BAB I
PENDAHULUAN
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
1
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk pertama didirikan pada tahun 1956
berlokasi di Desa Ganung Kidul; Kecamatan Kota dengan Kepala dr. Te Tea
Yong. Kemudian dalam rangka pengembangannya dicarilah tempat yang strategis
dan pada tahun 1963 Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk pindah ke Jalan dr.
Sutomo nomor 62 Nganjuk sampai sekarang dengan urutan Direktur sebagai
berikut :
1. dr. B. Slawat
2. dr. Koeswanto
3. dr. Alam Sanusi
4. dr. Ugik
5. dr. Warsanto
6. dr. Jarwo
7. dr. Amdad Umar Mansyur, Sp.THT (Plt. Direktur)
8. dr. Soenardi Adi Darmawan, MARS
9. dr. Muhammad Nurhadi, M.Kes (Plt. Direktur)
10. dr. Eko Sidharto
11. dr. Achmad Noeroel Cholis
12. dr. Fx Teguh Prartono HU, Sp.PD., FINASIM ( Sampai dengan Sekarang )
Tugas pokok dan fungsi utama yang diemban oleh Rumah Sakit Umum
Daerah Nganjuk adalah memberikan pelayanan kesehatan baik perorangan
maupun rujukan. Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk merupakan RSUD
dengan kelas B non pendidikan sebagaimana telah ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan pada tahun 2008.
Pada awal tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Nganjuk menetpakan dua
Rumah sakit dibawah naungannya yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk dan
Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono sebagai SKPD yang menerapkan PPK-
BLUD. Hal ini sebagai wujud respon pemerintah Kabupaten Nganjuk atas
tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik dan juga sebagai wujud
pelaksanaan amanat Undang-undang. Sebenarnya sejak tahun 2000 Rumah Sakit
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
2
3
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
3.1 Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan
bagaimana Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk akan dibawa dan berkarya
agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan
citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi
yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen dan
pemangku kepentingan. Pernyataan Visi Rumah Sakit Umum Daerah
Nganjuk adalah
”Rumah sakit pilihan terbaik bagi masyarakat”.
3.2 Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu
gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara
Organisasi tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.
Misi yang ditetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk untuk
mencapai Visi adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada
keselamatan dan kepuasan masyarakat
2. Mengembangkan Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk melalui Pola
BLUD
3. Menyediakan sumber daya manusia yang profesional dan berhati nurani.
3.3 Falsafah
Falsafah adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar
yang dimiliki, dan menjiwai setiap gerak langkah Rumah Sakit Umum
Daerah Nganjuk. Falsafah yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah
Nganjuk adalah : pelayanan Rumah sakit Umum Daerah Nganjuk yang
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 4
5
3.4 Nilai
Nilai merupakan sebuah kondisi ideal tertentu yang menjiwai setiap
kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk dalam melaksanakan
pelayanan. Dalam hal ini Nilai-nilai yang dimiliki Rumah Sakit Umum
Daerah Nganjuk drimuskan dalam sebuah akronim “RAPET SOLID”, yang
merupakan singkatan dari beberapa nilai sebagai berikut :
1. Ramah;
2. Peduli;
3. Terampil; dan
4. Solid;
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 6
7
DIREKTUR
SEKSI
SEKSI SUBBAGIAN
PENELITIAN & SUBBAGIAN
PENGEMBANGAN PENUNJANG PERBENDAHARA SUBBAGIAN
DIKLAT
KEPERAWATAN MEDIS AN HUKUM DAN
HUMAS
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
SEKSI REKAM RUMAH TANGGA
AKUNTANSI &
MEDIK PELAPORAN &
PERLENGKAPAN
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAYANAN ENDOSCOPI
Direktur
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 8
9
BAB VI
URAIAN JABATAN
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 9
10
3. Wewenang
a. Memberikan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Nganjuk melalui wakil Direktur Pelayanan dalam pengelolaan
unit pelayanan Endoskopi sesuai dengan rincian kewenangan klinis
b. Memberi pertimbangan dalam penilaian kinerja karyawan, rencana
rotasi dan mutasi setiap karyawan di unit pelayanan Endoskopi.
