PENDAHULUAN
1
semua pihak yang berhubungan dengan radiologi. Berkaitan dengan hal
tersebut diatas, maka dalam melakukan pelayanan radiologi di Instalasi
Radiologi RSUD Kabupaten Badung harus berdasarkan Pedoman
Pengorganisasian yang telah ditetapkan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
3
Untuk jelasnya pelaksanaan kegiatan masing-masing bagian dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Pelayanan Medik
a) Pelayanan Medik Awat Jalan
Pelayanan medik rawat jalan dapat dilayani oleh Poliklinik
yang terdiri dari:
1) Klinik Penyakit Dalam
2) Klinik Kebidanan dan Kandungan
3) Klinik Anak
4) Klinik Bedah
5) Klinik Gigi dan Mulut
6) Klinik VCT
7) Klinik Fisioterapi
8) Klinik Jiwa/Psikiatri
9) Klinik Saraf
10) Klinik THT
11) Klinik Mata
12) Klinik Kulit dan Kelamin
13) Klinik Filter
14) Klinik PMTCT
Pelayanan rawat jalan juga dilengkapi dengan Instalasi Rawat
Darurat, Radiologi, Farmasi, ruang konsultasi psikologi, konsultasi
gizi dan laboratorium.
b) Pelayanan Medik Rawat Inap
Pelayanan medik rawat inap terdiri dari 5 zal yaitu Rawat
Inap Oleg, Rawat Inap Margapati, Rawat Inap Kecak, Rawat Inap
Cilinaya, Rawat Inap Jangerserta dilengkapi dengan PICU/NICU,
ICU, HCU dan Hemodialisa dengan kapasitas tempat tidur
sebanyak 132 buah.
4
Adapun perincian tempat tidur adalah sebagai berikut :
Kelas I : 16 buah
Kelas II : 5 buah
Kelas III : 92 buah
Kelas VIP : 1 buah
Ruang Isolasi : 2 buah
Non Kelas : 18 buah
Jumlah : 132 buah
2. Pelayanan Penunjang
a) Instalasi Farmasi
b) Instalasi Gizi
c) Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
d) Instalasi Radiologi
e) Instalasi Sterilisasi dan Binatu
f) Instalasi Laboraturium
3. Pelayanan Terintegrasi
a) Imunisasi
b) TB Paru
c) Keluarga Berencana (KB)
d) Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
4. Kegiatan Rujukan
Kegiatan rujukan yang dilaksanakan di RSUD Kabupaten Badung
adalah :
a) Rujukan dari bawah
Yaitu menerima pasien rujukan dari Puskesmas serta fasilitas
kesehatan lainnya
b) Rujukan ke atas
Yaitu merujuk pasien dari RSUD Kabupaten Badung ke RSUP
Sanglah atau ke rumah sakit yang lebih tinggi
5
5. Kegiatan Administrasi dan Keuangan
Adapun kegiatan administrasi dan keuangan dimaksud adalah :
a) Kegiatan unit tata usaha seperti meregistrasi semua surat dinas
yang masuk dan keluar serta urusan kepegawaian
b) Kegiatan keuangan, laporannya dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini:
APBD
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang & Jasa
Belanja Modal
RBA
Belanja Pegawai
Belanja Barang & Jasa
Belanja Modal
6
2.2 Luas Tanah dan Bangunan
Berikut adalah gambaran luas tanah dan bangunan RSUD
Kabupaten Badung.
