Anda di halaman 1dari 21

TUGAS LAPANGAN

Oleh :
Daryanto, S.Kep, Ners.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMEBERDAYAAN SDM
KESEHATAN
BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK) CILOTO
BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


pembangunan nasional, merupakan bidang urusan wajib Pemerintah yang meliputi program-
program dan kegiatan-kegiatan pembangunan pelayanan kesehatan yang mengikut sertakan
peran serta masyarakat secara mandiri agar mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri
dan peningkatan pelayanan kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan peran serta dan
pengetahuan masyarakat dibidang kesehatan.

Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan memberikan nilai positif bagi


pembangunan kesehatan, untuk itu pengelola program harus bisa menyediakan dan
memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat dengan dikemas secara baik, sederhana,
informatif dan mudah dipahami.

Administrasi merupakan keseluruhan proses, mulai dari proses pemikiran, proses


perencanaan, proses pengaturan, proses penggerakan, proses pengawasan sampai pada
proses pencapaian tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan orang harus memikirkan terlebih
dahulu apa yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya serta sarana dan prasana apa
yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut serta kemampuan seseorang untuk
menjalankannya.

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran/deskripsi tentang pelayanan administrasi
kesehatan yang dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.
2. Tujuan Khusus

a. Menjelaskan teknik penyusunan kegiatan dalam perencanaan Administrasi


Kesehatan.
b. Menjelaskan langkah-langkah dan proses pelayanan Adminisrasi Kesehatan.
c. Menjelaskan langkah-langkah dan prosedur perijinan institusi dan pemberi jasa
dibidang kesehatan
d. Menjelaskan langkah-langkah dan prosedur Akreditasi institusi dan program –
program kesehatan
e. Menjelaskan langkah-langkah sertifikasi tenaga kesehatan dan produk yang
terkait dengan bidang kesehatan
f. Melakukan penghitungan angka kredit dan pengusulannya dalam bentuk
DUPAK
B. Ruang lingkup
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah observasi
langsung, diskusi, tanya jawab dan praktik lapangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Blora
dan Dinas PTSP

C. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Praktik Lapangan ini dilaksanakan pada :


Hari : Rabu,
Tanggal : 17 Maret 2021
Tempat : Dinas Kesehatan Kabupaten Blora
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Blora


Dinas Kesehatan Kabupaten Blora dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Blora Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Blora Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut, Dinas Kesehatan
mempunyai tugas unsur pelaksana/penunjang urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah bidang Kesehatan.

1. Visi dan Misi Kabupaten Blora

Visi Kabupaten Blora adalah “Terwujudnya Masyarakat Blora Yang


Lebih Sejahtera dan Bermartabat”

Untuk mewujudkan visi sebagaimana diuraikan di atas, maka dirumuskan


misi yang harus diemban oleh Pemerintah bersama dengan Masyarakat
Kabupaten Blora sebagai berikut :

a. Mewujudkan Pemerintah yang efektif, bersih KKN dan demokratis,


melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik;
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang ramah lingkungan dan
berkesinambungan;
c. Meningkatkan iklim kondusif dan kerja sama dengan pihak-pihak
berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan pengembangan investasi ;
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan bidang
pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan masyarakat dan lainnya serta
memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal.;
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana publik;
f. Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah yang berpihak pada
masyarakat miskin (pro poor), pro job, pro growth, pro environment dan pro
gender, dan ;
g. Mewujudkan penegakan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)
Dinas Kesehatan berperan dan berkontribusi untuk mewujudakan misi
Kabupaten Blora yang kedua yaitu ”Menjadi Institusi terdepan dalam
mewujudkan Blora Sehat“