c. Memberi pertimbangan dalam perencanaan investasi dan
pengembangan untuk unit pelayanan Endoscopy
4. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi, bertanggungjawab langsung kepada direktur
Rumah sakit Umum Nganjuk atas kelancaran pelaksanaan tugas staf
di unit pelyanan Endoskopi. Kelengkapan dokumen standar
operasional / prosedur tetap pelaksanaan kerja.
b. Secara medis, bertanggungjawab kepada direktur atas kelancaran di
unit pelayanan Endoskopi.
c. Secara Langsung melaksanakan tugas pelayanan Endoskopi.
5. Hasil Kerja
a. Terselenggaranya pelayanan secara lancar di unit pelayanan
Endoskopi
b. Terselenggaranya pelayanan dan pengelolaan pelayanan medis secara
srtuktural di unit pelayanan Endoskopi dengan baik dan lancar sesuai
Standart Operasional prosedur.
6. Bahan Kerja
a. Pasien yang akan dilakukan Endoskopi.
b. Pasien yang memerlukan konsultasi tentang Endoskopi.
7. Perangkat Kerja
a. Mesin endoskopi
8. Hubungan Jabatan
Kepala unit Endoskopi/penanggungjawab dan dokter pelakasana Unit
pelayanan Endoskopi bertanggung jawab langsung kepada direktur.
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
11
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
12
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
13
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
14
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
15
5. Hasil Kerja
a. Terselenggaranya pelayanan Endoskopi THT secara lancar di unit
pelayanan Endoskopi
b. Terselenggaranya pengelolaan pelayanan medis di unit pelayanan
Endoskopi dengan baik dan lancar sesuai Standart Prosedur
Operasional.
6. Bahan Kerja
c. Pasien yang akan dilakukan Endoskopi THT.
d. Pasien yang memerlukan konsultasi tentang Endoskopi THT.
7. Perangkat Kerja
b. Mesin endoskopi
8. Hubungan Jabatan
Penanggungjawab Endoskopi THT bertanggung jawab langsung kepada
kepala unit pelayanan Endoskopi THT.
9. Keadaan Tempat Kerja
Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman,
tetapi lingkungan kerja kurang luas
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan interaksi dengan pasien dan keluarga secara
langsung, melihat, observasi kondisi pasien, bicara, berjalan, dan bekerja
dengan alat.
11. Kemungkinan Resiko Bahaya
Terpapar penyakit pasien
12. Syarat Jabatan
a. Pangkat : III a / Penata muda
b. Pengetahuan Kerja : Memahami tentang proses Endoskopi THT
dan komplikasi serta cara menanganinya.
c. Pendidikan Formal : Dokter spesialis penyakit THT
d. Pelatihan/ Kursus :
- PMKP - Komunikasi Efektif
- BLS - PPI
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
16
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
17
4. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi, bertanggungjawab langsung kepada Kepala Unit
Pelayanan Endoskopi, atas kelengkapan dokumen standar prosedur
operasional dalam melaksanakan kerja.
b. Secara medis, bertanggungjawab kepada kepala unit pelayanan
Endoskopi atas kelancaran pelayanan Endoskopi Bedah.
c. Secara Langsung melaksanakan tugas pelayanan Endoskopi Bedah.
5. Hasil Kerja
a. Terselenggaranya pelayanan Endoskopi Bedah secara lancar di unit
pelayanan Endoskopi
b. Terselenggaranya pengelolaan pelayanan medis di unit pelayanan
Endoskopi dengan baik dan lancar sesuai Standar Prosedur
Operasional.
6. Bahan Kerja
a. Pasien yang akan dilakukan Endoskopi Bedah.
b. Pasien yang memerlukan konsultasi tentang Endoskopi Bedah.
7. Perangkat Kerja
a. Mesin endoskopi
8. Hubungan Jabatan
Penanggungjawab Endoskopi Bedah bertanggung jawab langsung kepada
kepala unit pelayanan Endoskopi Bedah.
9. Keadaan Tempat Kerja
Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman,
tetapi lingkungan kerja kurang luas
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan interaksi dengan pasien dan keluarga secara
langsung, melihat, observasi kondisi pasien, bicara, berjalan, dan bekerja
dengan alat.
11. Kemungkinan Resiko Bahaya
Terpapar penyakit pasien
12. Syarat Jabatan
a. Pangkat : III a / Penata muda
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
18
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
19
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
20
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
21
3. Wewenang
a. Melakukan asuhan keperawatan sesuai SPO
b. Memberi saran dan masukan kepada atasan
c. Membagi tugas kepada bawahan
d. Memberi arahan kepada bawahan
4. Tanggung Jawab
a. Ketepatan dan Kelancaran dalam pelaksanaan tugas
b. Kerahasiaan data rekam medik pasien
c. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
d. Kepuasan pasien
e. Memberi penilaian kinerja bawahan sebagai dasar pertimbangan
pejabat penilai tenaga perawat dan staf di ruang rawat inap
5. Hasil Kerja
a. Rincian kerja unit pelayanan Endoskopi.
b. Pelayanan keperawatan
c. Buku Rekam Medis
6. Bahan Kerja
a. Pasien yang akan menjalani Endoskopi
b. Pasien yang memerlukan konsultasi.
7. Perangkat Kerja
a. Mesin Endoskopi.
8. Hubungan Jabatan
Kepala ruang bertanggungjawab langsung kepada dokter
penanggungjawab dan pelaksana unit pelayanan Endoskopi.
9. Keadaan Tempat Kerja
Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman.
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan dominan interaksi dengan pasien,duduk,
melihat / observasi pasien bicara, berjalan, dan bekerja dengan alat.
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
22
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
23
4. Tanggung Jawab
a. Ketepatan dan Kelancaran dalam pelaksanaan tugas
b. Kerahasiaan data rekam medik pasien
c. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
d. Kepuasan pasien
5. Hasil Kerja
a. Rincian kerja unit pelayanan Endoskopi.
b. Pelayanan keperawatan
c. Buku Rekam Medis
6. Bahan Kerja
a. Pasien yang akan menjalani Endoskopi
b. Pasien yang sedang dalam tahap pemulihan di ruang Endoskopi.
c. Pasien yang memerlukan konsultasi.
7. Perangkat Kerja
a. Mesin Endoskopi
8. Hubungan Jabatan
Perawat mahir Endoskopi bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Ruang
9. Keadaan Tempat Kerja
Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tenang, sejuk, nyaman.
10. Upaya Fisik
Upaya fisik yang digunakan dominan interaksi dengan pasien,duduk,
melihat / observasi pasien, bicara, berjalan, dan bekerja dengan alat.
11. Kemungkinan Resiko Bahaya
Terpapar penyakit pasien, tertusuk jarum suntik,terpapar cairan B3
( bahan beracur dan perbahaya ), resiko suplay air kurang dan air baku
kurang bagus dapat menganggu proses Endoskopi.
12. Syarat Jabatan
a. Pangkat : Pengatur/IIc
b. Pengetahuan Kerja : Bisa mengoperasionalkan mesin
Endoskopi.
c. Pendidikan Formal : D III Keperawatan.
