Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengorganisasian merupakan fungsi dari manajemen yang
merupakan proses dalam mengatur manusia, tugas, wewenang, dan
tanggungjawabnya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian adalah tindakan yang mengusahakan hubungan
kelakuan yang efektif antara orang – orang sehingga mereka dapat bekerja
sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi
dalam hal melaksanakan tugas –tugas tertentu dalam kondisi lingkungan
tertentu untuk mencapai tujuan (GR TERRY).
Fungsi pengorganisasian manajer meliputi tanggungjawab dengan
jelas hubungan atau koordinasi antara departemen, wewenang, jumlah
personil yang diperlukan, kualifikasi personal dan lain-lain (KOONTZ
DONNEL).
Organisasi merupakan hal statis yang mengambarkan pola – pola
skema bagan yang menunjukan garis – garis perintah dalam hubungan
yang ada. Satu sistim kerja sama yang terkoordinasi antara manusia
dalam mencapai tujuan bersama. Struktur tata pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja dari organisasi dalam mencapai tujuan.
Hubungan pengorganisasian dengan organisasi adalah bahwa hasil
dari pengorganisasian adalah orang yang merupakan sebagai alat tempat
wadah manajer untuk melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan.

B. DASAR PELAKSANAAN
1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang RI No. 44 Th. 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang – Undang RI No 36 Tahun 2014 tentang Komite Keperawatan;
4. Peraturan Presiden RI NO 77 TAHUN 2015 Tentang pedoman
organisasi RS;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 58 tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Gigi;

C. TUJUAN
1. TUJUAN
Tujuan pedoman pengorganisasian :

1
a. Sebagai pegangan dalam menggerakkan organsasi Poli Gigi dalam
rangka dukungan pelayanan kepada pasien.
b. Untuk memberikan arahan dan fokus dukungan pada pelayanan
pasien aman dan nyaman, sehingga meningkatkan keselamatan
pasien (patient safety).

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo


Wlingi

Pada awal kemerdekaan, RSUD Wlingi sudah beroperasional


melakukan pelayanan kesehatan, setingkat Balai Pengobatan tanpa
pelayanan Rawat Inap. Tahun 1950 RSUD Wlingi menjadi Rumah Sakit
Umum dengan pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap. Status milik
Pemerintah Kabupaten Blitar, dengan nama RSUD Wlingi, menempati
gedung lama di Jl. Urip Sumoharjo Wlingi.

2
Rumah sakit ini dibangun secara bertahap sejak Tahun Anggaran
1981/1982. Pembangunan selanjutnya ditempakan di Jl. Sucipto nomor 5
Kecamatan Wlingi. Proses pembangunan selesai ditandai dengan
penandatangan prasasti oleh Menteri Kesehatan dr. Suwardjono
Suryaningrat pada hari Jumat, tanggal 13 April 1984. Sejak itu RS
menjalankan fungsinya dan berubah nama sebagai Rumah Sakit Umum
Daerah Ngudi Waluyo Wlingi, selanjutnya ditetapkan menjadi hari ulang
tahun.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.
303/Menkes/SK/IV/1987, tanggal 30 April 1987 (disahkan menjadi hari
lahirnya RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi). RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi
memenuhi standar sebagai RS Kelas C. Penetepan pelaksanaan uji coba
sebagai unit swadana berdasarkan Peraturan Daerah Blitar Nomor : 3
Tahun 1993 dan ditindaklanjuti dengan SK Bupati Blitar Nomor : 33
Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Uji Coba RSU “Ngudi Waluyo” Wlingi
sebagai Unit Swadana. Pembaharuan dengan SK Bupati Blitar Nomor :
808 Tahun 1996 Tanggal11 Nopember 1996, dan untuk kedua kalinya
dengan SK Bupati Blitar Nomor : 547 Tahun 1997 Tanggal 27 Agustus
1997. Berdasarkan uji coba tersebut disetujui sebagai Unit Swadana oleh
Menteri Dalam Negeri berdasarkan SK Mendagri Nomor :
445/867/PUOD. Selanjutnya ditetapkan sebagai Rumah Sakit Unit
Swadana berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor :
445.35 – 028 Tanggal 9 Januari 1998. Penetapan sebagai Badan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat berdasarkan PERDA Kabupaten Blitar
Nomor 3 Tahun 2002 Tanggal 21 Maret 2002.
Rumah Sakit Umum Daerah “Ngudi Waluyo” Wlingi ditetapkan
menjadi Rumah Sakit Kelas B non Pendidikan oleh Menteri Kesehatan
dengan keputusan nomor 1176/Menkes/SK/X/2004 pada Tanggal 18
Oktober 2004 yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati
Blitar No. 293/2004 Tanggal 23 Nopember 2004. Sejalan dengan usaha
peningkatan segi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan semakin
meningkatnya kunjungan serta komitmen dan dukungan dari Pemerintah
Kabupaten Blitar, pada tahun 2009 ditetapkan sebagai Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) pada tanggal 14 Juli 2008 dengan Keputusan
Bupati Nomor 188/255/409.012/KPTS/2008.

3
Lokasi RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi terletak di Jl. Dr. Sucipto No. 5
Wlingi. Pada tanggal 21 Desember 2016 RSUD telah lulus akreditasi
tingkat paripurna versi Akreditasi KARS 2012 ditandai dengan
diterbitkannya Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Nomor KARS-
SERT/478/XII/2016.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK02.02/I/4604/2017 pada tanggal 12 Oktober 2017 tentang RSUD
“Ngudi Waluyo” Wlingi menjadi Rumah Sakit Pendidikan satelit Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
Lokasi RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi sangat strategis karena berada
di wilayah timur kabupaten dan dapat di akses menggunakan kendaraan
umum serta secara geografis sangat strategis bagi masyarakat. RSUD
“Ngudi Waluyo” Wlingi menempati area seluas 40.000 m2 dengan luas
bangunan Rumah Sakit 14.488 m². Tahun 2017 sudah mencapai 275
Tempat Tidur (TT).
Poli Gigi Rumah sakit Ngudi Waluyo Wlingi memiliki jumlah tenaga
sebanyak 3 orang dokter gigi spesialis, 3 dokter gigi umum, dan 2 terapis
gigi dan mulut. Pelayanan spesialistik poli gigi meliputi pelayanan
spesialistik periodonsia atau pemeliharaan jaringan pendukung gigi,
Pelayanan Orthodonsia atau perawatan merapikan gigi, dan pelayanan
konservasi gigi.

BAB III
VISI, MISI, MOTO DAN NILAI

A. VISI, MISI, MOTO dan NILAI


1. Visi :
Menjadi Rumah Sakit pilihan Masyarakat Di Blitar raya dan
Sekitarnya Tahun 2021
Misi :
1) Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu , professional, dan
mengutamakan keselamatan pasien.
2) Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang bermutu
dibidanag kesehatan dan kedokteran.
3) Meningkatakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang
bermutu.

4
4) Meningkatan pengelolaan administrasi dan keuangan secara cepat
dan akurat

B. Motto :
Melayani Sepenuh Hati

C. Nilai :
1) Kejujuran
2) Keterbukaan
3) Keramahan
4) Kerendahan hati
5) Kasih saying
6) Kerja keras
7) Loyalitas
8) Tanggung jawab
9) Ikhlas

5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSUD “NGUDI WALUYO” WLINGI

BUPATI BLITAR

SEKRETARIS DAERAH
DEWAN PENGAWAS

DIREKTUR
dr. ENDAH WORO UTAMI, MMRS
JABATAN FUNGSIONAL

KOMITE MEDIK KOMITE KEPERAWATAN SPI

WADIR UMUM DAN KEUANGAN WADIR PELAYANAN

SUPARNO, AMK, SPd, MSi dr. MOCHAMMAD BAEHAQI

BAGIAN PERENC & EVALUASI BAGIAN KEUANGAN BAGIAN TATA USAHA BIDANG PELAYANAN BIDANG KEPERAWATAN BIDANG PENUNJANG MEDIK
MEDIK

TANTI RETNANI, S.Sos,.MKes DANUS MURDONO, SE.,MM Drs. AMIRUL MUSTAKIM, MM dr. DENY CHRISTIANTO Ns. EKO YUMAETI, Ns. AKHMAD S,
S.Kep.,MMKes S.Kep.,MMKes

SUBBAG PENYUSUNAN SUBBAG VERIFIKASI & SUBBAG UMUM & SEKSI PENINGKATAN SEKSI KETENAGAAN & SEKSI SDM, OBAT, ALAT &
PROGRAM MONITORING & PENYUSUNAN ANGGARAN PERLENGKAPAN MUTU PELAYANAN MEDIK LOGISTIK KEPERAWATAN BAHAN HABIS PAKAI
EVALUASI
GUGUP PUTRA WALUYA, ST MARIYATIN, S.Sos FERI BUDI PURNOMO, SE dr. ARIEF DWI Ns. NAH PURWATI S.Kep Ns. ZUIN SULAINI, S.Kep
SUDARMOKO