2. SDM Kesehatan

Gambaran Sumber Daya Manusia Kesehatan Kabupaten Blora dipilih b


erdasarkan jenis tenaga kesehatan sesuai jenis tenaga kesehatan yang terdapat
di aplikasi web sisdmk. Data ini menggambarkan distribusi SDM Kesehatan d
i fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Blora. Data SDM Kesehatan berd
asarkan jenis SDM Kesehatan merupakan jumlah SDM Kesehatan berdasarka
n merupakan jumlah SDM Kesehatan sesuai dengan tugas pokok fungsinya, se
dangkan data SDM Kesehatan berdasarkan jenis pendidikan merupakan jumla
h SDM Kesehatan sesuai dengan jenis pendidikan terakhir. Seseorang yang m
enjabat sebagai struktural, tenaga teknis program, tenaga pencatatan dan pelap
oran, tenaga perencanaan dll meskipun jenjang pendidikannya di bidang keseh
atan maka dikelompokkan dalam kategori tenaga penunjang. Hasil rekapitulasi
Pemetaan SDM Kesehatan Individu Tahun 2020 berdasarkan tipe fasilitas pelayanan
kesehatan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Rekapitulasi tipe fasilitas pelayanan kesehatan yang terdata dalam p
emetaan SDM Kesehatan Individu tahun 2020
JUMLAH
NO TIPE FASYANKES
FASYANKES
1 Dinas Kesehatan 1
2 Puskesmas 26
3 Rumah Sakit 6
4 Apotek 78
5 Toko Obat Tradisional, Toko Alkes, PAK dll 8
6 Instalasi Farmasi Kesehatan / Gudang Farmasi 1
7 Optik 13
8 Klinik 27
9 Laboratorium Kesehatan 4
10 Praktik Mandiri 165
11 Pengobat Tradidional 0
12 Unit Transfusi Darah 2
13 Institusi pendidikan tenaga Kesehatan 2
JUMLAH ISI BEB
Berdasarkan Sistem Kesehatan Nasional, Fasilitas pelayanan kesehatan melip
uti fasilitas pelayanan kesehatan perorangan dan fasilitas pelayanan kesehatan masya
rakat, yang diselenggarakan pemerintah (termasuk TNI/POLRI), pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota, dan/atau masyarakat yang sifatnya sesuai kondisi geografis
dan kebutuhan masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayana
n kesehatan tingkat pertama/primer, pelayanan kesehatan tingkat kedua/sekunder dan
pelayanan kesehatan tingkat ketiga/tersier. Ketentuan persyaratan fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Re
kapitulasi SDM Kesehatan yang didayagunakan berdasarkan NIK di Kabupaten
Blora sejumlah 3548 orang, dengan 3 jenis SDM terbanyak yaitu dukungan manajem
en (1.047 orang), perawat (832 orang), dan diikuti medis (372 orang). SDM Kesehata
n dengan jenis kelamin perempuan (65,87%) lebih banyak dibandingkan laki-laki (34
13%). Jumlah SDM Kesehatan menurut jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel 2.2 Jumlah SDM Kesehatan menurut jenis SDM Kesehatan dan jenis ke
lamin di Kabupaten Blora tahun 2020

No Jenis SDM Kesehatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Dokter Umum 58 85 143


