PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat dan alenia
untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu dan tertuang dalam tulisan.
Agar karangan dapat dipahami oleh pembaca maka seorang penulis perlu memahami
tentang pengertian, tujuan, ciri-ciri serta jenis-jenis karangan. Karangan juga hal yang
sering kali kita temukan dalam berbagai media baik media pembelajaran, media
komunikasi cetak, karya ilmiah dan lain-lain. Namun sering kali pembaca sulit
memahami dan menangkap informasi di dalam karangan tersebut. Hal itu
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat luas khususnya di bangku
pendidikan tengtang karangan itu sendiri. Karena itulah makalah “Karangan” ini kami
tulis.
B. Rumusan Masalah
4. Bagaimana cara membedakan jenis karangan yang satu dengan yang lainnya?
C. Batasan Masalah
1
D. Tujuan Penulisan
1. Pengertian karangan
2. Tujuan-tujuan mengarang
3. Jenis-jenis karangan.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Karangan adalah Karangan adalah karaya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami.
Pengertian karangan adalah sebuah karya tulis yang mengungkapkan fikiran atau
gagasan pengarang salam satu kesatuan yang utuh. Atau lebih singkatnya, karangan
adalah rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk
tulisan.
Tiap karangan disusun berdasarkan tema tertentu yang sebelumnya telah ditentukan
oleh pengarang. Tiap paragraf karangan saling berhubungan dan mengandung
gagasan utama serta gagasan penjelas.
B. CIRI-CIRI KARANGAN
2
• Jelas dan mudah dipahami pembaca
• Memiliki kesatuan yang baik, artinya setiap kalimat penjelasnya logis dan
mendukung ide utama paragraf.
• Memiliki organisasi yang baik, artinya setiap kaliamat tersusun dengan urut dan
logis.
• Efisien atau Ekonomis, keefisienan ini dibutuhkan pembaca agar lebih mudah
menangkap isi dalam karangan.
C. UNSUR-UNSUR KARANGAN
• Gagasan/Ide, ini adalah pendapat atau pengetahuan penulis yang nantinya akan
dituangkan dalam bentuk tulisan.
• Tatanan, yaitu penyusunan gagasan atau ide pengarang mengindahkan asas, aturan
dan teknik menulisnya.
• Wahana, yaitu pengantar dari gagasan tersebut berupa bahasa tulis yang
berhubungan dengan kosa kata, gramatika dan retorika.
D. JENIS-JENIS KARANGAN
3
Berdasarkan sifat karangannya, karangan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu karangan
fiksi dan karangan non fiksi.
a.Karangan Fiksi
Karangan fiksi adalah karangan yang ditulis berdasarkan sisi imajinatif pengarang.
b. Karangan Nonfiksi
Karangan nonfiksi adalah karangan yang ditulis berdasarkan fakta atau kejadian yang
benar-benar terjadi.
a. Karangan Deskripsi
• Menggambarkan sesuatu
b. Karangan Narasi
Karangan Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan kejadian atau peristiwa,
sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa tersebut.
4
• Adanya pelaku pada peristiwa atau kejadian tersebut
c. Karangan Eksposisi
d. Karangan Argumentasi
5
• Dalam memberikan gagasan, penulis selalu berusaha mengubah sikap dan
pandangan pembaca.
e. Karangan Persuasi
• Berisi bujukan dan bersifat mengajak untuk berbuat sesuai yang dikatakan penulis
pada karangan
F. CONTOH KARANGAN
6
1. CONTOH NARASI
Tiba-Tiba Ia Tertegun
Di sana, sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara
jeritan orang. Tapi selintas saja, jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat
hebat… kemudian hening seketika, desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-
satu letusan disini. Warsiah menegakan kepala, amtanya mulai liar, badannya
dihadapkan ke timur, ke arah tempat jeritan datang, kemudian membalik menghadap
ke barat, tegak bertoalak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang
sambil mulutnya berkomat-kamit. Dari kamit mulutnya keluar lagi perkataan seperti
biasa, tiada berujung tiada berpangkal: ... si bengis lagi, si ganas lagi ... dan ia lari
terus, lari lepas sebagai melancar saja, tiada kaku-kakunya. Dan ketika ia sampai di
jalan pertemuan antara jalan kereta dan jalan raya, ia berhenti sebentar, seolah-olah
berpikir, kemudian ia membelok menurutkan jalan raya. Dari jauh dalam pandangan
kabursambil berlari, ia melihat benda bergerak, berderet sepanjang jalan, tetapi
sebelum ia tahu benar apa yang dilihatnya, sebuah peluru datang menyongsong, tepat
menembus tulang dadanya. Warsiah terpelating, jatuh tersungkur di tengah jalan.
Sebentar berontak merentak-rentak, mengerang, menyumpah-nyumpah, terhambur
pula dalam sumpah serapahnya perkataan: si bengis lagi, si ganas lagi, hitam, kejam
…rupanya dalam ia bergulat mempertahankan hidupnya dengan Sakaratulmaut,
kebencian kepada si hitamkejamnya, si bengis-ganasnya, masih sanggup mengatasi
renggutan tangan Malaikat pengambil nyawanya yang akan menceraikan rohnya
dengan badan kasarnaya. Warsiah lama merontak-rontak, merantang kesana kemari,
kemudian lemah tak berdaya …Warsiah yang sebentar ini menjadi kerangka hidup,
kini sudah benar-benar menjadi kerangka mati. Mati terhantar ditengah jalan, tiada
dihiraukan orang, tiada ada yang menangis meratapi. Ia meninggal tidak sebagai
pahlawan yang dapat dibanggakan oleh bangsa, tidak sebagai korban pembela
kemerdekaan. Ia mati hanya sebagai korban kebuasan, salah satu korban dari yang
7
sekian banyaknya. Ia mati karena nasibnya, demikian sudah menurut suratan tangan,
ya, ia mati karena kehendak ialahi.
2. CONTOH EKSPOSISI
Hampir semua bentuk kehidupan di dunia ini memerlukan keseimbangan yang tepat
antara gas oksigen dengan gas karbon dioksida. Dan bila keseimbangan itu terganggu
akan kacaulah kehidupan semua bentuk. Dunia tumbuhan tiap tahunnya
menghasilkan 94 miliar ton oksigen; sementara itu jasad,renik,hewan, dan manusia
menghisap oksigen itu dan menghembuskan karbon dioksida ketika bernafas.
Gas yang disebutkan terakhir itu, dimanfaatkan tumbuhan sebagai bahan baku,
pembuatan gula, zat pati, selulosa, asam amino, dan lemak; semuanya merupakan
hasil - hasil bumi yang ikut menunjang kehidupan manusia dan segala keperluannya.
Kita tahu bahwa di dalam udara yang kita hirup itu kadar oksigennya 21 persen, kadar
yang selama ini tetap terpelihara. Tetapi dunia industri menghabiskan 41 persen
oksigen, yang dihasilkan tumbuhan tiap tahun untuk menggerakkan roda
perindustrian itu. Kalau dituliskan di dalam bilangan nyata industri tersebut
menghabiskan 400 ton oksigen tiap menit yang diambilnya dari udara tanpa
pengembalian. Meskipun bilangan itu besar, tetapi memang belum sampai membuat
kita sesak nafas. Hal itu disebabkan kekayaan oksigen bumi sekitar 1,2 juta miliar ton
sehingga kehilangan 400 setiap menit yang diambil industri belumlah ada artinya.
Namun, harus diingat bahwa bersamaan dengan penyusutan oksigen itu, udara bumi
mendapat tambahan gas karbon dioksida. Karbon dioksida yang kadarnya di dalam
udara selalu ditingkatkan oleh cerobong pabrik industri, lambat – lambat tetapi pasti
akan menghangatkan udara di atas bumi sehingga ada perkiraan bahwa dalam jangka
waktu satu abad dari sekarang daerah - daerah kutub akan dipanasi dan naik sepuluh
derajat celcius. Selain hawa akan terasa makin panas, permukaan laut akan naik
8
puluhan meter karena mencairya es kutub. Industri harus diperingatkan karena
pengambilan oksigen dan penambahan karbon dioksida kenyataannya telah
mengganggu keseimbangan yang sudah ada, meskipun pengaruh itu terasa masih
sangat kecil. Industri menyemburkan juga debu - debu industri bersama asapnya. Di
daerah industri, sejumlah besar debu partikel ibarat disemprotkan ke atmosfer bumi.
Partikel debu yang besar atau yang agak besar dalam waktu yang tak lama akan turun
ke bumi atau terbawa hujan.
3. CONTOH ARGUMENTASI
Hasil penyelidikan itu akan merupakan bahan yang berharga dalam usaha kodifikasi
bahasa Indonesia yang modern. Dengan kodifikasi bahasa diartikan penyusunan suatu
sistem asas dan kaidah pemakaian bahasa. Hasil kodifikasi bahasa ini ialah bahasa
baku atau bahasa standar, yakni suatu ragam bahasa yang berkekuatan sangsi sosial,
dan yang diterima oleh masyarakat bahasa sebagai acuan atau model.
9
Masalah pembakuan bahasa itu mengenal telaah dalam, yang menyangkut sistem
bahasa itu sendiri, misalnya di bidang ejaan, tata bahasa, tata nama, tata istilah, serta
perkamusan. Telaah ini termasuk bidang lingustik deskriptif. Disamping itu,
pembakuan bahasa itu juga mengenal telaah luar yang menyangkut fungsi bahasa
baku dalam suatu masyarakat dan sikap masyarakat itu terhadap bahasa yang baku.
Telaah terakhir ini termasuk bidang sosiolinguistik atau linguistik sosial. Dari sudut
tersebut di atas, karangan ini terutama meninjau masalah pembakuan bahasa
Indonesia.
4. CONTOH
Christmas Island tampak mungil di peta, namun pada kenyataannya adalah pulau
karang yang kokoh di Samudra India. Alam tropis Christmas Island menghadirkan
pesona eksotis yang menakjubkan dan tak dimiliki oleh pulaulainnya.
Aneka pertualangan rekreatif dapat Anda lakukan sendiri seperti, melakukan kegiatan
yang menantang keberanian Anda: memancing di laut lepas (game fishig),
berolahraga bukit karang sekaligus menikmati keindahan pemandangan dilaut,
menyelam ke dasar Samudra India untuk mengagumi pesona karang dankekayaan
lain miliknya (scuba diving), atau bersantai dalam kemewahan resor eksklusif
bertaraf internasional. Hanya dengan mengeluarkan biaya mulai dari Rp. 950.000,00.
Anda sudah dapat menikmati kemudahan berupa returnairfares dari Jakarta berikut
biaya akomodasi 2 malam untuk 2 orang, penawaran ini hanya berlaku untuk waktu
10
yang terbatas. Keterangan lengkap mengenai aneka paket liburaan ChristmasIsland
dapat Anda peroleh dari travel agent berikut ini: Buana Travel Service,Wita Tour,
Setia Tour & Travel, PT. Dwi Daya Worldwide Travel, Smailing Tour, Akpindo
(Rabbit Tour), Fajar Tour, Mulindo Tour, Vaya Tour, Ramantha Travel, atau hubungi
biro perjalanan lokal Anda.
5. CONTOH DESKRIPSI
Lasi selesai mengisi kain bahasa, ketika hendak masuk ke matanya bersitatap dengan
suaminya. Entah mengapa Lasi terkejut meski ia tidak merasa asing dengan 103 cara
Darsa menatap dirinya. Ia pun kadang-kadang mencuri pandang, memperhatikan
tubuh suaminya dari belakang; sebentuk tubuh muda dengan perototan yang kuat dan
seimbang, khas tubuh seorang penyedap yang setiap hari dua kali naik-turun belasan
atau bahkan puluhan pohon kelapa. Dalam gerakan naik-turun pada tatar-tatar batang
kelapa, seluruh perosotan seorang penyedap digiatkan, terutama otot-otot tangkai,
tangan, dan punggung. Hasilnya adalah sebentuk tubuh ramping dengan otot liat dan
seimbang. Bila harus dicatat kekurangan pada bentuk tubuh seorang penyadap, itu
adalah pundaknya yang agak melengkung ke depan karena ia harus selalu memeluk
batang kelapa ketika memanjat maupun turun.
Simpulan
1. Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat dan
alenia untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu dan tertuang dalam
tulisan.
11
2. Setiap karangan yang dibuat memiliki tujuan tertentu menurut masing-masing
jenis karangan itu sendiri.
3. Karangan ada yang ilmiah dan non-ilmiah, dan dapat dibagi lagi menjadi
beberapa jenis yaitu karangan narasi, eksposisi, deskripsi, argumentasi dan persuasi.
4. Setiap jenis karangan dapat dibedakan antara satu jenis dengan jenis yang lain
dengan melihat isi dan karakteristik dari masing-masing karangan tersebut.
Saran
Jika seseorang ingin membuat karangan atau tulisan, baik ilmiah maupun non-ilmiah
sebaiknya mempelajari terlebih dahulu dengan seksama dan diulang-ulang agar dapat
dengan mudah memilih jenis paragraf yang bisa digunakan dalam
tulisan/karangannya dan tidak menimbulkan makna ganda atau pun kalimat/paragraf
yang ambigu ketika dinikmati oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Denny.http://dennyyusuf.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-karangan-
beserta-contohnya_7.html
Shanjaya, Bangkit.http://shimpel.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-karangan-ciri-ciri-
beserta.html
Purnomo, Dian.http://catatangembalakecil.blogspot.com/2012/12/macam-
macamkarangan-besertacontohnya_13.html
Cahya, Nadia.http://nadiachya.blogspot.com/2012/04/perbedaan-antara-karangan-
ilmiah-non.html
12
Ali, Lukman dkk, Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia.Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, 1991.
13