Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“JURNAL”

DOSEN PENGAMPU : UMI NANDIROH SE., MSA.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

➢ RICHARDO FAWWAZ 22201082041


➢ AHMAD AKMAL NUGROHO 22201082081
➢ MOH.TAUFIQURROHMAN 22201082107

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MALANG

2023
KATA PENGANTAR
.

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengn rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Makalah Accounting Information System tentang “JURNAL” dapat
terselesaikan secara tepat waktu.Dengan terbentuknya makalah ini di harapkan dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi teman-teman mahasiswa dan masyarakat lainnya.

Kami menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini jauh dari kata sempurna,maka dari itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan
makalah ini.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan
dalam menambah wawasan keilmuan para mahasiswa

Malang, 11 Oktober 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
BAB I .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1. Latar Belakang............................................................................................................. 4
2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
3. Tujuan ......................................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................ 5
ISI ............................................................................................................................................... 5
1. Pentingnya Jurnal ........................................................................................................ 5
2. Prinsip Dasar yang melandasi perancangan jurnal ..................................................... 6
3. Jenis-Jenis Jurnal ......................................................................................................... 7
4. Metode Pencatatan Data ke Dalam Jurnal ................................................................. 7
5. Langkah Perancangan Jurnal ...................................................................................... 8
BAB III..................................................................................................................................... 10
PENUTUP................................................................................................................................ 10
1. Kesimpulan ................................................................................................................ 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam pengolahan data akuntansi, jurnal memiliki posisi yang unik karena digunakan
sebagai petunjuk untuk menemukan sumber data transaksi dan sebagai penyedia ringkasan data
yang akan ditampung dalam akun-akun buku besar. Jika jenis transaksi semakin banyak dan
frekuensi terjadinya semakin tinggi, jurnal umum perlu dipecah ke dalam jurnal khusus untuk
mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi terjadinya tinggi,
mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar, dan memungkinkan pengerjaan
pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan oleh beberapa orang. Dalam perancangan jurnal,
harus diperhatikan prinsip-prinsip dasar seperti tersedia dalam jumlah yang memadai,
digunakan untuk mengumpulkan transaksi keuangan yang terjadi, dan digunakan untuk
mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar.

2. Rumusan Masalah
1) Apa pentingnya jurnal?
2) Apa prinsip dasar yang melandasi perancangan jurnal?
3) Apa saja jenis jurnal?
4) Bagaimana metode pencatatan data ke dalam jurnal?
5) Apa saja langkah-langkah perancangan jurnal?

3. Tujuan
1) Mengetahui pentingnya jurnal.
2) Mengetahui prinsip dasar perancangan jurnal.
3) Mengenal jenis-jenis jurnal.
4) Memahami metode pencatatan data ke dalam jurnal.
5) Mengetahui langkah-langkah perencangan jurnal.

4
BAB II
ISI
1.Pentingnya Jurnal
Pencatatan akuntansi pertama kali dilakukan dalam jurnal setelah transaksi dicatat dalam
formulir. Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama yang digunakan untuk
mencatat transaksi keuangan perusahaan; pencatatan di dalamnya biasanya lebih lengkap dan lebih
terinci, dan mereka disusun menurut urutan tanggal kejadian transaksi.

Jurnal adalah catatan akuntansi pertama yang dibuat dalam proses akuntansi, sehingga harus
dirancang dengan cara yang memastikan semua transaksi dicatat. Jurnal harus dilengkapi dengan
penjelasan, tanggal, dan informasi lainnya sehingga catatan dapat dengan mudah diusut kembali ke
dokumen aslinya.

Terdapat dua macam jurnal yaitu:

1. Jurnal Umum
Penggunaan jurnal umum sudah memadai untuk jenis transaksi perusahaan yang tergolong masih
sedikit. Jurnal umum yang biasanya digunakan oleh perusahaan kecil untuk menampung semua
transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Jurnal ini digunakan untuk menampung transaksi penjualan,
pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas, penyusutan aset tetap dan transaksi lainnya. Karena
dalam perusahaan kecil volume transaksinya masih sedikit.
Jurnal umum hanya memiliki kolom-kolom utama yaitu
a) Kolom Tanggal, Kolom ini diisi dengan tanggal terjadinya transaksi, yang diisi secara berurutan
sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi.
b) Kolom Keterangan. Kolom ini diisi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi yang terjadi,
seperti nama akun yang didebit dan dikredit, serta penjelasan ringkas tentang transaksi yang
bersangkutan Misalnya transaksi yang terjadi berupa pengeluaran kas untuk pembayaran upah
karyawan
c) Kolom Nomor Bukti. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor formulir (dokumen sumber)
yang dipakai sebagai dasar pencatatan data dalam jurnal tersebut. Karena pencatatan dalam jurnal
harus dapat diverifikasi ketelitian dan kebenarannya, nomor ini diperlukan untuk pencarian kembali
dokumen sumber yang bersangkutan dengan transaksi, untuk keperluan verifikasi terhadap transaksi
yang telah terjadi.
d) Kolom Nomor Akun. Kolom ini diisi dengan nomor akun yang didebit dan nomor akun yang
dikredit dengan adanya transaksi. Pencantuman nomor akun dalam kolom ini digunakan untuk proses
peringkasan secara periodik, biasanya setiap bulan, transaksi keuangan yang terjadi dalam periode
tertentu.
e)Kolom debit dan kredit. Kolom ini diisi dengan jumlah rupiah transaksi. Jumlah jumlah rupiah
dlam kolom ini diringkas (dijumlahkan) menurut nomer akun yang tercantum dalam kolom nomor
akun. Hasil ringkasan menurut nomer akun ini kemudian secara periodik dibuku-kan ke dalam akun ke
dalam akun yang bersangkutan dalam buku besar.

5
2. Jurnal Khusus
Jika jumlah transaksi dalam bisnis meningkat dan jenis transaksi menjadi lebih banyak, jurnal
umum tidak dapat lagi menampung semua transaksi yang muncul, sehingga frekuensi terjadinya
menjadi lebih tinggi. Akibatnya, jurnal khusus perlu dibuat dan dibutuhkan lebih banyak karyawan
untuk menjalankannya.

2.Prinsip Dasar yang melandasi perancangan jurnal


1. Harus tersedia jurnal dalam jumlah yang memadai sehingga memungkinkan perusahaan untuk
menggunakan karyawan dalam mencatat dengan segera transaksi keuangan yang terjadi. Jika
jenis transaksi yang ditangani perusahaan semakin banyak, dengan frekuensi kejadian yang
semakin tinggi, keadaan ini menuntut penyelenggaraan berbagai jurnal untuk mengimbangi
kenaikan kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
2. Jurnal akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam penggolongan pokok tertentu,
seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, dan pembelian. Jika kegiatan bisnis
perusahaan menjadi besar, transaksi perusahaan yang terkait dengan penjualan, pembelian.
penerimaan, dan pengeluaran kas menjadi semakin tinggi frekuensinya. Oleh karena itu
diperlukan jurnal jurnal khusus untuk menggolongkan transaksi perusahaan ke dalam klasifikasi
sesuai dengan kegiatan pokok perusahaan seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan,
dan pembelian tersebut.
3. Menggunakan jurnal berkolom untuk mengurangi pembukuan yang terinci, sehingga
memungkinkan pembukuan (posting) jumlah per kolom ke dalam akun yang bersangkutan di
dalam buku besar.
4. Nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama akun yang bersangkutan dalam buku
besar, untuk menerima jumlah yang akan dibukukan dari jurnal. Nama kolom dalam jurnal dapat
disamakan dengan alamat, yang menunjukkan ke akun apa informasi keuangan yang dicatat di
situ akan dipindahkan ke dalam buku besar. Buku besar terdiri dari akun-akun yang merupakan
wadah untuk menampung ringkasan informasi dari berbagai jurnal.
5. Kolom-kolom dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka yang akan diringkas dalam
akun yang bersangkutan dalam buku besar. Dalam hal akun tersebut merupakan akun kontrol,
terjadi pembukuan ganda dan rinciannya dibukukan dari jurnal atau dari dokumen sumber ke
dalam buku pembantu. Dalam hal ini harus dilakukan rekonsiliasi periodik antara baku
pembantu dengan akun kontrol yang bersangkutan dalam buku besar untuk menjamin ketelitian
pencatatan ganda tersebut.
6. Sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga pekerjaan menyalin
informasi dari dokumen sumbernya dibuat sangat minimum. Dalam metode pembukuan
tertentu. dokumen pembukuan diisi di atas formulir jurnal, sehingga jurnal dihasilkan dari
pembuatan dokumen pembukuan. Dengan demikian, pekerjaan menyalin data dari dokumen ke
dalam jurnal dapat dihindari.
7. Harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu dengan jurnal sehingga
pertanggungjawaban kebenaran informasi dapat ditentukan. Catatan dalam jurnal harus dapat

6
diverifikasi ketelitian dan kebenarannya. Untuk itu maka data dalam jurnal harus dapat diusut ke
dalam dokumen sumbernya.

3.Jenis-Jenis Jurnal
1. Jurnal penjualan:
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik penjualan kredit maupun
penjualan tunai.
2 Jurnal pembelian;
Jurnal pembelian ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian kredit. Transaksi pembelian
tunai dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
3. Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas. Sumber pokok
penerimaan kas perusahaan, umumnya dari penjualan tunai dan penerimaan piutang. Jika
frekuensi transaksi kas masih rendah, jurnal penerimaan kas ini digabungkan dengan jurnal
pengeluaran kas dalam satu jurnal yang disebut jurnal kas.
4. Jurnal pengeluaran kas;
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas
5. Jurnal umum.
Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus. Jika
perusahaan hanya menyelenggarakan dua jurnal khusus: jurnal kas dan jurnal penjualan, maka
jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi selain penerimaan dan pengeluaran kas serta
transaksi penjualan.

4.Metode Pencatatan Data ke Dalam Jurnal


Jurnal umumnya berbentuk buku yang dijilid. Bentuk jurnal ini banyak dijumpai di perusahaan
yang menggunakan sistem manual di dalam pembukuannya. Jurnal dapat pula berbentuk lembaran
lembaran formulir lepas. Bentuk ini digunakan terutama jika pembukuan menggunakan mesin
pembukaan. Dalam akuntansi dengan komputer, jurnal berbentuk arsip transaksi dalam bentuk pita
magnetik (magnetic tape) atau magnetic disk, yang setelah dicek kebenaran dan kesahihannya,
digunakan untuk memutakhirkan (update) arsip induk (buku besar dan buku pembantu). Ada
berbagai cara yang dapat digunakan untuk mencatat informasi dalam jurnal:

1. Dengan pena
Cara yang satu ini adalah pencatatan dengan menggunakan tulisan tangan.

2. Dengan mesin pembukuan


Dengan mesin pembukuan, informasi dalam dokumen sumber dicatat dalam jurnal bersamaan
dengan pembukuan ke dalam akun buku pembantu. Pencatatan ke dalam jurnal juga dapat
dilakukan pada saat pembuatan dokumen sumber, dengan menggunakan parnal dan akun buku
pembantu sebagai tembusan pada saat pembuatan dokumen sumber. Dalam kedua cara ini, jurnal

7
diperoleh sebagai tembusan pencatatan ke dalam akun buku pembantu atau tembusan pencatatan
informasi di dalam dokumen sumber.

3. Dengan arsip dokumen sumber yang berfungsi sebagai jurnal.


Dokumen Sumber Sebagai Jurnal: Dalam pendekatan ini, jurnal berfungsi sebagai arsip dokumen
sumber yang disusun menurut waktu transakit. Cara ini menghemat waktu dan tenaga untuk
menyalin data dari dokumen sumber ke jurnal. Rekapitulasi dari dokumen sumber ini digunakan
untuk membukukan akun buku besar.

4. Dengan komputer
Data dalam dokumen sumber dimasukkan ke dalam sistem komputer melahi keyboard dan dicatat
ke dalam arsip transaksi( sale train) yang berfungsi sebagai jurnal. Jika perusahaan menggunakan
formulir elektronik, penangkapan data sekaligus dilakukan pada saat entry ke dalam formulir
elektronik dan sekaligus pencatatan ke dalam arsip transaksi. Arsip transaksi ini setelah divalidasi,
kemudian digunakan untuk memutakhirkan arsip induk( buku besar dan buku pembantu).

5. Langkah Perancangan Jurnal


Berikut ini merupakan cara untuk melakukan perencanaan jurnal:
1. Mengumpulkan informasi mengenai karakteristik transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
2. Membuat jurnal standar (standard journal entries) untuk setiap jenis transaksi yang frekuensi
terjadinya tinggi.
3. Merancang jurnal berdasarkan jurnal standar tersebut.

Studi terhadap Karakteristik Transaksi Perusahaan.


Perancangan jurnal dimulai dari studi terhadap karakteristik transaksi yang dilaksanakan oleh
perusahaan. Transaksi yang frekuensi terjadinya tinggi dalam jangka waktu sebulan, perlu dibuatkan
jurnal khusus, sedangkan transaksi yang frekuensi terjadinya rendah dapat ditampung dalam jurnal
umum bersama dengan transaksi-transaksi lain yang frekuensi terjadinya rendah.

Pembuatan Jurnal Standar.


Setelah transaksi yang berfrekuensi tinggi diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mempelajari ciri
khas transaksi tersebut untuk dapat menentukan akun-akun buku besar yang terkait dalam
pencatatan transaksi tersebut. Atas dasar ini dibuat jurnal standar untuk mencatat transaksi transaksi
yang berfrekuensi tinggi.

Perancangan Jurnal.
Jurnal standar kemudian dipakai sebagai dasar untuk menentukan kolom-kolom
yang harus dicantumkan dalam jurnal khusus. Kolom dalam jurnal ditentukan atas dasar tingginya
frekuensi terkaitnya akun tertentu yang didebit atau dikredit dalam pencatatan transaksi

8
9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam pengolahan data akuntansi, jurnal menduduki posisi unik. Di satu pihak jurnal dipakai
sebagai petunjuk untuk menemukan sumber data transaksi, dan di lain pihak merupakan penyedia
ringkasan data yang akan ditampung dalam akun-alun buku besar.

lika transaksi perusahaan masih sedikit jenisnya dan rendah frekuensinya, jurnal umum sudah
memadai untuk mencatat secara permanen transaksi perusahaan yang terjadi. Jika jenis transaksi
semakin banyak, dan frekuensi terjadinya semakin tinggi, jurnal umum perlu dipecah ke dalam jurnal
khusus Alasan pemecahan jurnal umum adalah: (1) untuk mengumpulkan dan menggolongkan
transaksi yang sama yang frekuensi terjadinya tinggi, (2) untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke
dalam buku besar dan untuk menggolongkan transaksi yang dicatat, (3) untuk memungkinkan
pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan oleh beberapa orang. (4) untuk
menciptakan pengendalian internal Dalam perancangan jurnal, harus diperhatikan prinsip prinsip dasar
berikut ini: (1) harus tersedia jurnal dalam jumlah yang memadai sehingga memungkinkan perusahaan
untuk menggunakan karyawan dalam mencatat dengan segera transaksi keuangan yang terjadi, (2)
jurnal akan digunakan

10

Anda mungkin juga menyukai