PENGANTAR AKUNTANSI
Disusun oleh:
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB 1................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A.Latar Belakang.........................................................................................................3
B.Rumusan Masalah...................................................................................................4
C.Tujuan Makalah.......................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Pengertian Jurnal.................................................................................................4
B. Bentuk Jurnal.......................................................................................................5
C. Posting...................................................................................................................7
D. Penggunaan Jurnal dan Buku Besar................................................................10
E. Koreksi Kesalahan.............................................................................................15
BAB III...........................................................................................................................19
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................19
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upayah, tugas
makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang membahas tentang Konsep, Jenis, dan
sistematika Karya Ilmiah dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
materi tersebut, dan serta informasi dari media masa yang berhubungan dengan
materinya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempuma. Untuk itu
diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempumaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Buku jurnal adala buku harian untuk mencatat transaksi keuangan menurut
urutan tanggal ke dalam kelompok akun debet dan akun kredit. Dalam akuntansi
keuangan dikenal dua jenis buku jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jumal
umum digunakan sebagai media untuk mencatat seluruh jenis transaksi keuangan
tanpa terkecuali. Buku jurnal khusus digunakan sebagai media untuk mencatat
transaksi- transaksi tertentu yang menjadi bagian dari jurnal khusus yang
bersangkutan. Dalam praktik, perusahaan dapat memilih penggunaan jenis buku
jurnal sesuai dengan kebutuhannya. Adapun dasar pemilihan jenis buku jumal yang
akan digunakan adalah faktor efisiensi dan efektivitas bagi perusahaan tersebut.
Dalam pembahasan kali ini akan dibahas tentang jurnal umum. Tujuan perjurnalan
adalah untuk mengidentifikasi, menilai, mencatat dampak ekonomi dari transaksi
terhadap perusahaan secara kronologis untuk mempermudah pemindahan ke dalam
perkiraan. Menjurnal atau perjurnalan adalah proses pencatatan transaksi keuangan
ke dalam buku jurnal sesuai urutan kejadiannya. Pencatatan ke dalam jurnal umum
ini merupakan tahap kedua dari Siklus Akuntansi setelah kita Menganalisis Bukti
Transaksi.
B.Rumusan Masalah
A. Pengertian jurnal?
B. Apa Itu Bentuk jurnal?
C. Apa Itu Potingan ?
D. Bagaimana Cara Koreksi Kesalahan ?
C.Tujuan Makalah
A. Menjelaskan pengertian dan bentuk jurnal
B. Menjelaskan prihal-prihal yang berkaitan dengan rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jurnal
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakuka secara
kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan akun yang
harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi
yang terjadi dala perusahaan, sebelum dibukukar ke buku besar, harus dicatat dahu
dalam jumal. Oleh karena itu buku jurnal sering disebut sebagai buk catatan pertama
(book of original entry).
Manfaat pemakaian jurnal adalah sebagai berikut:
1. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan aku akun yang
terpengaruh oleh suatu transaksi. Manfaat pemakaian jurnal akan sangat terasa,
terutama apabila suatu transals mengakibatkan adanya beberapa pendebetan dan
pengkreditan.
2. Jurnal juga merupakan alat pencatatan yang memberi gambara secara kronologis
(menurut urutan waktu terjadi transaksi), sehingg dapat memberi gambaran yang
lengkap tentang seluruh transaks perusahaan berdasarkan urut-urutan kejadiannya.
3. umal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yan dapat dikerjakan oleh
beberapa orang secara bersamaan (lihat Ba 9). Buku besar tidak mungkin dikerjakan
oleh beberapa orang pa saat yang sama. Transaksi-transaksi dalam perusahaan bes
biasanya cukup banyak jumlahnya sehingga diperlukan beberap orang untuk
menanganinya. Cara pencatatan transaksi secar langsung ke buku besar akan sulit
dilaksanakan dalam perusahaar perusahaan besar, karena dengan cara demikian
hanya satu oran saja yang dapat mengerjakan seluruh transaksi di buku besar.
4. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi.Sebaliknya ruang
yang tersedia dalam kolom keterangan di akun-akun buku besar sangat
terbatas,sehingga tidak dapat memuat keterangan yang cukup.
5. Apabila transaksi dicatat secara langsung ke buku besar dan terjadi kesalahan
mencatatnya,maka letak kesalahan di buku besar suli ditemukan.jenis-jenis kesalahan
yang sulit ditemukan bila transaksi citatat langsung kebuku besar,misalnya lupa
mendebet atau mengkredit suatu akun,dan melakukan pendebetan atau pengkreditan
pada sisi akun yang salah.
B Bentuk Jurnal
Bentuk jurnal yang paling sederhana adalah jurnal dua kolom, kolom dalam hal
ini adalah kolom yang tersedia untuk mencatat jumlah rupiah baik di debet dan
dikredit.
Keterangan kolom-kolom
Kolom (1) : Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.Kolom ini terbagi atas
dua bagian.Bagian kiri digunakan untuk mencatat tahun dan bulan,
sedangkan bagian kanan untuk mencatat tanggal.
Kolom (2) : Untuk mencatat nama akun yang didebet dan nama akun yang
dikredit. Dalam kolom ini dicatat juga keterangan atau uraian singkat
tentang transaksi yang dicatat.
Kolom (3) : Untuk mencatat nomor akun yang didebet maupun akun yang
dikredit.Cara pemakaian kolom ini akan diterangkan pada bagian lain.
Kolom (4) : Untuk mencatat jumlah rupiah yang harus didebetkan kedalam akun
yang namanya telah tertulis pada kolom (2).
Kolom (5) : Untuk mencatat jumalah rupiah yang harus dikreditkan kedalam
akun yang namanya telah tertulis pada kolom (2).
Proses mencatat suatu transaksi di dalam jurnal disebut menjual.
C. Posting
Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam dalam buku jurnal
kebuku besar disebut posting,yaitu memindahkan angka yang tercantum dalam
kolom debet jurnal ke dalam sisi debet suatu akun dan memindahkan angka yang
tercantum dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit akun yang lain.
Dalam perusahaan-perusahaan besar,posting ke buku besar biasanya dilakukan dengan
menggunakan mesim pembukuan atau dilakukan secara otomatis dilakukan dengan
komputer.Apabila posting dilakukan dengan tangan( dengan cara manual), maka
cara yang harus ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam akun yang
bersangkutan.
2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam
kolom F(folio) di akun.
3. Langka berikutnya adalah menuliskan nomor akun yang telah di posting pada kolom
nomor akun di dalam jurnal.Prosedur ini mempunyai dua tujuan,yaitu:
1. Untuk menunjukkan bahwa ayat jurnal tersebut telah diposting.
2. Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan akun di buku besar.
A. Kode Akun
Kelompok-kelompok akum dibuku besar telah dijelaskan dalam bab yang lalu.jumlah
akun-akun yang dugunakan dalam prusahaan tergantung dalam sifat oprasi
perusahaan, volume kegiatan perusahaan, dan sampai seberapah jauh dibutuhkan
rincian.seperti telah dikemukakan pada bab 2,apabila perusahaan membutuhkan
informasi yang sangat rinci, maka jumlah akun yang perlu disediakan akan semakin
banyak.
Contoh pengerjaan posting berdasarkan jurnal halaman 1 adalah sebagai berikut:
(catatan: tanda panah menunjukan pengerjaan posting)
telepon dan beban air, sedang dalam perusahaan yang lain transaks transaksi yang
bersangkutan dengan beban beban tersebut mungkin cukup dicatat dalam satu akun
saja yang disebut akun Macam-macam Beban. Sedapat mungkin harus diusahakan
agar akun-akun di buku besar sesuai dengan pos-pos dalam neraca dan laporan laba-
rugi, sehingga penyusunan laporan keuangan akan menjadi lebih mudah. Jika akun
perusahaan sudah sedemikian banyak sehingga laporan keuangan akan menjadi
sangat panjang, maka akun dapat dikelompokkan dan hanya kelompok-kelompok
utamanya yang dilaporkan dalam laporan keuangan
Apabila akun yang terdapat dalam buku besar cukup banyak jumlahnya, maka akun
biasanya diberi kode berupa nomor. Nama-nama akun beserta nomor kodenya
disusun dalam suatu daftar yang disebut daftar kode akun (bagan akun) atau chart of
accounts. Pemberian kode akun dapat dilakukan dengan berbagai cara dan variasi.
Walaupun cara pemberian nomornya berbeda, tetapi pada umumnya dalam cara yang
bagaimanapun selalu bertitik tolak dari pengelompokan akun-akun dalam lima
golongan yaitu: aset, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban.
Salah satu cara pemberian nomor kode akun dapat dilihat dalam contoh dibawah ini :
ASET (1-399)
Aset lancar(1-99) Nomor kode
Kas 1
Surat-surat berharga 10
Piutang usaha 20
Perlengkapan hotel 50
Investasi(100-199)
Investasi-saham PT ABC 100
Aset Tetap(200-299)
Tanah 201
Gedung 210
Kendaraan Bermotor 220
Mebel 230
Modal(600-699)
Modal 600
Prive 601
Pendapatan(700-799)
Pendapatan hotel 700
Pendapatan restoran 701
Pendapatan kolam renang 702
Pendapatan 703
Beban(800-899)
Beban gaji 800
Beban listrik 802
Beban telepom 803
Beban advertensi 804
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang penggunaan jurnal dan buku
besar, marilah kita ikuti contoh dalam kasus berikut ini: Sejak beberapa bulan yang
lalu, Budi mengusahakan suatu
JURNAL
Seandainya dalam usaha yang lama Budi mempunyal utang, maka dalam jurnal di
atas harus dimasukkan juga pos Utang Usaha di sisi kredit dan dengan demikian
modal Budi menjadi berkurang.
Untuk memahami pemakaian jurnal lebih lanjut, marilah kita ikut transaksi-transaksi
yang terjadi pada Percetakan Rapih selama bulan April 2010 di bawah ini. Untuk
lebih menyederhanakan contoh dan menghindan jumal yang sama secara berulang-
ulang, maka beberapa transaksi disederhanakan, misalnya: dalam contoh di bawah
ini transaksi penjualan tunai hanya terjadi pada pertengahan dan akhir bulan. Dalam
praktik yang sesungguhnya tiap transaksi harus dicatat setiap hari.
E. Neraca Saldo
Setelah semua ayat jumal yang dibuat selama periode diposting ke buku ada pada se
besar, maka pada akhir periode perlu disusun neraca saldo, Manfaat dan proses
penyusunan neraca saldo telah dijelaskan pada Bab 2. Sebagaimana dijelaskan pada
bab tersebut, tujuan utama penyusunan neraca saldo adalah untuk menguji bahwa
setelah semua posting dilakukan, jumlah debet sama dengan jumlah kredit. Hal ini
sejalan dengan penerapan metoda pembukuan berpasangan yang mencatat setiap
transaksi dengan cara melakukan pendebetan dan pengkreditan dengan jumlah yang
sama. Jika hal ini diterapkan dengan benar, maka di buku besar jumlah saldo akun-
akun bersaldo debet akan sama dengan jumlah saldo akun-akun bersaldo kredit.
Apabila tidak sama, bisa dipastikan telah terjadi kesalahan, mungkin dalam
penjumalan atau bisa juga dalam posting. Selain itu, neraca saldo juga sangat
bermanfaat dalam penyusunan laporan keuangan yang akan dijelaskan dalam bab-
bab berikut.
1) Penetapan Saldo
Dalam perusahaan yang menggunakan akun saldo berjalan, saldo akun dapat
ketahui setiap saat sehingga neraca saldo dapat disusun dengan mengutip jumlah
saldo yang telah tersedia pada setiap akun. Akan tetapi bila perusahaan menggunakan
akun bentuk T, maka saldo akun harus dihitung dahulu dan setelah itu disusun neraca
saldo.
Langkah pertama di dalam menyusun neraca saldo pada perusahaan yang
menggunakan akun bentuk T adalah menjumlahkan kolom debet atau kredit yang
mempunyai dua atau lebih pendebetan atau pengkreditan. Untuk akun-akun yang
memiliki jumlah debet dan jumlah kredit harus dihitung saldonya. Contoh akun
semacam ini adalah akun Kas pada halaman 144. Sisi debet dan sisi kredit akun
dijumlahkan, kemudian saldonya (selisihnya) ditulis pada sisi yang besar sejajar
dengan jumlah dari sisi yang besar tersebut. Dalam contoh akun Kas di bawah ini, sal
sebesar Rp2.145.000,00 dituliskan pada sisi debet. Saldo ini kemudia dicantumkan
dalam neraca saldo. Pengerjaan penjumlahan kolom-kolo debet dan kredit dan
perhitungan saldo ini cukup dilakukan denga pensil, karena angka-angka ini sifatnya
sementara sehingga bis dihapus, apabila akun-akun tersebut akan dipakai mencatat
untu transaksi bulan berikutnya.
Akun-akun Perlengkapan, Mesin Cetak, Penjualan, Gaji Pegawa dan Macam-
macam Beban adalah akun-akun yang hanya berisi catatan dari beberapa transaksi
pada salah satu sisinya saja. Akun-akun semacam ini juga harus dijumlahkan tetapi
tidak perlu dituliskan saldonya karena jumlah itu sendiri sudah merupakan saldo.
Akun-akun yang hanya berisi satu pendebetan dan satu pengkreditan (dalam contoh
di atas misalnya akun Utang Usaha) tidak perlu dijumlahkan, tetapi saldonya harus
ditentukan juga. Akun yang hanya berisi pada salah satu sisinya dan hanya terdiri
dari satu pendebetan atau satu pengkreditan saja seperti misalnya akun Sewa Dibayar
di Muka pada halaman139 tidak perlu dijumlahkan dan tidak perlu ditentukan
saldonya, sebab satu-satunya angka yang tercantum dalam akun itu sudah merupakan
saldo.
Hasil penjumlahan sisi debet dan sisi kredit serta penentuan saldonya pada
semua akun yang terdapat dalam buku besar Perusahaan Percetakan Rapih nampak
sebagai berikut (anagka-angka yang dicetak miring ditulis dengan pensil).
SBUKU BESAR
TTgl K Keterangan RRef J Jumlah T TglKKeterangan RRef J Jumlah
2010 22010
Apr. 1 J1 Rp. 290.000,00 Apr.2 J1 Rp.60.000,00
2 J1 2.000.000,00 6 J1 15.000,00
3 J1 90.000,00 10 J2 100.000,00
4 J1 50.000,00 10 J2 120.000,00
16 J2 900.000,00 17 J2 120.000,00
30 J2 850.000,00 20 J2 350.000,00
4.180.000,00 24 J2 470.000,00
30 J2 200.000,00
S0:2.145.000,00 30 J2 100.000,00
30 J2 500.000,00
2.035.000,00
KA S
F. Penyusun Neraca Saldo
Neraca saldo perusahaan percetakan yang rapih yang disusun dari buku besar diatas
pada akhir bulan april adalah sebagai berikut.
E. Koreksi Kesalahan
Langkah-langkah untuk menelusur kembali adalah sebagai berikiut:
1. Periksa kebenaran penjumlahan kolom-kolom debet dan kredit neraca saldo dengan
cara mengadakan penjumlahan ulang.
2. Bandingkan nama-nama akun yang tertulis pada kolom nama akun dineraca
saldo,dengan akun-akun yang ada di buku besar, untuk memeriksa apakah tidak ada
akun yang terlewat dicantumkan di neraca saldo.
3. Periksa kebenaran penjumlahan sisi debet dan sisi kredit akun-akun di buku besar
dan periksa pula perhitungan saldonya.
4. Bandingkan semua angka yang ada di buku besar dengan angka-angka yang
tercantum dalam jurnal.
5. Periksalah kesamaan jumlah debet dan kredit di dalam jurnal.
A. Kesimpulan
Membuat buku besar dan memposting jurnal adalagh dua tahapan penting dalam
proses penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang,jasa dan manufaktut
Oleh karena itu,bagi siapapun yang ingin bisa membuat laporan keuangan dengan
baik dan benar sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku harus mengetahui
memahami dan bisa melakukan 2 tahapan tersebut
B. Saran
Diharapkan agar penulis kedepannya lebih memahami dan tidak keliru dalam
menetapkan proses jurnal di posting ke buku besar dan di harapkan akan penulis
mengurangi kesalahan dalam menghitung dan menempatakan posisi-posisi akun.