2 Dokter Gigi 6 21 27
3 Dokter Spesialis
Dokter Spesialis Dasar
-Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD) 4 3 7
-Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi -
4 1 5
Kebidanan (Sp. OG)
-Dokter Spesialis Anak (Sp.A) 5 5
-Dokter Spesialis Bedah (Sp.B) 6 6
Dokter Spesialis Penunjang
-Dokter Spesialis Radiologi (Sp.Rad) 1 1
-Dokter Spesialis Anastesiologi (Sp.An) 2 1 3
-Dokter Spesialis Patologi Klinik (SP.PK) 3 3
-Dokter Spesialis Patologi Anatomi (Sp.PA)
-Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik
(Sp.RM)
Dokter Spesialis Lain
-Dokter Spesialis Bedah Syaraf (Sp.BS)
-Dokter Spesialis Urologi (Sp.U)
-Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit Dan
1 1
Kelamin (Sp.KK)
-Dokter Spesialis Neorologi/Saraf (Sp.S) 3 2 5
-Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi
2 2
(Sp.OT)
-Dokter Spesialis Paru - Pulmonologi (Sp.P)
-Dokter Spesialis Psikiatri - Kedokteran Jiwa
1 3 4
(Sp.KJ)
-Dokter Spesialis Kedokteran Fisik Dan
Rehabilitasi (Sp.KFR)
-Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan THT Kl
2 1 3
(Sp.THT-KL)
-Dokter Spesialis Mata (Sp.M) 1 1 2
-Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh
Darah (Sp.JP)
Dokter Sub Sp esialis Dasar
4 Dokter Gigi Spesialis
-Dokter Gigi Spesialis Kawat Gigi -
1 1
Orthodontis (Sp.Ort)
5 Psikologi Klinis 2 2
6 Perawat 317 676 993
7 Bidan 750 750
8 Tenaga Kefarmasian
-Apoteker 18 100 118
-Tenaga Teknik Kefarmasian 8 43 51
9 Tenaga Kesehatan Masyarakat
-Epidemiologi 1 1
-Promosi Kesehatan 2 21 23
-Tenaga Masyarakat Lain 4 12 16
10 Tenaga Kesehatan Lingkungan 18 35 53
11 Tenaga Gizi 5 71 76
12 Tenaga Keterapian Fisik
-Fisioterapis 2 11 13
-Okupasi Terapis 1 1
-Terapis Wicara
-Akupunktur
13 Tenaga Keteknisan Medis
-Perekam Medis dan Informasi Kesehatan 13 43 56
-Teknis Pelayanan Darah
-Refraksionis Optisien/Optometris
-Penata Anestesi 2 2
-Terapis Gigi dan Mulut 4 19 23
-Teknisi Gigi 1 4 5
14 Teknik Biomedik
-Radiografer 14 15 29
-Elektromedis 4 3 7
-Ahli Teknologi Laboratorium Medik 21 82 103
-Fisikawan Medik
15 -Tenaga Kesehatan Tradisional
16 Asisten Tenaga Kesehatan
-Keperawatan 3 1 4
-Kebidanan 8 8
-Kefarmasian 6 36 42
-Teknik Biomedika
-Kesehatan Lingkungan
-Gizi 1 1
-Keteknisian Medis 1 1
17 Tenaga Penunjang
-Struktural 49 37 86
-Dukungan Manajemen 508 505 1013
-Pendidikan dan Pelatihan
JUMLAH 1092 2471 3563

Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan (RPTK) tahun 2011-2025 me


nyebutkan bahwa pada tahun 2020 diharapkan ketersediaan tenaga dokter spesi
alis mencapai 40 per 100.000 penduduk, dokter umum 64 per 100.000 pendudu
k, dokter gigi 12 per 100.000 penduduk, perawat 264 per 100.000 penduduk, bi
dan 106 per 100.000 penduduk, apoteker 39 per 100.000 penduduk, tenaga tekn
ik kefarmasian 49 per 100.000 penduduk, SKM 13 per penduduk, sanitarian 7 p
er 100.000 penduduk, gizi 11 per 100.000 penduduk, keterapian fisik 11 per 100.
000 penduduk, dan keteknisan medis 64 per 100.000 penduduk. Rasio tenaga ke
sehatan di Kabupaten Blora pada tahun 2020 yaitu 15.45 dokter spesialis, 5.78 d
okter umum, 2.917 dokter gigi, 107.3 perawat , 81.02 bidan, 12.75 apoteker,
5.51 tenaga teknis farmasi, 4.537 kesehatan masyarakat, 5.726 sanitarian, 8.211
tenaga gizi, 1.945 keterapian fisik, dan 9.291 keteknisian medis 106 per 100.00
0 penduduk.

