Anda di halaman 1dari 13

Kritik Sastra dan Esa

Kelompok enam
Kelompok 5

XII MIPA 7
PENGERTIAN KRITIK
SASTRA
Kritik Sastra : analisis terhadap suatu karya sastra untuk mengamati atau menilai
baik-buruknya suatu karya secara objektif.
CIRI-CIRI KRITIK SASTRA

• Memberikan tanggapan terhadap hasil karya


• Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan) sebuah karya sastra
• Pertimbangan bersifat objektif
• Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra
• Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan
• Tidak berprasangka
• Tidak terpengaruh siapa penulisnya
• Menggunakan kata bisa jadi, mungkin, menurut, sangat, tidak mungkin, seharusnya dan sebaiknya
JENIS-JENIS KRITIK SASTRA

1. Berdasarkan bentuk
a. Kritik teoritis : kritik sastra yang bekerja atas dasar prinsip-prinsip umum untuk menetapkan
seperangkat istilah yang berhubungan, pembedaan-pembedaan, dan kategori-kategori untuk
penerapan “kriteria”

b. Kritik terapan : diskusi karya sastra tertentu dan penulisnya. Misalnya buku Kesusastraan Indonesia
Modern yang mengkritik sastrawan dan karyanya, diantaranya Mohammad Ali, Nugroho Notosusanto,
Subagio Sastrowardoyo, dan lain sebagainya.
JENIS JENIS KRITIK SASTRA

2. Berdasarkan pelaksanaan
a. Kritik judisial : kritik sastra yang berusaha menganalisis dan menerangkan efek-efek karya
sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya, teknik serta gayanya,

b. Kritik induktif : kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian karya sastra berdasarkan
fenomena yang ada secara objektif.

c. Kritik impresionistik : kritik sastra yang berusaha menggambarkan dengan


kata-kata dan sifat yang terasa dalam bagian khusus karya sastra dan
menyatakan tanggapan (impresi) kritikus yang ditimbulkan langsung oleh
karya sastra.
JENIS-JENIS KRITIK SASTRA

3. Berdasarkan orientasi terhadap karya sastra


a. Kritik mimetik : kritik ini cenderung mengukur kemampuan suatu karya sastra dalam
menangkap gambaran kehidupan yang dijadikan suatu objek.

b. Kritik pragmatik : Model kritik ini cenderung memberikan penilaian terhadap suatu karya
berdasarkan ukuran keberhasilannya dalam mencapai tujuan.

c. Kritik ekspresif : kritik yang menekankan kepada kebolehan penulis dalam mengekspresikan
atau mencurahkan idenya ke dalam wujud sastra.

d. Kritik objektif : kritik sastra yang menggunakan pendekatan bahwa suatu karya sastra adalah
karya yang mandiri. Karya ini menekankan pada unsur intrinsik.
Struktur Esai dan Kritik Sastra

– Paragraf Pertama. Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan
dikemukakan, berikut dengan esainya. Esai ini harus dikemukakan dalam
kalimat yang singkat dan jelas ya RG Squad, sedapat mungkin pada kalimat
pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya
yang mengembangkan esai tersebut dalam beberapa sub topik.
– Paragraf Kedua, ketiga, dan keempat. Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari
sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung esai dan
argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan
relasinya dengan masing-masing sub topik.
– Paragraf Kelima (terakhir). Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan.
Tuliskan kembali esai dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua
sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca.
PENGERTIAN ESAI

Esai : karangan singkat yang membahas suatu masalah dari sudut pandang pribadi
penulisnya.
CIRI-CIRI ESAI
– 1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan
ungkapan figuratif.
– 2. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang
membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
– 3. Selalu tidak utuh. Penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak
ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
– 4. Memenuhi keutuhan kriteria penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus
memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai
ke pengakhiran
– 5. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
– 6. Mempunyai ciri pribadi, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal.
Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya,
pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
Prinsip Penulisan Esai

Prinsip penulisan
1. Kritikus harus memperhatikan berbagai hal yang terdapat pada setiap karya
sastra
2. Kecermatan dalam mengungkapkan berbagai hal yang terdapat dalam karya
sastra tersebut tergantung pada tingkat ketajaman kritikus
3. Kritikus dapat menangkap kepribadian karya sastra harus melalui rekreasi
artistik
4. Kritikus harus akrab dengan berbagai jenis gaya bahasa / idiom, komposisi, latar
belakang yang digunakan oleh sastrawan
CIRI-CIRI ESAI

Aspek penulisan
1.aspek historis
2.aspek rekreatif
3.aspek penghakiman, berkaitan dengan nilai-nilai dan kadar artistiknya, yaitu :
-estetik
-epistemik
-normatif
Perbedaan Kritik Sastra dan
Esai
– Fikran : apakah objektivitas menentukan kritik sastra ?
– Farrel : seberapa penting rekreasi artistik
– Aura Noor: jenis kritik mana yang paling sering digunakan ?
– Rohim : misalnya ada kata seharusnya banyak, bagaimana cara membedakan
yang mamna yang berupa kritik ?
– Reyvanna : cara menentukan kualitas kritik dan sastra?

Anda mungkin juga menyukai