Luas tanah keseluruhan : 43.235,00 M2
Luas bangunan : 21.429,97 M2
Sarana yang tersedia di RSUD Kabupaten Badung, Bangunan /
gedung dengan luas 21.429,97 M2 sudah selesai dan berfungsi:
a) Bangunan IRD
b) Poliklinik
c) Rawat Inap
d) Sarana Penunjang (Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Loundry dan Gizi)
e) Kantor Manajemen
Sarana komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan antar
bangunan/ gedung di RSUD Kabupaten Badung yaitu :
a) Telpon
b) Rig dan HT
c) Website
d) PABX yang sangat menunjang bagi sistem informasi dilingkungan rumah
sakit
2.3 Ketenagaan (SDM)
Keadaan SDM RSUD Kabupaten Badung tahun 2013secara
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
7
Tabel 2.2 Data SDM RSUD Kabupaten Badung Tahun 2013
No. JENIS TENAGA JUMLAH
1. Tenaga Medis:
a. Dokter Umum 21
b. Dokter Gigi 4
c. Dokter Spesialis
- Dokter Spesialis Bedah 5
- Dokter Spesialis Penyakit Dalam 5
- Dokter Spesialis Obgyn 9
- Dokter Sub Spesialis Endokrin 0
- Dokter Spesialis Anak 5
- Dokter Spesialis THT 2
- Dokter Spesialis Saraf 2
- Dokter Spesialis Mata 3
- Dokter Spesialis Jiwa 1
- Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 3
- Dokter Spesialis Radiologi 2
- Dokter Spesialis Anaestesi 3
2. Apoteker 8
3. Tenaga Paramedis
- Keperawatan 249
- Bidan 50
- Perawat Gigi 5
4. Tenaga Paramedis Non Keperawatan
- Laboratorium 11
- Rontgen 9
- Fisioterafi 3
- Ahli Gizi 13
- Psikologi 1
- Sanitarian 4
- Asisten Apoteker 23
5. Tenaga Medis Lainnya 14
6. Tenaga Non Medis 220
Jumlah 675
8
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, MOTTO DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT
3.1 Visi, Misi, Falsafah, Motto dan Tujuan RSUD Kabupaten Badung
A. Visi :
Menjadi rumah sakit kebanggaan masyarakat, inovatif, kreatif dan
berbudaya dalam pelayanan kesehatan.
B. Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berfokus pada
keselamatan pasien.
2. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat
3. Melaksanakan tata kelola administrasi rumah sakit
C. Falsafah :
Falsafah dasar dan nilai yang tertuang dalam rencana strategis
RSUD. Kabupaten Badung dilandasi oleh filosofi dasar yang menjadi
motivasi, pengungkit etos kerja seluruh manajemen dan karyawan rumah
sakit. Falsafah dasar dan nilai – nilai yang dijunjung tinggi adalah:
1. RSUD. Kabupaten Badung menjadi kebanggaan seluruh manajemen
dan karyawan
2. Melayani dengan senyum, sapa, sopan, berempati, inovatif serta
mengutamakan keselamatan pasien
3. Bekerja profesional, berbudaya, tulus serta menjunjung tinggi moral
dan etika.
4. Melaksanakan pengkajian ilmiah dan pengembangan keilmuan sesuai
kemajuan jaman dan teknologi
5. Pengabdian merupakan Swadharma, panggilan hati nurani dan yadnya
D. Motto :
”Kesehatan Anda adalah Kebahagiaan Kami”
9
E. Tujuan
Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan
mengutamakan upaya penyuluhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara terpadu melalui upaya peningkatan pelayanan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan.
10
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAGIAN
TATA USAHA
KASUBAG. SUNPROG
KEUANGAN DAN AKUTANSI
dr. Made Nurija, M.Kes dr. Ni Putu Sunadiyati, M.Kes I. D. Nym.Suarteja, SE.Msi
NIP: 19640327 200312 1 001 NIP: 19630224 198901 2 002 NIP: 19720303 199603 1 002
SEKSI PELAYANAN RAWAT INAP SEKSI PEMELIHARAAN SARANA SEKSI REKAM MEDIK SIM DAN
RAWAT INTENSIF TINDAKAN DAN PRASARANA HUMAS
MEDIK
Ns. Ni Nym Suardani, S.Kep Ns. I Kadek Prastikanala, S.Kep dr. A. A. Ngr. Ag. Ekaprasta
NIP: 19690404 198902 2 003 NIP: 19740918 199402 1 002 NIP: 19701111 200312 1 004
dr. I Ketut Japa I Putu Arta Wirawan, Amr,aS.Sos I Md Raka Suparta, S.Sos, MAP
NIP: 19680610 200604 1 015 NIP: 19660926 198703 1 005 NIP: 19671208 199301 1 001
11
BAB V
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN
INSTALASI RADIOLOGI
12
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
INSTALASI RADIOLOGI
DIREKTUR
KABID PENUNJANG
MEDIS
KASIE PENUNJANG DIAGNOSTIK & LOGISTIK
13
6.2 Uraian Tugas Instalasi Radiologi
A. Kedudukan dan Tanggung Jawab
Instalasi Radiologi adalah wadah yang mengelola tentang
pelayanan radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung
serta bertanggung jawab kepada Direktur melalui Kepala Bidang
Penunjang secara langsung, serta meningkatkan mutu pelayanan. Pedoman
Radiologi Rumah Sakit, Koordinasi staf di lingkungan Instalasi Radiologi
dan Instalasi lain.
B. Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Badung di Bidang Pelayanan Radiologi baik Rawat
Jalan maupun Rawat Inap berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan
oleh direktur.
C. Fungsi
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Rawat
Jalan
2. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Rawat
Inap
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Rawat
Darurat
4. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Rawat
Intensif
5. Melaksanakan kegiatan pelayanan radiodiagnostik di Ruang Operasi.
D. Kegiatan
Dalam melaksanakan fungsi tersebut maka Instalasi Radiologi
melakukan kegiatan :
1. Pemeriksaan Konvensional
2. Pemeriksaan Flouroscopy
3. Pemeriksaan CT Scan
4. Pemeriksaan Ultrasonografi
5. Pemeriksaan Panoramik
14
E. Susunan Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Badung :
1. Kepala Instalasi Radiologi
2. Kepala Ruangan
3. Administrasi dan Logistik
4. Petugas Proteksi Radiasi ( PPR)
5. Flouroscopy
6. Konvensional dan Panoramik
7. CT Scan
8. Cito Bed dan C-Arm
9. Kamar Gelap.
15
stafnya untuk mengetahui adanya permasalahan dan member
petunjuk cara penyelesaiannya secara efektif dan efisien
f) Mengadakan rapat dengan bawahan, membimbing dan menilai
pengendalian mutu pelayanan instalasi radiologi yang berkaitan
dengan fasilitas agar kegiatan dapat berjalan lancar sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan
g) Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam rangka
kegiatan diagnosis penyakit melalui pemeriksaan radiologi baik
dengan radiasi pengion maupun non pengion serta pengobatan dan
penyembuhan penyakit agar kegiatan dapat berjalan secara efektif
dan efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku
h) Mengawasi keamanan, ketertiban dan kebersihan di lingkungan
instalasi radiologi demi kelancaran dan kenyamanan dalam bekerja
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Kepala Ruangan :
a) Memberikan masukan kepada kepala Instalasi Radiologi dalam
menilai prestasi kerja bawahan dilingkungan Instalasi Radiologi
meliputi pelaksanaan tugas dan hasil kerjanya
b) Memberikan masukan tentang penyusunan kebutuhan tenaga
paramedis, alat dan kebutuhan lain serta fasilitas pelayanan
penunjang medis
c) Memberikan masukan kepada kepala instalasi tentang penggunanaan
fasilitas serta kegiatan pelayanan
3. Petugas Administrasi :
a) Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan kegiatan
pemeriksaan yang dilakukan di institusi pelayanan
b) Memberikan penjelasan kepada pasien tentang alur pemeriksaan di
instalasi radiologi
c) Memberikan penjelasan tentang prosedur pembayaran dan
administrasi di instalasi radiologi
16
d) Memberikan penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
secara singkat
e) Menerima pendaptaran pasien yang melakukan pemeriksaan
radiologi baik konvensional maupun canggih
f) Melakukan penjadwalan pemeriksaan untuk USG dan pemeriksaan
dengan kontras
g) Menyiapkan foto-foto yang telah selesai untuk dibacakan ke dokter
spesialis radiologi
h) Mensortir kembali foto-foto yang telah dibaca oleh dokter sebelum
dibagikan ataupun diambil oleh pasien
4. Petugas Proteksi Radiasi ( PPR ) :
a) Membuat program proteksi dan keselamatan radiasi
b) Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan
radiasi
c) Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi
radiasi, dan memantau pemakaiannyaMeninjau secara sistematik dan
periodik, program pemantauan di semua tempat dimana pesawat
sinar-x digunakan
d) Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi radiasi dan
keselamatan kerja
e) Melakukan pengurusan perijinan peralatan radiologi dengan
melakukan koordinasi dengan bagian IPSRS
f) Membuat program pemantauan paparan radiasi kepada petugas
dengan mengajukan kepada pihak manajemen proposal check up
kesehatan secara rutin minimal 1 tahun sekali
5. Petugas Konvensional :
a) Melaksanakan pelayanan radiodiagnostik konvensional sesuai
dengan standar prosedur operasional yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
radiologi atau radiographer lain di bidang radiologi.
c) Penanggung jawab di radiodiagnostik Konvensional.
