Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Kepahiang adalah bagian dari wilayah Provinsi Bengkulu yang
merupakan pemekaran dari Kabupaten Rejang Lebong dan dibentuk
berdasarkan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. Kabupaten
ini diresmikan keberadaannya pada 7 Januari 2004 yang sebelumnya
merupakan wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Ibu kota Kabupaten Kepahiang
adalah Kecamatan Kepahiang. Unit administrasi pemerintahan dibawah
kabupaten adalah kecamatan. Setiap kecamatan membawahi beberapa
kelurahan/desa dan setiap kelurahan/desa terbagi habis dalam dusun/kampung
ataupun rukun warga (RW)/ Rukun Tetangga (RT). Kabupaten Kepahiang
sebagai kabupaten pemekaran, saat ini telah memiliki 8 (delapan) Kecamatan
yang terdiri dari 95 Desa dan 9 Kelurahan.
Sebagian besar desa dan kelurahan tersebut terletak di sepanjang jalan
Negara dan jalan Provinsi yang melintasi Kabupaten Kepahiang. Nama – nama
Kecamatan di Kabupaten Kepahiang (berdasarkan kode wilayah dari
Departemen Dalam Negeri), yaitu : Bermani Ilir, Ujan Mas, Tebat Karai,
Kepahiang, Merigi, Kabawetan, Seberang Musi, Muara Kemumu.
Kabupaten Kepahiang mempunyai wilayah seluas 66.500 hektar yang
berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan di sebelah timur,
sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu
Utara dan Kecamatan Bermanni Ulu Kabupaten Rejang Lebong, sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Curup, Kecamatan Sidang Kelingi dan
Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong, dan sebelah
Selatan berbatasan dengan Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu
Tengah.
Wilayah Kabupaten Kepahiang terletak pada posisi 101o55’19″” sampai
dengan 103o01’29″” Bujur Timur dan 02o43’07″” sampai dengan 03o46’48″”
Lintang Selatan. Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten
Kepahiang juga beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata 233,5 mm/bulan
dengan jumlah bulan kering selama 3 bulan, bulan basah 9 bulan, kelembaban
nisbi rata-rata 85,21 persen dan suhu harian rata-rata 23,87oC, dengan suhu
maksimal 29,87oC dan suhu minimum 19,65oC.
Secara geografis Kabupaten Kepahiang terletak pada dataran tinggi
pegunungan Bukit Barisan, dengan ketinggian di atas 250 m sampai lebih dari
1.600 meter dari permukaan laut (dpl) yang dapat dirinci sebagai berikut:
berbukit seluas 19.030 hektar (28,20 persen), bergelombang sampai berbukit
seluas 27.065 hektar (40,70 persen), datar sampai bergelombang seluas 20.405
hektar (31,10 persen). Kemudian, berdasarkan tekstur tanah, sebagian besar
luas wilayah Kabupaten Kepahiang bertekstur sedang seluas 35.579 hektar atau
sebesar 53,54 persen dari total luas Kabupaten Kepahiang, sedangkan yang
bertekstur halus seluas 22.621 hektar atau sebesar 34,03 persen dan sisanya
seluas 8.262 hektar atau sebesar 12,43 persen bertekstur kasar.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi pada instansi Pemerintahan


yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang memiliki peranan penting dalam kebijakan,
keputusan – keputusan strategis, perencanaan pembangunan, dan pelayanan
terhadap masyarakat.
Undang undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 menyebutkan bahwa Calon PNS
yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan lulus pendidikan dan
pelatihan, sehat jasmani dan rohani. Pendidikan dan pelatihan dimaksud
kemudian diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Rebuplik
Indonesia Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS), Pelatihan Dasar CPNS adalah pelatihan dalam masa Prajabatan
yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kenagsaan, karakter kepribadaian
yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Setiap CPNS wajib menjalani masa Prajabatan selama 1(satu) tahun
terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai CPNS, didalam menjalankan
masa prajabatan tersebut CPNS hanya dapat mengikuti Pelatihan Dasar CPNS
sebanyak 1 (satu) kali. Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan oleh penyelenggara
pelatihan yaitu Lembaga Administrasi Negara atau Lembaga Pelatihan
Pemerintahan yang terakreditasi.
Pada Januari 2022 Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor : 13/K.1/PDP.07/2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS, serta Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor :
14/K.1/PDP.07/2022 tentang kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Pada kurikulum pembelajaran terdapat perubahan pada Agenda II dan III,
yang mana pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Pemerintah sudah
menetapkan nilai- nilai dasar (core values) BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)
sebagai dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintahan untuk
mendukung pencapaian kerja individu/ instansi. Pelatihan Dasar CPNS sebagai
pelatihan terintegrasi bagi CPNS bertujuan menginternalisasikan dan
mengimplementasikan core values ASN BerAKHLAK dalam mendukung
employer branding ASN “ Bangga Melayani Negeri “.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indinesia Nomor 3 Tahun
2020, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakn
pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. Rumah sakit memiliki jenis pelayanan medik dan penunjang
medik, pelayanan keperawatan dan kebidanan serta pelayanan non medik. salah
satu palayanan nonmedik adalah pelayanan darah.
Pelayanan darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan
darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusian dan tidak untuk
tujuan komersial. Di Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang memiliki fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pendonor darah, penyediaan
darah darah, dan pendistribusian darah yang sering disebut Unit Tranfusi Darah
(UTD). Pendonor darah adalah orang yang menyumbangakn darah atau
kompenennya kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91
Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Tranfusi Darah Pasal 3 ayat 1 Standar
Pelyanan Tranfusi Darah meliputi : a. Sistem pelayanan mutu pelayanan darah,
b. Pelayanan tranfusi darah di Unit Tranfusi Darah, c. pelayanan tranfusi di pusat
plasmapheresis, d. pelayanan tranfusi darah di Bank Darah Rumah Sakit, e.
Pemberian tranfusi darah kepada pasien dan f. sitem informasi pelayanan darah.
Ruang lingkup standar pelayanan tranfusi darah di UTD meliputi :
rekrutmen donor, seleksi donor, pengambilan darah lengkap, pengambilan darah
apheresis, umpan balik pelanggan, pengolahan kompenen darah, spesifikasi dan
kontrol mutu kompenen darah, uji saring IMLTD, pengujian serologi golongan
darah, penyimpanan darah, distribusi darah,kontrol proses , sitem kompeterisasi,
penglolaan mobile unit, notifikasi donor reaktif IMLTD
Selama 6 bulan penulis menjalani masa prajabatan di UTD RSUD
Kepahiang sering kali ditemukan pendonor darah datang yang ingin
mendonorkan darah nya tapi tidak memenuhi kreteria untuk donor darah. Melihat
dari latar belakang dan permasalah yang ada di UTD RSUD Kepahiang maka
dan salah satu isu yang didapat penulis maka dari itu dalam Rancangan
Aktualisasi ini penulis mengangkat judul Rancangan Aktualisasi Optimalisasi
Pengetahuan Masyarakat tentang Donor Darah dengan Peningkatan Informasi
tentang Donor Darah di UTD RSUD Kepahiang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah untuk membekali CPNS
peserta latsar 2022 gelombang 1 Lubuk Linggau agar mampu
mengaktualisasikan nilai nilai dasar ASN BerAKLHLAK (Berorientasi
palayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)
dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari rancangan aktualisasi:

a. Mengaktulisasikan rancangan yang sudah diterapkan untuk memecahkan


isu di UTD RSUD Kepahiang
b. Meningkatkan mutu pelayan yang prima di UTD RSUD Kepahiang
c. Merubah pemahaman dan perilaku mayarakat dalam hal pentingnya
mendonasikan darah secara sukarela dan teratur

C. Ruang Lingkup
Kegiatan rancangan aktualisasi ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih
30 hari dengan menerapkan nilai nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dari
tanggal 27 February 2023 sampai 4 Maret 2023. Lokasi aktualisasi ini yaitu
RSUD Kepahiang. Pihak pihak yang terlibat dalam kegiatan aktualisasi ini yaitu
Direktur, Kasie Penunjang Medis ,Karu dan staf UTD RSUD Kepahiang dan
masyarakat.
Ruang lingkup penerapan pembelajaran agenda II yaitu nilai nilai
BerAKHLAK( Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif). Dan pembelajaran agenda III (manajemen ASN dan WOG)
di RSUD Kepahiang.
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
1. Gambaran Umum
Gambar 2.1 RSUD Kepahiang

Sejarah terbentuknya Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang dimulai


dengan terbentuknya Kabupaten Kepahiang berdasarkan UU No. 39 Tahun
2003 yang diresmikan oleh Mendagri di Jakarta pada tanggal 7 Januari 2004.
Kemudian Keputusan Menteri Kesehatan No. 240/MENKES/SK/IV/2006
tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang milik Pemerintah Kabupaten
Kepahiang Provinsi Bengkulu. RSUD Kepahiang yang merupakan
peningkatan dari puskesmas perawatan Kepahiang dibangun atas inisiatif
Gubernur Bengkulu Bapak Hasan Zen melalui dana Proyek DHS-ADB
propinsi Bengkulu tahun 2004. Gedung Puskesmas Perawatan Kepahiang
yang menjadi cikal bakal Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang mulai
dibangun pada tahun 2003 melalui Dana DHS-ADB Provinsi Bengkulu,
selesai tahun 2004 dan diresmikan pada tanggal 26 Agustus 2004 oleh
Gubernur Bengkulu pada waktu itu, Bapak Hasan Zen. Beliau jugalah yang
menjadi inisiator dibangunnya gedung tersebut. Meskipun Gedung
Puskesmas perawatan Kepahiang telah selesai dibangun tahun 2004, dan
pelayanan sebagaimana layaknya rumah sakit telah berjalan, namun secara
resmi RSUD Kepahiang baru ditetapkan sebagai RSUD Kelas D pada
tanggal 17 April 2006 berdasarkan SK Menkes RI Nomor:
240/Menkes/SK/IV/2006.
RSUD Kepahiang merupakan Rumah Sakit milik Kabupaten
Kepahiang yang dibentuk berdasarkan Surat Peraturan Daerah Kabupaten
Kepahiang, Perda Nomor 22 Tahun 2005 tentang Kelembagaan RSUD
Kepahiang. Mulai Tahun 2010 pihak manajemen Rumah Sakit telah
memperjuangkan peningkatan standar pelayanan Rumah Sakit melalui
peningkatan Kelas Rumah Sakit dari Kelas D menjadi Kelas C,
melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit, serta Peningkatan Standar pelayanan
kesehatan. Untuk itu, pada tanggal 28 November 2012 Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kepahiang telah terakreditasi sebagai rumah sakit Kelas
D ( terakreditasi ) dengan nomor akreditasi KARS-SERT/ 154 /XI/ 2012, telah
merelokasi RSUD Kepahiang yang sudah dilaksanakan sejak januari 2013
dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : HK.02.03/I/0198/2013 tanggal 29 Januari 2013 tentang Penetapan
Kelas RSUD Kepahiang Provinsi Bengkulu telah ditetapkan menjadi RS
Kelas C.
Pada tanggal 01 Desember 2016 Rumah sakit Umum Daerah
kepahiang telah memenuhi standar Akreditasi Rumah Sakit dan dinyatakan
Lulus tingkat Perdana dengan nomor Kars-SERT/241/XII/2016 dan pada
tanggal 17 oktober 2019 dengan nomor ; KARS-SERT/1065/X/2019 telah
memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan dinyatakan lulus tingkat
Utama.
Perkembangan pengelolaan Rumah Sakit, baik dari aspek manajemen
maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari
lingkungan, yaitu antara lain bahwa Rumah Sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu, dan biaya pelayanan kesehatan
terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien. Tuntutan lainnya
adalah pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan masalah yang
kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai pihak yaitu mekanisme pasar,
tindakan ekonomis, sumber daya manusia yang dimiliki (profesionalitas) dan
yang tidak kalah penting adalah perkembangan teknologi dari Rumah Sakit
itu sendiri.
2. Landasan Hukum
Rumah Sakit umum Daerah Kepahiang dalam menyusun Laporan
Kinerja rumah sakit mengacu pada peraturan yang ada, antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(LembaranNegara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Nomor4437)sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4663);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19 , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 4815);Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 79 Tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah
d. Keputusan Bupati Kepahiang Nomor 202 Tahun 2012 tentang Penetapan
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kepahiang sebagai satuan kerja
perangkat daerah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum Daerah ( BLUD ) Secara Penuh.
e. Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 02 Tahun 2013 tentang
Perubahan Ke Tiga Atas Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008
tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Pemerintah
Kabupaten Kepahiang
f. Peraturan Bupati Kepahiang Nomor 2650 Tahun 2021 tentang
pembentukan Unit Pelaksana teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Kepahiang Kabupaten Kepahiang.
3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 2650 Tahun
2021
Tabel 2.1 Struktur Organisasi
4. Sumber Daya Manusia