SUBBAG DIKLITBANG SUBBAG MOBILISASI DANA SUBBAG KEPEGAWAIAN SEKSI SDM & ALAT MEDIS SEKSI PENILAIAN ETIKA & SEKSI PENINGKATAN
MUTU ASUHAN MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN PENUNJANG
SUHARTOYIB, AMK RETNO SIH PURBORINI, SLAMET, S.Sos dr. TRI WAHYUNING R Ns. NUR ULWIYAH, S.Kep HARTUTIK, AMK
S.Sos

SUBBAG REKAM MEDIK SUBBAG PERBENDAHARAAN SUBBAG HUKUM DAN


& AKUNTANSI PEMASARAN
INSTALASI 6
INSTALASI
TA’ADI, SKM, MKes ANDIN P. HIMAWAN, SE MUSTIKO, SH.,MM
INSTALASI
BAB V

VISI, MISI, FALSAFAH DAN TUJUAN


INSTALASI RAWAT JALAN

5.1 VISI

Memberikan pelayanan rawat jalan yang profesional

5.2 MISI

1. Memberikan pelayanan rawat jalan yang efektif, berperikemanusiaan dan


memuaskan bagi pasien yang menjalani pemeriksaan.
2. Mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal melalui
prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan.
3. Memberikan kepuasan kepada pelanggan

5.3 FALSAFAH DAN TUJUAN

1. Dalam melaksanakan pelayanan rawat jalan memandang manusia secara


holistk dan tidak membedakan su bangsa, ras dan agama.
2. Bekerja secara tim dengan melibatkan pasien dan keluarga

7
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN GIGI DAN MULUT

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang optimal dari program Pelayanan Gigi
dan Mulut perlu ditata pengorganisasian pelayanan dengan tugas, tanggung jawab
serta hubungan kerja yang jelas meliputi bidang administratif maupun secara teknis
medis disesuaikan dengan jenis dan kelas rumah sakit, sarana dan prasarana serta
sumber daya manusia yang tersedia.

Gambar1. Bagan Struktur Organisasi Pelayanan Gigi dan Mulut

DIREKTUR

dr. ENDAH WORO UTAMI, MMRS


NIP. 19720202 200212 2 004

NIP.19590524 198712 2 001

KEPALA INSTALASI RAWAT JALAN

Dr. IKA SUSILASTINING UTAMI, Sp THT


656666666666666666666666665
NIP.19601005 198803 2 004

KELOMPOK STAF MEDIS KUPP RAWAT JALAN

drg. APRIANI WIDYASARI (NELLY) Sp.PERIO GATOT SANTOSO, AMK


drg. TRI ESTIYANINGSIH, Sp. KG NIP.19630915 199003 1 011 001
drg. SHINTA INDIRA, Sp.Ort
drg. ROCHMANI RUFAIDA
drg. EVI DIAN KARTIKASARI
drg. RONI RISA
PERAWAT GIGI

HALIMATUS SA’DIYAH, Amd KesGi


MAYNICA V.A.K.A, Amd. KepGi

8
BAB VII
URAIAN JABATAN

1. Dokter Gigi

a. Tugas Pokok
Memberikan pelayanan kesehatan gigi, perawatan, dan pengobatan gigi.

b. Uraian Tugas
1. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut
2. Melakukan tindakan khusus medic gigi dan mulut kompleks tingkat II oleh
Dokter Gigi Umum
3. Melakukan tindakan medic gigi dan mulut spesialistik kompleks tingkat III
4. Melakukan tindakan darurat medic gigi dan mulut tingkat sedang
5. Melakukan tindakan darurat medic gigi dan mulut kompleks tingkat III
6. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
7. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
8. Membuat catatan medic gigi dan mulut pasien rawat jalan
9. Membuat catatan medic gigi dan mulut pasien rawat inap
10.Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
11.Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
12.Menguji kesehatan
13.Melakukan kegiatan sesuai dengan RKK (terlampir).

2. Perawat Gigi

a. Tugas Pokok
Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan gigi dan mulut

b. Uraian Tugas
1. Melaksanakan asuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi pasien
rawat jalan dan rawat inap
2. Menerima dan melakukan konsultasi, komunikasi terapeutik dari pasien,
masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya berupa saran, nasehat dan
instruksi.
3. Melaksanakan tugas sebagai asisten pelayanan medik gigi dasar, umum
dan khusus
4. Melakukan rujukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
5. Melakukan sterilisasi peralatan gigi ( hand instrument )
6. Melakukan pemeliharaan alat kesehatan gigi meliputi persiapan alat dan
pemberian oli
7. Menyusun kebutuhsn alat dan bahan keperawatan gigi dan kebutuhan
lainnya
8. Menangani limbah
9. Membuat pencatatan pelaporan kegiatan asuhan kesehatan gigi dan mulut

9
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

INSTALASI
GAWAT
LAUNDRY DARURAT INSTALASI
(IGD) LABORATORIUM

KEUANGAN POLI INSTALASI


GIGI
RAWAT INAP

10
INSTALASI INSTALASI
FARMASI RADIOLOGI
8.1 Tata Hubungan Kerja Poli Gigi dengan Instalasi Rawat Inap
 Pasien Instalasi Rawat Inap yang memerlukan pelayanan Poli Gigi
menerima penjelasan dari dokter yang merawat atau perawat poli.
 Perawat Instalasi Rawat Inap menghubungi Poli Gigi
 Dokter Poli Gigi memeriksa dan membuat asesmen serta merencanakan
program terapi yang akan dilakukan.

8.2 Tata Hubungan Kerja Poli Gigi dengan Instalasi Laboratorium


 Pemeriksaan laboratorium bagi pasien Poli Gigi harus atas perintah dokter
Gigi yang merawat dengan menandatangani surat permintaan
pemeriksaan.
 Apabila pasien berada di Instalasi Rawat Inap (opname) maka
pemeriksaan sesuai dengan hubungan tata kerja Instalasi Rawat Inap
dengan Instalasi Laboratorium.
 Dokiter Gigi memberikan surat permintaan pemeriksaan kepada pasien
dan selanjutnya pasien menuju ke Instalasi Laboratorium.
 Hasil pemeriksaan laboratorium diserahkan oleh pasien kepada Dokter
Gigi

8.3 Tata Hubungan Kerja oli Gigi dengan Instalasi Radiologi


 Pemeriksaan radiologis bagi pasien Poli Gigi harus atas perintah dokter
gigi yang merawat dengan menandatangani surat permintaan
pemeriksaan.
 Hasil foto rontgen diserahkan oleh pasien kepada Dokter gigi yang
merawat.

8.4 Tata Hubungan Kerja Poli Gigi dengan Instalasi Farmasi


 Poli Gigi bekerja sama dengan Instalasi Farmasi guna memenuhi
penyediaan obat untuk pasien dan bahan habis pakai yang diperlukan di
Poli Gigi.
 Obat untuk pasien dituliskan pada kertas yang sesuai dengan
pembiayaan pasien, baik BPJS, jamkesda, umum maupun perusahaan /
badan.
11
 Resep obat pasien harus dilengkapi nama pasien, ruangan dan nomor
register, dengan tulisan yang jelas.

8.5 Tata Hubungan Kerja Poli Gigi dengan Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Gawat Darurat bekerja sama dengan Poli Gigi dalam hal
pelayanan kesehatan gigi.
 Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat memberikan informasi dan pengantar
di rekam medis untuk dirawat di Poli gigi

8.6 Tata Hubungan Kerja Poli Gigi dengan Bagian Keuangan


 Poli Gigi bekerja sama dengan Bagian Keuangan dalam hal pelayanan
administrasi keuangan.
 Pada pasien pembayaran dilakukan di Poli Gigi.
 Petugas Poli Gigi menulis dan melengkapi persyaratan keuangan/klaim
baik untuk pasien umum, BPJS dan lain lain, untuk dilaporkan /
disetorkan setiap hari.

8.7 Tata Hubungan Kerja Poli Gigi dengan Bagian Laundry


 Pelayanan Gigi dan Mulut bekerja sama dengan bagian laundry dalam hal
sterilisasi alat dan pencucian linen
 Petugas pelayanan menghitung dan mencatat jumlah alat yang telah
dipakai dan linen kotor, kemudian menyetorkan ke bagian laundry.
 Setelah selesai sterilisasi, alat linen di ambil kembali dan dilakukan
penghitungan ulang.