17
6. Petugas Flouroscopy
a) Melaksanakan pelayanan radiodiagnostik dengan fluoroscopy sesuai
dengan standar prosedur yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
radiologi atau radiographer lain di bidang radiologi.
c) Penanggung jawab di radiodiagnostik Flouroscopy.
7. Petugas CT Scan :
a) Melaksanakan pelayanan CT scan sesuai dengan standar prosedur
operasional yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
radiologi atau radiographer di bidang radiologi.
c) Penanggung jawab di CT Scan.
8. Petugas Cito Bed dan C-Arm :
a) Melaksanakan pelayanan radiodiagnostik ke ruang HCU, ICU dan
ruang operasi ( OK ) sesuai dengan standar prosedur operasional
yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
Radiologi dan radiographer lain di bidang radiologi
c) Penanggung jawab Cito bed dan C-Arm.
9. Petugas kamar Gelap :
a) Melaksanakan kegiatan pencucian film di ruang gelap sesuai dengan
standar prosedur operasional yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil kegiatan kepada radiographer yang
bertanggung jawab pada pemeriksaan tersebut.
c) Penanggung jawab kamar gelap.
18
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
19
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL
20
2. Standar beban kerja dokter spesialis meliputi :
a) Kegiatan pokok yang dilakukan di radiologi adalah pelayanan
radiolog yang dilakukan terhadap pasien emergency dan tidak
emergency meliputi melakukan pemeriksaan USG dan
menyuntikkan bahan kontras, serta melakukan expertise semua hasil
radiografi.
b) Rata-rata waktu yang dibutuhkan berdasarkan pengamatan selama 1
tahun untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok pelayanan radiologi
terhadap pasien emergency membutuhkan waktu 15 menit.
Sedangkan untuk kegiatan pokok pelayanan radiologi terhadap
pasien tidak emergency membutuhkan waktu rata-rata 25 menit.
c) Standar beban kerja per satu tahun :
Waktu Kerja Tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Pasien emergency = 1.302 jam/tahun x 60 menit
10 menit
= 7812 jam/tahun
Pasien tidak emergency = 1.302 jam/tahun x 60 menit
20 menit
= 3906 jam/tahun
21
3. Perhitungan kebutuhan tenaga dokter spesialis radiologi
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan
pelayanan medis yang telah dilakukan di radiologi selama kurun waktu
2013, yaitu pasien True Emergency 7007 dan 7701 pasien False
Emergency
Kebutuhan tenaga Dokter spesialis =
Kuantitas Kegiatan Pokok + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja
22
- Hari kerja 264 – 42 = 222 hari
- Waktu kerja tersedia = 222 x 6 jam = 1.332 jam/tahun
23
c) Perhitungan kebutuhan tenaga radiografer
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai
data kegiatan pelayanan radiologi yang telah dilakukan di instalasi
radiologi selama kurun waktu 2013, yaitu 7007 pasien True
Emergency dan 7701 pasien False Emergency
Kebutuhan tenaga radiografer =
Kuantitas kegiatan pokok + Standar kelonggaran
Standar beban kerja
Pasien True Emergency = 7007 + 0,16 = 0,8
7992
Pasien False Emergency = 7701 + 0,16 = 1,4
5328
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan metode WISN, maka didapatkan
kebutuhan tenaga radiografer = 0.8 + 1,4 = 2,2 orang = 2 orang/shift
Karena instalasi radiologi merupakan pelayanan radiologi 24 jam,
maka kebutuhan tenaga radiografer disesuaikan dengan kebutuhan
jadwal jaga radiographer dalam 3 (tiga) shift. Dalam setiap shift
dibutuhkan 2 ( dua ) tenaga radiografer sehingga kebutuhan tenaga
radiografer adalah 6 ( enam ) orang/ hari
Keterangan :
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga di Instalasi radiologi
RSUD Kabupaten Badung dengan kondisi tenaga saat ini, maka
kekurangan dokter spesialis 4 orang dan 2 orang tenaga radiographer
24
D. Kesimpulan
Sesuai dengan analisis diatas maka untuk memenuhi kekurangan tenaga di
Instalasi radiologi RSUD Kabupaten Badung maka diperlukan
penambahan tenaga medis 4 orang dan 2 orang radiographer baru.
E. Rekomendasi
1. Penanggung jawab radiologi membuat surat rekomendasi untuk
penambahan tenaga sesuai dengan kualifikasi tenaga pada direktur
utama RS.
2. Direktur RS membuat tindak lanjut membalas surat rekomendasi
tersebut dengan isi akan memperhatikan rekomendasi tersebut dan
memenuhi kebutuhan tenaga sesuai kemampuan keuangan RSUD
Kabupaten Badung.
25
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Tujuan :
1. Tujuan Umum :
a) Agar pegawai baru / pindahan mengetahui kegiatan dan kebenaran
lingkungan kerja secara menyeluruh.
2. Tujuan khusus :
a) Agar pegawai baru dapat memahami tugas, kewajiban, wewenang
dan tanggung jawab serta prosedur yang ada di RSUD Kabupaten
badung.
b) Agar memahami visi, misi, falsafah, dan tujuan dan peraturan –
peraturan yang berlaku di lingkungan RSUD Kabupaten badung
serta kebijakan rumah sakit.
c) Agar mengetahui dan memahami dengan jelas prosedur – prosedur
kerja dan prosedur – prosedur pengamanan di masing- masing unit
kerja.
d) Agar mengetahui system / prosedur penilaian penampilan kerja staf.
B. Sasaran :
1. Pegawai baru.
2. Pegawai pindahan dari rumah sakit lain atau instansi lain.
C. Materi Orientasi :
1. Struktur Organisasi rumah sakit dan struktur organisasi unit kerja.
2. Visi, misi, falsafah, dan tujuan rumah sakit.
3. Visi, misi, falsafah, dan tujuan unit kerja.
26
4. Ruang serta fasilitas yang tersedia.
5. Pola ketenagaan dan system penilaian penampilan kerja.
6. Kebijakan rumah sakit.
7. Standar pelayanan unit kerja.
8. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
9. Hak dan kewajiban dokter / perawat / staf lain.
D. Mekanisme Kerja :
1. Bagian kepegawaian menyerahkan pegawai tersebut kepada Kepala
Instalasi Radiologi dan Kepala ruangan.
2. Kepala Instalasi dibantu Kepala Ruangan menerima dan mencatat
secara lengkap identitas pegawai.
3. Kepala ruangan memberikan pengarahan dan jadwal orientasi pegawai
baru.
4. Pegawai baru melaksanakan orientasi di Instalasi radiologi selama lima
minggu.
E. Pelaksanaan Orientasi :
1. Orientasi dilaksanakan selama lima minggu di Instalasi radiologi.
2. Rincian kegiatan orientasi untuk di Instalasi radiologi sebagai berikut :
27
Jadwal Orientasi Pegawai Baru / Pindahan Instalasi Radiologi
Nama :
NIP :
Status :
28
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
29
Peserta : Seluruh petugas radiologi RSUD Kabupaten Badung dan
dihadiri oleh Kepala Bidang Penunjang dan Kasi Logistik dan
Diagnostik.
Jumlah peserta : 15 orang.
Tempat : Ruang Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten
Badung.
Waktu : Hari Rabu minggu kedua setiap bulan.
2. Rapat Koordinasi.
Dilaksanakan setiap empat bulan sekali ( 3 kali dalam satu tahun )
Peserta : Kabid Penunjang, Kasi Penunjang Medis, Kasi Rawat Jalan,
Rawat Inap, Rawat Darurat, seluruh kepala ruangan, Kepala
Instalasi terkait, perwakilan unit keselamatan pasien, dokter dan
petugas radiologi ( 4 orang).
Jumlah peserta : 30 orang.
Tempat : Ruang pertemuan RSUD Kabupaten Badung.
Waktu : Minggu ke empat setiap bulan ( 4 bulan sekali ).
Biaya :
Biaya penyelenggaraan kegiatan dibebankan pada dana operasional rumah
sakit.
Rencana Pelaporan :
Laporan kegiatan dibuat dalam bentuk notulen rapat, dibuat rangkap dua
disetor ke Sub Bagian Tata Usaha RSUD Kabupaten badung.
30
BAB XI
PELAPORAN
11.1 Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan kegiatan radiologi sangat diperlukan
dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan
untuk peningkatan pelayanan radiologi. Untuk itu kegiatan ini harus
dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan
pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan.
Pencatatan dan pelaporan kegiatan radiologi di Instalasi radiologi RSUD
Kabupaten Badung, untuk laporan harian dicatat pada buku register harian
radiologi. Untuk laporan bulanan dilaporkan dalam bentuk formulir laporan
bulanan, sedangkan untuk laporan tahunan dilaporkan dalam bentuk laporan
tahunan Instalasi radiologi yang dilaporkan setiap tahun kepada Kabid
Penunjang Medis selanjutnya dipakai sebagai bahan laporan RS kepada
Dewan Pengawas RS.
Laporan Harian
Pada laporan harian memuat tentang jumlah dan jenis pemeriksaan
radiologi yang dicatat pada buku register radiologi. ( Catatan Kegiatan
Radiologi).
Laporan Bulanan
Laporan bulanan dicatat pada formulir eksternal radiologi yang
memuat tentang jumlah pemeriksaan, jenis pemeriksaan, jumlah pemeriksaan
yang dirujuk dan unit rujukan .
Laporan Tahunan
Laporan tahunan dibuat dalam bentuk buku Laporan Tahunan
Instalasi Radiologi yang memuat tentang :
a) Perencanaan sediaan bahan dan alat kesehatan habis pakai
b) Pengadaan dan penerimaan
c) Distribusi kegiatan layanan
d) Perolehan pendapatan Radiologi
31
Laporan tahunan ini dibuat rangkap dua, dimana satu eksemplar untuk
dikirim/ dilaporkan ke Kabid Penunjang Medis, satu lagi sebagai arsip
Instalasi Radiologi.
32
LAMPIRAN :
Laporan Tahunan Instalasi Radiologi Tahun 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bagian
integral yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara
keseluruhan.Perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan semakin meningkat dan mengarah kepada
spesialistik dan superspesialistik, dan diikuti dengan semakin besar tuntutan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
Dalam rangka peningkatan pelayanan rumah sakit, berbagai upaya
telah dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI dimulai dengan penambahan
sarana,prasaran, peralatan kerja, sesuai dengan kemampuan pemerintah,
serta peningkatan kesadaran, kemampuan dan profesionalisme para tenaga
kerja kesehatan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat
akan diikuti dengan semakin tinggi pula tuntutan masyarakat akan suatu
pelayanan kesehatan, sehingga pelayanan rumah sakit yang memadai baik
dibidang penunjang diagnostic maupun pengobatan akan semakin
dibutuhkan.Sejalan dengan hal tersebut diatas maka pelayanan penunjang
diagnostic yang memadai dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan
yang diselenggarakan oleh Instalasi Radiologi RS menjadi sangat penting
untuk diwujudkan.
Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil
pemeriksaan radiologi digunakan untuk menegakkan diagnosis, pemberian
pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan prognosis.
Oleh karena itu hasil pemeriksaan radiodiagnostik harus selalu terjamin
mutunya.
33
Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan radiodiagnostik,
mutlak perlu dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu (quality assurance),
yang mencakup berbagai komponen kegiatan. Salah satu komponen
kegiatan adalah melakukan monitoring dan evaluasi secara
berkesinambungan melalui pembuatan laporan kegiatan tahunan.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan laporan kegiatan radiologi ini diperlukan dalam
perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk
peningkatan mutu pelayanan radiologi.
C. Sasaran
Seluruh jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Instalasi
Radiologi RSUD Kabupaten Badung.
D. Program Kerja
Setiap unit atau instalasi yang ada dilingkungan RSUD
Kabupaten Badung diharapkan membuat program kerja sebagai pedoman
dalam melaksanakan pelayanan di unit masing-masing. Program kerja
Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Badung memuat lima jenis kegiatan
sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan pelayanan penunjang diagnostic rutin.
2. Rapat rutin Instalasi radiologi.
3. Rapat koordinasi antar unit terkait.
4. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas.
5. Persiapan Instalasi radiologi RSUD Kabupaten Badung untuk mengikuti
Akreditasi KARS Versi 2012.
E. Target
Seluruh kegiatan yang tertuang dalam program kerja radiologi
diharapkan terealisasi rata-rata delapan puluh persen (80%),kecuali kegiatan
persiapan akreditasi rumah sakit target capaian hanya 20%.
34
BAB II
KEGIATAN PELAYANAN RADIOLOGI RUMAH SAKIT
B. Pembiayaan
Total anggaran yang direncanakan untuk kegiatan pelayanan rutin radiologi
untuk tahun 2013 adalah senilai Rp 548.124.163
. Sedangkan total biaya yang dipakai untuk pembelanjaan radiologi
senilai Rp 548.124.163,00
Stok awal untuk tahun 2013 yang merupakan stok akhir tahun 2012
berupa bahan dan alat kesehatan habis pakai senilai : Rp 343.148.162,00
Stok akhir tahun 2013 berupa bahan dan alat kesehatan yang masih ada
senilai: Rp372.652.125,00
35
kesehatan habis pakai dilakukan oleh petugas radiologi dengan mengikuti
prosedur pengamprahan barang yang telah ditetapkan.
JKBM 7520
Askes 2184
Jamkesmas 1084
Jampersal 135
Total 14690
36
2. Rincian pemakaian biaya, penerimaan dan hasil pemeriksaan per
parameter tahun 2012 sebagai berikut:
Total pemakaian biaya film dan alkes tahun 2013 : Rp 172.472.030,00
Total penerimaan bahan dan alkes tahun 2013 : Rp 198.872.030,00
Stok awal tahun 2013 : Rp 372.652.125,00
Total persediaan tahun 2013: Rp 198.872.030,00 + Rp 372.652.125,00
Total : Rp 571.524.155,00
Jumlah pemeriksaan berdasarkan permintaan yang diperiksa untuk tahun
2013 adalah 14708 tindakan.
Rata-rata per bulan : 1226 tindakan.
3. Urutan sepuluh besar pemeriksaan radiologi RSUD Kabupaten Badung
tahun 2013 :
1. Thorax 14.427
2. BOF 6.451
3. USG 5.581
4. Ekstremitas Atas 4.338
5. Ekstremitas Bawah 4.022
6. CT-Scan Kepala 3.861
7. Skull 3.272
8. Tulang Belakang 2 Posisi 1.248
9. Pelvis 905
10. IVP 304
37
E. Perolehan Pendapatan Radiologi Tahun 2013
1. Hasil Perolehan Pendapatan radiologi Setiap Bulan Berdasarkan Tarif
Rumah Sakit.
No Bulan Hasil Pendapatan
1. Januari Rp. 184.010.000
2. Pebruari Rp. 171.290.000
3. Maret Rp. 169.324.000
4. April Rp. 200.704.400
5. Mei Rp. 176.835.000
6. Juni Rp. 222.682.000
7. Juli Rp. 206.957.600
8. Agustus Rp. 191.964.000
9. September Rp. 205.270.000
10. Oktober Rp. 200.599.000
11. November Rp. 198.065.000
12. Desember Rp. 199.149.000
Total Rp. 2.326.850.000
Sumber data : SIM RS
Hasil pendapatan diatas hanya berdasarkan tariff rumah sakit dengan
jumlah jenis pemeriksaan sejumlah : 14690 tindakan.
38
BAB III
ULASAN
39
dilaksanakan oleh setiap radiologi secara rutin untuk menghindari terjadinya
kesalahan dan untuk mendeteksi secara dini apabila terjadi kesalahan.
Kegiatan mutu internal : Adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakan oleh setiap radiologi secara terus menerus untuk mendeteksi secara
dini kesalahan yang terjadi pada setiap tahapan pemeriksaan sehingga diperoleh
hasil pemeriksaan yang tepat dan akurat. Kegiatan pencegahan dan pengawasan
ini perlu dilaksanakan pada semua tahapan pemeriksaan yaitu pada tahap pra
analitik, analitik dan pasca analitik.
Pemantapan mutu eksternal : adalah kegiatan pemantapan mutu yang
diselenggarakan secara periodik oleh lembaga atau institusi di luar radiologi
tersebut untuk menilai tampilan mutu suatu radiologi. Kegiatan ini dilaksanakan
secara teratur mengikuti siklus atau periode penyelenggaraan pihak
penyelenggara. Institusi penyelenggara kegiatan pemantapan mutu eksternal
adalah :
a) BPFK
b) BAPETEN
c) Organisasi Profesi Ahli Radiologi ( Perhimpunan Dokter Spesialis
Radiologi )
40
BAB IV
PENUTUP
( Dr.Widastuti Dharmapala.SpR)
NIP : 19570410 198312 1 003
41