Anda di halaman 1dari 17

JURNAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata Sistem Akuntansi


Dosen Pengampu :
Dr. Dra. Siti Ragil Handayani, M.Si.

Disusun oleh:
Mochamad Erik K

(145030200111103)

Reynaldi Sagita Pratama

(145030201111009)

Dicky Bery

(145030201111015)

Nawang Wulan Jannatul

(145030201111135)

Ade Fitri Arina

(145030201111080)

Amalia Nur Hasanah

(145030201111081)

Joddy Primadani

(145030201111172)

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
1

kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya lah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Akuntansi pada
semester 5, tahun ajaran 2016 dengan judul Jurnal.
kami sadari bahwa sebagai pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik dimasa yang
akan datang.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat memberikan informasi untuk pedoman
dalam membuat sebuah kesimpulan.
Malang, 4 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
2.1 Pentingnya Jurnal........................................................................ 3
2.1.1 Jurnal Umum............................................................................ 3
2.1.2 Jurnal Khusus........................................................................... 4
2.2 Prinsip Dasar yang Melandasi Perancangan Jurnal............................. 5
2.3 Jenis Jurnal ......................................................................................... 6
2.4 Metode Pencatatan data ke Dalam Jurnal........................................... 7
2.5 Langkah Perancangan Jurnal.............................................................. 10
BAB III PENUTUP........................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 13
3.2 Saran................................................................................................

13

DAFTAR RUJUKAN...................................................................................

14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Sistem Akuntansi siklus-siklus pemprosesan transaksi salah taunya adalah
siklus pengeluaran yaitu kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari
entitas lain dan pelunasan kewajiban yang berkaitan. Salah satu bagian dari siklus
pengeluaran adalah pembelian. Baik itu pembelian bahan baku untuk jenis perusahaan
manufaktur atau pembelian produk untuk jenis perusahaan dagang. Dalam mencatat transaksi
keuangan menurut urutan tanggal ke dalam kelompok akun debet dan akun kredit disebut
jurnal.
Dalam Akuntansi Keuangan dikenal dua jenis jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal
khusus. Jurnal umum digunakan sebagai media untuk mencatat seluruh jenis transaksi
keuangan tanpa terkecuali. Sedangkan jurnal khusus digunakan sebagai media untuk
mencatat transaksi-transaksi tertentu yang menjadi bagian dari jurnal khusus yang
bersangkutan. Dalam kebutuhannya. Adapun dasar pemilihan jenis jurnal yang akan
digunakan adalah faktor efisiensi dan efektifitas bagi perusahaan tersebut

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka dibuatlah rumusan masalah berikut ini:
1.
2.
3.
4.
5.

Bagaimana pentingnya jurnal bagi perusahaan?


Apa prinsip dasar yang melandasi perancangan jurnal?
Apa saja jenis-jenis jurnal?
Bagaimana metode pencatatan data ke dalam jurnal?
Bagaimana langkah-langkah perancangan jurnal?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui pentingnya jurnal bagi perusahaan.


Untuk mengetahui prinsip dasar yang melandasi perancangan jurnal.
Untuk mengetahui jenis-jenis jurnal.
Untuk mengetahui metode pencatatan data ke dalam jurnal.
Untuk mengetahui langkah-langkah perancangan jurnal.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Jurnal
Setelah suatu transaksi direkam dalam formulir, pencatatan akuntansi yang pertama
kali dilakukan adalah dalam jurnal. Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang
pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
2.1.1

Jurnal Umum
Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan dua kolom, debit
dan kredit, sudah cukup memadai sebagai catatan akuntansi pertama. Kolom-kolom
dalam jurnal umum tersebut diisi data berikut ini :

a) Kolom tanggal. kolom ini diisi dengan tanggal terjadinya transaksi, yang diisi secara
berurutan sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi.
b) Kolom keterangan. Kolom ini diisi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi
yang terjadi, seperti nama akun yang didebit dan kredit, serta penjelasan ringkas
tentang transaksi yang bersangkutan misalnya transaksi yang terjadi berupa
pegeluaran kas untuk pembayaran upah karyawannya, maka kolom keterangannya
akan diisi dengan informasi sebagai berikut :

