Anda di halaman 1dari 20

KRITIK DAN

ESAI
KRITIK SASTRA
Pengertian
Kritik sastra merupakan analisis
secara langsung dengan
mempertimbangkan baik buruknya
karya sastra, penerangan, dan
penghakiman karya sastra. Kritik
sastra meliputi tiga bidang, yaitu teori
sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra
MANFAAT KRITIK SASTRA
1. perkembangan ilmu sastra sendiri (kritik sastra
dapat membantu menyusun teori sastra dan
sejarah sastra)
2. perkembangan kesusastraan (kritik sastra
bukan hanya sekedar menunjukan
keungggulan, kemakmuran, kelemahan, benar
dan salahnya suatu karya sastra dipandang dari
sudut tertentu, tetapi muara akhir kritik sastra
adalah mendorong sastrawan untuk mencapai
penciptaan sastra setinggi mungkin)
3. memberikan penerangan masyarakat pada
umumnya (kritik sastra menganalisis,
mengintreprestasi, dan menilai karya sastra)
JENIS-JENIS KRITIK SASTRA BERDASARKAN
PENERAPANNYA

Kritik induktif adalah kritik sastra dengan


memperhatikan unsur-unsur yang ada di dalam karya
sastra.
Kritik judisial adalah kritik sastra yang menganalisis

dan menerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan


permasalahannya, oraganisasinya, teknik, serta gaya
kepenulisannya. Kritik sastra ini atas dasar standar
umum tentang kehebatan dan kebiasaan sastra.
Kritik Impresionik adalah kritik sastra yang berusaha

menggambarkan sifat khusus dalam sebuah karya sastra


serta mengekspresikan tanggapan kritikus yang
ditimbulkan secara langsung oleh karya sastra tersebut
MACAM-MACAM KRITIK SASTRA BERDASARKAN
CARA KERJA KRITIKUS
Kritik impresionistik adalah kritik yang berupa
kesan-kesan pribadi secara subjektif terhadap sebuah
karya sastra, di sini selera pribadi amat berperan.
Padahal selera pribadi itu berubah-ubah setiap saat
sesuai dengan perkembangan kepribadian orang itu.
Kritik penghakiman adalah kritik yang bekerja secara
deduksi dengan berpegang teguh pada ukuran-ukuran
sastra tertentu, untuk menetapkan apakah sebuah karya
sastra itu baik atau tidak.
Kritik teknis adalah kritik sastra yang bertujuan
menunjukan kelemahan-kelemahan tertentu dari sebuah
karya sastra agar pengarangnya dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan dikemudian hari.
CIRI-CIRI KRITIK SASTRA
bertujuan menilai karya sastra
penilaian didasarkan pada kriteria

tertentu
mengungkapkan kelebihan dan

kekurangan karya sastra yang dikritik


terdapat kesimpulan penilaian

kritikus terhadap karya sastra yang


dikritik
PRINSIP-PRINSIP PENULISAN KRITIK SASTRA
penulis harus secara terbuka
mengemukakan dari sisi mana ia
menilai karya sastra tersebut
penulis harus objektif dalam menilai

penulis harus menyertakan bukti dari

teks yang dikritiknya


HAL-HAL PENTING DALAM
MEMBUAT KRITIK SASTRA

1. Memiliki pengetahuan tentang teori


sastra
2. Memiliki pengetahuan tentang sejarah
sastra
3. Memiliki pengalaman dalam
menganalisis karya sastra
4. Memiliki kemampuan mengapresiasi
karya sastra
PENGERTIAN ESAI
Esai adalah jenis tulisan prosa yang menguraikan
masalah dalam bidang kesusastraan, kesenian,
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan filsafat
berdasarkan pengamatan, pengupasan, penafsiran
dengan mengemukakan gagasan dan wawasan
pengarangnya sendiri
Dalam esai, pengarang melontarkan suatu sudut

pandangan tertentu, sikap pribadi, membawakan


penemuannya sendiri,
Esai merupakan ungkapan pribadi penulis terhadap

suatu fakta
Pengarang esai disebut esais.
 Esai sebagai satu bentuk karangan dapat
bersifat informal dan formal.
 Esai informal mempergunakan bahasa
percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan
seolah-olah Ia berbicara langsung dengan
pembacanya.
 Adapun esai yang formal pendekatannya
serius. Pengarang mempergunakan semua
persyaratan penulisan.
ADA 4 MACAM CARA DALAM MENGUPAS ESAI
1. Esai deskripsi, yaitu esai yang menggambarkan suatu fakta
seperti apa adanya. Esai ini bertujuan untuk memotret dan
melaporkan apa yang diketahui oleh penulisnya tanpa
memberikan komentar terhadapnya.
2. Esai eksposisi, yaitu esai yang menjelaskan tentang fakta yang
disertai dengan rangkaian sebab akibatnya, kegunaannya,
kekurangannya, pokok permasalahan secara lengkap.
3. Esai argumentasi, yaitu esai yang menunjukkan fakta beserta
permasalahannya, kemudian dianalisis dan disimpulkan. Esai
ini bertujuan memecahkan suatu masalah yang berakhir
dengan kesimpulan.
4. Esai narasi, yaitu esai yang menceritakan suatu fakta secara
berurutan dan kronologis
Tipe-tipe Karangan Esai