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
24
d. Pelatihan/ Kursus :
- PMKP - Komunikasi Efektif
- BLS - PPI
- Pelayanan Prima - Pelatihan perawat mahir
- K3RS Endoskopi
e. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
25
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
ICU ISS
IGD
IPS
Instalasi Rawat
Jalan
IKO
Instalasi Rawat
Inap UNIT
PELAYANAN
ENDOSKOPI Instalasi
Laundry
Instalasi
Radiologi Bagian
Perencanaan & RM
Instalasi
Laboratorium Instalasi
Terpadu Instalasi Gizi Farmasi
Pedoman Pengorganisasian
25
Unit Pelayanan Endoskopi
26
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
27
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
27
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
28
Keanggotaan
dalam organisasi
2 profesi 12 Jam/th 720 72000 1,00
Mengikuti kegiatan
komite
3 keperawatan 52 Jam/th 3120 72000 4,33
TOTAL Faktor Tugas Penunjang (FTP) dalam % 7,00
Standard Tugas Penunjang (STP) =(1/(1 - FTP/100) 1,08
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
29
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
30
c. Perawat mahir
Tugas Pokok
SBK
N Norma WKT (Standar
Uraian Tugas Satuan
o Waktu (mnt/th) Beban
Kerja)
1 Melakukan Pengkajian
Menit/
keperawatan lanjutan pada 15 72000 4800
Kegiatan
individu
2 Memberikan konsultasi
Menit/
pada pengkajian 10 72000 7200
Kegiatan
keperawatan dasar/lanjutan
3 Merumuskan diagnosa Menit/
10 72000 7200
keperawatan pada individu Kegiatan
4 Membuat prioritas Menit/
5 72000 14400
diagnosa keperawatan Kegiatan
5 Merumuskan tujuan
keperawatan pada individu
Menit/
dalam rangka menyusun 5 72000 14400
Kegiatan
rencana tindakan
keperawatan
6 Menetapkan tindakan 5 Menit/ 72000 14400
keperawatan pada individu Kegiatan
dalam rangka menyusun
rencana tindakan
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
31
keperawatan
7 Melakukan pendidikan
Menit/
kesehatan pada individu 5 72000 14400
Kegiatan
pasien
8 Merumuskan tujuan
keperawatan pada keluarga
Menit/
dalam rangka menyusun 5 72000 14400
Kegiatan
rencana tindakan
keperawatan
9 Melakukan pendampingan
Menit/
pada pasien menjelang ajal 10 72000 7200
Kegiatan
(Dying Care)
10 Melakukan komunikasi
terapeutik dalam Menit/
10 72000 7200
pemberian asuhan Kegiatan
keperawatan
11 Memberikan perawatan
Menit/
pada pasien menjelang ajal 15 72000 4800
Kegiatan
sampai dengan meninggal
12 Memberikan dukungan
Menit/
dalam proses kehilangan, 15 72000 4800
Kegiatan
berduka dan kematian
13 Melakukan evaluasi
Menit/
tindakan keperawatan 15 72000 4800
Kegiatan
kepada individu
14 Modifikasi rencana asuhan Menit/
5 72000 14400
keperawatan Kegiatan
15 Melakukan dokumentasi
Menit/
perencanaan tindakan 5 72000 14400
Kegiatan
keperawatan
16 Melakukan dokumentasi Menit/
5 72000 14400
evaluasi keperawatan Kegiatan
17 Menyusun rencana Menit/
15 72000 4800
kegiatan individu perawat Kegiatan
18 Melakukan perseptorship Menit/
10 72000 7200
dan mentorship Kegiatan
19 Melaksanakan fungsi
pengarahan pelaksanaan
Menit/
pelayanan keperawatan 5 72000 14400
Kegiatan
sebagai ketua tim atau
perawat primer
20 Melakukan survey Menit/
10 72000 7200
lapangan Kegiatan
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
32
Waktu
Norma WKT FTP
No Uraian Tugas Satuan Kegiatan
Waktu (mnt/th) %
(mnt/th)
Peran serta dalam
seminar/lokakarya
1 di bidangnya 20 Jam/th 1200 72000 1,67
Keanggotaan
dalam organisasi