Beban Tenaga Kerja


xx
Kas
Pembayaran upah minggu ke-2 bulan juni 19x1

xx

c) Kolom Nomor Bukti. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor formulir
(dokumeno3sumber) yang dipakai sebagai dasar pentatan data dalam jurnal tersebut.
Karena pencatatan dalam jumlah harus dapat diverifikasi ketelitian dan kebenarannya,
nomor ini diperlukan untuk pencarian kembali dokumen sumber yang bersangkutan
dengan transaksi, untuk keperluan verifikasi terhadap transaksi yang telah terjadi.
d) Kolom Nomor Akun. Kolom ini diisi dengan nomor akun yang didebit dan nomor
akun yang dikredit dengan adanya transaksi. Pencantuman nomor akun dalam kolom
ini digunakan untuk proses peringkasan secaraperiodik, biasanya

setiap bulan,

transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu. Pada akhir bulan misalnya,
jurnal umum ini diringkas, dan hasil ringkasannya dibukukan (posting) ke dalam
akun yang bersangkutan dalam buku besar. Oleh karena itu, seperti telah disebutkan di
ats, dalam sistem akutansi pokok, jurnal berfungsi untuk menggolongkan transaksi
keuangan dan sekaligus berfungsi untuk meringkas transaksi.
e) Kolom Debit dan Kredit. Kolom ini diisi dengan jumlah rupiah transaksi. Jumlah
jumlah rupiah dalam kolom ini diringkas (dijumlahkan) menurut nomor akun yang
tercantum dalam kolom nomor akun. Hasil ringkasan menurut nomor akun ini
kemudian secara periodik dibukuka kedalam akun yang bersangkutan dalam buku
besar.
2.1.2

Jurnal Khusus
Jika usaha perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi lebih banyak,
jurnal umum tersebut menjadi tidak mampu lagi menampung berbagai transaksi yang
timbul, yang frekuensi terjadinya semakin tinggi. Dalam hal ini mulai diperlukan jurnal
khusus, selain jurnal umum tersebut, dan dibutuhkan lebih banyak karyawan untuk
menyelenggarakan berbagai jurnal khusus tersebut. Jika transaksi semakin banyak dan
frekuensi terjadinya semaki tinggi, jurnal khusus perlu diperluas lagi dengan membuatnya
berkolom kolom, agar dapat dihemat waktu yang diperlukan untuk mencatat setiap
transaksi yang terjadi dan untuk mengecek ketelitian pencatatan di dalam buku pembantu.
Ada beberapa alasan mengapa jurnal umum perlu dipecah :

1. Untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi


terjadinya tinggi
2. Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan untuk
menggolongkan transaksi yang dicatat.
3. Untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan oleh
beberapa orang.
4. Untuk menciptakan pengendalian internal.
2.2 Prinsip Dasar yang Melandasi Perancangan Jurnal
Prinsip-prinsip dasar yang melandasi pembuatan rancangan jurnal adalah sebagai berikut :
1) Harus tersedia jurnal dalam jumlah yang memadai, hal ini dilakukan jika transaksi
yang ditangani perusahaan semakin banyak, oleh karena itu diperlukan perancanganperancangan jurnal khusus untuk mencatat berbagai jenis transaksi yang sering
terjadi, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menggunakan karyawan dalam
mencatat dengan segera transaksi keuangan yang terjadi.
2) Jurnal akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam penggolongan pokok
tertentu,

maksudnya

ialah

perusahaan

memerlukan

jurnal

khusus

untuk

menggolongkan transaksi perusahaan ke dalam klasifikasi sesuai dengan kegiatan


pokok perusahaan, seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, dan
pembelian. Sehingga manajemen dapat dengan cepat memperoleh informasi
mengenai berbagai kegiatan pokok dari jurnal yang diselenggarakannya.
3) Untuk mengurangi pekerjaaan pembukuan yang terinci, harus digunakan kolomkolom khusus dalam jurnal, maksudnya adalah jika fekuensi yang menyangkut akun
tertentu tinggi, maka dari itu untuk memudahkan pembukuan jumlah kolom ke dalam
akun yang bersangkutan dalam buku besar, sehingga memungkinkan pembukuan
(posting) jumlah per kolom ke dalam akun yang bersangkutan ke dalam buku besar.
4) Nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama akun yang bersangkutan dalam
buku besar, nama kolom dalam jurnal dapat disamakan dengan alamat, yang
menunjukkan ke akun apa informasi keuangan yang dicatat akan dipindahkan ke
dalam buku besar, yang akan menerima jumlah yang akan dibukukan dari jurnal.
5) Kolom-kolom dalam jurnla digunakan untuk mengumpulkan angka yang akan
diringkas dalam akun yang bersangkutan dalam buku besar. Dalam hal akun
tersebutmerupakan akun kontrol terjadi pembukuan ganda, yaitu ringkasan total
dibukukan dari jurnal ke dalam akun kontrol yang bersangkutan dalam buku besar,
dan rinciannya dibukukan dari jurnal atau dari dokmen sumber ke dalam buku
pembantu.
8

6) Sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga pekerjaan


menyalin informasi dari dokumen sumbernya dibuat sangat minimum. Pekerjaan
menyalin informasi merupakan hal yang mengandung risiko kesalahan manusiawi,
sehingga dalam merancang jurnal sedapat mungkin menyalin informasi dari dokumen
sumber, hal ini dapat diminimalisir dengan arsip dokumen dapat menggantikan jurnal.
7) Harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu dengan jurnal sehingga

pertanggungjawaban kebenaran informasi dapat ditentukan. Catatan dalam jurnal


harus dapat diverifikasi ketelitiannya dan kebenarannya, sehingga hubungan dokumen
sumber dengan jurnal untuk dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab atas
penyediaan data bagi pencatatan dalam jurnal.
2.3 Jenis Jurnal
Jenis jurnal yang biasanya terdapat dalam perusahaan yang telatif besar adalah
sebagai berikut:
1) Jurnal penjualan

Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik penjualan kredit maupun


penjualan tunai.
2) Jurnal pembelian
Digunakan untuk mencatat transaksi pembelian kredit yang dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas.
3) Jurnal penerimaan kas
Digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
4) Jurnal pengeluaran kas
Digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
5) Jurnal Umum
Digunakan untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus. Jika
perusahaan hanya menyelenggarakan dua jurnal khusus: jurnal kas dan jurnal
penjualan, maka jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi selain penerimaan
dan pengeluaran kas serta transaksi penjualan.
2.4 Metode Pencatatan Data ke dalam Jurnal
1) Jurnal Pembelian

10

Jurnal ini banyak dijumpai diperusahaan yang menggunakan sistem manual di dalam
pembukuannya. Jurnal dapat pula berbentuk lembaran-lembaran formulir lepas. Bentuk ini
Tanggal

Keterangan

Nomor
bukti

Utang dagang
kredit

Persediaan
debit

Lain-lain debit
No.aku
n

jumlah

digunakan terutama jika pembukuan menggunakan mesin pembukuan . dalam akuntansi


dengan komputer,jurnal beberntuk arsip transaksi dalam bentuk pita magnetik ( magnetic
tipe) atau magnetic disk , yang setelah dicek kebeneran dan kesahihanya. Digunakan untuk
memutakhirkan (update) arsip induk ( buku besar dan buku pembantu)

Ada berbagai cara yang dapat digunkanan untuk mencatat informasi dalam jurnal
1.
2.
3.
4.

