Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


ANALISIS TREND DAN ANALISIS COMMONSITE

Dosen Pengajar :

Hj. Khairiyatul. A. SE,MM

Disusun Oleh :

KELOMPOK

Septiana Maulida 16612015006


Murtasimah 16612014978
Rusdianor 16612015027
Muhammad Tamin 16612015017
Muhammad Muhtar 16612015010
Muhammad Oskar Ramadhan 15612014929
Hariadi

KELAS :
Ekonomi Manajemen Kelas A

UNIVERSITAS ACHMAD YANI BANJARMASIN


FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas rahmat dan
hidayah-Nya lah makalah kami untuk mata kuliah “Analisis Laporan Keuangan”
ini dapat kami selesaikan dengan baik

Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak


kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik maupun sarannya. Sehingga
di kemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Akhir kata kami semua berharap agar makalah pembahasan materi Mata
Kuliah Analisis Laporan Keuangan ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca.

Banjarmasin, 19 November 2018

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.2.Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
2.1. Identitas Perusahaan .............................................................................. 3
2.2. Formulasi Penetapan Strategi Operasi Perusahaan (Existing) .............. 5
2.3. Analisis SWOT .................................................................................... 14
2.4. Formulasi Penetapan Strategi Operasi Perusahaan (pendapat) ............. 15
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 16
3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 16
3.2. Saran ...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian tidak hanya membahas pembuatan kain Sasirangan, atau mengenai


motif tapi melihat Penetapan strategi operasi perusahaan dan kelemahan-
kelemahan yang ada pada perusahaan yang diteliti. Sehingga rumusan masalah
yang diajukan adalah:

a. Bagaimanakah formulasi penetapan strategi operasi Usaha Kecil dan Menengah


“Nida Sasirangan” ini?

b. Apa Analisis SWOT yang ada didalam Usaha Kecil dan Menengah “Nida
Sasirangan”?

c. Bagaminana Penetapatan Strategi Operasi Perusahaan Usaha Kecil dan


Menengah “Nida Sasirangan”?

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengembangan Usaha Kecil dan


Menengah kain Sasirangan di kota Banjarmasin, yakni “Nida Sasirangan”.

1
BAB II

Pembahasan

2.1 Analisis Trend

Pengertian Analisis Trend


Salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan
adalah dengan menggunakan metode trend analisis. Dimana menurut S. Munawir
(2007:17) menjelaskan “Trend atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan
perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik
analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya, apakah
menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun”. Dengan menggunakan
teknik analisis tersebut akan diketahui perubahan mana yang cukup penting untuk
dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut hanya akan praktis bila digunakan
untuk menganalisa dua atau tiga (periode) laporan keuangan, karena bila laporan
keuangan yang diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan ditemui kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari
tiga tahun tersebut adalah dengan menggunakan angka index, dan semua data
laporan keuangan yang dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang
dinyatakan dalam persentase. Dengan menganalisa laporan keuangan untuk
jangka waktu lebih dari tiga tahun akan diketahui kecenderungan atau arah atau
trend dari posisi keuangan ataupun hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
yang bersangkutan, apakah menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan
menurun.
Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan
keuangan yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan
untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui tentang perjalanan waktu
yang sudah lalu dan memprediksi situasi masa itu ke masa yang akan datang.
Selanjutnya menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:73) mendenifisikan,
“Suatu analisis yang dilakukan dengan mengunakan data-data masa lalu
perusahaan untuk tujuan komparasi, dengan melihat kecenderungan (trend) angka-
angka ratio tertentu, dapat diperoleh gambaran apakah ratio-ratio tersebut
cenderung naik, turun atau relatif konstan. Dari gambaran ini akan dapat dideteksi

2
maslah-maslah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik
buruknya pengelolaan perusahaan”.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis trend atau
tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam
persentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan
terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun, ataupun
menetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam persentase.

Perhitungan Trend
Hasil perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau indeks.
Menurut S. Munawir (2007:52), ada beberapa langkah untuk melakukan analisis
trend ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tahun dasar. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang
paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap
sebagai tahun dasar (base year).
2. Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai tahun
dasar diberikan angka index 100.
3. Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos
laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut.

Misleading dalam Analisis Kecenderungan (Trend)


Analisis ini penting untuk melihat hubungan angka persentase dalam trend
dengan data absolut (jumlah rupiah) yang dipakai sebagai dasar perbandingan.
Analisa dengan trend ratio akan dapat menunjukkan suatu pos itu mempunyai
kecenderungan atau arah yang menurun, meningkat atau tetap serta menunjukkan
apakah kecenderungan atau tendensi yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan. S. Munawir (2007:56) didalam menggunakan teknik analisa
trend dalam presentase ini harus diingat pula hubungan antara angka-angka dalam
trend dengan data absolutnya, karena adanya beberapa kemungkinan sebagai
berikut:

