Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
karunia-Nya Buku Terapi Bermain Pada Anak ini dapat kami susun. Buku Terapi
Bermain Pada Anak ini disusun untuk memberikan gambaran dan panduan kepada
mahasiswa tentang terapi bermain pada anak sehingga mahasiswa diharapkan
dapat belajar secara mandiri dan mengerti akan tujuan pembelajaran. Buku ini
diharapkan dapat menjadi acuan belajar bagi mahasiswa untuk pencapaian
kompetensi Keperawatan Anak.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini. Buku ini tentunya masih
banyak memiliki kekurangan. Demi kesempurnaan dan perbaikan dalam
penyusunan buku ini, kami menerima saran dan kritik. Mudah-mudahan buku ini
bisa memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II KONSEP TERAPI BERMAIN...............................................................3
2.1. Pengertian Terapi Bermain....................................................................3
2.2. Tujuan Terapi Bermain..........................................................................3
2.3. Manfaat Terapi Bermain........................................................................4
2.4. Macam-macam Terapi Bermain............................................................4
2.5. Klasifikasi Terapi Bermain....................................................................4
2.6. Terapi Bermain Berdasarkan Tahapan Tumbuh Kembang Anak....6
BAB III SOP TERAPI BERMAIN.....................................................................13
3.1. SOP terapi bermain mewarnai gambar buah apel............................13
3.3. SOP terapi bermain plastisin (playdought).........................................18
3.4. SOP terapi bermain menendang bola.................................................19
3.5. SOP terapi bermain montase................................................................21
3.6. SOP terapi bermain menyusun balok-balok rumah kayu.................23
3.7. SOP terapi bermain boneka.................................................................24
3.8. SOP terapi bermain puzzle...................................................................26
3.9. SOP terapi bermain membuat karya seni kolase payung.................29
3.10. SOP terapi bermain congklak/dakon..................................................31
3.11. SOP terapi bermain leggo.....................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
N
Langkah kerja Ilustrasi gambar
O
1 menyiapkan alat yang sudah
disediakan, seperti pensil
warna dan lembar kertas
mewarnai dengan gambar
buah apel
9
Rapikan kembali alat-alat
yang telah di pakai
4 Lakukanlah sampai
bangunan balok sesuai
dengan contoh. Jangan
lupa untuk selalu
mengajarkan anak jika
anak lupa mengenal
bentuk dan warna balok
kayu tersebut.
5 Jika selesai bermain
rapikan kembali alat-alat
yang telah di gunakan.
Kundre, 2015).
C. Sasaran
Anak usia 3-5 tahun
D. Persiapan alat
1) Kardus 2 buah dengan ukuran yang sama
2) gambar/bentuk yang dibutuhkan
3) Gunting
4) Lem
5) Pensil
6) Penggaris
7) Cuter
E. Prosedur kerja
2. Membuatnya, pertama-tama
ambil cup kertas yang biasa
dipakai untuk membuat bolu
kukus. Pipihkan lalu lipat
menjadi dua (membentuk
setengah lingkaran).
sumber : shorturl.at/rtOR9
2. Seorang anak yang bermain
saling berhadapan, salah satu
anak bisa memulai dan
memilih lubang pertama yang
akan diambil.
Sumber : shorturl.at/rBFL3
3. Bila biji pada tangan pemain
sudah habis dan berhenti di
lubang kecil yang berisi biji,
dia dapat mengambil biji-biji
yang berada pada lubangnya
dan melanjutkan mengisi, bila
habis di lubang besar
miliknya maka dia bisa
melanjutkan dengan Sumber : shorturl.at/lzBFG
mengambil lubang kecil pada
disisinya
4. Tetapi bila berenti dilubang
milik lawan yang kosong
ataupun di sisinya maka ia
berhenti dan tidak
mendapatkan apa-apa, setelah
itu ganti pemain.
Sumber : shorturl.at/chnL8
5. Permainan dianggap selesai
bila mana sudah tidak ada biji
lagi yang tersisadi lubang
kecil seluruh biji berada di
lubang besar semua
Sumber : shorturl.at/jqN06
6. Pemenangnya adalah anak
yang memperoleh biji
terbanyak yang berada pada
lubang besar
Sumber : shorturl.at/jqN06
3. Selanjutnya beri
bentuk lego seperti
gambar
4. Pembuatan badan
kucing
Susun lego persegi
panjang dan sedang
berjarak atas lalu lego
balok 2
7. Setelah terpasang
gambar mata dan
selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Al-ihsan, Muhammad, Eka Santi, and Anggi Setyowati. 2018. “Terapi Bermain
Origami Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah.” Dunia Keperawatan
6(1):63–70.
