PENDAHULUAN
I.3 Tujuan Makalah sejalan dengan rumusan masalah, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui:
1. Pentingnya jurnal
2. Prinsip dasar yang melandasi perancangan jurnal
3. Jenis jurnal
4. Metode pencatatan data ke dalam jurnal
5. Langkah perancangan jurnal
1
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah suatu transakasi direkam dalam formulir, pencatatan akuntansi yang pertama kali
dilakukan adalah dalam jurnal. Jurnal merupakan catatan akuntasi permanen yang pertama,
yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan dua kolom, debit dan
kredit, sudah cukup memadai sebagai catatan akuntansi pertama.
Halaman _________
JURNAL UMUM
Tanggal Keterangan No Bukti No Akun Debit Kredit
Jurnal ini digunakan untuk mrnampung transaksi penjualan, pembelian, penerimaan dan
pengeluaran kas, penyusutan aset tetap, dan lainnya.
a. Kolom tanggal, kolom ini diisi dengan tanggal terjadinya transaksi, yang diisi secara
berurutan sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi.
b. Kolom keterangan, kolom ini diisi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi
yang terjadi, seperti nama akun yang didebit dan dikredit, serta penjelasan ringkas
tentang transaksi yang bersangkutan. Misalnya transaksi yang terjadi berupa
pengeluaran kas untuk pembayaran upah karyawan, maka kolom keterangan akan
diisi dengan informasi sebagai berikut:
2
Beban Tenaga Kerja xx
Kas xx
Pembayaran upah minggu ke-2 bulan juni 19X1
c. Kolom Nomor Bukti, kolom ini digunakan untuk mencatat nomor formulir (dokumen
sumber) yang dipakai sebagai dasar pencatatan data dalam jurnal tersebut. Karena
pencatatan dalam jurnal harus dapat diverifikasi ketelitian dan kebenarannya, nomor
inidiperlukan untuk pencarian kembali dokumen sumber yang bersangkutan dengan
transaksi, untuk keperluan verifikasi terhadap transaksi yang telah terjadi.
d. Kolom Nomor Akun. Kolom ini diisi dengan nomor akun yang didebit dan no akun
yang dikredit dengan adanya transaksi. Pencantuman nomor akun dalam kolom ini
digunakan untuk proses peringkasan secara periodik, biasanya setiap bulan, transaksi
keuangan yang terjadi dalam periode tertentu. Pada akhir bulan misalnya, jurnal
umum ini diringkas, dan hasil ringkasannya dibukukan (diposting) ke dalam akun
yang bersangkutan dalam buku besar. Oleh karena itu, seperti yang telah disebutkan
diatas, dalam sistem akuntansi pokok, jurnal berfungsi untuk menggolongkan
transaksi keuangan dan sekaligus berfungsi untuk meringkas transaksi keuangan yang
terjadi dalam suatu periode akuntansi. Proses peringkasan ini akan berlanjut dalam
buku besar, yang untuk akhirnya ringkasan informasi ini akan disajikan dalam laporan
keuangan.
e. Kolom Debit dan Kredit. Kolom ini diisi dengan jumlah rupiah transaksi. Jumlah-
jumlah rupiah dalam kolom ini diringkas (dijumlahkan) menurut nomor akun yang
tercantum dalam kolom nomor akun. Hasil ringkasan menurut nomor akun ini
kemudian secara periodic dibukukan ke dalam akun yang bersangkutan dalam buku
besar.
Jika usaha perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi lebih banyak, jurnal
umum tersebut menjadi tidak mampu lagi menampung berbagai transaksi yang timbul,
yang frekuensi terjadinya semakin tinggi. Dalam hal ini mulai diperlukan jurnal khusus,
selain jurnal umum tersebut, dan dibutuhkan lebih banyak karyawan untuk
menyelenggarakan berbagai jurnal khusus tersebut. Jika transaksi semakin banyak dan
frekuensi terjadinya semakin tinggi, jurnal khusus perlu diperluas lagi dengan
membuatnya berkolom-kolom, agar dapat dihemat waktu yang diperlukan untuk mencatat
3
setiap transaksi yang terjadi dan untuk mengecek ketelitian pencatatan di dalam buku
pembantu.
Timbul pertanyaan, mengapa jurnal umum harus dipecah? Ada berbagai alasan mengapa
jurnal umum perlu dipecah:
Prinsip-prinsip dasar yang melandasi pembuatan rancangan jurnal adalah sebagai berikut:
4
Berikut ini diuraikan secara rinci masing-masing prinsip dasar perancangan jurnal tersebut
diatas:
Jumlah jurnal yang memadai. Jika jenis transaksi yang ditangani perusahaan semakin
banyak, dengan frekuensi kejadian yang semakin tinggi, keadaan ini menuntut
penyelenggaraan berbagai jurnal untuk mengimbangi kenaikan kegiatan bisnis perusahaan
tersebut. Jurnal umum seperti yang dilukiskan dalam gambar 4.1 sebagai satu-satunya catatan
akuntansi pertama tidak lagi memadai. Oleh karena itu, diperlukan perancangan jurnal-jurnal
khusus untuk mencatat berbagai jenis transaksi yang sering terjadi diperusahaan. Penggunaan
berbagai jurnal khusus memungkinkan beberapa karyawan mencatat dengan segera berbagai
transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Penggunaan jurnal berkolom. Jika frekuensi transaksi yang menyangkut akun tertentu
tinggi, untuk mengurangi pekerjaan pembukuan (posting) yang rinci, harus digunakan kolom
khusus dalam jurnal, sehingga memudahkan pembukuan jumlah kolom ke dalam akun yang
bersangkutan dalam buku besar. Sebagai contoh, jika dalam transaksi pengeluaran kas,
frekuensi pembayaran utang dagang merupakan transaksi yang frekuensinya tinggi, maka
dalam jurnal pengeluaran kas perlu dibuatkan kolom khusus untuk mencatat pendebitan akun
Utang Dagang. Pada akhir bulan, pembukuan ke dalam akun Utang Dagang dalam buku
besar akan mudah dilakukan dengan cara menjumlahkan kolom Utang Dagang dalam jurnal
pengeluaran kas tersebut. Lihat gambar 4.2 untuk memperoleh gambaran kemudahan
pembukuan ke dalam akun Utang Dagang dari jurnal pengeluaran kas. Bandingkan dengan
pembukuan kolom “lain-lain”, yang masih memerlukan klasifikasi akun yang dicatat di situ
lebih dahulu sebelum pembukuan ke dalam akun yang bersangkutan ke dalam buku besar
dilakukan.
