Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Esai, Ciri, Jenis, Struktur

Pengertian Esai
Apa dimaksud dengan esai? Menurut Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia
Kelas 12 Kemendikbud, Esai adalah sebuah karya tulis yang membahas suatu hal dari
sudut pandang penulisnya. Istilah ‘esai’ sendiri berasal dari bahasa Prancis, ‘essayer’,
yang berarti ‘mencoba’ atau ‘menguji’. Jadi, saat menulis esai, penulis seolah ‘mencoba’
untuk mengeksplorasi suatu ide atau gagasan dan ‘menguji’ pemahaman pembaca tentang
topik tersebut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan esai sebagai sebuah
tulisan prosa yang memberikan pandangan singkat tentang suatu isu dari perspektif
pribadi penulis. Secara garis besar, esai menyampaikan informasi, gagasan, argumen,
serta ekspresi emosi penulis tentang subjek tertentu.
Seringkali, esai berfungsi sebagai alat untuk merangsang debat atau diskusi di antara
pembaca. Dengan berdasarkan pada definisi tersebut, esai pada dasarnya bersifat personal
dan sangat bergantung pada perspektif penulis.
Selain itu, esai memberikan kebebasan dalam memilih topik dan tema, tanpa batasan
dalam satu bidang tertentu. kamu bisa mengeksplorasi berbagai fenomena, seperti
fenomena alam, perubahan iklim, hingga tren fashion terkini, semuanya melalui
perspektif pribadi kamu.
Biasanya, dalam menulis esai, penulis akan mengemukakan fakta terkait topik yang
dibahas sebelum menyampaikan pendapat pribadi mereka dengan bahasa yang dapat
dimengerti dengan mudah.
Ciri-Ciri Esai
Penjelasan sebelumnya tentang pengertian mudah dipahami, bukan? Sekarang mari kita
bahas lebih jauh tentang esai, yakni apa saja sih ciri-cirinya?
1. Berbentuk prosa
Yup, esai itu biasanya ditulis dalam bentuk prosa, yang artinya menggunakan bahasa
sehari-hari. Jadi, esai itu menghindari penggunaan bahasa dan ungkapan yang terlalu
figuratif.
2. Memiliki gaya pembeda
Setiap penulis esai biasanya memiliki gaya tulisan yang khas. Maka dari itu, saat kamu
menulis esai, cobalah untuk menemukan gaya penulisanmu sendiri.
3. Selalu tidak utuh
Nah, ini mungkin terdengar aneh, tapi esai itu biasanya tidak membahas sebuah topik
secara keseluruhan. Penulis biasanya memilih beberapa aspek penting dan menarik untuk
dibahas.
4. Memenuhi keutuhan kriteria penulisan
Meski esai itu tidak utuh, tetapi esai harus mempunyai kesatuan. Mulai dari pendahuluan,
ide, hingga kesimpulan, semuanya harus terjalin dengan baik. Jadi, meski esaimu dapat
5. Ditulis relatif singkat
Esai biasanya ditulis secara singkat dan padat. Jadi, esai biasanya dapat dibaca dan
dipahami intisarinya tanpa perlu waktu berhari-hari. Cocok untuk dibaca saat sedang
luang, kan?
6. Mempunyai ciri pribadi
Nah, ini nih yang membedakan esai dengan jenis tulisan lainnya. Dalam menulis esai,
kamu bebas untuk mengungkapkan pendapat, pandangan, sikap, pikiran, dan dugaanmu
sendiri.

