Oleh:
Rastra Putra Harbyan
2302113409
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Swt., sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “Jurnal Umum” tepat waktu. Penulis menyampaikan shalawat dan salam
kepada Nabi Muhammad saw. yang telah memberi petunjuk kepada umat manusia. Penulis juga
menyampaikan rasa terima kasih kepada ibu Roza Afifah, S.Pd., M.,Hum. selaku dosen mata
kuliah bahasa Indonesia yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam pembuatan
makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan penulis
juga bisa mendapatkan nilai yang baik. Makalah ini masih ada kesalahan. Oleh karena itu,
penulis berharap kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 4
BAB I PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 6
BAB II PEMBAHASAN 7
2.1 Jurnal Umum 7
2.2 Fungsi Jurnal Umum 9
2.3 Cara Membuat Jurnal Umum 10
BAB III PENUTUP 15
3.1 Simpulan 15
3.2 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
3. Bagaimana cara membuat jurnal umum?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jurnal umum.
2. Untuk mengetahui fungsi jurnal umum.
3. Untuk mengetahui cara membuat jurnal umum.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
transaksi yang terjadi maka secara utuh dicatat pada satu tempat. Jurnal adalah catatan berupa
pendebetan dan pengkreditan atas pengaruh transaksi dan disertai penjelasan-penjelasan yang
diperlukan untuk transaksi tersebut. Jurnal juga dapat memberikan gambaran secara
menyeluruh dan kronologis atas semua transaksi perusahaan. Proses mencatat sebuah
transaksi pada jurnal disebut menjurnal. Menjurnal adalah aktivitas meringkas dan mencatat
transaksi perusahaan di buku jurnal dengan menggunakan urutan tertentu berdasarkan
dokumen dasar yang dimiliki. Jurnal dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jurnal khusus.
Untuk setiap transaksi yang terjadi, pada jurnal inilah akan menunjukkan hasil debit dan
kredit pada akun tertentu. Perusahaan dapat menggunakan berbagai jenis jurnal, namun
setiap perusahaan pasti menggunakan bentuk jurnal yang paling pokok, yaitu jurnal umum
(general journal).
Jurnal umum atau general journal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama
(book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan suatu
perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di debit maupun yang di kredit
menggunakan bentuk dua kolom. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Jurnal
Umum yaitu suatu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan berdasarkan
periode waktu tertentu. Pada hakikatnya, jurnal umum memiliki 5 kolom berupa tanggal,
judul akun dan keterangan, referensi dan dua kolom jumlah transaksi (debit kredit).
Proses pencatatan transaksi dalam jurnal umum disebut sebagai penjurnalan
(journalizing). Pada setiap transaksi biasanya perusahaan mencatat dengan jurnal berbeda.
Menurut Weygandt, dkk. (2022) jurnal umum yang lengkap terdiri atas: (1) tanggal transaksi,
(2) akun dan jumlah yang akan didebit dan dikredit, serta (3) penjelasan singkat mengenai
transaksi. Untuk kolom Ref. (referensi) pada jurnal umum biasanya sengaja dikosongkan,
namun dalam beberapa perusahaan biasanya diisi dengan nomor akun yang telah ditetapkan
di perusahaan tersebut.
Pada proses penjurnalan penting untuk menggunakan judul akun yang spesifik dan benar.
Judul akun yang salah akan mengakibatkan kesalahan nantinya pada laporan keuangan.
Tetapi, dalam memilih judul akun untuk jurnal umum terdapat beberapa fleksibilitas. Kriteria
utamanya adalah tiap judul akun harus menggambarkan dengan tepat isi dari akun
berdasarkan transaksinya. Setelah memilih judul akun yang akan digunakan, maka untuk
8
pencatatan semua transaksi yang berhubungan dengan akun tersebut harus mencatat pada
judul akun yang sama.
Pada jurnal umum, biasanya beberapa ayat jurnalnya hanya terkait dengan dua akun, satu
debit dan satu kredit. Ayat jurnal seperti itu disebut ayat jurnal sederhana (simple entry).
Namun ada beberapa transaksi yang membutuhkan lebih dari dua akun dalam
penjurnalannya. Ayat jurnal akun yang memerlukan tiga atau lebih akun disebut ayat jurnal
majemuk (compound entry). Intinya pada jurnal umum terdapat ayat jurnal sederhana dan
ayat jurnal majemuk, dan format standar mengharuskan debit dicatat mendahului kredit.
9
2. Untuk memudahkan adanya pengawasan karena adanya urutan waktu pada transaksi
pada masa lampau dengan mudah dan dapat ditelusuri.
Menurut Daud Ga (2017) manfaat pemakaian jurnal adalah sebagai berikut:
1. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang
terpengaruh oleh suatu transaksi. Manfaat pemakaian jurnal akan sangat terasa
terutama apabila suatu transaksi dicatat dengan baik, benar, dan akurat. Jurnal
mengakibatkan adanya beberapa pendebitan dan pengkreditan. Pengaruh transaksi
semacam itu sukar diketahui melalui buku besar, tetapi dapat terlihat jelas di dalam
jurnal.
2. Jurnal merupakan alat pencatatan yang membentuk gambaran secara kronologis
(menurut urutan waktu terjadinya transaksi), sehingga dapat membentuk gambaran
yang lengkap tentang seluruh transaksi perusahan berdasarkan urutan-urutan
kejadiannya.
3. Jurnal dapat di pecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dikerjakan oleh
beberapa orang secara bersamaan. Buku besar tidak mungkin dikerjakan oleh
beberapa orang pada saat yang bersamaan. Transaksi-transaksi dalam perusahaan
besar biasanya cukup banyak jumlahnya sehingga diperlukan beberapa orang untuk
menanganinya. Cara pencatatan transaksi secara langsung ke buku besar akan sulit
dilaksanakan dalam perusahan-perusahan besar karena, dengan cara ini hanya satu
orang saja yang dapat mengerjakan seluruh transaksi di buku besar.
4. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi. Sebaliknya ruang
yang tersedia dalam kolom keterangan di rekening-rekening buku besar sangat
terbatas, sehingga tidak dapat memuat keterangan yang cukup.
5. Adanya transaksi dicatat secara langsung ke dalam buku besar dan apabila terjadi
kesalahan dalam mencatatnya, maka letak kesalahan di buku besar tersebut akan sulit
ditemukan. Jenis-jenis kesalahan yang sulit ditemukan bila transaksi dicatat langsung
ke buku besar, misalnya lupa mendebit atau mengkredit suatu akun, serta melakukan
pendebitan atau pengkreditan pada sisi akun yang salah.
10
3. Judul akun kredit (judul akun yang akan dikredit) dicatat kemudian, agak ke tengah
pada kolom “Judul Akun dan Keterangan” dan jumlah yang akan dikredit dicatat pada
kolom “Kredit”.
4. Keterangan mengenai transaksi dicatat di bawah judul akun kredit. Tiap jurnal
dipisahkan satu baris, agar tiap-tiap ayat jurnal terpisah dan memudahkan
membacanya.
5. Kolom yang berjudul Ref. (referensi) sengaja dikosongkan pada saat mencatat jurnal.
Kolom ini akan digunakan selanjutnya pada saat ayat jurnal dipindahkan ke akun
terkait.
Bentuk jurnal yang paling sederhana adalah bentuk dua kolom. Dinamakan dua kolom
karena hanya terdapat satu kolom debet dan satu kolom kredit. Contoh bentuk standar jurnal
adalah sebagai berikut:
11
dalam jurnal dengan menuliskan nama akun yang di debit dan di kredit, sesuai dengan peraturan
pendebitan serta pengkreditan. Nama akun yang digunakan dalam menjurnal harus sama dengan
nama akun yang digunakan di dalam buku besar. Sebagai contoh, perusahaan membeli sebuah
gedung, maka akun yang harus digunakan adalah akun gedung dan bukan akun beli gedung.
Contoh lain, perusahaan menerima uang, maka akun yang harus digunakan adalah akun kas
bukannya akun terima uang.
Debit (Db) terletak di sisi kiri dari akun, dan kredit (Kr) terletak di sisi kanan dari akun.
Setiap transaksi debit harus sama dengan kredit. Keseimbangan debit dan kredit menjadi dasar
sistem ayat jurnal berpasangan dalam mencatat transaksi. Prosedur debit dan kredit adalah
sebagai berikut:
Pencatatan atau jurnal umum atas sebuah transaksi harus memperhatikan sisi debet dan
kredit. Sisi debet dicatat pada urutan pertama dan diikuti sisi kredit di bawahnya agak masuk ke
kanan dengan nilai/jumlah yang sama. Untuk menghindari kesulitan dan kesalahan dalam
melakukan penjumlahan, maka harus terlebih dahulu mengetahui/memahami saldo normal setiap
rekening. Dengan mengetahui saldo normal dari masing-masing rekening akan mempermudah
untuk menempatkan setiap rekening, apakah bertambah atau berkurangnya di sisi debet atau
kredit pada sebuah transaksi seperti yang telah diuraikan di atas.
Menurut Pangaribuan (2022) bukti tranaksi merupakan bukti adanya peristiwa yang
memiliki hubungan dengan keuangan. Fungsi bukti yakni juga sebagai bukti tertulis bila terjadi
peristiwa hukum di masa yang akan datang dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan
pengeluaran keuangan. Kenyataannya bukti ini seringkali sangat berguna atau sering digunakan
sebagai berkas penting untuk menggugat atau menyatakan adanya pembelian dan penjualan
dengan jenis barang yang dijumlahkan atau dikurangkan dalam bukti tersebut. Jenis barang serta
kuantiti dan harga yang didapatkan. Agar bisa mencatat bukti transaksi ke dalam buku jurnal
12
maka bukti-bukti ini harus dianalisis sehingga dapat diketahui debit ataupun kredit perlakuan
yang tepat untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut.
1. Harta, adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat
transaksi di waktu sebelumnya dan memiliki manfaat di masa yang akan datang.
Harta ataupun aset merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan usahanya. Beberapa kelompok yang termasuk harta yaitu: harta lancar,
investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud, dan harta-harta lainnya.
2. Utang (kewajiban), merupakan kegiatan ekonomis yang harus dilakukan oleh
perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang
ini terjadi akibat kegiatan usaha yang terkadang bermasalah atau mengalami kendala.
Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang
3. Modal, terjadi antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan
atas sebagian harta perusahaan namun berupa selisih. Akuntansi modal pada
perusahaan perseorangan disertai nama pemegang atau pemilik, akuntansi modal pada
persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas,
akuntansi modal disebut dengan modal saham yang ada.
4. Pendapatan, yaitu penghasilan yang diperoleh perusahaan baik yang berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha ataupun tidak berhubungan langsung.
5. Biaya, yaitu nilai yang dihasilkan saat melaksanakan kegiatan usaha untuk
memperoleh pendapatan, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha
ataupun tidak berhubungan langsung. Biaya seringkali dianggap sebagai poin penting
dalam pendirian usaha ataupun pendorong jalannya usaha melalui sisi material atau
keuangan.
Menurut Bahri (2016) terdapat beberapa langkah yang dilaksanakan selama proses
pencatatan (penjurnalan) dilakukan, yaitu:
1. Mengidentifikasi atau memahami transaksi yang terjadi dari sumber dokumen sesuai
dengan prinsip bukti yang objektif (bukti transaksi).
2. Menentukan rekening-rekening yang terkait dengan transaksi tersebut serta
menggolongkan rekening tersebut apakah termasuk kelompok aktiva, utang, atau
ekuitas.
3. Menentukan akibat yang terjadi pada masing-masing rekening tersebut sebagai akibat
dari transaksi tersebut. Apakah rekening tersebut mengalami penambahan atau
pengurangan.
4. Tentukan apakah bertambahnya di debet atau kredit rekening yang akan dicatat
tersebut dan lakukan pencatatan ke dalam jurnal serta beri penjelasan singkat di
bawah jurnal tersebut.
Menurut Bahri (2016) terdapat beberapa hubungan sebab akibat di bawah ini yang harus
diperhatikan dalam membuat jurnal, yaitu:
13
1. Bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya modal. Artinya transaksi
tersebut berpengaruh terhadap bertambahnya aktiva dan diikuti dengan
bertambahnya modal perusahaan.
2. Bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya utang. Artinya transaksi
tersebut berpengaruh terhadap bertambahnya aktiva di sisi debet dan bertambahnya
utang di sisi kredit.
3. Bertambahnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya aktiva. Akibat transaksi
tersebut dapat menambah suatu aktiva dan di sisi kredit dapat mengurangi aktiva
lainnya.
4. Bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya modal/ pendapatan.
"Transaksi yang terjadi menambah aktiva pada sisi debet dan penambahan aktiva
tersebut juga menambah modal melalui pendapatan.
5. Berkurangnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya utang. Transaksi yang terjadi
mengurangi sebuah aktiva dan berakibat pada utang yang juga berkurang.
6. Berkurangnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya modal. Sebuah transaksi
mengurangi sebuah aktiva karena membayar suatu beban. Beban tersebut secara
tidak langsung mengurangi jumlah modal.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Simpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Jurnal umum atau general journal merupakan catatan akuntansi permanen yang
pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan
suatu perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di debit maupun
yang di kredit menggunakan bentuk dua kolom.
2. Jurnal umum berfungsi untuk mengungkapkan dampak transaksi lengkap dalam satu
tempat, memberikan pencatatan transaksi secara kronologis, dan membantu untuk
mencegah atau menemukan kesalahan karena jumlah debit dan kredit untuk setiap
ayat jurnal dapat dengan mudah dibandingkan.
3. Cara membuat jurnal umum yaitu mencatat tanggal transaksi pada kolom Tanggal
(berisi bulan, tahun, dan tanggal terjadi transaksi), judul akun debit (judul akun yang
akan didebit) dicatat terlebih dahulu di pojok kiri kolom “Judul Akun dan
Keterangan” dan jumlah yang akan didebit dicatat pada kolom “Debit”, judul akun
kredit (judul akun yang akan dikredit) dicatat kemudian, agak ke tengah pada kolom
“Judul Akun dan Keterangan” dan jumlah yang akan dikredit dicatat pada kolom
“Kredit”, keterangan mengenai transaksi dicatat di bawah judul akun kredit, kolom
yang berjudul Ref. (referensi) sengaja dikosongkan pada saat mencatat jurnal.
3.2 Saran
Saran dari makalah ini sebagai berikut:
1. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang pengaruh jurnal umum terhadap proses
akuntansi.
2. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang sejarah jurnal umum.
3. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang masalah akuntansi yang terkait dengan
jurnal umum.
15
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syaiful. (2016). Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Citra, Christian Wilyson. (2020). Cara Dasar Membuat Jurnal Umum Akuntansi. Guepedia.
Daud Ga, Rafael. (2017). Akuntansi Dasar: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Lestari, Tina. (2022). BUAKSI (Buku Akuntansi) Mudah Belajar Akuntansi. Jawa Timur: Global
Aksara Pers.
Pangaribuan, Hisar. (2022). Buku Ajar: Pengantar Akuntansi. Surabaya: Cipta Media Nusantara.
Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel, & Donald E. Kieso. (2022). Pengantar Akuntansi 1
Berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.
Widaryanti, dkk. (2022). Pengantar Akuntansi 1. Bandung: Media Sains Indonesia.
16