Anda di halaman 1dari 38

KONSEP

BERMAIN
SUCI NURJANAH,S.KEP.,NS.,M.KEP
Bermain merupakan kegiatan yang
menyenangkan dilakukan dengan suka
rela tanpa paksaan dari orang lain.

Bermain adalah suatu kegiatan yang


PENGERTI dilakukan
AN dengan kebebasan batin untuk
memperoleh kesenangan
Bermain merupakan cara terbaik dalam
mempelajari sesuatu yang baru

9/3/20XX Presentation Title 2


Manfaat
 Bermain bagi anak mempunyai fungsi untuk
merangsang aktifitas
sensorik, menunjang perkembangan kognitif
dengan cara mengeksplorasi dan
memanipulasi benda – benda yang ada
disekitarnya yang merupakan tempat untuk
bersosialisasi meningkatkan kesadaran diri,
dan perkembangan komunikasi.
 fungsi pertama bermain adalah
merangsang perkembangan sensorik –
motorik, perkembangan intelektual,
perkembangan sosial, perkembangan
kreatifitas, perkembangan kesadaran
diri,perkembangan moral.

9/3/20XX Presentation Title 3


Perkembangan sensorik – mororik

Perkembangan kognitif
Fungsi bermain
terhadap Kreatifitas
pertumbuhan Perkembangan social
dan
perkembangan Kesadaran diri ( self awareness )
anak
Perkembangan moral

Komunikasi
9/3/20XX Presentation Title 4
Perkembangan Perkembangan
sensorik – mororik kognitif Kreatifitas
• Permainan akan • Membantu anak untuk • Mengembangkan
membantu mengenal benda – kreatifitas anak dalam
perkembangan gerak benda yang ada bermain sendiri atau
halus dan disekitarnya. secara
pergerakan kasar anak Misalnya, mengenalkan bersama.
dengan cara memainkan anak dengan warna
suatu obyek yang (merah, biru, hijau,
disekitarnya kuning, hitam,
anak merasa senang. putih dan sebagainya)

9/3/20XX Presentation Title 5


Perkembangan Kesadaran diri (self
sosial awareness ) Perkembangan moral
• Belajar interaksi dengan • Dengan bermain anak • Dapat diperoleh dari
orang lain, mempelajari sadar akan orang tua, orang lain
peran dalam kelompok kemampuannya sendiri, yang ada disekitar anak.
kelemahannya Untuk
dan tingkah laku itu tugas orang tua untuk
terhadap orang lain. mengajari anak agar
mempunyai moral yang
baik.

9/3/20XX Presentation Title 6


Komunikasi
• Bermain merupakan alat
komunikasi terutama
pada anak yang masih
belum dapat menyatakan
perasaannya secara
verbal

9/3/20XX Presentation Title 7


Klasifikasi
Bermain
BERASARKAN ISI
PERMAINAN
• Sosial affective play
• Sense of pleassure play
• Skill play
• Games
• Unoccuprea behaviour
Click icon to add picture
• Dramatic play

9/3/20XX Presentation Title 9


Sosial Inti permainan ini adalah adanya hubungan
interpersonal yang menyenangkan antara anak dan
affective orang lain, misalnya bayi akan mendapat
kesenangan dan kepuasan dari hubungan yang
play menyenangkan dari orang tuanya atau orang lain

9/3/20XX Presentation Title 10


• Permainan ini menggunakan alat yang dapat
Sense of menimbulkan rasa senang pada anak dan
biasanya mengasyikkan, misalnya dengan
pleassure menggunakan pasir, anak akan membuat
play gunung – gunungan atau benda – benda apa
saja yang dapat dibentuknya dengan pasir.

9/3/20XX Presentation Title 11


Permainan ini akan meningkatkan
keterampilan anak khususnya motoric
kasar dan halus, misalnya anak akan
Skill play terampil memegang benda – benda kecil,
memindahkan benda dari satu tempat
ketempat yang lain.

9/3/20XX Presentation Title 12


Games atau permainan adalah jenis
permainan yang menggunakan alat
tertentu yang menggunakan perhitungan
atau skor, permainan ini bisa
Games dilakukan oleh anak sendiri atau dengan
temannya. Banyak sekali jenis
permainan ini mulai dari yang sifatnya
tradisional maupun modern,
misalnya ular tangga

9/3/20XX Presentation Title 13


• Pada saat tertentu, anak sering terlihat
Unoccuprea mondar – mandir, tersenyum,
tertawa, jinjit – jinjit, bungkuk memainkan
behaviour kursi, meja atau apa saja yang
ada disekelilingnya.

9/3/20XX Presentation Title 14


• Pada permainan ini anak memainkan
peran sebagai orang lain melalui
permainannya. Anak berceloteh sambil
Dramatic berpakaian meniru orang dewasa,
misalnya ibu guru, ibunya, bapaknya,
play dan sebagainya. Apabila anak bermain
dengan temannya akan terjadi
percakapan diantara mereka
tentang peran orang tertentu

9/3/20XX Presentation Title 15


1. Onioker play
2. Solitary play
Berdasarkan
3. Pararel play
karakter sosial 4. Associative play

9/3/20XX Presentation Title 16


Pada jenis permainan ini anak hanya
mengamati temannya yang sedang
bermain, tanpa ada insiatif yaitu
Onioker berpartisipasi dalam permainan. Jadi,
play anak tersebut bersifat pasif, tetapi ada
proses pengamatan terhadap
permainan yang sedang dilakukan
temannya

9/3/20XX Presentation Title 17


Pada permainan ini anak tampak berada
dalam kelompok permainan,
tetapi anak bermain sendiri dengan alat
Solitary permainan yang dimilikinya dan
alat permainan tersebut berbeda dengan
play alat permainan yang digunakan
temannya tidak ada kerjasama atau
komunikasi dengan teman
sepermainannya

9/3/20XX Presentation Title 18


Pada permainan ini, anak dapat
menggunakan alat permainan yang sama,
tetapi antara satu anak dengan anak yang
lain tidak terjadi kontak satu sama lain,
Pararel play sehingga antara anak satu dengan yang
lain tidak ada sosialisasi
satu sama lain, biasanya permainan ini
dilakukan oleh anak usia 1 – 3
tahun

9/3/20XX Presentation Title 19


• Pada permainan ini sudah terjadi
komunikasi anak satu dengan anak yang
lain, tetapi tidak terorganisasi, tidak ada
Associative pemimpin atau yang memimpin
play permainan dan tujuan permainan tidak
jelas, contoh permainan jenis ini
adalah bermain boneka, hujan - hujanan
dan bermain masak – masakan

9/3/20XX Presentation Title 20


Ekstra energi Waktu
Hal – hal
yang perlu
diperhatikan Ruang untuk
Alat permainan
dalam bermain
aktifitas
bermain
Pengetehuan Teman
cara bermain bermain

9/3/20XX Presentation Title 21


1. Ekstra energi

Untuk bermain diperlukan ekstra energi, anak yang sakit sangat sedikit keinginannya untuk bermain.

2. Waktu

Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain.

3. Alat permainan

Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesuai dengan umur dan taraf
perkembangannya.

9/3/20XX Presentation Title 22


4. Ruang untuk bermain
Ruangan tidak usah terlalu lebar dan tidak terlalu ruangan khusus untuk bermain.
Anak bisa bermain di ruang tamu, halaman, bahkan diruang tidurnya.
5. Pengetehuan cara bermain
Anak belajar bermain melalui mencoba – coba sendiri, meniru temannya atau
diberitahu oleh orang lain. Cara yang terakhir adalah yang karena anak tidak
terbatas pengetahuannya dalam menggunakan alat permainan dan anakmendapat
keuntungan lain lebih banyak.
6. Teman bermain
Anak harus merasa yakin bahwa ia mempunyai teman bermain kalau ia
memerlukan, apakah itu saudaranya, orang tuanya atau temannya karena kalau
anak bermain sendiri maka ia akan kehilangan kesempatan belajar dari
temannya, sebaliknya kalau terlalu banyak bermain dengan anak lain maka
dapat mengakibatkan anak tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk
menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya sendiri

9/3/20XX Presentation Title 23


1. Kesehatan
Semakin sehat anak semakin banyak
energinya untuk bermain aktif seperti: sepak
Menurut bola, anak yang kekurangan tenaga lebih
Hurlock (1997) menyukai hiburan.
faktor yang 2. Perkembangan motoric
mempengaruhi Permainan anak pada setiap usia melibatkan
koordinasi motorik, apa saja yang akan
permainan dilakukan dan waktu bermainnya bergantung
anak antara pada perkembangan motorik mereka,
lain pengendalian motorik yang baik
memungkinkan anak terlibat dalam
permainan aktif

