Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai upaya kesehatan memerlukan dukungan pelayanan
radiologi kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh
swasta. Pelayanan kesehatan bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode
etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan radiologi merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan di rumah sakit, dimana antar unit pelayanan terjadi hubungan kerja
yang memerlukan koordinasi dengan pemahaman yang sama untuk
menghindari terjadinya kesalahan prosedur dan komunikasi yang dapat
merugikan pasien maupun rumah sakit itu sendiri.
Sebagai suatu organisasi fungsional yang berada dibawah Kepala
Bidang Penunjang Rumah sakit, Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten
Badung mempunyai peranan penting dalam menunjang terselenggaranya
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sebagai komponen penting dalam
pelayanan kesehatan,hasil pemeriksaan radiologi digunakan untuk
menegakkan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil
pengobatan, serta penentuan prognosis.
Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan radiologi, mutlak
perlu dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu ( Quality Assurance ), yang
mencakup berbagai komponen kegiatan dimana salah satu dari komponen
kegiatan tersebut berupa pengorganisasian radiologi yang tertata dengan
baik.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Radiologi RSUD
Kabupaten Badung perlu dibuat Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Radiologi. Pedoman pengorganisasian ini dipakai sebagai pedoman bagi

1
semua pihak yang berhubungan dengan radiologi. Berkaitan dengan hal
tersebut diatas, maka dalam melakukan pelayanan radiologi di Instalasi
Radiologi RSUD Kabupaten Badung harus berdasarkan Pedoman
Pengorganisasian yang telah ditetapkan.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah Singkat RSUD Kabupaten Badung


Di Tempat berdirinya RSUD Kabupaten Badung,sebelumnya ada
Klinik Dharma Asih yang dikelola oleh Yayasan Hindu Markandya.Pada
Bulan September 1998 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung berganti
nama menjadi Poliklinik Rumah Bersalin “Çura Dharma Asih”. Kemudian
dilakukan perluasan area dan pembangunan gedung rumah sakit dari tahun
1999 sampai sekarang.
Pada tanggal 30 April 2002 terbit Peraturan Daerah Kabupaten
Badung Nomor 3 tahun 2002 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung. Pemberian
pelayanan kesehatan kepada masyarakat baru bisa dilaksanakan mulai tanggal
22 Agustus 2002 dan dibuka secara resmi oleh Bapak Bupati Badung A.A.
Oka Ratmadi pada tanggal 4 September 2002, dengan pelayanan yang
diberikan yaitu Poliklinik, UGD dan Rawat Inap, dengan fasilitas 25 tempat
tidur, dan pada tahun 2013 telah bertambah menjadi 132 tempat tidur.
A. Gambaran Umum Rumah Sakit
Gambaran umum RSUD Kabupaten Badung menyangkut tentang
sarana, prasarana, peralatan dan tenaga disamping pelaksanaan pelayanan
medik yang terdapat pada RSUD Kabupaten Badung.
B. Fasilitas Pelayanan
Pelaksanaan pelayanan medik di RSUD Kabupaten Badung dapat
dibedakan menjadi lima bagian antara lain :
1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Penunjang
3. Pelayanan Terintegrasi
4. Kegiatan Rujukan
5. Kegiatan Administrasi dan Keuangan

3
Untuk jelasnya pelaksanaan kegiatan masing-masing bagian dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Pelayanan Medik
a) Pelayanan Medik Awat Jalan
Pelayanan medik rawat jalan dapat dilayani oleh Poliklinik
yang terdiri dari:
1) Klinik Penyakit Dalam
2) Klinik Kebidanan dan Kandungan
3) Klinik Anak
4) Klinik Bedah
5) Klinik Gigi dan Mulut
6) Klinik VCT
7) Klinik Fisioterapi
8) Klinik Jiwa/Psikiatri
9) Klinik Saraf
10) Klinik THT
11) Klinik Mata
12) Klinik Kulit dan Kelamin
13) Klinik Filter
14) Klinik PMTCT
Pelayanan rawat jalan juga dilengkapi dengan Instalasi Rawat
Darurat, Radiologi, Farmasi, ruang konsultasi psikologi, konsultasi
gizi dan laboratorium.
b) Pelayanan Medik Rawat Inap
Pelayanan medik rawat inap terdiri dari 5 zal yaitu Rawat
Inap Oleg, Rawat Inap Margapati, Rawat Inap Kecak, Rawat Inap
Cilinaya, Rawat Inap Jangerserta dilengkapi dengan PICU/NICU,
ICU, HCU dan Hemodialisa dengan kapasitas tempat tidur
sebanyak 132 buah.

4
Adapun perincian tempat tidur adalah sebagai berikut :
Kelas I : 16 buah
Kelas II : 5 buah
Kelas III : 92 buah
Kelas VIP : 1 buah
Ruang Isolasi : 2 buah
Non Kelas : 18 buah
Jumlah : 132 buah
2. Pelayanan Penunjang
a) Instalasi Farmasi
b) Instalasi Gizi
c) Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
d) Instalasi Radiologi
e) Instalasi Sterilisasi dan Binatu
f) Instalasi Laboraturium
3. Pelayanan Terintegrasi
a) Imunisasi
b) TB Paru
c) Keluarga Berencana (KB)
d) Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
4. Kegiatan Rujukan
Kegiatan rujukan yang dilaksanakan di RSUD Kabupaten Badung
adalah :
a) Rujukan dari bawah
Yaitu menerima pasien rujukan dari Puskesmas serta fasilitas
kesehatan lainnya
b) Rujukan ke atas
Yaitu merujuk pasien dari RSUD Kabupaten Badung ke RSUP
Sanglah atau ke rumah sakit yang lebih tinggi

5
5. Kegiatan Administrasi dan Keuangan
Adapun kegiatan administrasi dan keuangan dimaksud adalah :
a) Kegiatan unit tata usaha seperti meregistrasi semua surat dinas
yang masuk dan keluar serta urusan kepegawaian
b) Kegiatan keuangan, laporannya dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini:

Tabel 2.1 Realisasi Anggaran RSUD Kabupaten Badung Tahun 2013


Anggaran Realisasi
APBN

APBD
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang & Jasa
Belanja Modal

RBA
Belanja Pegawai
Belanja Barang & Jasa
Belanja Modal

c) Penerimaan retribusi pelayanan kesehatan sampai dengan 31 Desember


2013 terealisasisebesar Rp. ..........................dari target yang ditetapkan
sebesar Rp. ..............................., sedangkan realisasi belanja RBA
mencapai Rp. ………………………. Berdasarkan angka tersebut
terlihat realisasi belanja melampaui target, hal ini dimungkinkan karena
realisasi pendapatan melebihi target.