3
1. Tahun yang telah dipilih sebagai dasar mungkin tidak representative.
2. Suatu pos telah naik dari Rp 10 menjadi Rp 20, dan pos yang lain dan dari Rp
100.000 menjadi Rp 200.000. kedua pos ini dalam presentase telah naik dengan
100% meskipun dalam hal yang pertama kenaikan itu tidak penting artinya.
3. Biasanya di dalam menganalisa suatu perubahan, maka perubahan dengan jumlah
100% mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan yang
dalam persentase kecil misalnya hanya 10%, padahal dalam beberapa hal tertentu
hal yang demiian tidaklah tepat.
4. Trend dalam presentase menunjukkan tendensi yang tidak menguntungkan,
padahal apabila dilihat dalam angka absolutnya tidaklah demikian.
Oleh karena itu didalam menganalisa dengan menggunakan trend atau
perubahan yang dinyatakan dalam persentase, perlu pula mempelajari perubahan
perubahan yang terjadi dalam angka absolutnya atau jumlah rupiahnya serta
tendensi-tendensi yang ada ataupun hubungan antara pos-pos yang ada.

4
2.1 Analisis Common Size

Pengertian Analisis Common size


Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-
tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total
penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan
keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement) menyatakan
masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Cara
penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis common-size dan
termasuk metode analisis vertikal.
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size
statement) dapat memberikan informasi sebagai berikut:
1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran
tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.
2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai
posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.
Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif
(misalnya dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai
perubahan komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal.
Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size
percentage) dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan
kepada masing-masing elemen biaya dan laba. Apabila disusun secara komparatif,
dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut.
Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total
aktiva yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan
mempelajari laporan dengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-
rata industri sebagai keseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat
diketahui apakah investasi kita dalam suatu aktiva melebihi batas-batas yang
umum berlaku (over investment) atau justru masih terlalu kecil (under
investment), dengan demikian untuk periode berikutnya kita dapat mengambil
kebijaksanaan - kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalam suatu aktiva
tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar. Laporan dengan cara ini juga menunjukan
distribusi daripada hutang dan modal, jadi menunjukan sumber-sumber darimana

5
dana yang diinvestasikan pada aktiva tersebut. Study tentang ini akan menunjukan
sumber mana yang merupakan sumber pokok pembelanjaan perusahaan., juga
akan menunjukan seberapa jauh perusahaan menggunakan kemampuannya untuk
memperoleh kredit dari pihak luar, karena dari itu juga dapat diduga / diketahui
berapa besarnya margin of safety yang dimiliki oleh para kreditur.
Presentase per komponen yang terdapat pada neraca akan merupakan
presentase per komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara
horizontal dari tahun ke tahunnya akan menunjukan trend daripada hubungan
(trend of relationship), dan tidak menunjukan ada tidaknya perubahan secara
absolut. Perubahan ini dapat dilihat kalau dikembalikan pada data absolutnya. Jadi
perubahan dari tahun ke tahun tidak menunjukan secara pasti adanya perubahan
dalam data absolut. Oleh karena itu Common Size percentage analysis banyak
digunakan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan income statement, karena
adanya hubungan yang erat antara penjualan, harga pokok dan biaya operasi,
sedang untuk neraca tidak banyak digunakan. Dalam laporan prosentase per
komponen (Common Size statement) semua komponen atau pos dihitung
prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih meningkatkan atau
menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau komponen
tersebut tidak hanya prosentase dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung
prosentase dari masing-masing komponen terhadap sub totalnya, misalnya
komponen aktiva lancar dihubungkan atau ditentukan prosentasenya terhadap
jumlah aktiva lancar, komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan
sebagainya.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Motif kain tradisional sasirangan “Nida Sasirangan” Kalimantan Selatan ide


dasar penciptaannya diambil dari elemen yang ada di lingkungan sekitar,
seperti benda, hewan, dan tumbuhan, lalu dikembangkan dan diterapkan pada
kain menjadi suatu motif.
2. Pada penelitian yang dilakukan di “Nida Sasirangan”, motif yang dibuat
disana adalah beberapa motif tradisional sasirangan yang sudah ada sejak
zaman dahulu kala, motif tersebut antara lain: motif gigi haruan, motif hiris
gagatas, motif bintang, motif bayam raja, motif kulat karikit, motif hiris
pudak, motif gelombang, dan motif kambang kacang.

3.1 Saran
1. Membuat website perusahaan yang berfungsi sebagai alat promosi dan
komunikasi dengan konsumen serta sebagai layanan customer service
untuk menanggapi keluhan, saran serta kritik dari pelanggan. Keluhan,
saran serta kritik dari pelanggan sangat penting dalam membangun dan
memperbaiki UKM tersebut.
2. Melakukan modernisasi sistem pembukuan dan teknologi yang
digunakan.. Mengingat teknologi informasi yang berkembang pesat saat
ini seperti mudahnya membuat pembukuan dan teknologi dalam promosi,
hal itu sebaiknya dimanfaatkan dengan baik oleh “Nida Sasirangan” dalam
mendukung dan memperbaiki proses bisnis UKM serta meningkatkan
kepuasan pelanggan.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://magussudrajat.blogspot.com/2010/04/analisis-trend-dan-analisis-common-
size.html

http://elsadb.blogspot.com/2015/10/analisis-perbandingan-common-size-dan.html

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/7045/Bab
%202.pdf?sequence=9

Anda mungkin juga menyukai