Bahasa Indonesia
KELOMPOK 1 :
1. ALIVIA FAIRUZ
2. DARIUS SIAAHAN
3. FAYZA SAFIRA
4. INDAH LESTARI
5. M.ARISY
6. M.ILHAM
7. NABIILAH FADHIILAH
8. NEVA MARGARETHA
9. TALITHA NRA
Sejarah esai
Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an di mana seorang filsuf Prancis ,Montaigne,menulis sebuah buku
yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya.Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun
1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha.Montaigne menulis beberapa cerita dalam
buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya.Esai ini
,berdasarkan pengakuan Montaigne,bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
Kemudian ,pada tahun 1600-an ,Sir Francis Bacon menjadi Esais Inggris pertama .Bukunya berjudul
Essay.Bentuk,panjang,kejelasan ,dan ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais
sesudahnya.
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh H.B.Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai karya-
karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid )dengan judul Kesusastraan
Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985).
Pengertian Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang
pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat
informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya”
dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya
serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Bahasa Esai
Bahasa yang digunakan dalam esai pada umumnya sama dengan karyailmiah, yaitu:
• Baku
Struktur yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku,baik mengenai struktur kalimat
maupun kata. Demikian juga, pemilihankata/istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan yang
disempurnakan (EYD)
• Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiahdapat diterima akal
• Ringkas
Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengankebutuhan, pemakaian kata
seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya benar.
• Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baikdalam kalimat maupun dalam
paragraph
• Denotatif
Kata yang diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan,pemakaian kata seperlunya,
tidak berlebihan.
Tujuan Penulisan Esai
Tujuan menulis esai adalah meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap pendapat kita tentang sebuah
kejadian. Menulis esai tidak perlu terlalu mendalam sampai pada teori-teori, cukup ringan saja, dan tidak
membatasi penggunaan bahasa yang sangat baku. Bahasa dalam esai boleh saja bahasa santai, yang
penting Segar, Menarik ,Meyakinkan
Jenis-Jenis Esai
1.Esai Cerita
Esai cerita merupakan esai yang bertujuan untuk melukiskan, atau menghadirkan baik barang, seseorang,
maupun sesuatu lainnya agar mampu dibayangkan oleh pembaca. Esai ini bertujuan agar pembaca seolah-
olah melihat bentuk, mendengar suara, mengecap rasa, maupun mencium bau dari suatu barang, atau
seseorang, atau sesuatu lainnya yang dihadirkan dalam isi esai
2.Esai Argumentatif
Esai jenis ini, bertujuan untuk meyakinkan pembaca untuk menerima ide, pandangan, sikap, maupun
kepercayaan penulis terhadap suatu isu atau permasalahan.
3.Esai Ajakan
Esai ajakan hampir mirip tujuannya dengan esai argumentatif, hanya saja esai jenis ini mempunyai tujuan
lebih spesifik yakni mengajak pembaca untuk mengikuti penulis dalam melakukan suatu atau sebaliknya
mengajak pembaca untuk menghentikan melakukan suatu hal.
4.Deskriptif
Esai deskriptif merupakan esai yang mendeskripsikan seseorang atau benda. Permasalahan atau hal yang
diangkat pada esai ini adalah sebuah benda, seperti rumah, alat elektronik, hewan, maupun sesorang.
5.Tajuk
Esai jenis ini mengangkat isu isu yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat seperti gejolak
politik, keadaan perekonomian saat ini dan lain sebagainya. Tajuk tidak hanya memuat isu isu berat,
namun apa saja yang sedang menjadi tren saat ini di masyarakat juga dapat menjadi pokok bahasan dalam
tajuk, misal model fashion terkini, bahkan hingga fenomena “Om Telolet, Om” yang marak
diperbincangkan akhir akhir ini.
6.Cukilan Watak
Esai jenis ini, memungkinkan seorang penulis untuk menyisipkan cukilan (cuplikan) dari watak seseorang
terhadap isu terkait kepada pembaca. Esai ini tidak menjabarkan secara lengkap biografi seorang tokoh,
melainkan hanya mengungkapkan sepenggal watak atau sifat yang dimiliki seorang tokoh yang terkait
dalam isu atau cerita yang diangkat dalam esai tersebut.
7.Reflektif
Esai ini merupakan esai yang ditulis untuk merenungkan suatu isu politik, kebijakan pemerintah, dan
lainnya yang biasanya ditulis oleh seorang pakar/ahlinya guna menanggapi isu isu tersebut.
8.Kritik
Esai kritik merupakan esai yang menilai baik atau buruk, bermanfaat atau tidaknya, kelebihan atau
kekurangan suatu hal, baik berupa karya seni maupun karya sastra.
9.Artikel Penelitian
Artikel jenis ini umumnya akan menambah pengetahuan baru di bidangnya atau mencek ulang penelitian
yang ada sebelumnya dengan kondisi riil saat ini.
Bagian-Bagian Esai
Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan
dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide
pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang
dinilai oleh si penulis.
Ciri-Ciri Esai
Terdapat 6 ciri-ciri esai yang perlu di perhatikan, yakni
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa
dan ungkapan figuratif.
2. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang
khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
3. Selalu tidak utuh. Penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek
yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para
pembaca.
4. Memenuhi keutuhan kriteria penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh,
namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan,
pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang
logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di
awang-awang.
5. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
6. Mempunyai ciri pribadi, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah
ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.