2 profesi 12 Jam/th 720 72000 1,00
Mengikuti kegiatan
komite
3 keperawatan 52 Jam/th 3120 72000 4,33
TOTAL Faktor Tugas Penunjang (FTP) dalam % 7,00
Standard Tugas Penunjang (STP) =(1/(1 - FTP/100) 1,08
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
33
tindakan keperawatan
Melakukan dokumentasi evaluasi
16 1500 14400 0,06
keperawatan
Menyusun rencana kegiatan individu
17 1500 4800 0,00
perawat
18 Melakukan perseptorship dan mentorship 500 7200 0,01
Melaksanakan fungsi pengarahan
19 pelaksanaan pelayanan keperawatan 1500 14400 0,04
sebagai ketua tim atau perawat primer
20 Melakukan survey lapangan 1500 7200 0,00
JKT = Jumlah Kebutuhan Tenaga Tugas Pokok 1,46
STP = Standard Tugas Penunjang 1,08
Total Kebutuhan SDMK = JKT x STP 1,08
Pembulatan 1,57
Kebutuhan SDMK = 2
Kepala Ruang 1 1 0
Perawat Mahir 2 1 1
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
34
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
35
Pelatihan K3 + -
Pelatihan BLS + -
Pelatihan Pelayanan
+ -
Prima
Penanggungjawab
3. Dokter Spesialis Pelatihan Endoskopi
Pelayanan 1 1 0 + - + -
THT untuk dokter spesialis
Endoskopi THT
Pelatihan Komunikasi
+ -
Efektif
Pelatihan manajemen
+ -
Nyeri
Pelatihan penanganan
+ -
pasien resiko tinggi
Pelatihan PMKP + -
Pelatihan Pasien Safety + -
Pelatihan PPI + -
Pelatihan K3 + -
Pelatihan BLS + -
Pelatihan Pelayanan
+ -
Prima
Penanggungjawab
Dokter Spesialis Pelatihan Endoskopi
4. Pelayanan 1 1 0 + - + -
Bedah untuk dokter spesialis
Endoskopi Bedah
Pelatihan Komunikasi
+ -
Efektif
Pelatihan manajemen
+ -
Nyeri
Pelatihan penanganan
+ -
pasien resiko tinggi
Pelatihan PMKP + -
Pelatihan Pasien Safety + -
Pelatihan PPI + -
Pelatihan K3 + -
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
36
Pelatihan BLS + -
Pelatihan Pelayanan
+ -
Prima
Penanggungjawab
Dokter Spesialis Pelatihan Endoskopi
5. Pelayanan 1 1 0 + - + -
Paru untuk dokter spesialis
Endoskopi Paru
Pelatihan Komunikasi
+ -
Efektif
Pelatihan manajemen
+ -
Nyeri
Pelatihan penanganan
+ -
pasien resiko tinggi
Pelatihan PMKP + -
Pelatihan Pasien Safety + -
Pelatihan PPI + -
Pelatihan K3 + -
Pelatihan BLS + -
Pelatihan Pelayanan
+ -
Prima
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
37
Prima
Pelatihan manajemen
bangsal
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
38
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
39
dilakukan endoscopy
c. Sosialisasi indikator mutu
d. Sosialisasi alur pasien ( rawat
jalan, rawat inap, traveling,
cito )
3. Pengenalan persiapan Endoskopi
dan pelaksanaan Endoskopi
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi
40
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT
10.1 Rapat Rutin (Bulanan)
Rapat Rutin diselenggarakan pada:
Waktu : Setiap satu bulan sekali
Jam : 13.00 – Selesai
Tempat : Ruang Kepala Unit Pelayanan Endoskopi
Peserta : Seluruh Bagian Unit Pelayanana Endoskopi
Materi Rapat : 1. Evaluasi kinerja Unit Pelayanan
Endoskopi
2. Evaluasi SDM Unit Pelayanan
Endoskopi
3. Evaluasi terhadap materi dan
pelaksanaan Unit Pelayanan Endoskopi
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan, rekomendasi dan usulan kepada
pimpinan
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 40
41
BAB XI
PELAPORAN
Ditetapkan di Nganjuk
Pada tanggal, 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK
Pedoman Pengorganisasian
Unit Pelayanan Endoskopi 41