9/3/20XX Presentation Title 24


3. Intelengensi

Pada setiap usia, anak yang pandai lebih aktif timbang yang kurang pandai dan permainan mereka lebih menunjukkan
kecerdikan. Dengan bertambahnya usia, mereka lebih menunjukkan perhatian dalam permainan kecerdasan, diamati, kontruksi
dan membaca. Anak yang pandai menunjukkan keseimbangan perhatian bermain yang lebih besar, termasuk upaya
menyeimbangkan faktor fisik dan intelektual yang nyata.
4. Jenis kelamin

Anak – anak laki bermain kasar ketimbang perempuan dan lebih menyukai
permainan dan olahraga ketimbang berbagai jenis permainan lain. Pada
awal masa kanak – kanak, anak laki – laki menunjukkan perhatian pada

berbagai jenis permainan yang lebih banyak ketimbang anak perempuan


tetapi sebaliknya terjadi pada akhir masa kanak – kanak

9/3/20XX Presentation Title 25


5. Lingkungan
Anak dari lingkungan yang buruk kurang bermain
ketimbang anak lainnya, karena kesehatan yang buruk,
kurang waktu, peralatan dan ruang anak yang berasal dari
lingkungan desa kurang bermain ketimbang mereka yang
berasal dari lingkungan kota. Hal ini karena kurangnya
peralatan dan
waktu bebas
6. Satus sosial ekonomi
Anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi lebih
menyukai kegiatan yang mahal, separti lomba atletik,
bermain sepati roda sedangkan mreka dari kalangan
bawah terlihat dala kegiatan yang tidak mahal seperti
bermain bola dan berenang. Kelas sosial mempengaruhi
buku yang dibaca dan film yang ditonton anak, jenis
kelompok rekreasi yang memiliki dan supervise.

9/3/20XX Presentation Title 26


7. Jumlah waktu bebas

Jumlah waktu bermain terutama


bergantungan pada status ekonomi
keluarga. Apabila tugas rumah tangga
atau pekerjaan menghabiskan waktu
luang mereka anak terlalu lelah untuk
melakukan kegiatan yang membutuhkan
tenaga yang besar

9/3/20XX Presentation Title 27


TERAPI
BERMAIN

Presentation Title 9/3/20XX 28


Pengertian Terapi
Bermain
• Play theraphy atau terapi bermain merupakan
salah satu metode konselling yang
menggunakn permainan untuk mengatasi
kesehatan mental  seperti kecemasan berlebih,
stress, trauma dan mengatasi gangguan
emosional, juga gangguan perilaku.
• Menurut Saputro (2017), terapi bermain
sangat penting untuk kesejahteraan
psikologis, emosional dan sosial anak. Terapi
bermain ini bisa di lakukan di dalam ruangan
dan juga di luar ruangan.  Biasanya anak yang
berusia 3-12 melakukan terapi bermain ini

9/3/20XX Presentation Title 29


Menciptakan suasana kondusif bagi
anak-anak untuk mengekspresikan diri
mereka
Tujuan
Terapi Memahami bagaimana sesuatu dapat
terjadi, menilik anggaran sosial &
Bermain mengatasi perkara mereka

Memberi kesempatan bagi anak-anak


untuk berekspresi & mencoba sesuatu 
baru.

9/3/20XX Presentation Title 30


LaBauve, dkk (2001) menyebutkan berbagai
macam model dalam terapi bermain yaitu

• Model Adlerian
Model Model adlerian ini digunakan untuk anak yang memiliki
permasalahan dalam mempercayai gaya hidupnya. Dasar
Terapi teori pada model ini adalah Psikologi adler dengan dasar
filosofi kehidupan sosial perlu untuk dimiliki, perilaku
Bermain merupakan tujuannya, dan hidup ialah sesuatu khusus dan
kratif.
• Model Client-Centered
Model ini cocok untuk anak yang memiliki masalah
ketidaksesuaian antara kejadian hidup dan dirinya. Teori
yang mendasarinya adalah Teori Rogers yang memiliki
pandangan bahwa motivasi internal yang dimiliki
mendorong pertumbuhan.

9/3/20XX Presentation Title 31


3. Model Kognitif-Behavioral
Model yang berpandangan bahwa perasaan yang dimilki
anak dan orang dewasa sama, dilihat dari bagaimana anak
berfikir tentang diri dan dunianya. Digunakan untuk anak
yang mengalami masalah kepercayaan irrasional.

Model 4. Model Ekosistemik


Model yang memiliki pandangan bahwa berada dalam

Terapi interaksi terhadap lingkungan dapat mempengaruhi


perkembangan.

Bermain
5. Model Eksistensialisme
Model ini menangani anak dengan masalah kesulitan
berkembang sesuai keunikannya, dn melemahkan
pertumbuhan sehingga menolak menjalin hubungan dengan
temannya.

9/3/20XX Presentation Title 32


Model Gesalt
Digunakan untuk mengatasi anak yang kesulitan tumbuh
secara alami, memilki pengalam luka fisik ataupun
psikologis.

Model Model Jungian


Biasanya dipakai untuk membantu anak dengan gangguan

Terapi ketidakseimbangan psikis,dan ego. Didasari teori analotik


jung yang lihat psikis terdiri dari ego, ketidaksadarn diri,
kolektif, kekuatan menyembuhkan adalah bawaan.
Bermain
Model Psikoanalitik
Pendekatan ini sesuai untuk anak yang mengalami masalah
internal kekhawatiran, kecemasan berlebih, agresifitas.

9/3/20XX Presentation Title 33


BERMAIN DI RUMAH SAKIT
BERDASARKAN USIA
• a. Usia infant.
1) mainan bergerak dan berbunyi
2) ayunan atau dipangku oleh ibu atau perawat
3) jika mampu, beri kesempatan anak untuk merangak atau stimulasi untuk
berjalan.
b. Usia toddler
1) bermain balok susun di atas tempat tidur
2) mendengarkan musik dari tape atau radio
3) creative material
c. Usia sekolah
1) game, buku bacaan, magic crayon
2) radio atau tape
3) nonton TV dan kemudian mendiskusikannya

9/3/20XX Presentation Title 34


a. Meningkatkan masukan cairan
1) Gunakan cangkir bergambar kecil yang lucu
2) Buat pesta teh di meja kecil
3) Minta anak mengisi spuit dengan minuman dan semprotkan ke dalam
mulut
4) Buat poster kemajuan, berikan pujian bila anak mau minum dalam
jumlah
yang ditentukan
Bermain di
b.
5) Bermain boneka simon’s says
rumah sakit
berdasarkan
b. Latihan nafas dalam
1) bermain meniup busa sabun atau bola kapas
2) simon’s says: “ambil nafas dalam” meniup gelembung dengan peniup
3) meniup gelembung dengan sedotan tanpa sabun
4) meniup bulu, balon, peluit, harmonika, terompet mainan, peniup pesta
5) lakukan kontes meniup dengan menggunakan balon, bola kapas, bulu,
bola
tujuan
pingpong, selembar kertas

9/3/20XX Presentation Title 35


c. Latihan otot, rentang gerak dan ektremitas
1) bermain simon’s says “angkat tangan..”
2) lempar dan tangkap bola
3) memainkan gerakan tiruan seperti pesawat, kupu-kupu
4) bermain tendangan bola: lemparkan benda atau bola ke dalam tempat yang

Bermain di
diam.
5) sentuh dan tendang balon atau bola
6) mainkan gerakan burung atau kupu-kupu
7) lakukan lomba balap sepeda roda tiga atau kursi roda di area yang aman

rumah sakit
8) mainkan video game atau pinnball
9) Mainkan plastisin
10) Buat gambar di kertas yang besar

berdasarkan
11) Main salon-salonan (menyisir rambut sendiri)

d. Bermain untuk injeksi

tujuan
1) Mintalah anak untuk berhitung 1-10 selama injeksi

e. Bermain untuk ambulasi


1) Berikan pada anak sesuatu untuk didorong

f. Bermain bersenang-senang
1) Menyanyi bersama-sama

9/3/20XX Presentation Title 36


STANDART PROSEDUR OPERASIONAL TERAPI BERMAIN
SECARA BERKELOMPOK

• Tugas sosio drama membuat terapi proposal terapi bermain.

9/3/20XX Presentation Title 37


•Ada Pertanayaan?

Thank you

9/3/20XX Presentation Title 38

Anda mungkin juga menyukai