Andarwati, Siska Rahiliyah, Zainal Munir, and Wiwin Nur Siam. 2019.
“PERMAINAN LEGO (PARALLEL PLAY) TERHADAP
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 3–6 TAHUN
Siska.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.
Arifin, Rani Fitrani, Ritna Udiyani, and Rini. 2018. “Efektifitas Terapi
Menggambar Dan Mewarnai Gambar Terhadap Kecemasan Hospitalisasi
Usia Pra Sekolah.” Jurnal Darul Azhar 6(1):53–58.
Aryani, Dwi, and Nedra Wati Zaly. 2021. “Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai
Gambar Terhadap Kecemasan Hospitaslisasi Pada Anak Prasekolah.”
10(1):101–8. doi: 10.36565/jab.v10i1.289.
Aulia, Kurni Zulfiani, Andin Sefrina, and Intan Diah Pramithasari. 2021.
“Penerapan Terapi Boneka Tangan Untuk Menurunkan Ansietas Akibat Efek
Hospitalisasi Pada Anak Kejang Demam.” 1(1):24–29.
Godino-Iáñez, María José, María Begoña Martos-Cabrera, Nora Suleiman-
Martos, José Luis Gómez-Urquiza, Keyla Vargas-Román, María José
Membrive-Jiménez, and Luis Albendín-García. 2020. “Play Therapy as an
Intervention in Hospitalized Children: A Systematic Review.” Healthcare
(Switzerland) 8(3):1–12. doi: 10.3390/healthcare8030239.
Idris, Muhamad, and Mathilda Reza. 2018. “Sebesar 3.006 Yang Berarti Tolak
H.” 583–92.
Kaluas, I., A. Ismanto, and R. Kundre. 2015. “Perbedaan Terapi Bermain Puzzle
Dan Bercerita Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun)
Selama Hospitalisasi Di Ruang Anak Rs Tk. Iii. R. W. Mongisidi Manado.”
Jurnal Keperawatan UNSRAT 3(2):111559.
Lestari, Putu Indah, and Elizabeth Prima. 2018. “Permainan Congklak Dalam
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun.” Prosiding,
SINTESA (November):539–46.
Lutfiasari, Dessy, Siti Aminah, and Dinda Nur Choiriyah. 2016. “PENGARUH
PEMBERIAN PERMAINAN TEHNIK KOLASE TERHADAP
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK PRASEKOLAH
DI TK DEWI SARTIKA KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI
TAHUN 2016 Dessy.” 6:12–14.
Nur, Lutfi, Edi Hendri Mulyana, and Muhammad Azhar Perdana. 2017.
“Permainan Bola Kecil Untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar
Anak Usia Dini Pada Kelompok B Di TK Pertiwi DWP Kota Tasikmalaya.”
Jurnal Paud Agapedia 1(1):53–65. doi: 10.17509/jpa.v1i1.7161.
Prasetyanti, Dhita Kris, and Aminah Siti. 2013. “ASAH MOTORIK HALUS
MELALUI LILIN PLASTISIN.” A Psicanalise Dos Contos de Fadas.
Tradução Arlene Caetano 466.
Santoso, Shelfi Dwi Retnani Putri, and Suci Nurjanah. 2021. “The Effect of
Storytelling Using Finger Puppets on Anxiety in Hospitalized Preschool
Children.” Babali Nursing Research 2(3):120–27. doi:
10.37363/bnr.2021.2357.
Saputro, Heri, and Intan Fazrin. 2017. Anak Sakit Wajib Bermain Di Rumah
Sakit: Penerapan Terapi Bermain Anak Sakit.
Sari, Ria Setia, and Fina Afriani. 2019. “Terapi Bermain Clay Terhadap Tingkat
Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun).” Jurnal Kesehatan
8(1):51–63. doi: 10.37048/kesehatan.v8i1.151.
Solihat, Lulu Lutfiyani, Ria Setia Sari, and Febi Ratna Sari. 2020. “Literature
Review : Terapi Bermain Lego Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Anak
Prasekolah Akibat Hospitalisasi.” Jurnal Berita Ilmu Keperawatan
13(2):122–25.
Wijaya, Alfeus Hari, Kili Astarani, and Maria Anita Yusiana. 2019. “Strategi
Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Stres Hospitalisasi Pada Anak
Usia Prasekolah.” Jurnal Penelitian Keperawatan 5(2). doi:
10.32660/jpk.v5i2.411.