6
2.2 Luas Tanah dan Bangunan
Berikut adalah gambaran luas tanah dan bangunan RSUD
Kabupaten Badung.
Luas tanah keseluruhan : 43.235,00 M2
Luas bangunan : 21.429,97 M2
Sarana yang tersedia di RSUD Kabupaten Badung, Bangunan /
gedung dengan luas 21.429,97 M2 sudah selesai dan berfungsi:
a) Bangunan IRD
b) Poliklinik
c) Rawat Inap
d) Sarana Penunjang (Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Loundry dan Gizi)
e) Kantor Manajemen
Sarana komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan antar
bangunan/ gedung di RSUD Kabupaten Badung yaitu :
a) Telpon
b) Rig dan HT
c) Website
d) PABX yang sangat menunjang bagi sistem informasi dilingkungan rumah
sakit
2.3 Ketenagaan (SDM)
Keadaan SDM RSUD Kabupaten Badung tahun 2013secara
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

7
Tabel 2.2 Data SDM RSUD Kabupaten Badung Tahun 2013
No. JENIS TENAGA JUMLAH
1. Tenaga Medis:
a. Dokter Umum 21
b. Dokter Gigi 4
c. Dokter Spesialis
- Dokter Spesialis Bedah 5
- Dokter Spesialis Penyakit Dalam 5
- Dokter Spesialis Obgyn 9
- Dokter Sub Spesialis Endokrin 0
- Dokter Spesialis Anak 5
- Dokter Spesialis THT 2
- Dokter Spesialis Saraf 2
- Dokter Spesialis Mata 3
- Dokter Spesialis Jiwa 1
- Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 3
- Dokter Spesialis Radiologi 2
- Dokter Spesialis Anaestesi 3
2. Apoteker 8
3. Tenaga Paramedis
- Keperawatan 249
- Bidan 50
- Perawat Gigi 5
4. Tenaga Paramedis Non Keperawatan
- Laboratorium 11
- Rontgen 9
- Fisioterafi 3
- Ahli Gizi 13
- Psikologi 1
- Sanitarian 4
- Asisten Apoteker 23
5. Tenaga Medis Lainnya 14
6. Tenaga Non Medis 220
Jumlah 675

8
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, MOTTO DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT

3.1 Visi, Misi, Falsafah, Motto dan Tujuan RSUD Kabupaten Badung
A. Visi :
Menjadi rumah sakit kebanggaan masyarakat, inovatif, kreatif dan
berbudaya dalam pelayanan kesehatan.
B. Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berfokus pada
keselamatan pasien.
2. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat
3. Melaksanakan tata kelola administrasi rumah sakit
C. Falsafah :
Falsafah dasar dan nilai yang tertuang dalam rencana strategis
RSUD. Kabupaten Badung dilandasi oleh filosofi dasar yang menjadi
motivasi, pengungkit etos kerja seluruh manajemen dan karyawan rumah
sakit. Falsafah dasar dan nilai – nilai yang dijunjung tinggi adalah:
1. RSUD. Kabupaten Badung menjadi kebanggaan seluruh manajemen
dan karyawan
2. Melayani dengan senyum, sapa, sopan, berempati, inovatif serta
mengutamakan keselamatan pasien
3. Bekerja profesional, berbudaya, tulus serta menjunjung tinggi moral
dan etika.
4. Melaksanakan pengkajian ilmiah dan pengembangan keilmuan sesuai
kemajuan jaman dan teknologi
5. Pengabdian merupakan Swadharma, panggilan hati nurani dan yadnya
D. Motto :
”Kesehatan Anda adalah Kebahagiaan Kami”

9
E. Tujuan
Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan
mengutamakan upaya penyuluhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara terpadu melalui upaya peningkatan pelayanan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan.

10
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

4.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Badung


DIREKTUR
PEMBINA dr. Agus Bintang Suryadi, M. Kes
NIP:19630615 199503 1 004

BAGIAN
TATA USAHA

dr. Ni Raka Setiawati


NIP: 19680617 199703 2 002
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SUB. BAGIAN UMUM
DAN KEPEGAWAIAN

I Nyoman Terja, S.Kep, S.Sos


NIP: 19691231 199002 1 009

KASUBAG. SUNPROG
KEUANGAN DAN AKUTANSI

Ketut Indrawan, SE, M.Kes


NIP: 19740910 200701 1 016

BIDANG BIDANG BIDANG PENGENDALIAN


PELAYANAN PENUNJANG DAN OPRASIONAL

dr. Made Nurija, M.Kes dr. Ni Putu Sunadiyati, M.Kes I. D. Nym.Suarteja, SE.Msi
NIP: 19640327 200312 1 001 NIP: 19630224 198901 2 002 NIP: 19720303 199603 1 002

SEKSI PELAYANAN RAWAT INAP SEKSI PEMELIHARAAN SARANA SEKSI REKAM MEDIK SIM DAN
RAWAT INTENSIF TINDAKAN DAN PRASARANA HUMAS
MEDIK
Ns. Ni Nym Suardani, S.Kep Ns. I Kadek Prastikanala, S.Kep dr. A. A. Ngr. Ag. Ekaprasta
NIP: 19690404 198902 2 003 NIP: 19740918 199402 1 002 NIP: 19701111 200312 1 004

SEKSI PELAYANAN RAWAT SEKSI PENUNJANG


BAB V SEKSI PENGEMBANGAN SDM
JALAN DAN RAWAT DARURAT DIAGNOSTIK LOGISTIK DIKLAT DAN AKREDITASI

dr. I Ketut Japa I Putu Arta Wirawan, Amr,aS.Sos I Md Raka Suparta, S.Sos, MAP
NIP: 19680610 200604 1 015 NIP: 19660926 198703 1 005 NIP: 19671208 199301 1 001

11
BAB V
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN
INSTALASI RADIOLOGI

5.1 Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Instalasi Radiologi


A. Visi
Mewujudkan Instalasi Radiologi yang mampu memberikan
pelayanan yang efektif, efisien, inovatif dan terjangkau menuju RSUD
badung menjadi kebanggaan masyarakat.
B. Misi
Memberikan pelayanan radiologi secara professional, cepat, tepat,
efektif dan efisien.
C. Nilai
1. Ketepatan
2. Ketelitian
3. Ramah
4. Profesional
5. Empati
D. Tujuan
Memberikan pelayanan penunjang diagnostik secara
professional,cepat ,tepat ,efektif dan efisien.

12
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
INSTALASI RADIOLOGI

6.1 Stuktur Organisasi Instalasi Radiologi

Instalasi radiologi dalam struktur organisasi rumah sakit berada


dibawah Kepala Bidang Penunjang Medik yang ditetapkan dengan SK
Direktur RSUD Kabupaten Badung No. Tahun 2012 sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI


RSUD KABUPATEN BADUNG

DIREKTUR

KABID PENUNJANG
MEDIS
KASIE PENUNJANG DIAGNOSTIK & LOGISTIK

KEPALA INSTALASI RADIOLOGI

KEPALA RUANGAN RADIOLOGI

PETUGAS PROTEKSI RADIASI (PPR) ADMINISTRASI


& QUALITY CONTROL & LOGISTIK

LOKET PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG


JAWAB JAWAB JAWAB JAWAB JAWAB JAWAB
CT-SCAN FLOUROSCOPY KONVENSIONAL MOBILE X-RAY KAMAR GELAP KAMAR GELAP
& PANORAMIC & C-ARM

13
6.2 Uraian Tugas Instalasi Radiologi
A. Kedudukan dan Tanggung Jawab
Instalasi Radiologi adalah wadah yang mengelola tentang
pelayanan radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung
serta bertanggung jawab kepada Direktur melalui Kepala Bidang
Penunjang secara langsung, serta meningkatkan mutu pelayanan. Pedoman
Radiologi Rumah Sakit, Koordinasi staf di lingkungan Instalasi Radiologi
dan Instalasi lain.
B. Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Badung di Bidang Pelayanan Radiologi baik Rawat
Jalan maupun Rawat Inap berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan
oleh direktur.
C. Fungsi
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Rawat
Jalan
2. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Rawat
Inap
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Rawat
Darurat
4. Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Rawat
Intensif
5. Melaksanakan kegiatan pelayanan radiodiagnostik di Ruang Operasi.
D. Kegiatan
Dalam melaksanakan fungsi tersebut maka Instalasi Radiologi
melakukan kegiatan :
1. Pemeriksaan Konvensional
2. Pemeriksaan Flouroscopy
3. Pemeriksaan CT Scan
4. Pemeriksaan Ultrasonografi
5. Pemeriksaan Panoramik

14
E. Susunan Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Badung :
1. Kepala Instalasi Radiologi
2. Kepala Ruangan
3. Administrasi dan Logistik
4. Petugas Proteksi Radiasi ( PPR)
5. Flouroscopy
6. Konvensional dan Panoramik
7. CT Scan
8. Cito Bed dan C-Arm
9. Kamar Gelap.

F. Uraian Tugas Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum


Daerah Kabupaten Badung Berdasarkan Jabatan
1. Kepala Instalasi :
a) Membuat usulan kebutuhan fasilitas instalasi radiologi dengan
memperhatikan stok, mengoreksi daftar kebutuhan yang disusun
oleh staf selanjutnya disampaikan kepada kabid pelayanan
penunjang
b) Membuat usulan kebutuhan tenaga berdasarkan analisa beban dan
bobot kerja dan diajukan ke seksi ketenagaan dan pengendalian mutu
penunjang medis guna menyusun rencana pengadaan tenaga
c) Memeriksa dan menandatangani usulan permintaan pelayanan
radiologi bagi satuan kerja di lingkungan rumah sakit dari surat,
dokumen, data, sarana, dan prasarana besarnya anggaran beserta
alokasinya
d) Memantau dan menilai penatalaksanaan permintaan pemeriksaan
radiologi serta penyampaian kembali hasil pemeriksaannya guna
meningkatkan pelayanan instalasi radiologi
e) Mengawasi dan menilai mekanisme kerja dilingkungan instalasi
radiologi melalui laporan atau memeriksa langsung hasil kerja

15
stafnya untuk mengetahui adanya permasalahan dan member
petunjuk cara penyelesaiannya secara efektif dan efisien
f) Mengadakan rapat dengan bawahan, membimbing dan menilai
pengendalian mutu pelayanan instalasi radiologi yang berkaitan
dengan fasilitas agar kegiatan dapat berjalan lancar sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan
g) Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam rangka
kegiatan diagnosis penyakit melalui pemeriksaan radiologi baik
dengan radiasi pengion maupun non pengion serta pengobatan dan
penyembuhan penyakit agar kegiatan dapat berjalan secara efektif
dan efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku
h) Mengawasi keamanan, ketertiban dan kebersihan di lingkungan
instalasi radiologi demi kelancaran dan kenyamanan dalam bekerja
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Kepala Ruangan :
a) Memberikan masukan kepada kepala Instalasi Radiologi dalam
menilai prestasi kerja bawahan dilingkungan Instalasi Radiologi
meliputi pelaksanaan tugas dan hasil kerjanya
b) Memberikan masukan tentang penyusunan kebutuhan tenaga
paramedis, alat dan kebutuhan lain serta fasilitas pelayanan
penunjang medis
c) Memberikan masukan kepada kepala instalasi tentang penggunanaan
fasilitas serta kegiatan pelayanan
3. Petugas Administrasi :
a) Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan kegiatan
pemeriksaan yang dilakukan di institusi pelayanan
b) Memberikan penjelasan kepada pasien tentang alur pemeriksaan di
instalasi radiologi
c) Memberikan penjelasan tentang prosedur pembayaran dan
administrasi di instalasi radiologi

16
d) Memberikan penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
secara singkat
e) Menerima pendaptaran pasien yang melakukan pemeriksaan
radiologi baik konvensional maupun canggih
f) Melakukan penjadwalan pemeriksaan untuk USG dan pemeriksaan
dengan kontras
g) Menyiapkan foto-foto yang telah selesai untuk dibacakan ke dokter
spesialis radiologi
h) Mensortir kembali foto-foto yang telah dibaca oleh dokter sebelum
dibagikan ataupun diambil oleh pasien
4. Petugas Proteksi Radiasi ( PPR ) :
a) Membuat program proteksi dan keselamatan radiasi
b) Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan
radiasi
c) Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi
radiasi, dan memantau pemakaiannyaMeninjau secara sistematik dan
periodik, program pemantauan di semua tempat dimana pesawat
sinar-x digunakan
d) Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi radiasi dan
keselamatan kerja
e) Melakukan pengurusan perijinan peralatan radiologi dengan
melakukan koordinasi dengan bagian IPSRS
f) Membuat program pemantauan paparan radiasi kepada petugas
dengan mengajukan kepada pihak manajemen proposal check up
kesehatan secara rutin minimal 1 tahun sekali
5. Petugas Konvensional :
a) Melaksanakan pelayanan radiodiagnostik konvensional sesuai
dengan standar prosedur operasional yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
radiologi atau radiographer lain di bidang radiologi.
c) Penanggung jawab di radiodiagnostik Konvensional.

