Disusun Oleh:
Nama Kelompok: Kelompok 3
1. Abyan Mumtaz Ziyaadatullah
2. Anisa Fauziah Elkautsar
3. Muhammad Zacky Zaidan
4. Nabila Putri Pertiwi
5. Naula Ajri Hauna
Kelas: XII MIPA 3
2. Esai tajuk.
Esai jenis ini dapat dilihat di surat kabar atau majalah. Esai ini memiliki fungsi
menyatakan pandangan dan sikap surat kabar atau majalah tersebut terhadap isu
tertentu. Dengan esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Esai
semacam ini tidak perlu mencantumkan nama penulis.
3. Esai cukilan.
Watak esai ini memperbolehkan penulis membeberkan beberapa segi dari
kehidupan individual seseorang kepada pembaca.
4. Esai pribadi.
Esai ini hampir sama dengan esai cukilan. Akan tetapi, esai pribadi ditulis oleh
pribadi tersebut tentang dirinya sendiri.
5. Esai reflektif.
Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada baca serius. Penulis
mengungkapkan secara mendalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati tentang topik
yang penting berhubungan dengan hidup. Misalnya, kematian, politik, pendidikan
dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada cendekiawan.
6. Esai kritik.
Dalam esai ini penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni; misalnya
lukisan, tarian, pahat, patung, teater, dan kesusastraan. Esai ini membangkitkan
kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik
yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
F. PRINSIP-PRINSIP PENULISAN KRITIK
1. Penulis harus secara terbuka mengemukakan dari sisi mana ia menilai
karya sastra tersebut.
2. Penulis harus objektif dalam menilai.
3. Penulis harus menyertakan bukti dari teks yang dikritiknya.
Andrea Hirata merupakan penulis yang mengawali karir sejak tahun 2005. Novel
pertama yang Ia tulis adalah novel berjudul Laskar Pelangi. Novel tersebut berhasil
dirilis pada tahun 2015 oleh Penerbit Bentang Pustaka. Laskar Pelangi merupakan novel
yang terinspirasi dari kisah nyata kehidupan Andrea Hirata selaku penulis yang mana saat
itu dirinya bertempat tinggal di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur.
Sehingga mudah bagi penulis untuk menggambarkan situasi dan suasana dalam cerita di
novel Laskar Pelangi secara apik.
Novel Laskar Pelangi seakan memiliki daya pikat tersendiri karena isi ceritanya
sangat menginspirasi dan memotivasi pembaca. Dalam novel ini banyak memuat pesan
positif, di antaranya ketekunan, ketabahan, sikap pantang menyerah, keberanian untuk
bermimpi dan memperjuangkannya, serta yang lainnya. Ceritanya dikemas rapi dan apik,
maka tak heran mengapa novel ini menjadi Best Seller karena jatuh hati pada sinopsisnya.
Potongan dari sinopsisnya antara lain, yaitu "...Tak peduli seberat apa pun kondisi
sekolah itu, sepuluh anak dari keluarga miskin itu tetap bergeming. Di dada mereka, telah
menggumpal tekad untuk maju.”
Pada kutipan novel Laskar Pelangi, yaitu Bab 1: Sepuluh Murid Baru, penulis
terlihat menggunakan sudut pandang orang pertama. Kutipan tersebut menceritakan
betapa memprihatinkannya suasana sekolah dasar di desa tersebut. Mereka bahkan harus
menunggu kepastian apakah akan melanjutkan sekolah atau pulang dan diserahkan ke
pasar oleh orang tua nya. Hal tersebut sangat memprihatinkan mengingat semangat
belajar mereka begitu tinggi, namun harus terhalang oleh keadaan.
Penulis membawakan alur maju. Alur cerita yang disajikan berupa alur maju.
Rangkaian peristiwa ditampilkan secara runtut mulai dari dibukanya pendaftaran murid
sekaligus hari pertama masuk sekolah hingga genap sepuluh orang terdaftar disekolah
tersebut. Namun, rangkaian peristiwa yang disajikan terasa lambat dan bertele-tele karena
ada beberapa kalimat yang terasa seperti diulang-ulang.
Pembaca akan disajikan gambaran suasana yang terasa sangat nyata. Kata-kata
yang digunakan sangatlah apik, sehingga pembaca seolah turut merasakan kecemasan dan
rasa lega yang dirasakan oleh para tokoh. Dari mulai kekhawatiran orang tua, anak,
hingga pihak sekolah.
Dalam kutipan tersebut mungkin pembaca akan jatuh cinta dengan karakter sosok
Aku. Ia merupakan tokoh yang sangat dominan dan membuat cerita lebih hidup.
Sosoknya sangat dewasa dan pengertian di usia yang masih sangat belia. Ia pun tidak
hanya melihat pada satu tokoh lain saja, tetapi juga terhadap semua tokoh. Sehingga
secara tidak langsung kita dapat mengenal sedikit demi sedikit karakter dari tokoh lain.
Pada awal hingga ke bagian tengah kutipan hanya membahas bagaimana
khawatirnya para tokoh. Namun, memasuki akhir kutipan tersaji kisah yang cukup
kompleks. Seseorang datang dan menyelamatkan SD Muhammadiyah. Kedatangannya
seakan pahlawan yang membawa kebahagiaan bagi tokoh lainnya. Harun, anak
berkebutuhan khusus yang sangat berharap dapat diterima untuk bersekolah di SD
Muhammadiyah dan dengan penuh sukacita diterima dengan baik di sana.
Pada Bab: 1 Sepuluh Murid Baru memang pada awalnya akan terasa
membosankan. Namun, bagian tersebut sangatlah bermakna bagi segala kalangan.
Sebagai pembuka, bagian tersebut dapat menjadi kesimpulan bahwa novel Laskar
Pelangi dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, baik muda maupun dewasa, mengingat
terdapat nilai moral yang sangat penting dalam kutipan tersebut. Novel Laskar Pelangi
merupakan awal karir yang sangat bagus bagi Andrea Hirata. Gaya penulisan yang
sederhana dan terasa sangat nyata menjadi ciri khas Andrea Hirata.