Anda di halaman 1dari 9

Departemen Keperawatan Anak

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TERAPI BERMAIN MEWARNAI

DISUSUN OLEH:
NERS XVIII
KELOMPOK C DAN D
Mulyana Anwar, S.Kep (70900120031) Ulfa Wildana Hasan, S.Kep (70900120032)
Islamiah, S.Kep (70900120036) Nurul Awaliah, S.Kep (70900120027)
Umrah, S.Kep (70900120038) Muslimin A, S.Kep (70900120030)

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XVIII


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan          : MENGURANGI KECEMASAN SELAMA


HOSPITALISASI
Sasaran                      : Anak usia pra sekolah, 3-6 tahun.
Hari/tanggal               : Sabtu, 31 Juli 2021
Waktu                       : 30 menit
Tempat                      : Ruang Perawatan Anak Baji Minasa

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain mewarnai selama 1x30 menit, anak
diharapkan bisa merasa tenang selama perawatan dan tidak takut lagi terhadap
petugas kesehatan sehingga anak merasa nyaman dan dapat beradaptasi
dengan baik selama dirawat di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain mewarnai selama 1x30 menit
diharapkan anak dapat :
a. Anak mampu bersosialisasi dengan orang lain yang ada di rumah sakit.
b. Anak menjadi tenang dan kooperatif
c. Anak mampu mengenal bentuk buah – buahan
B. Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Sabtu, 31 Juli 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Perawatan Baji Minasa Kamar 6
Sasaran : Pasien anak usia pra sekolah 3-6 tahun, tidak mempunyai penyakit
menular dan bersedia ikut dalam terapi bermain mewarnai.
Metode : Mewarnai gambar buah – buahan
Media : Gambar buah – buahan yang sudah diprint dalam kertas ukuran A4,
pensil warna atau krayon, dan meja.
Materi : (Materi dan Gambar terlampir)

C. Rencana Kegiatan
Wakt Durasi Kegiatan Media Respon
u
Persiapan: Perlengkapan
 Menyiapkan peralatan dan
09.00- ruangan anak siap.
10 menit -
09.10  Menyiapkan anak
dan keluarga yang
mendampingi
Pembukaan:  Anak
 Mengucapkan membalas
09.10- salam salam
5 menit -
09.15  Memperkenalkan  Anak
diri memperkenal
kan diri
Pelaksanaan:  Kertas
 Menjelaskan media bergambar  Mendengarka
yang akan  Pensil n penjelasan.
dijadikan warna
permainan  Meja lipat
 Menjelaskan  Mendengarka
tentang permainan n penjelasan
beserta peralatan
yang akan
09.15-
25 menit digunakan.
09.35
 Meminta peserta  Bersiap-siap
bersiap-siap untuk untuk
memulai mewarnai
mengambil kertas
bergambar, pensil
dan mewarnai
dengan dengan
kreasi masing-
masing-masing
Evaluasi/Kesimpulan
09.35-  Menyampaikan  Mendengarka
5 menit -
09.40 kesimpulan n
permainan
10.40- 5 menit Penutup: -
 Mengucapkan  Menjawab
salam penutup salam
10.45
-Membagikan sticker penutup
kepada peserta.

D. Pengorganisasian
1. Moderator : Nurul Awaliah
2. Penyaji : Islamiah
3. Fasilitator : Mulyana Anwar, Umrah, Ulfa Wildana Hasan
4. Dokumentasi : Muslimin A

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pasien anak usia 3-6 tahun mengikuti terapi bermain mewarnai
b. Terapi aktivitas diselenggarakan tepat waktu di ruang perawatan anak baji
minasa kamar 6
2. Evaluasi Proses
a. Pasien anak mengikuti dari awal sampai akhir acara
b. Pasien anak aktif dan antusias mewarnai gambar buah - buahan
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien anak menyelesaikan mewarnai gambar buah – buahan sesuai
dengan waktu yang disepakati
b. Pasien anak mampu bersosialisasi dengan tenaga kesehatan yang ada di
rumah sakit

F. Setting Tempat
Keterangan :
= Pasien = Moderator
= Ibu pasien = Dokumenter
= Fasilitator
= Penyaji
MATERI TERAPI BERMAIN MEWARNAI PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH (3-6 TAHUN)

A. Usia Preschool
Usia preschool atau pra sekolah merupakan usia emas dimana seorang
anak dalam masa tumbuh kembangnya memerlukan banyak stimulus. Pada masa
ini merupakan waktu yang tepat untuk mengembangkan berbagai pontensi dan
kemampuan antara lain motorik halus, motorik kasar, sosial, emosi serta
kognitifnya . Di samping itu u s i a prasekolah adalah masa dimana terjadinya
peningkatan kecerdasan dari 50% menjadi 80%. Peningkatan ini dapat tercapai
secara maksimal bila lingkungan sekitar mampu memberikan rangsangan dan
stimulasi yang tepat kepada anak itu sendiri, tetapi apabila anak tidak
mampu memperoleh rangsangan dan stimulasi dengan tepat maka otak anak tidak
akan mampu berkembang dan berfungsi secara maksimal (Mulyasa, 2012).