17
6. Petugas Flouroscopy
a) Melaksanakan pelayanan radiodiagnostik dengan fluoroscopy sesuai
dengan standar prosedur yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
radiologi atau radiographer lain di bidang radiologi.
c) Penanggung jawab di radiodiagnostik Flouroscopy.
7. Petugas CT Scan :
a) Melaksanakan pelayanan CT scan sesuai dengan standar prosedur
operasional yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
radiologi atau radiographer di bidang radiologi.
c) Penanggung jawab di CT Scan.
8. Petugas Cito Bed dan C-Arm :
a) Melaksanakan pelayanan radiodiagnostik ke ruang HCU, ICU dan
ruang operasi ( OK ) sesuai dengan standar prosedur operasional
yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil pemeriksaan dengan dokter spesialis
Radiologi dan radiographer lain di bidang radiologi
c) Penanggung jawab Cito bed dan C-Arm.
9. Petugas kamar Gelap :
a) Melaksanakan kegiatan pencucian film di ruang gelap sesuai dengan
standar prosedur operasional yang telah ditetapkan.
b) Melakukan konsultasi hasil kegiatan kepada radiographer yang
bertanggung jawab pada pemeriksaan tersebut.
c) Penanggung jawab kamar gelap.

18
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

7.1 Tata Hubungan Kerja


Dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan penunjang radiologi,
Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Badung selalu bekerja sama dalam hal
pelayanan dengan beberapa unit terkait di lingkungan rumah sakit baik secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa instalasi yang berhubungan
langsung dengan Instalasi radiologi adalah : Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Rawat Jalan, IGD, Instalasi Farmasi, SIM RS, Sub Bag Rumah Tangga dan
IPSRS. Berikut adalah skema hubungan tata kerja antara Instalasi radiologi
dengan beberapa Instalasi terkait.

IGD Instalasi Rawat Inap SIM RS

Instalasi Radiologi Instalasi


Farmasi

IPS RS Instalasi Rawat Jalan RT

Keterangan : hubungan tata kerja dengan :


a) Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, dan IGD dalam
hal pelayanan radiologi sesuai dengan surat permintaan dari
dokter umum atau spesialis.
b) Instalasi Farmasi dalam hal permintaan, penerimaan, dan
penggunaan obat kontras dan film radiologi.
c) Sub Bagian Rumah Tangga dalam hal pengadaan logistik
berupa alat tulis kantor, alat kebersihan dan pelaratan lainnya
sesuai dengan SPO
d) Instalasi SIM RS dalam hal administrasi dan billing siystem
pasien.
e) IPS RS dalam hal pengolahan limbah, pemeliharaan dan
kalibrasi alat- alat yang ada di radiologi.

19
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL

8.1 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personel


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan
beban kerja Workload Indicators of Staffing Need (WISN) adalah suaru
metode perhitungan berdasarkan beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan
oleh tiap kategori tenaga kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan
kesehatan. Metode ini diciptakan oleh PJ Shipp (1984) dan sangat dianjurkan
oleh Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO). Kelebihan metode ini mudah
dioperasikan, mudah digunakan, secara teknik mudah diterapkan,
komprehensif dan realistis.
Langkah-langkah perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan
berdasarkan Workload Indicators of Staffing Need (WISN) meliputi 5 (lima)
langkah yaitu:
a) Menetapkan waktu kerja tersedia dalam 1 (satu) tahun
b) Menetapkan unit radiologi dan kategori SDM
c) Menyusun standar beban kerja radiologi
d) Menyusun kebutuhan kelonggaran
e) Perhitungan kebutuhan tenaga kerja di radiologi
f) Analisis kebutuhan tenaga di radiologi

A. Perhitungan Kebutuhan Dokter Spesialis Radiologi.


1. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun :
a) Hari kerja = 264 hari
b) Cuti tahunan = 12 hari
c) Hari libur dan libur nasional = 13 hari
d) Ketidakhadiran kerja = 12 hari
e) Pendidikan dan pelatihan = 10 hari
f) Waktu kerja 36 jam/minggu = 6 jam/hari
- Hari kerja 264 – 47 = 217 hari
- Waktu kerja tersedia = 217 x 6 jam = 1.302 jam/tahun

20
2. Standar beban kerja dokter spesialis meliputi :
a) Kegiatan pokok yang dilakukan di radiologi adalah pelayanan
radiolog yang dilakukan terhadap pasien emergency dan tidak
emergency meliputi melakukan pemeriksaan USG dan
menyuntikkan bahan kontras, serta melakukan expertise semua hasil
radiografi.
b) Rata-rata waktu yang dibutuhkan berdasarkan pengamatan selama 1
tahun untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok pelayanan radiologi
terhadap pasien emergency membutuhkan waktu 15 menit.
Sedangkan untuk kegiatan pokok pelayanan radiologi terhadap
pasien tidak emergency membutuhkan waktu rata-rata 25 menit.
c) Standar beban kerja per satu tahun :
Waktu Kerja Tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Pasien emergency = 1.302 jam/tahun x 60 menit
10 menit
= 7812 jam/tahun
Pasien tidak emergency = 1.302 jam/tahun x 60 menit
20 menit
= 3906 jam/tahun

d) Standar kelonggaran dokter spesialis radiologi :


Pada umumnya dokter memiliki faktor kelonggaran sebagai berikut :
1) Pertemuan audit medik = 1 jam/minggu
2) Kegiatan profesi 3 jam = 3 jam/minggu
3) Berobat = 1 jam/minggu
4) Lain-lain urusan pribadi = 2 jam/minggu
Rumus standar kelonggaran :
Rata-rata waktu per factor kelonggaran
Waktu kerja tersedia
Perhitungan : 7 jam/minggu x 51 minggu = 0,27
1302

21
3. Perhitungan kebutuhan tenaga dokter spesialis radiologi
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan
pelayanan medis yang telah dilakukan di radiologi selama kurun waktu
2013, yaitu pasien True Emergency 7007 dan 7701 pasien False
Emergency
Kebutuhan tenaga Dokter spesialis =
Kuantitas Kegiatan Pokok + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja

Pasien True Emergency = 7007 + 0,27 = 0.8


7812
Pasien False Emergency = 7701 + 0,27 = 1.9
3906
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan metode Workload Indicators of
Staffing Need (WISN), maka didapatkan kebutuhan tenaga dokter
spesialis radiologi = 0,8 + 1,9 = 2,7 = 3 orang/ shift
Karena radiologi merupakan pelayanan radiologi 24 jam, maka
kebutuhan tenaga dokter spesialis disesuaikan dengan kebutuhan jadwal
jaga dalan 2 (dua) shift. Dalam setiap shift dibutuhkan 3 (tiga) tenaga
dokter, spesialis sehingga kebutuhan tenaga dokter spesialis adalah 6
(enam) orang/ hari.

B. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Radiografer


1. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun :
a) Hari kerja = 264 hari
b) Cuti tahunan = 12 hari
c) Hari libur dan libur nasional = 13 hari
d) Ketidakhadiran kerja = 12 hari
e) Pendidikan dan pelatihan = 5 hari/ tahun
f) Waktu kerja 36jam/minggu = 6 jam/hari

22
- Hari kerja 264 – 42 = 222 hari
- Waktu kerja tersedia = 222 x 6 jam = 1.332 jam/tahun

2. Standar beban kerja radiografer meliputi :


a) Kegiatan pokok yang dilakukan radiografer adalah melakukan teknik
pemeriksaan radiologi kontras dan non kontras terhadap pasien
emergency dan tidak emergency meliputi proyeksi ,posisi dan
exposure.
b) Rata-rata waktu yang dibutuhkan berdasarkan pengamatan selama 1
tahun untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok pelayanan radiologi
terhadap pasien emergency membutuhkan waktu 15 menit.
Sedangkan untuk kegiatan pokok pelayanan terhadap pasien tidak
emergency membutuhkan waktu rata-rata 25 menit.
c) Standar beban kerja per satu tahun :
Waktu Kerja Tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Pasien Emergency = 1.332 jam/tahun x 60 menit = 7992 jam
10 menit
Pasien Tidak Emergancy= 1.332 jam/tahun x 60 menit = 5328 jam
15 menit

d) Standar kelonggaran radiografer :


Pada umumnya dokter memiliki factor kelonggaran sebagai berikut :
1) Rapat 2 jam per bulan = 0,5 jam/minggu
2) Kegiatan profesi 3 jam per bulan = 0,75 jam/minggu
3) Berobat =1 jam/minggu
4) Lain-lain urusan pribadi =2 jam/minggu
Rumus standar kelonggaran : Rata-rata waktu per factor kelonggaran
Waktu kerja tersedia
Perhitungan : 4,25 jam/minggu x 51 minggu = 0,16
1.332

23
c) Perhitungan kebutuhan tenaga radiografer
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai
data kegiatan pelayanan radiologi yang telah dilakukan di instalasi
radiologi selama kurun waktu 2013, yaitu 7007 pasien True
Emergency dan 7701 pasien False Emergency
Kebutuhan tenaga radiografer =
Kuantitas kegiatan pokok + Standar kelonggaran
Standar beban kerja
Pasien True Emergency = 7007 + 0,16 = 0,8
7992
Pasien False Emergency = 7701 + 0,16 = 1,4
5328
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan metode WISN, maka didapatkan
kebutuhan tenaga radiografer = 0.8 + 1,4 = 2,2 orang = 2 orang/shift
Karena instalasi radiologi merupakan pelayanan radiologi 24 jam,
maka kebutuhan tenaga radiografer disesuaikan dengan kebutuhan
jadwal jaga radiographer dalam 3 (tiga) shift. Dalam setiap shift
dibutuhkan 2 ( dua ) tenaga radiografer sehingga kebutuhan tenaga
radiografer adalah 6 ( enam ) orang/ hari

C. Analisis Kebutuhan Tenaga di Instalasi Radiologi


No. Kualifikasi Hasil Perhitungan Kondisi Tenaga Kekurangan
Tenaga Tenaga Saat Ini Tenaga
1 Dokter Spesialis 6 orang/hari 2 orang/hari 4 orang
Radiologi
2 Radiografer 6 orang/hari 4 orang/hari 2 orang

Keterangan :
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga di Instalasi radiologi
RSUD Kabupaten Badung dengan kondisi tenaga saat ini, maka
kekurangan dokter spesialis 4 orang dan 2 orang tenaga radiographer

24
D. Kesimpulan
Sesuai dengan analisis diatas maka untuk memenuhi kekurangan tenaga di
Instalasi radiologi RSUD Kabupaten Badung maka diperlukan
penambahan tenaga medis 4 orang dan 2 orang radiographer baru.

E. Rekomendasi
1. Penanggung jawab radiologi membuat surat rekomendasi untuk
penambahan tenaga sesuai dengan kualifikasi tenaga pada direktur
utama RS.
2. Direktur RS membuat tindak lanjut membalas surat rekomendasi
tersebut dengan isi akan memperhatikan rekomendasi tersebut dan
memenuhi kebutuhan tenaga sesuai kemampuan keuangan RSUD
Kabupaten Badung.

25
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

9.1 Kegiatan Orientasi


Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, peningkatan kualitas
sumber daya manusia sangat diperlukan. Salah satu aspek dari peningkatan
kualitas sumber daya manusia adalah pengenalan lingkungan tempat kerja
baru. Untuk itu pelaksanaan orientasi bagi pegawai baru maupun pegawai
pindahan sangat diperlukan.

A. Tujuan :
1. Tujuan Umum :
a) Agar pegawai baru / pindahan mengetahui kegiatan dan kebenaran
lingkungan kerja secara menyeluruh.
2. Tujuan khusus :
a) Agar pegawai baru dapat memahami tugas, kewajiban, wewenang
dan tanggung jawab serta prosedur yang ada di RSUD Kabupaten
badung.
b) Agar memahami visi, misi, falsafah, dan tujuan dan peraturan –
peraturan yang berlaku di lingkungan RSUD Kabupaten badung
serta kebijakan rumah sakit.
c) Agar mengetahui dan memahami dengan jelas prosedur – prosedur
kerja dan prosedur – prosedur pengamanan di masing- masing unit
kerja.
d) Agar mengetahui system / prosedur penilaian penampilan kerja staf.
B. Sasaran :
1. Pegawai baru.
2. Pegawai pindahan dari rumah sakit lain atau instansi lain.
C. Materi Orientasi :
1. Struktur Organisasi rumah sakit dan struktur organisasi unit kerja.
2. Visi, misi, falsafah, dan tujuan rumah sakit.
3. Visi, misi, falsafah, dan tujuan unit kerja.

26
4. Ruang serta fasilitas yang tersedia.
5. Pola ketenagaan dan system penilaian penampilan kerja.
6. Kebijakan rumah sakit.
7. Standar pelayanan unit kerja.
8. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
9. Hak dan kewajiban dokter / perawat / staf lain.
D. Mekanisme Kerja :
1. Bagian kepegawaian menyerahkan pegawai tersebut kepada Kepala
Instalasi Radiologi dan Kepala ruangan.
2. Kepala Instalasi dibantu Kepala Ruangan menerima dan mencatat
secara lengkap identitas pegawai.
3. Kepala ruangan memberikan pengarahan dan jadwal orientasi pegawai
baru.
4. Pegawai baru melaksanakan orientasi di Instalasi radiologi selama lima
minggu.
E. Pelaksanaan Orientasi :
1. Orientasi dilaksanakan selama lima minggu di Instalasi radiologi.
2. Rincian kegiatan orientasi untuk di Instalasi radiologi sebagai berikut :

27
Jadwal Orientasi Pegawai Baru / Pindahan Instalasi Radiologi
Nama :
NIP :
Status :

HARI MATERI WAKTU / METODE PENANGGUNG


KE- TGL JAWAB
Minggu 1.Diterima Kepala Tata Usaha Kepala Instalasi
I dan perkenalan dengan
Direktur dan semua unit
pelayanan

2.Diterima Kepala Instalasi


Radiologi diberi penjelasan :
a. Orgasisasi RSUD Badung
b. Kebijakan RS
c. Visi dan Misi RS
d. Struktur Organisasi
Radiologi
e) Tugas dan fungsi radiologi
serta uraian tugas dari
semua staf
f. Orientasi pelaksaan tugas
di Lingkungan RS

3.Orientasi Administrasi dan


Alur penerimaan pasien

Minggu Pengenalan peralatan radiologi Kepala Ruangan


II dan persiapan pemeriksaan
radiologi.

Minggu Pemeriksaan Konvensional dan Kepala Ruangan


III panoramik.

Minggu Pemeriksaan Flouroscopy Kepala Ruangan


IV

Minggu Pemeriksaan Cito Bed dan Kepala Ruangan


V C-Arm

28
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

10.1 Pertemuan / Rapat


Dalam penyelenggaraan pelayanan penunjang diagnostic, Instalasi
Radiologi RSUD Kabupaten Badung mengadakan program rapat rutin dan
rapat koordinasi instalasi.
Tujuan :
1. Meningkatkan komunikasi efektif dan kesamaan pemahaman antar petugas
dan unit terkait di Instalasi Radiologi.
2. Meningkatkan mutu pelayanan penunjang radiodiagnostik RSUD
Kabupaten Badung.
3. Mengurangi atau meminimalisasi keluhan akan pelayanan penunjang
radiodiagnostik RSUD Kabupaten Badung.
Keluaran :
1. Meningkatnya kualitas hasil layanan penunjang radiodiagnostik RSUD
Kabupaten Badung.
2. Meningkatnya kepercayaan pengguna baik internal maupun eksternal
terhadap Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Badung.
Sasaran :
1. Seluruh jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Instalasi Radiologi
RSUD Kabupaten Badung.
2. Seluruh petugas di Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Badung.
3. Seluruh Instalasi terkait dilingkungan RSUD Kabupaten Badung.
Jenis Kegiatan :
1. Rapat rutin Instalasi Radiologi.
2. Rapat koordinasi antar unit terkait dilingkungan RSUD Kabupaten
Badung.
Pelaksanaan Kegiatan :
1. Rapat Rutin.
Dilaksanakan setiap bulan ( 12 kali dalam satu tahun ).

29
Peserta : Seluruh petugas radiologi RSUD Kabupaten Badung dan
dihadiri oleh Kepala Bidang Penunjang dan Kasi Logistik dan
Diagnostik.
Jumlah peserta : 15 orang.
Tempat : Ruang Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten
Badung.
Waktu : Hari Rabu minggu kedua setiap bulan.

2. Rapat Koordinasi.
Dilaksanakan setiap empat bulan sekali ( 3 kali dalam satu tahun )
Peserta : Kabid Penunjang, Kasi Penunjang Medis, Kasi Rawat Jalan,
Rawat Inap, Rawat Darurat, seluruh kepala ruangan, Kepala
Instalasi terkait, perwakilan unit keselamatan pasien, dokter dan
petugas radiologi ( 4 orang).
Jumlah peserta : 30 orang.
Tempat : Ruang pertemuan RSUD Kabupaten Badung.
Waktu : Minggu ke empat setiap bulan ( 4 bulan sekali ).
Biaya :
Biaya penyelenggaraan kegiatan dibebankan pada dana operasional rumah
sakit.
Rencana Pelaporan :
Laporan kegiatan dibuat dalam bentuk notulen rapat, dibuat rangkap dua
disetor ke Sub Bagian Tata Usaha RSUD Kabupaten badung.

30
BAB XI
PELAPORAN

11.1 Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan kegiatan radiologi sangat diperlukan
dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan
untuk peningkatan pelayanan radiologi. Untuk itu kegiatan ini harus
dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan
pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan.
Pencatatan dan pelaporan kegiatan radiologi di Instalasi radiologi RSUD
Kabupaten Badung, untuk laporan harian dicatat pada buku register harian
radiologi. Untuk laporan bulanan dilaporkan dalam bentuk formulir laporan
bulanan, sedangkan untuk laporan tahunan dilaporkan dalam bentuk laporan
tahunan Instalasi radiologi yang dilaporkan setiap tahun kepada Kabid
Penunjang Medis selanjutnya dipakai sebagai bahan laporan RS kepada
Dewan Pengawas RS.

Laporan Harian
Pada laporan harian memuat tentang jumlah dan jenis pemeriksaan
radiologi yang dicatat pada buku register radiologi. ( Catatan Kegiatan
Radiologi).
Laporan Bulanan
Laporan bulanan dicatat pada formulir eksternal radiologi yang
memuat tentang jumlah pemeriksaan, jenis pemeriksaan, jumlah pemeriksaan
yang dirujuk dan unit rujukan .
Laporan Tahunan
Laporan tahunan dibuat dalam bentuk buku Laporan Tahunan
Instalasi Radiologi yang memuat tentang :
a) Perencanaan sediaan bahan dan alat kesehatan habis pakai
b) Pengadaan dan penerimaan
c) Distribusi kegiatan layanan
d) Perolehan pendapatan Radiologi

31
Laporan tahunan ini dibuat rangkap dua, dimana satu eksemplar untuk
dikirim/ dilaporkan ke Kabid Penunjang Medis, satu lagi sebagai arsip
Instalasi Radiologi.

32
LAMPIRAN :
Laporan Tahunan Instalasi Radiologi Tahun 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bagian
integral yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara
keseluruhan.Perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan semakin meningkat dan mengarah kepada
spesialistik dan superspesialistik, dan diikuti dengan semakin besar tuntutan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
Dalam rangka peningkatan pelayanan rumah sakit, berbagai upaya
telah dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI dimulai dengan penambahan
sarana,prasaran, peralatan kerja, sesuai dengan kemampuan pemerintah,
serta peningkatan kesadaran, kemampuan dan profesionalisme para tenaga
kerja kesehatan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat
akan diikuti dengan semakin tinggi pula tuntutan masyarakat akan suatu
pelayanan kesehatan, sehingga pelayanan rumah sakit yang memadai baik
dibidang penunjang diagnostic maupun pengobatan akan semakin
dibutuhkan.Sejalan dengan hal tersebut diatas maka pelayanan penunjang
diagnostic yang memadai dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan
yang diselenggarakan oleh Instalasi Radiologi RS menjadi sangat penting
untuk diwujudkan.
Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil
pemeriksaan radiologi digunakan untuk menegakkan diagnosis, pemberian
pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan prognosis.
Oleh karena itu hasil pemeriksaan radiodiagnostik harus selalu terjamin
mutunya.

33
Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan radiodiagnostik,
mutlak perlu dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu (quality assurance),
yang mencakup berbagai komponen kegiatan. Salah satu komponen
kegiatan adalah melakukan monitoring dan evaluasi secara
berkesinambungan melalui pembuatan laporan kegiatan tahunan.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan laporan kegiatan radiologi ini diperlukan dalam
perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk
peningkatan mutu pelayanan radiologi.
C. Sasaran
Seluruh jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Instalasi
Radiologi RSUD Kabupaten Badung.
D. Program Kerja
Setiap unit atau instalasi yang ada dilingkungan RSUD
Kabupaten Badung diharapkan membuat program kerja sebagai pedoman
dalam melaksanakan pelayanan di unit masing-masing. Program kerja
Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Badung memuat lima jenis kegiatan
sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan pelayanan penunjang diagnostic rutin.
2. Rapat rutin Instalasi radiologi.
3. Rapat koordinasi antar unit terkait.
4. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas.
5. Persiapan Instalasi radiologi RSUD Kabupaten Badung untuk mengikuti
Akreditasi KARS Versi 2012.
E. Target
Seluruh kegiatan yang tertuang dalam program kerja radiologi
diharapkan terealisasi rata-rata delapan puluh persen (80%),kecuali kegiatan
persiapan akreditasi rumah sakit target capaian hanya 20%.

34
BAB II
KEGIATAN PELAYANAN RADIOLOGI RUMAH SAKIT

A. Perencanaan Sediaan Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai


Mulai tahun anggaran 2013, perencanaan pengadaan bahan
dan alat kesehatan habis pakai untuk kegiatan pelayanan radiodiagnostik
tidak lagi dibedakan menjadi farmasi A dan B, melainkan sudah dibuatkan
rekening anggaran tersendiri. Perencanaan kegiatan belanja radiologi untuk
tahun anggaran 2013, mengacu pada kegiatan pembelanjaan radiologi tahun
anggaran 2012. Perencanaan kegiatan belanja bahan dan alat kesehatan
habis pakai tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Anggaran belanja radiologi : Rp 405.351.430
Anggaran perubahan : Rp 142.772.733
Total : Rp 548.124.163
Daftar kebutuhan barang, alat kesehatan dan bahan habis pakai yang
direncanakan untuk tahun anggaran 2013 sesuai daftar terlampir.

B. Pembiayaan
Total anggaran yang direncanakan untuk kegiatan pelayanan rutin radiologi
untuk tahun 2013 adalah senilai Rp 548.124.163
. Sedangkan total biaya yang dipakai untuk pembelanjaan radiologi
senilai Rp 548.124.163,00
Stok awal untuk tahun 2013 yang merupakan stok akhir tahun 2012
berupa bahan dan alat kesehatan habis pakai senilai : Rp 343.148.162,00
Stok akhir tahun 2013 berupa bahan dan alat kesehatan yang masih ada
senilai: Rp372.652.125,00

C. Pengadaan dan Penerimaan


Pengadaan bahan dan alat kesehatan habis pakai untuk kegiatan
pelayanan radiologi tahun 2013 disesuaikan dengan kebutuhan radiologi
dengan melihat riwayat pemakaian tahun 2012. Permintaan bahan dan alat

35
kesehatan habis pakai dilakukan oleh petugas radiologi dengan mengikuti
prosedur pengamprahan barang yang telah ditetapkan.

Pengadaan dan penerimaan bahan dan alat kesehatan habis pakai


sesuai data terlampir.
Data penerimaan dan realisasi belanja untuk tahun 2013 sebabagai berikut:
Penerimaan bahan dan alat tahun 2013 senilai Rp 548.124.163,00
Stok awal tahun 2013…...…. Rp 343.148.162,00

Total belanja tahun 2013.…..Rp 175.472.038,00

D. Distribusi Kegiatan Layanan


1. Pola peruntukan bahan dan alat disesuaikan dengan pola permintaan
pemeriksaan, jenis pemeriksaan dan biaya yang dibebankan. Pola
permintaan pemeriksaan untuk tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Permintaan Pemeriksaan Berdasarkan Jenis
Jaminan Pembayaran

Jenis Jaminan Jumlah Pemeriksaan


(Tindakan)
Umum 3767

JKBM 7520

Askes 2184

Jamkesmas 1084

Jampersal 135

Total 14690

Sumber data : SIM RS

36
2. Rincian pemakaian biaya, penerimaan dan hasil pemeriksaan per
parameter tahun 2012 sebagai berikut:
Total pemakaian biaya film dan alkes tahun 2013 : Rp 172.472.030,00
Total penerimaan bahan dan alkes tahun 2013 : Rp 198.872.030,00
Stok awal tahun 2013 : Rp 372.652.125,00
Total persediaan tahun 2013: Rp 198.872.030,00 + Rp 372.652.125,00
Total : Rp 571.524.155,00
Jumlah pemeriksaan berdasarkan permintaan yang diperiksa untuk tahun
2013 adalah 14708 tindakan.
Rata-rata per bulan : 1226 tindakan.
3. Urutan sepuluh besar pemeriksaan radiologi RSUD Kabupaten Badung
tahun 2013 :

No Jenis Pemeriksaan Jumlah

1. Thorax 14.427
2. BOF 6.451
3. USG 5.581
4. Ekstremitas Atas 4.338
5. Ekstremitas Bawah 4.022
6. CT-Scan Kepala 3.861
7. Skull 3.272
8. Tulang Belakang 2 Posisi 1.248
9. Pelvis 905
10. IVP 304

Sumber data : SIM RS

37
E. Perolehan Pendapatan Radiologi Tahun 2013
1. Hasil Perolehan Pendapatan radiologi Setiap Bulan Berdasarkan Tarif
Rumah Sakit.
No Bulan Hasil Pendapatan
1. Januari Rp. 184.010.000
2. Pebruari Rp. 171.290.000
3. Maret Rp. 169.324.000
4. April Rp. 200.704.400
5. Mei Rp. 176.835.000
6. Juni Rp. 222.682.000
7. Juli Rp. 206.957.600
8. Agustus Rp. 191.964.000
9. September Rp. 205.270.000
10. Oktober Rp. 200.599.000
11. November Rp. 198.065.000
12. Desember Rp. 199.149.000
Total Rp. 2.326.850.000
Sumber data : SIM RS
Hasil pendapatan diatas hanya berdasarkan tariff rumah sakit dengan
jumlah jenis pemeriksaan sejumlah : 14690 tindakan.

3. Hasil Perolehan Pendapatan Radiologi Berdasarkan Jenis Jaminan.


No Jenis Jaminan Pendapatan
1. Umum Rp. 371.947.000
2. JKBM Rp. 1.421.629.000
3. Askes Rp. 260.564.000
4. Jamkesmas Rp. 141.824.000
5. Jampersal Rp. 11.046.000
Total Rp. 2.207.010.000

Sumber data: SIM RS

38
BAB III
ULASAN

Hasil capaian dari seluruh kegiatan yang dituangkan dalam


program kerja Instalasi radiologi tahun 2013 sudah sesuai dengan target yang
telah ditetapkan. Kegiatan persiapan Instalasi radiologi dalam mengikuti
Akreditasi KARS terbaru yang mengacu pada standar penilaian JCI sedang dalam
proses.
Hasil Kegiatan Aktifitas Pelayanan Rutin Penunjang
Radiodiagnostik untuk tahun 2013 ada peningkatan jika dibandingkan dengan
hasil tahun 2012 yaitu sebesar : 14690 tindakan., sedangkan untuk tahun 2012
sebesar 11601 tindakan. Dengan meningkatnya nya jumlah pemeriksaan maka
hasil pendapatan radiologi juga mengalami peningkatan. Walaupun pada tahun
2013 rumah sakit melakukan kegiatan renovasi gedung rawat inap, ternyata hal ini
tidak menyebabkan kunjungan rumah sakit mengalami penurunan, justru
mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan.
Pengelolaan Satu Pintu : Pengelolaan satu pintu adalah pengelolaan pemeriksaan
radiologi yang dirujuk ke radiologi lain di luar radiologi RSUD Kabupaten
Badung dimana pelaksanaannya diatur melalui satu pintu yaitu Radiologi RSUD
Kabupaten Badung. Radiologi RSUD Kabupaten Badung selalu terus berusaha
untuk memberikan pelayanan pemeriksaan penunjang diagnostik yang lebih
lengkap, tetapi hal ini belum bisa diwujudkan karena masih ada beberapa jenis
pemeriksaan belum bisa dilayani di radiologi ini.Untuk itu radiologi RSUD
Kabupaten Badung menunjuk Radiologi RSUD kabupaten Tabanan sebagai
radiologi rujukan dengan dilengkapi MoU kerja sama. Sampai tahun 2013,
pelaksanaan pemeriksaan satu pintu ini belum berjalan dengan baik karena
keterbatasan tenaga dan sarana pendukung disamping juga karena tidak adanya
kesamaan pemahaman antar unit yang melakukan permintaan pemeriksaan.
Qulity Control : Salah satu upaya untuk menjamin mutu pemeriksaan radiologi
RSUD Kabupaten Badung adalah dengan melaksanakan kegiatan pemantapan
mutu secara berkesinambungan baik pemantapan mutu eksternal maupun
pemantapan mutu internal. Pemantapan mutu internal dan eksternal harus

39
dilaksanakan oleh setiap radiologi secara rutin untuk menghindari terjadinya
kesalahan dan untuk mendeteksi secara dini apabila terjadi kesalahan.
Kegiatan mutu internal : Adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakan oleh setiap radiologi secara terus menerus untuk mendeteksi secara
dini kesalahan yang terjadi pada setiap tahapan pemeriksaan sehingga diperoleh
hasil pemeriksaan yang tepat dan akurat. Kegiatan pencegahan dan pengawasan
ini perlu dilaksanakan pada semua tahapan pemeriksaan yaitu pada tahap pra
analitik, analitik dan pasca analitik.
Pemantapan mutu eksternal : adalah kegiatan pemantapan mutu yang
diselenggarakan secara periodik oleh lembaga atau institusi di luar radiologi
tersebut untuk menilai tampilan mutu suatu radiologi. Kegiatan ini dilaksanakan
secara teratur mengikuti siklus atau periode penyelenggaraan pihak
penyelenggara. Institusi penyelenggara kegiatan pemantapan mutu eksternal
adalah :
a) BPFK
b) BAPETEN
c) Organisasi Profesi Ahli Radiologi ( Perhimpunan Dokter Spesialis
Radiologi )

Pada tahun 2013 Radiologi RSUD Kabupaten Badung juga telah


mengikuti kegiatan Pemantapan Mutu eksternal Radiologi tetapi laporan hasil
pemeriksaan nya belum dikirim. Berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun
mengikuti kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal radiologi, Instalasi radiologi
RSUD Kabupaten Badung mendapatkan hasil baik untuk setiap peralatan yang
dinilai.
Permasalahan : Alat radiologi konvensional sering mengalami trouble sehingga
sangat mempengaruhi waktu tunggu hasil pemeriksaan yaitu sering melebihi dari
waktu yang sudah ditetapkan.

40
BAB IV
PENUTUP

Laporan kegiatan radiologi ini sangat penting untuk dibuat secara


rutin, karena dipakai sebagai acuan dalam perencanaan, penyusunan RBA,
pemantauan, evaluasi serta sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan untuk peningkatan mutu pelayanan radiologi. Laporan ini juga dipakai
sebagai bahan laporan manajemen RS kepada Dewan Pengawas RS untuk
selanjutnya dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Badung sebagai pemilik
mutu layanan radiologi rumah sakit dalam bidang penunjang diagnostic rumah
sakit.Demikian laporan ini dibuat semoga bermanfaat bagi peningkatan

Denpasar, 1 Maret 2014


Kepala Instalasi Radiologi
RSUD Kabupaten Badung

( Dr.Widastuti Dharmapala.SpR)
NIP : 19570410 198312 1 003

41

Anda mungkin juga menyukai