Dengan pena
Dengan mesin pembukuan
Dengan arsip dokumen sumber yang berfungsi sebagai jurnal
Dengan komputer

2) Jurnal Penerimaan Kas


Dokumen sumber sebagai jurnal , dalam cara ini jurnal berupa arsip dokumen
sumber yang diisusun menurut waktu terjadinya transaksi. Cara ini menghindari
pekerjaan penyalinan informasi dan dokumen sumber kedalam jurnal . pembukuan ke
dalam akun buku besar dilakukan dengan cara rekapitulasi dari dokumen sumber ini.

Dokumen
sumber

Jurnal

Buku besar

Gambar 4.6 pencatatan ke dalam jurnal dengan tulisan tangan


Buku besar

Jurnal
Dokumen
Buku
pembantu
sumber

Jurnal diperoleh dari


pembuatan dokumen
sumber dan posting ke
dalam buku pembantu

11

Gambar 4.7 pencatatan ke dalam jurnal dengan mesin pembukuan

Dengan komputer data dalam dokumen sumber dimasukkan ke dalam sistem


komputer melalui keyboard dan dicatat ke dalam arsip transaksi (transcaction file e) yang
berfungsi sebagai jurnal . jika perusahaan menggunakan formulir elektronik,
penangkapan data sekaligus dilakukan pada saat entry ke dalam formulir elektronik dan
sekaligus pencatatan ke dalam arsip transaksi. Arsip transaksi ini setelah divalidasi,
kemudian digunakan untuk memutahirkan arsip induk ( buku besar dan buku pembantu )
lihat flowchart pencatatan kedalam jurnal dengan komputer pada gambar dibawah ini.

12

2.5 Langkah Perancangan Jurnal


Berikut adalah langkah-langkah yang biasa ditempuh oleh ahli sistem dalam
merancang jurnal :
1. Mengumpulkan informasi mengenai karakteristik transaksi yang terjadi dalam
perusahaan.
2. Membuat jurnal standar(standard journal entries) untuk setiap jenis transaksi yang
frekuensi terjadinya tinggi.
3. Merancang jurnal berdasarkan jurnal standar tersebut.

1) Studi Terhadap Karakteristik Transaksi Perusahaan.


Perancangan jurnal dimulai dari studi terhadap karakteristik transaksi yang
dilaksanakan oleh perusahaan. Transaksi yang frekuensi terjadinya tinggi dalam jangka
waktu sebulan, perlu dibuatkan jurnal khusus, sedangkan transaksi yang frekuensi
terjadinya rendah dapat ditampung dalam jurnal umum bersama dengan transaksitransaksi lain yang frekuensi terjadinya rendah.
2) Pembatasan Jurnal Standar.
Setelah transaksi yang berfrekuensi tinggi diidentifikasi, langkah selanjutnya
adalah mempelajari ciri khas transaksi tersebut untuk dapat menentukan akun-akun buku
besar yang terkait dalam pencatatan transaksi tersebut. Atas dasar ini dibuat jurnal standar
untuk mencatat transaksi yang berfrekuensi tinggi.
3) Perancangan Jurnal.
Jurnal standar kemudian dipakai sebagai dasar untuk menentukan kolom-kolom
yang harus dicantumkan dalam jurnal khusus. Kolom dalam jurnal ditentukan atas dasar
tingginya frekuensi terkaitnya akun tertentu yang didebut atau dikredit dalam pencatatan
transaksi.