3. Ketersediaan SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Blora


Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mempunyai 1 Sekretariat dan 3 Bidang yait
u Bidang Pelayanan dan SDK, Bidang Kesehatan Masyarakat dan Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Total jumlah SDM kesehatan yang ada di Di
nas Kesehatan Kabupaten Blora yang ada sejumlah 103 orang sebagai tenaga kesehat
an dan non tenaga kesehatan. Di Dinas Kesehatan Kabupaten Blora terdapat 9 peraw
at PSC 119, 3 Perawat, 1 Bidan, 1 Epidemiolog Kesehatan, 4 Promosi Kesehatan, 3
Nutrisonis,2 Sanitarian, 3 Elektromedis. 14 Struktural dan 67 tenaga penunjang.

Grafik 1.1 Gambaran Jumlah SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan


B. Teknik penyusunan kegiatan dalam perencanaan Administrasi Kesehatan.
*tehnik penyusunan perencanaan kegiatan itu pasti di materi pelatihan mu ada
itu kaya cara nyusun kerangka kerja di tupoksi adminkes itu pake pendekatan
apa? Btw aku pake contoh yg di SDK ya nanti narasinya buat sendiri

1. Menyiapkan kebijakan, pedoman, & perundang-undangan yg berkaitan


dengan SDM Kesehatan
2. Advokasi & sosialisasi kebijakan, pedoman, & perundang-undangan yg
berkaitan dengan SDM Kesehatan
3. Merencanakan & mendayagunakan SDM Kesehatan yg kompeten sesuai
kebutuhan
4. Mengembangakan sistem perencanaan & pendayagunaan SDM Kesehatan
5. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga pemerintah, lembaga non
pemerintah termasuk swasta dalam PPSDM Kes
6. Mengembangkan sistem pemberdayaan profesi kesehatan
7. Mengembangkan sistem informasi pendidikan & pelatihan serta manajemen
SDM Kes
C. Langkah-langkah dan proses pelayanan Adminisrasi Kesehatan. ( judulmu gak
relate dengan isinya) kl isinya SOP perijinan harusnya judulnya C. Langkah2 dan
prosedur kegiatan pelayanan perijinan fasilitas kesehatan kaya poin D poin C itu
menjelaskan bagaimana caramu memberikan pelayanan itu gimana? Harusnya
materi ini di pelatihan ada cuma karena observasimu di sdk aku kasih kegiatan
pelayanan yg di SDK aja

a. Menyusun program dan rencana kerja serta rencana kegiatan pada seksi
Sumber Daya Kesehatan berdasarkan program kerja tahun sebelumnya
sebagai pedoman kerja agar prlaksanaan program kerja sesuai dengan
rencana;
b. Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undang yang terkait
dengan Seksi Sumber Daya Kesehatan;
c. Menyususn bahan kebijakan teknis Seksi Sumber Daya Kesehatan sesuai
dengan peraturan perundanmg-undangan dan petunjuk teknis sebagai
bahan kajian pimpinan;
d. Melaksanakan penyiapan bahan teknis pemberian rekomendasi izin
sarana kesehatan yang diberikan Pemerintah;
e. Melaksanakan teknis perencanaan dan pengembangan sumber daya
masyarakat kesehatan untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP);
f. Melaksanakan teknis fasilitasi, pengawasan, pembinaan penggunaan
anggaran bersumber dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)
kesehatan;
g. Melaksanakan penyiapan bahan teknis pelayanan kesehatan kelurga
miskin dan sarana pelayanan kesehatan dasar serta pelayanan kesehatan
rujukan;
h. Melaksanakan dan menyisakan teknis registrasi, perizinan dan akreditasi
tenaga medis, tenaga para medis dan tenaga non medis / tradional terlatih;
i. Menyiapkan, mengolah, menganalisis, dan mengevaluasi data serta bahan
teknis Perencanaan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
j. Menyiapkan data dan bahan teknis urusan pembiayaan kesehatan;
k. Menyelenggarakan teknis pelayanan pembiayaan kesehatan;
l. Mengelola teknik urusan pembiayaan kesehatan;
m. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan teknis pelayanan
pembiayaan kesehatan;
n. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan teknis program dan
kegiatan pembiayaan kesehatan;