5
Nama Kolom dalam Jurnal Harus Sesuai dengan Nama Akun yang Bersangkutan
dalam Buku Besar. Nama kolom dalam jurnal dapat disamakan dengan alamat, yang
menunjukkan kea kun apa informasi keuangan yang dicatat di situ akan dipindahkan ke
dalam buku besar. Buku besar terdiri dari akun-akun yang merupakan wadah untuk
menampung ringkasan informasi dari berbagai jurnal. Tiap-tiap wadah tersebut diberi nama,
sehingga jurnal yang merupakan catatan akuntansi pertama harus menyalurkan informasi ke
alamat wadah yang tepat, agar tidak terjadi kekeliruan pembukuan ke dalam wadah tersebut.
Oleh karena itu, kolom-kolom yang dibentuk dalam jurnal harus diberi nama sesuai dengan
nama akun yang akan dituju dalam buku besar. Nama kolom Utang Dagang Debit pada
gambar 4.2 Jurnal Pengeluaran Kas menunjukkan nama akun Utang Dagang dalam buku
besar yang akan digunakan untuk menampung jumlah rupiah kolom tersebut. Kata “debit”
sebagai tambahan di belakang nama akun tersebut menunjukkan bahwa jumlah rupiah kolom
tersebut dicatat dalam akun Utang Dagang sebelah debit.
Kolom-kolom dalam Jurnal yang Digunakan untuk Mengumpulkan Angka yang Akan
Diringkas dalam Akun yang Bersangkutan dalam Buku Besar. Dalam hal akun tersebut
merupakan akub kontrol, terjadi pembukuan ganda, yaitu ringkasan total dibukukan dari
jurnal ke dalam akun kontrol yang bersangkutan dalam buku besar, dan rincian nya di buku
kan dari jurnal atau dari dokumen sumber ke dalam buku pembantu. Dalam hal ini harus
dilakukan rekonsiliasi periodik antara buku pembantu dengan akun kontrol yang
bersangkutan dalam buku besar, untuk menjamin ketelitian pencatatan ganda tersebut.
6
Halaman _________
7
II.3 JENIS JURNAL
Jenis jurnal yang biasanya terdapat dalam perusahaan yang relatif besar adalah sebagai
berikut :
1. Jurnal Penjualan
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik penjualan kredit
maupun penjualan tunai. Dari jurnal penjualan ini, manajemen akan dapat
memperoleh informasi mengenai semua jenis transaksi penjualan selama periode
tertentu.
Halaman ________
JURNAL PENJUALAN
Nomo Piutang Penjualan Lain-lain Debit Hasil
Tanggal Keterangan r Dagang Tunai Jumla Penjualan
Bukti Debit Debit No. Akun Kredit
h
2. Jurnal Pembelian
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian kredit. Sedangkan transaksi
pembelian tunai dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Dalam cara pembukuan tertenu
(voucher system), jurnal pembelian digantikan fungsinya oleh register voucher
(voucher register).
8
Halaman ________
JURNAL PEMBELIAN
Utang
Nomor Persediaan Lain-lain Debit
Tanggal Keterangan Dagang
Bukti Debit
Debit No. Akun Jumlah
Halaman ________
9
5. Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus.
Jika perusahaan hanya menyelenggarakan dua jurnal khusus: jurnal kas dan jurnal
penjualan, maka jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi selain penerimaan
dan pengeluaran kas serta transaksi penjualan.
Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk mencatat informasi dalam jurnal :
1. Dengan Pena
Informasi dalam dokumen sumber disalin dalam jurnal dengan menggunakan tulisan
tangan.
Dokumen
Jurnal Buku besar
Sumber
Buku besar
10
3. Dokumen Sumber Sebagai Jurnal
Dalam cara ini jurnal berupa arsip dokumen sumber yang disusun menurut waktu
terjadinya transaksi. Cara ini menghindari pekerjaan penyalinan informasi dari
dokumen sumber ke dalam jurnal. Pembukuan ke dalam akun buku besar dilakukan
dengan cara membuat rekapitulasi dari dokumen sumber ini.
4. Dengan Komputer
Data dalam dokumen sumber dimasukkan ke dalam sistem komputer melalui
keyboard dan dicatat dalam arsip transaksi (transaction file) yang berfungsi sebagai
jurnal. Jika perusahaan menggunakan formulir elektronik, penangkapan data sekaligus
dilakukan pada saat entry ke dalam formulir elektronik sekaligus pencatatan ke dalam
memutakhirkan arsip induk (buku besar dan buku pembantu).
11
II.5 LANGKAH PERANCANGAN JURNAL
12
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
III.2 SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14