Ada enam tipe esai, yaitu :


1. Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat menuliskan subjek atau objek apa
saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan
sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
2. Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah.
Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan
pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik
dan isu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut
membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai
dengan nama penulis.
3. Esai Cukilan Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis
membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang
kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat
mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Di sini
penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang
utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
4. Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan
tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang
dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya.
Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan
pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang
dirinya sendiri.
5. Esai Reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada
serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-
sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting
berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik,
pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada
para cendekiawan.
6. Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada
uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung,
teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni
tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau,
tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran
pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya
seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
CIRI-CIRI ESAI

Ada ide-ide penulisnya


Ide yang dituangkan didukung oleh

data
Penulisan esai mengemukakan

masalah yang luas


Metode yang digunakan adalah

pendekatan ilmiah.
PRINSIP-PRINSIP PENULISAN ESAI
 Penulis dapat memilih topik yang
akan dibahas
 Pengungkapan pendapat harus

didukung oleh data ilmiah


 Penulis harus menyertakan

argumen yang tepat


STRUKTUR ESAI
 Pendahuluan
Pendahuluan merupakan struktur awal pembangun kerangka dari esai. Pendahuluan
biasanya akan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang akan diangkat pada
keseluruhan esai. Pada bagian ini pula, dijabarkan latar belakang yang mendasari penulisan
esai tersebut, biasanya dapat berupa data atau fakta di lapangan. Selain itu, pada bagian ini
penulis juga mengungkapkan sedikit pendapatnya tentang tema yang akan dibahas lebih
lanjut. Singkatnya, pendahuluan akan menjadi pengantar atau gambaran pembaca agar
dapat memahami topik yang akan dibawakan suatu esai, sehingga pembaca akan mudah
memahami isi esai yang akan disampaikan pada bagian selanjutnya.

 Isi atau Pembahasan


Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada bagian ini, topik atau
tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan dijelaskan secara lebih rinci dan
mendetail. Di pembahasan, menulis akan menjabarkan opininya serta argumennya secara
kronologis atau berurutan sehingga esai yang ditulis nantinya bersifat koheren. Dalam isi
juga dijelaskan tentang dasar dasar dari penyusun argument tersebut, seperti teori para ahli
yang dikombinasikan dengan data dan fakta fata yang ada di lapangan. Teori, data, dan fakta
inilah yang akan lebih meyakinkan pembaca untuk mempercayai opini penulis yang
disampaikan dalam esai.
 Penutup atau Kesimpulan
Seperti namanya, bagian penutup merupakan
bagian terakhir dalam menyusun sebuah esai.
Bagian ini berisi kesimpulan yang berupa kalimat
yang merangkum poin-poin utama yang telah
disampaikan sebelumnya di bagian pendahuluan
dan pembahasan. Kesimpulan harusnya bersifat
singkat, padat, dan jelas, serta tidak melebar ke
topik lainnya. Beberapa esai juga menambahkan
saran penulis bagi pihak ketiga untuk menyikapi
permasalahan yang di bahas pada bagian penutup.
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT ESAI

Jika dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa


dirunut sebagai berikut:
1. Menentukan tema atau topik
2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat
yang singkat dan jelas
4. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting
yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema
pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami
maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita
harus mengembangkan subtema yang telah kita buat
sebelumnya.
5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai
pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus
merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai
tersebut.
6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk
membentuk opini pembaca kita harus memberikan
kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya.
Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda
dengan penulis berita di media massa yang seharusnya
(memang) bersikap netral.
7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan
kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa
yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis
sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
MENYUSUN KERANGKA ESAI

Topik : Pro Kontra Rokok


Paragraf pembuka : Kebiasaan orang banyak yang merokok.
Paragraf isi :
 Perokok aktif sulit meninggalkan kebiasaan buruknya itu.
 Banyaknya para petani tembakau dan buruh industri rokok.
 Pemerintah selain melarang perokok, harus
juga memperhatikan nasib petani tembakau dan buruh
pabrik rokok.
Paragraf penutup : Pemerintah harus pandai mengambil jalan
tengah terhadap petani tembakau dan buruh industi rokok.

Anda mungkin juga menyukai