12
13
BAB IX
POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

TENAGA TERSEDIA
KUALIFIKASI
NO NAMA JABATAN KOMPETENSI PELATIHAN PENGALAMAN YANG NON KURANG
PENDIDIKAN PNS
DIBUTUHKAN PNS
Dokter Gigi  PPI
Spesialis  BHD
1 Spesialis  Keselamatan 1 1 - 0
Periodonsia
Periodonsia Pasien
Dokter Gigi  PPI
Spesialis  BHD
2 Spesialis  Keselamatan 1 1 - 0
Konservasi Gigi
Konservasi Gigi Pasien
Dokter Gigi  PPI
Spesialis  BHD
3 Spesialis  Keselamatan 1 1 - 0
Orthodonsia
Orthodonsia Pasien
4 Dokter Gigi  PPI
Spesialis Bedah  BHD
Spesialis Bedah  Keselamatan 1 0 0 1
Mulut
Mulut Pasien
 PPI
S1 Pendidikan  BHD
5 Dokter Gigi  Keselamatan 3 3 0
Dokter Gigi
Pasien
6 Perawat Gigi DIII Keperawatan  PPI 5 2 3
 BHD
14
Gigi  Keselamatan
Pasien
 PPI
Pengadministrasi SMA/ Sederajat/  BHD
7  Keselamatan 2 0 0 2
Umum DIII Administrasi
Pasien

15
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan Orientasi di Bidang Pelayanan Gigi dan Mulut RSUD Ngudi waluyo Wlingi
terdiri dari Orientasi Umum dan Orientasi Khusus

a. Orientasi Umum terdiri dari :


1. Gambaran Umum RSUD “ Ngudi Waluyo ” Wlingi
2. Struktur Organisasi RSUD “ Ngudi Waluyo ” Wlingi
3. Visi dan misi RSUD “ Ngudi Waluyo ” Wlingi
4. Indikator mutu RSUD “ Ngudi Waluyo ” Wlingi
5. Keselamatan Pasien
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
7. Keamanan Keselamatan Kerja (K3)

b. Orientasi Khusus terdiri dari :


1. Pengisian Rekam Medis
2. Manajemen Pasien
3. Manajemen Alat dan Sterilisasi
4. Manajemen Bahan dan Obat
5. Administrasi dan Pelaporan Poli Gigi
6. Sistem Pelaporan Insiden
7. Pembuatan Look book/data kegiatan harian pegawai

16
BAB XI
PERTEMUAN ATAU RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa ornag
yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan dan
memecah suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pertemuan / rapat secara umum bertujuan untuk dapat membantu
terselenggarannya pelaksanaan kegiatan pelayanan di RSUD “Ngudi
Waluyo” Wlingi.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus pertemuan/ rapat secara khusu bertujuan untuk :
a. Menggali permasalahan terkait dengan pelayanan
b. Memperoleh pemecahan permasalahan dan rencana tindak lanjut
untuk mengatasi permasalahan agar tidak terulang kembali.
C. Kegiatan rapat
Rapat dilakukan dalam lingkungan unit kerja maupun antar unit kerja di
dalam rumah sakit. Rapat yang di adakan ada 2 macam :
a. Rapat Rutin
Rapat rutin dilaksanakan oleh semua KSM setiap hari rabu dalam acara
weekly Report
b. Rapat Khusus
Rapat Khusus adalah rapat tidak terjadwal yang sifatnya isidentil
dan diselenggarakan untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan/ permasalahan yang bersifat insidentil.

BAB XII
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan suatu system atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk yang aad terkait dengan kegiatan rumah sakit.
B. Jenis Laporan
Laporan yang dibuat meliputi :

17
1. Laporan Harian
Laporan harian meliputi:
a. kegiatan sensus Harian
b. jumlah kunjungan Pasien dan data Morbiditas harian
c. laporan Kuangan dan Pendapatan Harian

2. Laporan Bulanan
a. Jumlah kunjungan pasien dan data morbiditas bulanan
b. Jumlah tindakan yang dilakukan
c. Laporan Standar Pelayanan Minimal
d. Laporan Administrasi BPJS
e. Laporan Absensi DPJP
f. Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap akhir tahun.
Ketentuan yang berlaku antara lain :
a. Laporan Tahunan
b. Laporan Inventaris Poli Gigi
c. Evaluasi program kerja masing – masing unit
d. Rencana keja unit.

BAB XIII
PENUTUP

Pedoman pengorganisasian di susun sebagai landasan dan acuan


pengorganisasian Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD “Ngudi Waluyo“
Wlingi. Pedoman pengorganisasian diharapkan akan mempermudah dan
memperlancar proses perencanaan dan pelaksanaan pelayanan di RSUD “Ngudi
Waluyo“ Wlingi.

18
DITETAPKAN : DI BLITAR
PADA TANGGAL :

DIREKTUR RSUD NGUDI WALUYO WLINGI


KABUPATEN BLITAR

dr. ENDAH WORO UTAMI, MMRS


Pembina Tk I
NIP. 19720202 200212 2 004

19

Anda mungkin juga menyukai