Jenis-Jenis Esai
Selanjutnya, kita akan membahas tentang jenis-jenis esai. Ternyata, esai itu memiliki
berbagai jenis lho. Mau tahu apa saja? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Esai Deskriptif
Esai ini adalah tipe esai yang melukiskan subjek atau objek apa saja yang menarik
perhatian penulis. Jadi, jika kamu suka menggambarkan sesuatu, esai deskriptif bisa jadi
pilihanmu!
2. Esai Tajuk
Esai tajuk (tajuk rencana) biasanya ada di surat kabar dan majalah. Fungsinya adalah
untuk menggambarkan pandangan dan sikap media tersebut terhadap suatu topik atau isu
dalam masyarakat. Jadi, esai ini biasanya berisi opini atau pandangan terhadap suatu
peristiwa atau isu yang sedang hangat.
3. Esai Cukilan Watak
Dalam esai jenis ini, penulis membeberkan beberapa aspek dari kehidupan individu
kepada pembaca. Jadi, jika kamu suka mengobservasi dan menulis tentang perilaku
orang, jenis esai ini cocok untukmu!
4. Esai Pribadi
Hampir sama dengan esai cukilan watak, namun esai pribadi ditulis oleh penulis tentang
dirinya sendiri. Penulis biasanya menceritakan tentang hidup dan pandangannya sendiri.
Jadi, esai ini bisa menjadi sarana buat kamu untuk ‘curhat’ dan berbagi cerita tentang
dirimu sendiri.
5. Esai Reflektif
Esai ini ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis biasanya mengungkapkan
beberapa topik penting yang berhubungan dengan hidup, seperti kematian, politik,
pendidikan, dan hakikat manusiawi. Jadi, esai ini cocok untuk kamu yang suka berpikir
mendalam dan serius.
6. Esai Kritik
Dalam esai ini, penulis fokus pada uraian tentang seni, misalnya lukisan, tarian, patung,
teater, dan sastra. Jadi, esai ini cocok untuk kamu yang suka dan mengerti tentang dunia
seni.
Struktur Esai
Oke, sekarang kita sudah mengenal apa itu esai dan jenis-jenisnya. Tapi, apakah kamu
tahu bagaimana cara membuat esai yang benar? Atau Esai isinya apa saja? Nah, di bagian
ini kita akan membahas tentang struktur sebuah esai.
Sebuah esai terbagi menjadi tiga bagian. Ada bagian pendahuluan, isi atau pembahasan,
dan kesimpulan. Mari kita jelaskan satu per satu.
1. Pembukaan (Bagian Pertama)
Di bagian ini, penulis memperkenalkan topik yang akan dibahas. Esai yang akan
dikemukakan harus ditulis dalam kalimat yang singkat dan jelas. Sebisa mungkin,
usahakan untuk memasukkan esai ini di kalimat pertama ya!
2. Isi (Bagian Kedua)
Bagian ini disebut sebagai ‘tubuh’ esai. Di sini, penulis menuliskan kalimat pendukung
esai dan argumen-argumennya. Setiap argumen harus dituliskan dengan jelas dan harus
relevan dengan sub-topik yang dibahas. Ingat, struktur bagian ini sama di setiap
paragrafnya.
3. Kesimpulan (Bagian Ketiga)
Ini adalah bagian akhir dari esai, atau yang biasa disebut sebagai kesimpulan. Di bagian
ini, penulis menuliskan kembali esai dan sub-topik yang telah dibahas dalam ‘tubuh’ esai.
Tujuannya adalah untuk memberikan sintesis dan meyakinkan pembaca bahwa apa yang
ditulis dalam esai itu benar dan valid.

Rangkuman Tentang Essai


Tentang esai, ini adalah jenis tulisan yang memungkinkan seseorang untuk
menyampaikan gagasan, argumen, atau pemikiran tentang suatu topik secara terperinci.
Esai dapat beragam dalam bentuknya, mulai dari analisis mendalam tentang suatu isu,
pendapat pribadi tentang topik tertentu, hingga eksplorasi ide-ide kreatif.
Sebuah esai biasanya memiliki struktur yang terorganisir, dengan pendahuluan
yang mengenalkan topik, tubuh esai yang mendukung argumen atau gagasan dengan
bukti atau penjelasan yang relevan, dan penutup yang merangkum atau menarik
kesimpulan dari apa yang telah dibahas.
Tujuan utama dari menulis esai adalah untuk menyampaikan informasi,
mempengaruhi pendapat pembaca, atau memberikan sudut pandang baru tentang suatu
topik. Esai juga bisa berfungsi sebagai sarana untuk berbagi pengalaman pribadi,
menganalisis suatu fenomena, atau menyelidiki konsep-konsep tertentu dengan lebih
dalam.
Sebagai penulis, penting untuk mempertimbangkan audiens yang akan membaca
esai, memilih topik yang relevan dan menarik, serta menyajikan argumen atau gagasan
secara logis dan terstruktur. Keselarasan antara penggunaan bukti dan argumen juga
krusial dalam membentuk kekuatan sebuah esai.

Anda mungkin juga menyukai