Anda di halaman 1dari 9

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6:

ANDI KRISTIANTO

DESI PURNAMA SARI


DIVAN RISKY KURNIAWAN SARAH LIA ASMARANIK

PENGERTIAN ESAI
Berbagai pengertian esai dibuat oleh para pakar. Dalam Essais (1990), Michel Eyguen de Montaigne berpengertian bahwa esai adalah upayaupaya atas percobaan- percobaan. Dalam Ensiklopedia Britanika, esai adalah karangan yang sedang panjangnya, biasanya dalam bentuk prosa, yang memasalahkan suatu persoalan secara mudah dan sepintas lalu tepatnya mempersoalkan persoalan yang merangsang hati penulis. Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan saya dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.

Ciri-Ciri Esai
Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yg baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi- segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adlah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat- syarat penulisan. Mempunyai nada pribadi dan bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain.

Tipe-tipe esai
Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis. Esai cukilan watak. Esai jenis ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.

Esai pribadi, Esai ini hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hatihati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan. Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.

Struktur esai
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf: Paragraf Pertama Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik. Paragraf Kedua sampai Keempat Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masingmasing sub topik. Paragraf Kelima (Terakhir) Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca.

Langkah-langkah membuat esai

Menentukan topik Membuat outline atau garis besar ide- ide Menuliskan tesis dalam kalimat yang singkat dan jelas Menuliskan tubuh tesis Mulailah dengan poin-poin penting kemudian buatlah beberapa sub topik Kembangkan sub topik yang telah anda buat Membuat paragraf pertama (pendahuluan) Menuliskan kesimpulan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai