Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 1

AB3
Presentasi Kelompok
Jurnal & Buku Besar

Dosen Pengampu : Meilinda S. Harefa, S.E., M.Si


Anggota
Kelompok
Membahas Jurnal

Almaura Andinna Frandy Swito Mutiara Situmorang Rosita Situmorang Winda Anastasya
20510139 20510121 20510111 20510145 20510137
Anggota Kelompok
Membahas Buku Besar

Daniel Purba Tri Jessi Cristina Sihotang Irma Surya Manik Putri Yulia S
19510161 20510101 20510103 20510126 20510116
A. JURNAL
Jurnal adalah sebuah record pertama yang digunakan untuk
mencatat,mengklasifikasikan,dan meringkas data keuangan dan data
lainnya secara kronologis.Jurnal menyimpan catatan transaksi yang
diproses oleh organisasi secara lengkap dan karenanya menyediakan
sarana untuk memposkannya ke akun akun.
A . 1 J E N I S & M A N FA AT
JURNAL
8 JENIS JURNAL

1 3 5 7

JURNAL 2 JURNAL 4 JURNAL 6 JURNAL 8


UMUM PENYESUAIA PEMBUKA PEMBALIK
N
JURNAL JURNAL JURNAL JURNAL
KHUSUS MAJEMUK PENUTUP TRANSFER
M A N FA AT J U R N A L

1. Jurnal Umum
Jurnal umum memiliki 5 jenis fungsi:
• Historis, fungsi ini berguna untuk mencatat waktu setiap transaksi dilakukan dalam periode
waktu yang cenderung pendek (tidak sampai sebulan).
• Fungsi pencatatan untuk mencatat aliran keuangan selama periode waktu tertentu.
• Analisis, membedakan akun yang mana yang perlu di debit dan di kredit
• Instruksi, memposting hasil jurnal umum ke buku besar sesuai dengan jumlah perhitungan
kredit dan debit yang benar
• Informatif, menginformasikan berbagai transaksi yang telah dilakukan lewat catatan jurnal
umum.
M A N FA AT J U R N A L

2. Jurnal Khusus
jurnal ini fokus dalam menspesifikasikan jenis transaksi dan membaginya ke beberapa
kategori yang sesuai. Berikut adalah fungsinya :
• Jurnal pembelian, berfungsi untuk mencatat transaksi kredit yang digunakan untuk
pembelian produk usaha
• Jurnal penjualan, berfungsi untuk mencatat transaksi kredit yang digunakan untuk
penjualan produk usaha
• Jurnal penerimaan, berfungsi untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari berbagai
sumber
• Jurnal pengeluaran, berfungsi untuk mencatat transaksi pengeluaran kas dari berbagai
sumber bisnis.
M A N FA AT J U R N A L
3. Jurnal Penyesuaian
Untuk menyelesaikan nilai-nilai setiap akun diakhir periode, dengan begitu pencatatan aset dan
liabilitas dapat disesuaikan antara nilai pendapatan dan pengeluaran.
4. Jurnal Majemuk
Untuk mencatat transaksi yang memiliki sifat serupa atau sama dan terjadi pada hari yang sama.

5. Jurnal Pembuka
Bermanfaat dalam pencatatan akuntansi periode sebelumnya dilanjutkan pada periode yang
sedang berjalan, dengan begitu jurnal akuntansi terus bersambung.
6. Jurnal Penutup
Manfaat jurnal penutup yaitu agar dapat mengetahui catatan laba rugi perusahaan pada periode
akuntansi tertentu.
M A N FA AT J U R N A L
7. Jurnal Pembalik
·Membantu perusahaan untuk mempermudah atau menyederhanakan pencatatan akun riil baru pada
awal periode selanjutnya.
·Mempermudah perusahaan dalam pengawasan untuk menjaga konsistensi pencatatan pada akun-akun
tertentu.
·Meningkatkan akurasi dan efisiensi perusahaan dalam mencatat dan mengelola proses akuntansi.
·Mengurangi kesalahan atau kekeliruan dalam pencatatan yang mungkin bisa saja terjadi.

8. Jurnal Trasnfer
·Untuk transfer transaksi jika terjadi kesalahan pemesanan pada suatu akun.
A.2 PERTIMBANGAN MERANCANG
JURNAL
Saat merancang jurnal, perlu dipertimbangkan beberapa hal berikut ini :

2.JURNAL KHUSUS
1.JUMLAH JURNAL YANG MEMADAI
Menjadi pertimbangan supaya setiap transaksi
Memungkinkan karyawan mencatat setiap
dapat dicatat dan digolongkan menurut jenisnya
transaksi dengan mudah.
masing-masing.

3.JURNAL BERKOLOM 4. NAMA KOLOM SAMA 5. MENGHUBUNGKAN JURNAL


DENGAN NAMA REKENING DENGAN REKENING SUMBER
Memudahkan posting jumlah
BUKU BESAR Jika ada kesalahan dalam pencatatan
per kolom kedalam rekening yang Membantu kerekening mana
junal, dapat diketahui siapa pihak yang
bersangkutan di dalam buku besar. transaksi dicatat dalam jurnal harus bertanggung jawab atas kesalahan
akan diposting di buku besar tersebut.
LANGKAH MERANCANG JURNAL
Perancangan jurnal dapat dilakukan dengan langkah berikut :

Mengumpulkan semua informasi transaksi yang tejadi dalam perusahaan A

Membuat jurnal untuk setiap jenis transaksi yang terjadi B

Merancang jurnal berdasarkan jenis transaksi yang terjadi C


Kolom yang mutlak di isi dalam membuat jurnal adalah :
1. Tanggal 2. Kelompok Jurnal 3. Nomor Jurnal 4. Nomor Dokumen 5. Kode Perkiraan D
6. Uraian Jurnal 7. Nilai Debit & Kredit
A.3 METODE PENCATATAN DATA KE DALAM
JURNAL

Pencatatan data ke dalam jurnal dapat disesuaikan dengan jenis sistem yang
sedang dijalankan perusahaan. Dalam sistem manual, jurnal umumnya berbentuk
buku yang dijilid. Dalam sistem semi teknologi dengan mesin pembukuan sebagai
alat pencatatannya, jurnal dapat berbentuk lembaran-lembaran formulir lepas.
Sedangkan pencatatan data akuntansi dengan sistem komputer dipakai sebagai alat
pencatatannya, jurnal dapat berbentuk arsip transaksi dalam bentuk pita magnetik
(magnetic disk). Magnetic disk ini digunakan untuk memutakhirkan (mengupdate)
arsip induk (buku besar & buku pembantu).
1
Memakai Pena

2
Memakai Mesin Pembukuan
C A R A M E TO D E P E N C ATATA N
D ATA T R A N S A K S I K E D A L A M
JURNAL 3
Memakai Arsip Dokumen Sumber

4
Memakai Komputer
B. BUKU BESAR
Buku besar merupakan kumpulan rekening yang digunakan
untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya Manfaat Buku Besar
dalam jurnal. Jurnal menunjukkan efek kronologis dari
kegiatan bisnis, buku besar menunjukkan kegiatan tiap akun 1) Menyediakan Rekam Jejak Utama Keuangan
atau dengan kata lain sebuah buku besar menunjukkan 2) Menyederhanakan dalam pembuatan Laporan
kenaikan, penurunan dan saldo lancar setiap akun. Buku besar Keuangan
(general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan 3) Menyeimbangkan Berbagai Jenis Laporan Keuangan
untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
4) Alat Laporan yang Kritis.
dalam jurnal.
5) Memberi Petunjuk Transaksi yang Tidak Biasa

Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai


dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan. Rekening buku besar ini disatu pihak dapat
dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan,
dipihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi
untuk penyajian laporan keuangan.
B.1 BENTUK BENTUK BUKU BESAR
1. Buku Besar Bentuk T

2. Buku Besar Bentuk


Skontro
3. Buku Besar Bentuk Staffle Berkolom Saldo Tunggal

4. Buku Besar Bentuk Staffle Berkolom Saldo Rangkap


B.2 PENGKODEAN REKENING BUKU BESAR

Buku besar selalu diberi kode tertentu untuk memudahkan penyajian ke


laporan keuangan dan juga memudahkan penyusunan rekening-rekening yang
digunakan dalam transaksi. Pemberian nomor atau pengkodean dilakukan
dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada rekening
bertujuan untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah
dibuat. Pengkodean ini memudahkan identifikasi dan pembedaan elemen-
elemen yang ada di dalam suatu klasifikasi. Pengolahan data akuntansi sangat
tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklassifikasikan,
menyimpan dan mengambil data keuangan.
CONTOH SISTEM
PENGKODEAN

KODE ANGKA KODE ANGKA KODE KODE ANGKA URUT


URUT BLOK ANGKA DIAWALI HURUF

1-110 Kas KELOMPOK A3 Kas


Aktiva Lancar : 111 Kas
3 Kas 1-120 Piutang Usaha A2 Piutang Usaha
112 Piutang Usaha
4 Surat Berharga 1-130 Perlengkapan A3 Perlengkapan
113 Perlengkapan
5 Piutang Usaha 1-140 Peralatan A4 Peralatan
114 Peralatan
Dalam merancang kerangka kode rekening, berbagai pertimbangan berikut ini perlu
diperhitungkan :
1. Rerangka kode harus sesuai logis memenuhi kebutuhan pemakai dan metode pengolahan data
yang digunakan.
2. Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode. Kode untuk rekening piutang
harus hanya menunjukkan rekening debitur tersebut, bukan debitur yang lain.
3. Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan. Jika struktur kode harus
diubah setiap kali menghadapi tuntutan perubahan, hal ini akan memerlukan biaya perubahan
dan membingungkan pemakai
T H A N K Y O U
F O R L I S T E N I N G

Anda mungkin juga menyukai