B. Bermain
Bermain merupakan hal yang sangat dekat dengan dunia anak – anak,
dunia anak adalah dunia bermain, yakni dunia yang penuh spontanitas dan
menyenangkan, sesuatu yang dilakukan dengan penuh semangat karena
merupakan hal yang menyenangkan. Arti kata bermain menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) adalah melakukan sesuatu untuk bersenang – senang.
Kegiatan bermain juga merupakan bagian dari proses belajar anak – anak, dimana
saat bermain aspek fisik, psikis, kognitif dan emosional turut dibentuk. Sigmund
Freud dengan teori psikoanalisis mengatakan bahwa bermain dapat
mengekspresikan dorongan impulsive sebagai cara mengurangi kecemasan
(Mutiah, 2010). Bagi anak – anak yang sedang menjalani perawatan di rumah
sakit, bermain juga merupakan bagian dari terapi sebab bermain memiliki nilai
terapeutik. Anak – anak yang sedang menjalani pengobatan di rumah sakit,
cenderung mengalami perasaan takut, cemas, nyeri, bosan dan stress.

C. Manfaat Bermain di Rumah Sakit


1. Meningkatkan hubungan antara klien (anak dan keluarga) dengan perawat,
karena dengan melaksanakan kegiatan bermain perawat mempunyai
kesempatan untuk membina hubungan yang baik dan menyenangkan dengan
anak dan keluarganya. Bermain merupakan alat komunikasi yang efektif
antara perawat dan klien.
2. Perawatan di rumah sakit akan membatasi kemampuan anak untuk mandiri.
Aktivitas bermain yang terprogram akan memulihkan perasaan mandiri pada
anak.
3. Permainan anak di rumah sakit tidak hanya akan memberikan rasa senang
pada anak, tetapi juga akan membantu anak mengekspresikan perasaan dan
pikiran cemas, takut, sedih, tegang, dan nyeri.
4. Permainan yang terapiutik akan dapat meningkatkan kemampuan anak untuk
mempunyai tingkah laku yang positif.
5. Permainan yang memberi kesempatan pada beberapa anak untuk berkompetisi
secara sehat, akan dapat menurunkan ketegangan pada anak dan keluarganya
(Rohmah, 2018).

D. Prinsip Bermain Di Rumah Sakit


Terapi bermain yang dilaksanakan di rumah sakit tetap harus memperhatikan
kondisi kesehatan anak. Beberapa prinsip permainan pada anak dirumah sakit
yaitu:
1. Permainan tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang sedang
dijalankan pada anak.
2. Permainan yang tidak membutuhkan banyak energi, singkat dan sederhana.
3. Pilihlah jenis permainan yang tidak melelahkan anak
4. Permainan harus mempertimbangkan keamanan anak, pilih alat permainan
yang aman untuk anak, tidak tajam, tidak merangsang anak untuk berlari-lari
dan bergerak secara berlebihan
5. Melibatkan orang tua saat anak bermain merupakan satu hal yang harus
diingat (Rohmah, 2018).

E. Mewarnai
Salah satu kegiatan bermain yang dapat dan aman dilakukan dirumah sakit
adalah mewarnai, kegiatan mewarnai melibatkan beberapa organ tubuh seperti
otak, tangan, mata, anggota gerak serta daya fikir anak dilatih. Beberapa manfaat
positif yang dihasilkan dari kegiatan mewarnai adalah:
1. Melatih aktivitas motoric
2. Sebagai media berekspresi
3. Melatih mengenal warna
4. Melatih anak menggenggam
5. Meningkatkan konsentrasi
6. Melatih kemampuan bekerjasama
7. Melatih mengenal garis batas bidang
Mewarnai gambar adalah salah satu permainan yang cocok untuk
dilakukan anak usia pra sekolah, dimana anak mulai menyukai dan mengenal
warna serta mengenal bentuk-bentuk benda di sekelilingnya. Mewarnai gambar
buah-buahan adalah salah satu cara memberikan edukasi pada anak pra sekolah
mengenai makanan sehat, dimana anak usia pra sekolah mengalami tumbuh
kembang yang pesat sehingga membutuhkan zat gizi yang baik (Suryanti, 2011)
GAMBAR BUAH-BUAHAN
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. PT Bumi Aksara.

Mutiah, D. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Kencana.

Rohmah, N. (2018). Terapi Bermain. LPPM Universitas Muhammadiyah Jember.

Suryanti. (2011). Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai dan Origami Terhadap Tingkat
Kecemasan Sebagai Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra Sekolah di RSUD
dr. R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai