DISUSUN OLEH:
MUSLIMIN. A
ANWAR
ISLAMIAH
SRI MAHARDIKA
NURMA
Keperawatan B
Puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, karena atas berkah limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Bentuk Karangan dan
Tujuannya”.
Kami mengharapkan pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang bersifat konstruktif. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karangan...............................................................................
C. Kerangka Kerangan...............................................................................
D. Bentuk-Bentuk Karangan...................................................................
E. Tujuan Mengarang...................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................
B. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa
tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi. Karangan adalah hasil tulisan yang
mengungkapkan ide, perasaan, atau pemikiran pengarang dalam satu
kesatuan tema yang utuh. Ada karangan yang nadanya bercerita, entah
cerita faktual atau cuma fisik belaka. Ada karangan yang melukiskan
sesuata hal sedemikian rupa sampai pembaca hanyut oleh pelukan
pengarangnya. Ada karangan yang memberikan keterangan terhadap
sesuatu hal, atau mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi
konkret. Tetapi kelima bentuk karangan ini sering amat sukar dibedakan
secara tegas dan jelas satu sama lain dalam prakteknya. Perlu Anda
ketahui bahwa apa yang dimaksud gagasan adalah pesan yang hendak
disampaikan kepada orang lain. Gagasan itu dapat berupa pengetahuan,
pengamatan, pendapat, renungan, pendirian, keinginan, perasaan dan
emosi. Penuturan atau penyampaian gagasan itu akan mengambil suatu
bentuk khusus dari bentuk-bentuk karangan, yaitu deskripsi (pelukisan),
narasi (penceritaan), eksposisi (pemaparan), argumentasi
(pembahasan), dan persuasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk karangan ?
2. Apa tujuan penulisan karangan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KARANGAN
Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau
kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang
telah dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan
(komposisi) yang dikemukakan Ahmadi bahwa karangan diartikan
sebagai rangkaian kata-kata atau kalimat. Selain itu, karangan menurut
Gie (1995: 17) memiliki pengertian hasil perwujudan gagasan seseorang
dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.
Sirait, dkk (1985: 1) memberi batasan pengertian karangan yaitu setiap
tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk
suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas. Widyamartaya
(1990) mengatakan bahwa mengarang dapat dipahami sebagai
keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan
gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca
untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh pengarang.
Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan
mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu
sistem tanda konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari
paragraf-paragraf yang mencerminkan kesatuan makna yang utuh.
Menurut Keraf (1994: 2) karangan adalah bahasa tulis yang merupakan
rangkaian kata demi kata sehingga menjadisebuah kalimat, paragraf, dan
akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang
dalam mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa
tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang
membacanya.
C. KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-
garis besar dari suatu karangan yang akan digarap (Keraf, 1994: 149).
Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah
awal untuk membentuk karangan itu menjadi karangan yang teratur dan
sistematis. Maka, sebelum membuat karangan lebih baik dibuat susunan-
susunan yang dapat memudahkan dalam mengembangkan karangan
tersebut. Susunan-susunan tersebut dapat dikatakan sebagai kerangka
karangan. Adapun langkah-langkah untuk menyusun karangan tersebut,
yaitu sebagai berikut.
a. Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok
pembicaraan yang mendasari suatu karangan, cakupannya lebih
besar dan menyangkut pada permasalahan yang diangkat.
Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan, dan
lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang
akan ditulis.
b. Mengumpulkan bahan
Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal
dalam menunjukkan eksistensi tulisan seperti mengumpulkan ide
dan inovasi. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis
mempunyai cara sesuai dengan tujuan penulisannya.
c. Menyeleksi bahan
Setelah ada bahan maka perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai
dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi bahan yang
telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
d. Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi
beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan
belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini
merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan
tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
3. Argumentasi
Karangan yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan agar
pembaca mengikuti dan mengakui kebenaran gagasan penulis. Pada
umumnya, karangan argumentasi banyak mengemukakan alasan,
contoh, atau bukti yang kuat. Contoh tulisan argumentasi yang
mudah anda kenali adalah karya tulis ilmiah. Ciri-ciri :
1) Bersifat nonfiksi (ilmiah).
2) Paragraf argumentasi mengandung kebenaran untuk mengubah
sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang dibahas.
3) Paragraf argumentasi mengandung data atau fakta-fakta yang
dapat dipertanggungjawabkan.
4) Penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara
logis.
Contoh :
Sebelum menjalani tes masuk perguruan tinggi, lulusan SMA
sebenarnya sudah dihadapkan pada ujian. Mereka harus memilih
jurusan dan jenis sekolah yang tepat. Mereka juga harus cermat
memilih faktor-faktor yang memengaruhi proses belajarnya nanti.