Jumlah keseluruhan pegawai di RSUD Kabupaten Kepahiang periode


31 Desember 2022 total 404 orang . Jumlah PNS sebanyak 216 orang atau
53 % dan Non-PNS sebanyak 188 orang atau 47 %. Tenaga Non-PNS
terdiri dari Tenaga Dokter kontrak dengan perjanjian kerja sebanyak 8
Orang atau 4 %, Kontrak Daerah sebanyak 99 orang atau 53 %, Kontrak
BLUD sebanyak 61 orang atau 32 % dan tenaga sukarela ( TKS) sebanyak
20 orang atau 11%.

5. Visi dan Misi


RSUD Kabupaten Kepahiang menetapkan Visi sebagai berikut :
“Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Unggulan Dengan Pelayanan
Prima di Provinsi Bengkulu dan Sekitarnya”. Untuk mencapai tujuan Visi
tersebut, RSUD Kabupaten Kepahiang melakukan beberapa hal yang
tertuang dalam misi.Misi RSUD Kabupaten Kepahiang :
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
profesional;Menyusun dan menyempurnakan standar mutu pelayanan RS
sesuai dengan kode etik;
b. Meningkatkan kualitas SDM RS melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan;
c. Melaksanakan dan mengembangkan program pelayanan
kesehatan unggulan;
d. Melaksanakan tata kelola RS yang baik (Good Coporate Governance).
6. Nilai Organisasi

“PELAYANAN PRIMA ADALAH JIWA KAMI”


P : Profesional
R : Ramah
I : Integrasi
M: Martabat
A: Adil
B. Profil Peserta

Nama : Herlina, Amd. Kep

NIP : 19900610202203 2 010

Golongan : IIc

Tempat tanggal lahir : Rejang Lebong, 10 Juni 1990

Alamat : Jl. A. Yani Kesambe Baru Curup Timur Rejang Lebong

Jabatan : Perawat Terampil

Unit Kerja : Unit Tranfusi Darah (UTD)

Satuan Kerja : RSUD Kepahiang

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayangunaan Aparatur Sipil Negara


dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2019 tentang
jabatan Fungsional Perawat. Berikut ini Merupakan uraian tugas Perawat
Terampil, meliputi :
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya preventif
4. Memfalitasi penggunaaan alat alat pengamanan/pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah resiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/
kritikal
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas resiko
penularan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana diarea
komunitas
12. Meakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana diarea jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer / holistik
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif
16. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 83


Tentang Unit Tranfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan
Tranfusi Darah pada Pasal 18 ayat 2 Tenaga dengan latar belakang pendidikan
diploma tiga keperawatan untuk lingkup pekerjaan pada rekrutmen pendonor,
seleksi pendonor, dan pengambilan darah.

Anda mungkin juga menyukai