D. Langkah-langkah dan prosedur perijinan institusi dan pemberi jasa dibidang


kesehatan

Prosedur Perijinan Institusi mengambil sampel langkah - langkah Pendirian Klinik


1. Pemohon mengajukan permohonan tertulis di atas kertas bermeterai Rp 6000,-
Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora dengan melampirkan
persyaratan sebagai berikut :

1 Surat Permohonan ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kab. Blora


Bermaterai Rp. 6000,-
2 Fotocopy KTP pemohon
3 Akta Notaris (Pemohon yayasan)
4 Daftar riwayat hidup yang di sahkan oleh instansi yang berwenang
(pemohon perorangan)
5 Gambar Denah bangunan
6 Denah lokasi
7 Daftar ketenagaan
8 Daftar Sarana Prasarana
9 Fotokopi rekening listrik/ surat keterangan penggunaan penerangan dan
surat keterangan penggunaan air
10 Daftar tarif
11 Daftar tenga pelaksana harian :
> surat pernyataan kesanggupan
> FC ijazah Perawat/Bidan+STR
>Surat keterangan tidak keberatan dari atasan langsung bagi PNS
12 Data Dokter penanggung jawab :
> surat pernyataan kesanggupan
> FC ijazah Perawat/Bidan+STR
>Surat keterangan tidak keberatan dari atasan langsung bagi PNS
13 Surat keterangan bangunan dan tanah & fc ijin gangguan (HO)
14 Ijin Opersional terakhir (untuk perpanjangan ijin)
15 IPAL/SPPL
16 Surat pernyataan akan tunduk pada peraturan yang berlaku
17 Surat pernyataan sanggup membina peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan di lingkungannya
18 Fotokopi sertifikat ijin tetap/sementara yang terakhir (bagi perpnjangan
ijin)
19 Pas poto berwarna 4x6 sebanyak 3 lembar
20 Rekomendasi Camat setempat
21 Rekomendasi kepala Puskesmas setempat tentang Ijin di Lokasi
2. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Blora menugaskan tim perizinan untuk mengadakan peninjauan ke lapangan
yang hasil pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
3. Bagi permohonan yang sudah memenuhi semua persyaratan akan diberikan
penerbitan Surat Ijin Klinik selambat – lambatnya 1 (satu) minggu sejak
penandatanganan Berita Acara
4. Surat ijin Opersional diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal
penandatanganan Surat Izin Operasional
5. Permohonan yang tidak memenuhi syarat diberikan surat keterangan selambat -
lambatnya 1 (satu) minggu sejak pembuatan Berita Acara dengan
menyebutkan syarat – syarat yang harus dipenuhi.
7. Pembinaan Klinik dilakukan oleh Puskesmas setempat dan pengawasan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Blora bersama dengan
organisasi terkait.

E. Langkah-langkah dan prosedur Akreditasi institusi dan program – program


kesehatan
1. Meminta pendampingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
a. Kepala Puskesmas mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk meminta pendampingan akreditasi dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
b. Kesepakatan penjadualan pendampingan