Akan tetapi, ada orangtua yang sangat berambisi untuk memajukan
anak sesuai dengan kehendaknya. Alasannya untuk mewujudkan
cita-cita dan impian orangtuanya sendiri. Hal ini menyebabkan anak
menjadi terbelenggu, tidak kreatif, dan tidak mandiri. Di sisi lain,
orangtua pun akhirnya tidak mengukur kemampuan anak sesuai
minat dan bakatnya.
4. Eksposisi
Karangan/paragraf yang bersifat memaparkan atau
menjelaskan sesuatu dengan tujuan agar pembaca memahami atau
mengerti tentang suatu informasi. Yang termasuk dalam kategori
eksposisi adalah berita dan laporan. Ciri-ciri :
1) Bersifat nonfiksi atau ilmiah.
2) Memberikan penjelasan terhadap bagaimana sesuatu itu terjadi
atau bekerja.
3) Disusun berdasarkan urutan yang sistematis dan saling
bertautan.
4) Berdasarkan fakta.
5) Adanya hubungan sebab-akibat.
6) Memperluas pengetahuan pembaca.
7) Tidak bermaksud memengaruhi.
Contoh :
Cara Menggunakan Komputer
5. Persuasi
Paragraf yang berisi ajakan atau bujukan agar pembaca
mengikuti atau mengadopsi petunjuk-petunjuk yang ditulisnya
dalam teks. Kalimat-kalimat persuasi dalam sebuah paragraf
mendorong pembaca untuk mengikuti langkah atau petunjuk dalam
kalimat tersebut. Ciri-ciri :
1) Tulisan yang bersifat ajakan.
2) Kalimat-kalimat dalam paragraf persuasi cenderung
mempromosikan sesuatu yang diperlukan pembaca.
3) Judul tulisan biasanya bersifat menunjukkan atau
menginformasikan sesuatu kepada masyarakat.
4) Dalam beberapa hal, karangan persuasif ini mirip sebuah iklan
atau adventoria.
Contoh :
Karier memang bukan segala-galanya dalam hidup ini, tetapi
punya andil dalam memengaruhi kehidupan seseorang.
Mempertahankan serta meningkatkan kualitas karier merupakan
keinginan sebagian besar orang. Banyak cara yang bisa ditempuh
untuk menjaga kualitas karier. Salah satu yang paling efektif adalah
dengan senantiasa menjaga gairah kerja. Gairah kerja ternyata ikut
menentukan sukses tidaknya karier seseorang. Bahkan, harus
usahakan agar gairah kerja selalu meningkat dari waktu ke waktu,
jangan sampai menurun, atau malah hilang sama sekali.
E. Tujuan Mengarang
Tujuan utama menulis atau mengarang adalah sebagai sarana
komunikasi tidak langsung. Tujuan menulis banyak sekali ragamnya.
Tujuan menulis secara umum adalah memberikan arahan, menjelaskan
sesuatu, menceritakan kejadian, meringkaskan, dan menyakinkan (Semi,
2003:14-154). Menurut Syafie’ie (1988:51-52), tujuan penulisan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Mengubah keyakinan pembaca
2. Menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca
3. Merangsang proses berpikir pembaca
4. Menyenangkan atau menghibur pembaca
5. Memberitahu pembaca
6. Memotivasi pembaca.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam
mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang
dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya.
Karangan deskripsi selalu berusaha melukiskan dan mengemukakan
sifat, tingkah laku seseorang, suasana dan keadaan suatu tempat atau
sesuatu yang lain. Karangan Narasi merupakan tulisan yang
mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian yang disusun secara
kronologis atau menurut urutan waktu atau urutan tempat. Karangan
eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan suatu hal atau
suatu gagasan. Dalam memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan
memberi keterangan belaka, atau dapat pula mengembangkan sebuah
gagasan sehingga menjadi luas dan gampang dimengerti. Karangan
argumentasi adalah karangan yang paling sukar bila dibandingkan
dengan karangan-karangan yang telah diuraikan di muka. Sedangkan
Persuasi ialah bentuk wacana yang tujuannya adalah meyakinkan,
mengajak atau membangkitkan suatu tindakan dengan mengemukakan
alasan-alasan yang kadang-kadang agak emosional.
B. Saran
Adapun saran kami dengan dibuatnya makalah ini yaitu agar orang
yang membacanya dapat mengerti dengan materi yang ada tentang
bentuk-bentuk karangan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi yang
membacanya. Disamping itu pula bagi yang suka membuat karangan
dapat menulis karangannya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/search?q=bentuk-bentuk+karangan&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a