit
Dokter Spesialis Pelatihan Endoskopi
1 Pelayanan 1 1 0 + - + -
Dalam untuk dokter spesialis
Endoskopi
Pelatihan Komunikasi
+ -
Efektif
Pelatihan manajemen
+ -
Nyeri
Pelatihan penanganan
+ -
pasien resiko tinggi
Pelatihan PMKP + -
Pelatihan Pasien Safety + -
Pelatihan PPI + -
Pelatihan K3 + -
Pelatihan BLS + -
Pelatihan Pelayanan
+ -
Prima
Penanggungjawab
Dokter Spesialis Pelatihan Endoskopi
2. Pelayanan 1 1 0 + - + -
Dalam untuk dokter spesialis
Endoskopi Dalam
Pelatihan Komunikasi
+ -
Efektif
Pelatihan manajemen
+ -
Nyeri
Pelatihan penanganan
+ -
pasien resiko tinggi
Pelatihan PMKP + -
Pelatihan Pasien Safety + -
Pelatihan PPI + -

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
35

Pelatihan K3 + -
Pelatihan BLS + -
Pelatihan Pelayanan
+ -
Prima
Penanggungjawab
3. Dokter Spesialis Pelatihan Endoskopi
Pelayanan 1 1 0 + - + -
THT untuk dokter spesialis
Endoskopi THT
Pelatihan Komunikasi
+ -
Efektif
Pelatihan manajemen
+ -
Nyeri
Pelatihan penanganan
+ -
pasien resiko tinggi
Pelatihan PMKP + -
Pelatihan Pasien Safety + -
Pelatihan PPI + -
Pelatihan K3 + -
Pelatihan BLS + -
Pelatihan Pelayanan
+ -
Prima
Penanggungjawab
Dokter Spesialis Pelatihan Endoskopi
4. Pelayanan 1 1 0 + - + -
Bedah untuk dokter spesialis
Endoskopi Bedah
Pelatihan Komunikasi
+ -
Efektif
Pelatihan manajemen
+ -
Nyeri
Pelatihan penanganan
+ -
pasien resiko tinggi
Pelatihan PMKP + -
Pelatihan Pasien Safety + -
Pelatihan PPI + -
Pelatihan K3 + -

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
36

Pelatihan BLS + -
Pelatihan Pelayanan
+ -
Prima
Penanggungjawab
Dokter Spesialis Pelatihan Endoskopi
5. Pelayanan 1 1 0 + - + -
Paru untuk dokter spesialis
Endoskopi Paru
Pelatihan Komunikasi
+ -
Efektif
Pelatihan manajemen
+ -
Nyeri
Pelatihan penanganan
+ -
pasien resiko tinggi
Pelatihan PMKP + -
Pelatihan Pasien Safety + -
Pelatihan PPI + -
Pelatihan K3 + -
Pelatihan BLS + -
Pelatihan Pelayanan
+ -
Prima

DIII Pelatihan Endoskopi


6 Kepala ruang 1 1 0 + - + -
Keperawatan bagi perawat
Pelatihan Komunikasi
Efektif
Pelatihan manajemen
Nyeri
Pelatihan penanganan
pasien resiko tinggi
Pelatihan Pasien Safety
Pelatihan PPI
Pelatihan K3
Pelatihan BLS
Pelatihan Pelayanan

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
37

Prima
Pelatihan manajemen
bangsal

Perawat Mahir DIII Pelatihan Komunikasi


7 6 5 1 + - + -
Keperawatan Efektif
Pelatihan manajemen
+ -
Nyeri
Pelatihan penanganan
+ -
pasien resiko tinggi
Pelatihan Pasien Safety + -
Pelatihan PPI + -
Pelatihan K3 + -
Pelatihan BLS + -
Pelatihan Pelayanan
+ -
Prima
Pelatihan perawat
mahir Endoskopi

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
38

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi dilakukan kepada pegawai baru yang masuk ke Unit