2. Lokakarya
a. Menggalang komitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan
menyiapkan akreditasi
b. Pemahaman tentang akreditasi
c. Pemahaman tentang Standar dan Instrument Akreditasi
d. Pembentukan Panitia/Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas, dan
pembentukan Kelompok Kerja, yaitu kelompok kerja manajemen, kelompok
kerja upaya Puskesmas, dan kelompok kerja pelayanan klinis.
3. Pelatihan pemahaman standar dan instrument
a. Pelatihan pemahanan standar dan instrumen akreditasi Puskesmas diikuti
oleh seluruh karyawan puskesmas untuk memahami secara rinci standar dan
instrument akreditasi puskesmas dan persiapan self-assessment.
b. Pelatihan dapat dilakukan oleh tim puskesmas yang telah dilatih atau oleh
tim pendamping dari Kabupaten
4. Pelaksanaan self assessment oleh staf didampingi pendamping
self-assessment (SA) akreditasi adalah kegiatan penilaian yang dilakukan
oleh internal organisasi untuk mengetahui tingkat kesesuaian persyaratan
akreditasi sesuai dengan standar.
a. Self assessment oleh staf puskesmas didampingi/dipandu oleh pendamping
(atau dilaksanakan oleh pendamping bersama staf)
b. Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas melakukan pembahasan hasil self
assessment bersama Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas
c. menyusun Rencana Aksi untuk persiapan akreditasi
5. Penyiapan dokumen yang dipersyaratkan
a. Identifikasi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi,
b. Penyiapan tata naskah penulisan dokumen
c. Penyiapan dokumen akreditasi
1) Dokumen internal, meliputi :
a) Surat-surat keputusan (kebijakan)
b) Pedoman/Manual mutu
c) Pedoman-pedoman yang terkait dengan pelayanan, upaya, program
maupun kegiatan
d) Kerangka acuan
e) Standar prosedur operasional (SPO)
f)Rekaman-rekaman (dokumen sebagai bukti telusur).
2) Dokumen eksternal yang perlu disediakan
d. Pengendalian dokumen akreditasi yang meliputi pengaturan tentang
kewenangan pembuatan, pemanfaatan dan penyimpanan seluruh dokumen
puskesmas.

6. Implementasi
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar akreditasi yang dipandu oleh
regulasi internal (document-dokumen yang telah disusun: kebijakan,
kerangka acuan, SPO, dsb)
b. Memastikan rekaman proses dan hasil kegiatan
c. Penyediaan sumber daya untuk implementasi
d. Kajian Internal (self assessmen),
e. Perbaikan/ penyempurnaan Dokumen
f. Audit Internal
g. Tinjauan Manajemen/ Telaah mutu dan kiner
h. Kajian Internal (self assessmen), internal
i. Self assessmen (Dinkes.Kab/ Kota
j. Penyempurnaan
k. Pre Audit (bila perlu)
Untuk memudahkan Tuangkan kedalam jadual/ rencana damping
l. Penyempurnaan
7. Penilaian pra survei akreditasi
a. Penilaian Pra survei akreditasi oleh Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas,
untuk mengetahui kesiapan Puskesmas untuk diusulkan dilakukan penilaian
akreditasi.
b. Tim pendamping akan membuat rekomendasi hasil penilaian pra survey
akreditasi sebagai dasar bagi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk mengusulkan dilakukan survei akreditasi ke lembaga akreditasi
melalui Dinas Kesehatan Provinsi
8. Pengajuan penilaian akreditasi
a. Berdasarkan hasil penilaian pra survey akreditasi, Tim pendamping
membuat rekomendasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
b. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan permohonan survey
akreditasi Puskesmas kepada Lembaga Akreditasi FKTP melalui Dinas
Kesehatan Provinsi.
F. Langkah-langkah sertifikasi tenaga kesehatan dan produk yang terkait dengan
bidang kesehatan
A) SIP Tenaga Kesehatan
1. Pemohon membawa 2 bendel berkas persyaratan permohonan perizinan, yang
meliputi :
a. Permohonan Rekomendasi Surat Izin Praktek (SIP) Ditujukan Kepada Kepala
Dinas Kesehatan
b. Fotocopy STR yang diterbitkan dan dilegalisasi asli oleh KKI / MTKI
c. Surat pernyataan mempunyai tempat praktek atau surat Keterangan dari
fasilitas pelayanan kesehatan sebagai tempat prakteknya diatas materai Rp.
6000,-
d. Surat rekomendasi dari organisasi profesi, sesuai tempat praktek
e. Pas foto berwarna ukuran 4 X 6 sesuai jumlah SIP yang diajukan
f. Surat persetujuan dari atasan langsung bagi nakes yang bekerja pada
instansi/fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah yang akan bekerja di
fasilitas Pelayanan Kesehatan swasta secara purnawaktu
g. Fotocopy KTP yang masih berlaku / Surat keterangan Domisili dari
Kelurahan
h. SIP asli yang habis masa berlaku untuk perpanjangan SIP atau fotocopy SIP
yang sudah dimiliki
i. Fotokopi Sertifikat BTCLS/ACLS bagi dokter & perawat
j. Berkas 1 untuk Dinas Kesehatan dan Berkas 2 untuk Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan sudah lengkap dan benar, tersebut
kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk mendapatkan Rekomendasi
3. Petugas Pelayanan Perijinan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora memverifikasi
kelengkapan dan kebenaran berkas
4. Jika berkas persyaratan belum lengkap dan benar, maka petugas Pelayanan
Perijinan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora akan mengembalikan berkas untuk
dilengkapi.
5. Untuk Praktek Nakes Mandiri akan dilakukan Visitasi/ Survey tempat praktek
oleh Tim dari Dinkes dengan hasil yang tertuang di berita acara. Sedangkan
Praktek Nakes di Fasilitas Kesehatan berhak atas rekomendasi Dinas Kesehatan
tanpa visitasi / survey.
6. Petugas Pelayanan Perijinan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mencetak Draft
Surat Rekomendasi Dinas Kesehatan bila Tim Visitasi Dinkes yang memberikan
rekomendasi untuk praktek
7. Petugas Pelayanan Perijinan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora membuat draft
Rekomendasi sesuai nama pemohon kemudian diserahkan kepada Ka.Sie. SDMK
dan Ka.Bid. SDK untuk diverifikasi.
8. Ka.Sie. SDK dan Ka.Bid. PSDK memverifikasi draft Rekomendasi, apabila ada
kesalahan draft SIP dikembalikan ke petugas Pelayanan Perijinan Dinas
Kesehatan Kabupaten Blora untuk diperbaiki dan bila sudah benar diajukan
kepada Kepala Dinas.
9. Kepala Dinas memverifikasi dan mengklarifikasi Rekomendasi, apabila ada
kesalahan dan perlu untuk diklarifikasi dikembalikan ke Ka.Bid. SDK lalu Ka.Bid
ke Ka.Sie lalu Ka.sie Ke petugas bidang SDMK untuk diperbaiki dan bila sudah
benar Kepala Dinas menandatangani Rekomendasi .
10. Petugas Pelayanan Perijinan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menyerahkan
lembar Rekomendasi kepada Pemohon dengan menulis ke buku agenda surat
keluar.
11. Pemohon menyerahkan satu bendel berkas kedua beserta rekomendasi Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Blora ke kantor Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk dijadikan dasar penerbitan SIP.