Contoh :
13

Misalnya hasil studi terhadap transaksi yang dilaksanakan oleh perusahaan


menunjukkan bahwa transaksi pemakaian bahan mempunyai frekuensi yang tinggi dalam
jangka waktu satu bulan. Karakteristik lain dan transaksi pemakaian bahan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Bahan yang dipakai oleh perusahaan terdiri dari bahan baku, bahan penolong, dan
minyak pelumas.
b. Bahan baku dipakai untuk produksi pesanan, bahan penolong digunakan sebagai
bahan penolong proses produksi, sedangkan minyak pelumas digunakan untuk
pemeliharaan mesin produksi dan kendaraan serta peralatan yang dipakai oleh Bagian
Pemasaran dan Bagian Administrasi.
c. Transaksi yang bersangkutan dengan pemakaian bahan baku dan bahan penolong
berfrekuensi tinggi dalam jangka waktu satu bulan.
Berdasarkan informasi mengenai karakteristik pemakaian bahan tersebut dapat
disusun jurnal standar sebagai berikut :
Barang dalam Proses
Biaya Overhead Pabrik
Beban Administrasi & Umumxxx
Beban Pemasaran
Persediaan Bahan

xxx
xxx
xxx
xxx

Untuk menentukan akun-akun mana yang perlu dibuatkan kolom khusus dalam jurnal
yang akan dirancang, perlu dilakukan studi terhadap frekuensi transaksi yang terkait
dengan akun-akun debit dan kredit. Di atas sudah diketahui bahwa pemakaian bahan baku
dan bahan penolong mempunyai frekuensi yang tinggi. Oleh karena itu, akun-akun
Barang dalam Proses dan Biaya Overhead Pabrik perlu dibuatkan kolom-kolom khusus.
Di samping itu, akunpersediaan Bahan tentu saja akan tinggi frekuensi terkait dengan
transaksi pemakaian bahan tersebut, oleh karena itu perlu juga dibuatkan kolom khusus
dalam jurnal yang akan dirancang.
Misal frekuensi transaksi pemakaian minyak pelumas untuk keperluan Bagian
Administrasi dan Bagian Pemasaran relatif rendah, maka oencatatan pemakaian bahan
yang menyangkut akun Beban Administrasi dan Umum dan Beban Pemasaran akan
rendah pula. Oleh karena itu, kedua akun tersebut tidak perlu masing-masing dibuatkan
kolom khusus tersendiri, namun digabungkan dalam satu kolom yang disebut kolom
Lain-Lain Debit.

Atas dasar informasi yang telah dikumpulkan terebut dapat dibuat jurnal pemakaian
bahan seperti terlihat pada Gambar berikut :

14

Halaman:

JURNAL PEMAKAIAN BAHAN

Tangga
l

Keteranga
n

Nomor
bukti

Barang
dalam
proses
debit

Biaya
overhead
pebrik debit

Lain-lain
debit
No
akun

Jumla
h

Persediaan
bahan kredit

BAB III
PENUTUP

15

3.1 Kesimpulan
Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak intern maupun ekstern perusahaan,
maka disusunlah sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan informasi
yang berguna bagi pihak intern dan ekstern. Sistem akuntansi ini dapat disusun oleh
perusahaan baik secara manual ataupun dapat diproses dengan menggunakan mesin-mesin.
Sistem Akuntansi adalah akuntansi suatu sistem yang dimulai dari mengidentifikasi,
mengumpulkan, dan memberikan laporan untuk dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan agar dapat mengetahui atau mengevaluasi kondisi dan kegiatan ekonomi
perusahaan.
3.2 Saran
Sistem Akuntansi sangat membantu dalam pengambilan keputusan manajemen
pembelian, khususnya dalam memberikan informasi-informasi akuntansi yang digunakan
dalam menentukan apakah pembelian bahan baku di lakukan secara tunai atau kredit.
Sebaiknya seorang manajer wajib menggunakan sistem akuntansi guna untuk mendapatkan
informasi-informasi penting terkait semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan agar
nantinya informasi tersebut dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk masa depan
perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi (2016). Sistem Akuntansi. Jakarta Selatan : Penerbit Novietha Indra Sallama (2015).
JURNAL. Jakarta : Salemba Empat.
16

17

Anda mungkin juga menyukai