Pelayanan Endoskopi sebelum dilakukan orientasi diadakan pre test dan post test
berupa soal pilihan ganda dan tes tertulis dengan materi yang meliputi :
9.1 Jadwal Orientasi
9.1.1 Untuk Administrasi
Penanggung
No Materi Waktu
Jawab
1 Materi : 1-3 hari Kepala ruang
a. Struktur organisasi unit
pelayanan Endoskopi
b. Visi misi Rumah Sakit tugas
pokok SPO unit Endoskopi
c. Kebijakan Unit pelayanan
Endoskopi
d. Hak dan kewajiban pegawai
e. Orientasi ruangan
f. Persyaratan pasien Endoskopi
rawat jalan dan rawat inap.
g. Cara Administrasi pasien
dengan penjamin dan pasien
umum.
2 Implementasi 3 - 29 hari Kepala ruang
3 Evaluasi 30 hari Kepala ruang

9.1.2 Untuk Perawat


Penanggung
No Materi Waktu
Jawab
1 1. Materi manajemen
a. Susunan organisasi unit Hari ke 3-6 Kepala ruang
pelayanan Endoskopi
b. Visi misi Rumah Sakit tugas
pokok SPO unit Endoskopi
c. Kebijakan Unit pelayanan
Endoskopi
d. Hak dan kewajiban pegawai
2. Orientasi ruangan :
a. Orientasi budaya di unit
pelayanan Endoskopi
b. Orientasi jadwal38 dinas
perawat dan pasien yg akan

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
39

dilakukan endoscopy
c. Sosialisasi indikator mutu
d. Sosialisasi alur pasien ( rawat
jalan, rawat inap, traveling,
cito )
3. Pengenalan persiapan Endoskopi
dan pelaksanaan Endoskopi

2 Implementasi Hari ke 7-87 Kepala ruang


3 Evaluasi Hari ke 88-90 Kepala ruang

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
40

BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT
10.1 Rapat Rutin (Bulanan)
Rapat Rutin diselenggarakan pada:
Waktu : Setiap satu bulan sekali
Jam : 13.00 – Selesai
Tempat : Ruang Kepala Unit Pelayanan Endoskopi
Peserta : Seluruh Bagian Unit Pelayanana Endoskopi
Materi Rapat : 1. Evaluasi kinerja Unit Pelayanan
Endoskopi
2. Evaluasi SDM Unit Pelayanan
Endoskopi
3. Evaluasi terhadap materi dan
pelaksanaan Unit Pelayanan Endoskopi
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan, rekomendasi dan usulan kepada
pimpinan

10.2 Rapat Insidentil


Rapat Insidentil diselenggarakan pada:
Waktu : Sewaktu – waktu bila ada masalah atau
sesuatu hal yang perlu dibahas dan
diselenggarakan segera.
Jam : Sesuai Undangan
Tempat : Ruang Kepala Unit Pelayanan Endoskopi
Peserta : Seluruh Bagian Unit Pelayanana Endoskopi
Materi Rapat : Sesuai dengan masalah yang perlu bahas
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan, rekomendasi dan usulan kepada
pimpinan

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 40
41

BAB XI
PELAPORAN

11.1 Laporan Harian


Laporan harian di unit pelayanan Endoskopi adalah laporan jumlah
kunjungan pasien yang ditulis dalam buku timbang terima perawat. Dan
laporan register pasien yang ditulis dalam buku register yang
mencantumkan tanggal kunjung, nomor, alamat ,register, penjamin daan
status pasien rawat inap atau rawat jalan.

11.2 Laporan Bulanan


Laporan bulanan di unit pelayanan Endoskopi melaporkan ke Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk dengan melaporkan jumlah pasien,
status pasien, penjamin, jumlah pasien yang dilaporkan adalah jumlah
pasien per hari.

Ditetapkan di Nganjuk
Pada tanggal, 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK

dr. FX.TEGUH PRARTONO H.U, Sp.PD. FINASIM


Pembina Utama
NIP. 19590830 198703 1 007

Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 41

Anda mungkin juga menyukai