B) Uji Kompetensi Jabatan Fungsional


1. Membuat rencana penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabfung
2. Membentuk tim penguji kabupaten
3. Membuat surat pengajuan pelaksanaan uji ke Kementrian Kesehatan ditembuskan
ke Dinas Kesehatan Provinsi JAwa Tengah
4. Memfasilitasi pelaksanaan uji
5. Menerbitkan sertifikat uji kompetensi jabatan fungsional yang telah diverifikasi dan
diregistrasi oleh tim dari Kementrian Kesehatan
6. Melakukan pencataan dan pelaporan
7. Membuat BAP
8. Melakukan Monev
G. Penghitungan angka kredit dan pengusulannya dalam bentuk DUPAK
Suatu cara/tehnik bagaimana mengajukan angka kredit yang telah disusun dalam
bentuk DUPAK yang telah dilakukan oleh Administrator Kesehatan.
Langkah-langkah pengisian DUPAK adalah sebagai berikut :
1. Pengisian format laporan harian

2. Pengisian format laporan bulanan


3. Pengisian format laporan semesteran

4. Pengisian format DUPAK


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1.

2.
3. Dalam pembuatan DUPAK sering kali dibuat sekaligus dalam beberapa semester
atau dibuat waktu mendekati kenaikan pangkat, sehingga banyak dokumen pendukung
yang terkesan seadanya dan tidak lengkap.

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai