Anda di halaman 1dari 16

JURNAL UMUM

Dosen Pengampu Roza Afifah, S.Pd., M.,Hum.

Oleh:
Rastra Putra Harbyan
2302113409

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Swt., sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “Jurnal Umum” tepat waktu. Penulis menyampaikan shalawat dan salam
kepada Nabi Muhammad saw. yang telah memberi petunjuk kepada umat manusia. Penulis juga
menyampaikan rasa terima kasih kepada ibu Roza Afifah, S.Pd., M.,Hum. selaku dosen mata
kuliah bahasa Indonesia yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam pembuatan
makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan penulis
juga bisa mendapatkan nilai yang baik. Makalah ini masih ada kesalahan. Oleh karena itu,
penulis berharap kritik dan saran dari para pembaca.

Pekanbaru, 29 September 2023

Penulis.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 4

BAB I PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 6
BAB II PEMBAHASAN 7
2.1 Jurnal Umum 7
2.2 Fungsi Jurnal Umum 9
2.3 Cara Membuat Jurnal Umum 10
BAB III PENUTUP 15
3.1 Simpulan 15
3.2 Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

3
DAFTAR TABEL

2.1 Bentuk Standar Jurnal 11


2.2 Pedoman Debit Kredit 12

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan baik perusahaan jasa maupun perusahaan barang, tentu ada suatu proses
transaksi. Agar mengetahui perusahaan mengalami laba (keuntungan) atau rugi, di perlukan
pencatatan transaksi keuangan. Akuntansi merupakan bidang yang mempelajari mengenai
pencatatan transaksi keuangan perusahaan jasa atau dagang. Pada proses pencatatan transaksi
keuangan terdapat beberapa siklus akuntansi. Salah satunya adalah jurnal umum.
Jurnal umum atau general journal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama
(book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan suatu perusahaan
secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di debit maupun yang di kredit menggunakan
bentuk dua kolom. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Jurnal Umum yaitu suatu
jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan berdasarkan periode waktu tertentu.
Jurnal umum digunakan untuk mencatat semua transaksi dan membantu mempermudah saat
akan dipindah bukukan ke akun-akun dalam buku besar secara individu. Jurnal umum sangat
penting dalam siklus akuntansi karena pada jurnal inilah pencatatan transaksi keuangan dimulai.
Setiap transaksi yang terjadi pada perusahaan, mesti dicatat pada jurnal umum. Pencatatan
transaksi ke jurnal umum hasil akhirnya atau total keseluruhan transaksi harus balance
(seimbang). Jika tidak balance maka ada kesalahan pada pencatatan transaksi.
Jurnal umum juga merupakan siklus akuntansi yang memperlihatkan akun akun transaksi
keuangan suatu perusahaan jasa atau barang secara garis besar dan pada periode tertentu,
biasanya setiap satu bulan, triwulan, atau satu tahun, tergantung kesepakatan dalam perusahaan
tersebut. Pencatatan jurnal umum pada periode tertentu diperlukan karena setiap transaksi
keuangan suatu perusahaan pastinya selalu berbeda. Dengan pencatatan jurnal umum secara tepat
dapat menunjukkan angka transaksi yang valid pada suatu perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa itu jurnal umum?
2. Apa fungsi jurnal umum?

5
3. Bagaimana cara membuat jurnal umum?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jurnal umum.
2. Untuk mengetahui fungsi jurnal umum.
3. Untuk mengetahui cara membuat jurnal umum.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jurnal Umum


Akuntansi (accounting) adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan
mengomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi atau perusahaan bagi para
pengguna yang berkepentingan. Siklus akuntansi dimulai apabila terjadinya sebuah transaksi
jual atau beli dari suatu perusahaan. Dokumen bisnis (business documents) seperti struk
penjualan, cek, tagihan, atau catatan mesin kasir menjadi bukti adanya transaksi. Secara
umum siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Terjadinya transaksi, lalu mengumpulkan bukti-bukti transaksi
2. Menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi ke jurnal umum
3. Memindahkan transaksi tersebut kebuku besar
4. Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan
5. Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian
6. Menyiapkan kertas kerja akhir periode
7. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memindahkannya ke buku besar
8. Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan
9. Menyiapkan laporan keuangan
10. Membuat ayat jurnal penutup dan memindahkannya ke buku besar
11. Menyiapkan daftar saldo setelah penutupan
Meskipun memungkinkan untuk memasukkan setiap transaksi langsung ke tiap-tiap akun
tanpa membuat jurnal umum, tetapi hanya sedikit bisnis yang melakukan seperti itu karena
dianggap kurang efektif. Dalam praktiknya setiap bisnis melakukan tiga langkah dasar dalam
proses pencatatan, yaitu menganalisis dampak tiap transaksi terhadap akun, catat informasi
transaksi dalam jurnal umum, dan pindahkan informasi dalam jurnal umum ke akun yang
tepat dalam buku besar. Tahapan dalam siklus akuntansi terjadi berulangkali.
Pada suatu perusahaan, proses transaksi mulai dicatat sesuai dengan urutan kejadiannya
(urutan terjadi transaksi). Jadi, jurnal (journal) biasanya disebut sebagai buku ayat jurnal asli.
Jurnal adalah pencatatan yang sistematis dan kronologis (berdasarkan urutan waktu
terjadinya transaksi) atas transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan. Semua

7
transaksi yang terjadi maka secara utuh dicatat pada satu tempat. Jurnal adalah catatan berupa
pendebetan dan pengkreditan atas pengaruh transaksi dan disertai penjelasan-penjelasan yang
diperlukan untuk transaksi tersebut. Jurnal juga dapat memberikan gambaran secara
menyeluruh dan kronologis atas semua transaksi perusahaan. Proses mencatat sebuah
transaksi pada jurnal disebut menjurnal. Menjurnal adalah aktivitas meringkas dan mencatat
transaksi perusahaan di buku jurnal dengan menggunakan urutan tertentu berdasarkan
dokumen dasar yang dimiliki. Jurnal dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jurnal khusus.
Untuk setiap transaksi yang terjadi, pada jurnal inilah akan menunjukkan hasil debit dan
kredit pada akun tertentu. Perusahaan dapat menggunakan berbagai jenis jurnal, namun
setiap perusahaan pasti menggunakan bentuk jurnal yang paling pokok, yaitu jurnal umum
(general journal).
Jurnal umum atau general journal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama
(book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan suatu
perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di debit maupun yang di kredit
menggunakan bentuk dua kolom. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Jurnal
Umum yaitu suatu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan berdasarkan
periode waktu tertentu. Pada hakikatnya, jurnal umum memiliki 5 kolom berupa tanggal,
judul akun dan keterangan, referensi dan dua kolom jumlah transaksi (debit kredit).
Proses pencatatan transaksi dalam jurnal umum disebut sebagai penjurnalan
(journalizing). Pada setiap transaksi biasanya perusahaan mencatat dengan jurnal berbeda.
Menurut Weygandt, dkk. (2022) jurnal umum yang lengkap terdiri atas: (1) tanggal transaksi,
(2) akun dan jumlah yang akan didebit dan dikredit, serta (3) penjelasan singkat mengenai
transaksi. Untuk kolom Ref. (referensi) pada jurnal umum biasanya sengaja dikosongkan,
namun dalam beberapa perusahaan biasanya diisi dengan nomor akun yang telah ditetapkan
di perusahaan tersebut.
Pada proses penjurnalan penting untuk menggunakan judul akun yang spesifik dan benar.
Judul akun yang salah akan mengakibatkan kesalahan nantinya pada laporan keuangan.
Tetapi, dalam memilih judul akun untuk jurnal umum terdapat beberapa fleksibilitas. Kriteria
utamanya adalah tiap judul akun harus menggambarkan dengan tepat isi dari akun
berdasarkan transaksinya. Setelah memilih judul akun yang akan digunakan, maka untuk

8
pencatatan semua transaksi yang berhubungan dengan akun tersebut harus mencatat pada
judul akun yang sama.
Pada jurnal umum, biasanya beberapa ayat jurnalnya hanya terkait dengan dua akun, satu
debit dan satu kredit. Ayat jurnal seperti itu disebut ayat jurnal sederhana (simple entry).
Namun ada beberapa transaksi yang membutuhkan lebih dari dua akun dalam
penjurnalannya. Ayat jurnal akun yang memerlukan tiga atau lebih akun disebut ayat jurnal
majemuk (compound entry). Intinya pada jurnal umum terdapat ayat jurnal sederhana dan
ayat jurnal majemuk, dan format standar mengharuskan debit dicatat mendahului kredit.

2.2 Fungsi Jurnal Umum


Menurut Weygandt, dkk. (2022) jurnal umum mempunyai peran atau fungsi yang penting
dalam proses transaksi, beberapa fungsi tersebut adalah:
1. Jurnal umum mengungkapkan dampak transaksi lengkap dalam satu tempat.
2. Jurnal umum memberikan pencatatan transaksi secara kronologis.
3. Jurnal umum membantu untuk mencegah atau menemukan kesalahan karena jumlah
debit dan kredit untuk setiap ayat jurnal dapat dengan mudah dibandingkan.
Jurnal adalah pencatatan yang sistematis dan kronologis atas transaksi keuangan yang
terjadi pada suatu perusahaan. Semua transaksi yang terjadi maka secara utuh dicatat pada
satu tempat. Jurnal dapat memberikan gambaran secara menyeluruh dan kronologis atas
semua transaksi perusahaan.
Menurut Citra (2020) fungsi jurnal meliputi:
1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan
secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya
semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang
harus di debet maupun yang di kredit.
4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik
yang di debet maupun yang di kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara
jelas.
Menurut Citra (2020) beberapa manfaat dari jurnal adalah:
1. Untuk menghindari adanya kekeliruan.

9
2. Untuk memudahkan adanya pengawasan karena adanya urutan waktu pada transaksi
pada masa lampau dengan mudah dan dapat ditelusuri.
Menurut Daud Ga (2017) manfaat pemakaian jurnal adalah sebagai berikut:
1. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang
terpengaruh oleh suatu transaksi. Manfaat pemakaian jurnal akan sangat terasa
terutama apabila suatu transaksi dicatat dengan baik, benar, dan akurat. Jurnal
mengakibatkan adanya beberapa pendebitan dan pengkreditan. Pengaruh transaksi
semacam itu sukar diketahui melalui buku besar, tetapi dapat terlihat jelas di dalam
jurnal.
2. Jurnal merupakan alat pencatatan yang membentuk gambaran secara kronologis
(menurut urutan waktu terjadinya transaksi), sehingga dapat membentuk gambaran
yang lengkap tentang seluruh transaksi perusahan berdasarkan urutan-urutan
kejadiannya.
3. Jurnal dapat di pecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dikerjakan oleh
beberapa orang secara bersamaan. Buku besar tidak mungkin dikerjakan oleh
beberapa orang pada saat yang bersamaan. Transaksi-transaksi dalam perusahaan
besar biasanya cukup banyak jumlahnya sehingga diperlukan beberapa orang untuk
menanganinya. Cara pencatatan transaksi secara langsung ke buku besar akan sulit
dilaksanakan dalam perusahan-perusahan besar karena, dengan cara ini hanya satu
orang saja yang dapat mengerjakan seluruh transaksi di buku besar.
4. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi. Sebaliknya ruang
yang tersedia dalam kolom keterangan di rekening-rekening buku besar sangat
terbatas, sehingga tidak dapat memuat keterangan yang cukup.
5. Adanya transaksi dicatat secara langsung ke dalam buku besar dan apabila terjadi
kesalahan dalam mencatatnya, maka letak kesalahan di buku besar tersebut akan sulit
ditemukan. Jenis-jenis kesalahan yang sulit ditemukan bila transaksi dicatat langsung
ke buku besar, misalnya lupa mendebit atau mengkredit suatu akun, serta melakukan
pendebitan atau pengkreditan pada sisi akun yang salah.

2.3 Cara Membuat Jurnal Umum


Jurnal umum adalah jurnal yang pertama kali dicatat setelah transaksi terjadi. Menurut
Weygandt, dkk. (2022) proses atau cara membuat jurnal umum sangat sederhana, yaitu
sebagai berikut:
1. Mencatat tanggal transaksi pada kolom Tanggal (berisi bulan, tahun, dan tanggal
terjadi transaksi).
2. Judul akun debit (judul akun yang akan didebit) dicatat terlebih dahulu di pojok kiri
kolom “Judul Akun dan Keterangan” dan jumlah yang akan didebit dicatat pada
kolom “Debit”.

10
3. Judul akun kredit (judul akun yang akan dikredit) dicatat kemudian, agak ke tengah
pada kolom “Judul Akun dan Keterangan” dan jumlah yang akan dikredit dicatat pada
kolom “Kredit”.
4. Keterangan mengenai transaksi dicatat di bawah judul akun kredit. Tiap jurnal
dipisahkan satu baris, agar tiap-tiap ayat jurnal terpisah dan memudahkan
membacanya.
5. Kolom yang berjudul Ref. (referensi) sengaja dikosongkan pada saat mencatat jurnal.
Kolom ini akan digunakan selanjutnya pada saat ayat jurnal dipindahkan ke akun
terkait.
Bentuk jurnal yang paling sederhana adalah bentuk dua kolom. Dinamakan dua kolom
karena hanya terdapat satu kolom debet dan satu kolom kredit. Contoh bentuk standar jurnal
adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Bentuk Standar Jurnal


Halaman:
JURNAL UMUM
Tanggal Judul Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
2014
Sept. 1 Kas 15.000
Modal Saham−Saham Biasa 15.000
(Menerima kas dari penerbitan saham)

Pemakaian kolom-kolom pada jurnal di atas sebagai berikut:


1. Halaman diisi dengan halaman jurnal jika penggunaan jurnal lebih dari 1 (satu)
halaman
2. Tanggal diisi dengan bulan dan tanggal terjadinya transaksi
3. Keterangan diisi dengan nama akun perkiraan yang digunakan atas transaksi
4. Ref dengan kode atau nomor akun pada saat diposting ke buku besar
5. Debet diisi dengan jumlah/nilai yang harus didebet
6. Kredit diisi dengan jumlah yang harus dikredit
Akun (account) adalah catatan akuntansi individual yang berisi penambahan dan
pengurangan aset, liabilitas, dan ekuitas tertentu. Semua transaksi yang terjadi harus dicatat ke

11
dalam jurnal dengan menuliskan nama akun yang di debit dan di kredit, sesuai dengan peraturan
pendebitan serta pengkreditan. Nama akun yang digunakan dalam menjurnal harus sama dengan
nama akun yang digunakan di dalam buku besar. Sebagai contoh, perusahaan membeli sebuah
gedung, maka akun yang harus digunakan adalah akun gedung dan bukan akun beli gedung.
Contoh lain, perusahaan menerima uang, maka akun yang harus digunakan adalah akun kas
bukannya akun terima uang.
Debit (Db) terletak di sisi kiri dari akun, dan kredit (Kr) terletak di sisi kanan dari akun.
Setiap transaksi debit harus sama dengan kredit. Keseimbangan debit dan kredit menjadi dasar
sistem ayat jurnal berpasangan dalam mencatat transaksi. Prosedur debit dan kredit adalah
sebagai berikut:

Tabel 2.2 Prosedur Debit Kredit


Akun Bertambah (+) Berkurang (-) Saldo Normal
Aset Debit Kredit Debit
Liabilitas Kredit Debit Kredit
Ekuitas Kredit Debit Kredit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Beban Debit Kredit Debit
Prive Debit Kredit Debit
Dividen Debit Kredit Debit

Pencatatan atau jurnal umum atas sebuah transaksi harus memperhatikan sisi debet dan
kredit. Sisi debet dicatat pada urutan pertama dan diikuti sisi kredit di bawahnya agak masuk ke
kanan dengan nilai/jumlah yang sama. Untuk menghindari kesulitan dan kesalahan dalam
melakukan penjumlahan, maka harus terlebih dahulu mengetahui/memahami saldo normal setiap
rekening. Dengan mengetahui saldo normal dari masing-masing rekening akan mempermudah
untuk menempatkan setiap rekening, apakah bertambah atau berkurangnya di sisi debet atau
kredit pada sebuah transaksi seperti yang telah diuraikan di atas.
Menurut Pangaribuan (2022) bukti tranaksi merupakan bukti adanya peristiwa yang
memiliki hubungan dengan keuangan. Fungsi bukti yakni juga sebagai bukti tertulis bila terjadi
peristiwa hukum di masa yang akan datang dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan
pengeluaran keuangan. Kenyataannya bukti ini seringkali sangat berguna atau sering digunakan
sebagai berkas penting untuk menggugat atau menyatakan adanya pembelian dan penjualan
dengan jenis barang yang dijumlahkan atau dikurangkan dalam bukti tersebut. Jenis barang serta
kuantiti dan harga yang didapatkan. Agar bisa mencatat bukti transaksi ke dalam buku jurnal

12
maka bukti-bukti ini harus dianalisis sehingga dapat diketahui debit ataupun kredit perlakuan
yang tepat untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut.
1. Harta, adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat
transaksi di waktu sebelumnya dan memiliki manfaat di masa yang akan datang.
Harta ataupun aset merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan usahanya. Beberapa kelompok yang termasuk harta yaitu: harta lancar,
investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud, dan harta-harta lainnya.
2. Utang (kewajiban), merupakan kegiatan ekonomis yang harus dilakukan oleh
perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang
ini terjadi akibat kegiatan usaha yang terkadang bermasalah atau mengalami kendala.
Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang
3. Modal, terjadi antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan
atas sebagian harta perusahaan namun berupa selisih. Akuntansi modal pada
perusahaan perseorangan disertai nama pemegang atau pemilik, akuntansi modal pada
persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas,
akuntansi modal disebut dengan modal saham yang ada.
4. Pendapatan, yaitu penghasilan yang diperoleh perusahaan baik yang berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha ataupun tidak berhubungan langsung.
5. Biaya, yaitu nilai yang dihasilkan saat melaksanakan kegiatan usaha untuk
memperoleh pendapatan, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha
ataupun tidak berhubungan langsung. Biaya seringkali dianggap sebagai poin penting
dalam pendirian usaha ataupun pendorong jalannya usaha melalui sisi material atau
keuangan.
Menurut Bahri (2016) terdapat beberapa langkah yang dilaksanakan selama proses
pencatatan (penjurnalan) dilakukan, yaitu:
1. Mengidentifikasi atau memahami transaksi yang terjadi dari sumber dokumen sesuai
dengan prinsip bukti yang objektif (bukti transaksi).
2. Menentukan rekening-rekening yang terkait dengan transaksi tersebut serta
menggolongkan rekening tersebut apakah termasuk kelompok aktiva, utang, atau
ekuitas.
3. Menentukan akibat yang terjadi pada masing-masing rekening tersebut sebagai akibat
dari transaksi tersebut. Apakah rekening tersebut mengalami penambahan atau
pengurangan.
4. Tentukan apakah bertambahnya di debet atau kredit rekening yang akan dicatat
tersebut dan lakukan pencatatan ke dalam jurnal serta beri penjelasan singkat di
bawah jurnal tersebut.
Menurut Bahri (2016) terdapat beberapa hubungan sebab akibat di bawah ini yang harus
diperhatikan dalam membuat jurnal, yaitu:

13
1. Bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya modal. Artinya transaksi
tersebut berpengaruh terhadap bertambahnya aktiva dan diikuti dengan
bertambahnya modal perusahaan.
2. Bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya utang. Artinya transaksi
tersebut berpengaruh terhadap bertambahnya aktiva di sisi debet dan bertambahnya
utang di sisi kredit.
3. Bertambahnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya aktiva. Akibat transaksi
tersebut dapat menambah suatu aktiva dan di sisi kredit dapat mengurangi aktiva
lainnya.
4. Bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya modal/ pendapatan.
"Transaksi yang terjadi menambah aktiva pada sisi debet dan penambahan aktiva
tersebut juga menambah modal melalui pendapatan.
5. Berkurangnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya utang. Transaksi yang terjadi
mengurangi sebuah aktiva dan berakibat pada utang yang juga berkurang.
6. Berkurangnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya modal. Sebuah transaksi
mengurangi sebuah aktiva karena membayar suatu beban. Beban tersebut secara
tidak langsung mengurangi jumlah modal.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Simpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Jurnal umum atau general journal merupakan catatan akuntansi permanen yang
pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan
suatu perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di debit maupun
yang di kredit menggunakan bentuk dua kolom.
2. Jurnal umum berfungsi untuk mengungkapkan dampak transaksi lengkap dalam satu
tempat, memberikan pencatatan transaksi secara kronologis, dan membantu untuk
mencegah atau menemukan kesalahan karena jumlah debit dan kredit untuk setiap
ayat jurnal dapat dengan mudah dibandingkan.
3. Cara membuat jurnal umum yaitu mencatat tanggal transaksi pada kolom Tanggal
(berisi bulan, tahun, dan tanggal terjadi transaksi), judul akun debit (judul akun yang
akan didebit) dicatat terlebih dahulu di pojok kiri kolom “Judul Akun dan
Keterangan” dan jumlah yang akan didebit dicatat pada kolom “Debit”, judul akun
kredit (judul akun yang akan dikredit) dicatat kemudian, agak ke tengah pada kolom
“Judul Akun dan Keterangan” dan jumlah yang akan dikredit dicatat pada kolom
“Kredit”, keterangan mengenai transaksi dicatat di bawah judul akun kredit, kolom
yang berjudul Ref. (referensi) sengaja dikosongkan pada saat mencatat jurnal.

3.2 Saran
Saran dari makalah ini sebagai berikut:
1. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang pengaruh jurnal umum terhadap proses
akuntansi.
2. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang sejarah jurnal umum.
3. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang masalah akuntansi yang terkait dengan
jurnal umum.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Syaiful. (2016). Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Citra, Christian Wilyson. (2020). Cara Dasar Membuat Jurnal Umum Akuntansi. Guepedia.
Daud Ga, Rafael. (2017). Akuntansi Dasar: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Lestari, Tina. (2022). BUAKSI (Buku Akuntansi) Mudah Belajar Akuntansi. Jawa Timur: Global
Aksara Pers.
Pangaribuan, Hisar. (2022). Buku Ajar: Pengantar Akuntansi. Surabaya: Cipta Media Nusantara.
Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel, & Donald E. Kieso. (2022). Pengantar Akuntansi 1
Berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.
Widaryanti, dkk. (2022). Pengantar Akuntansi 1. Bandung: Media Sains Indonesia.

16

Anda mungkin juga menyukai