Pengertian, Ciri-Ciri, serta Jenis Kritik dan Esai
1. Pengertian Kritik dan Esai Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik sastra adalah pertimbangan baik buruk terhadap hasil karya sastra. Melalui kritik sastra, penulis dapat mengkritik cerpen, novel, roman, drama, atau puisi. Kritik sastra dapat menilai isi, bentuk, atau peristiwa yang terdapat dalam karya sastra. Esai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karangan yang membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai berisi pendapat atau sudut pandang penulis terhadap suatu objek. Esai berupaya meyakinkan pembaca untuk mnerima pendapat atau pandangan. Objek esai berupa permasalahan, seperti masalah ekonomi, kebudayaan, sosial, keamanan, karya sastra, atau politik.
2. Ciri-Ciri Kritik dan Esai
Kritik sastra memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Memberikan tanggapan terhadap hasil karya sastra. b. Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan) sebuah karya sastra. c. Menggunakan pertimbangan yang bersifat objektif. d. Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra. e. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan. f. Tidak berprasangka dan tidak terpengaruh terhadap penulisnya.
Esai memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bebentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa serta menghindarkan penggunaan babhasa dan ungkapan figuratif. b. Singkat, artinya esai dapat dibaca dengan santai dalam waktu kurang dari dua jam. c. Memiliki gaya pembeda, artinya seorang penulis esai yang baik akan membawa diri dan gaya yang khas sehingga membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain. d. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. e. Memenuhi keutuhan penulis, artinya walaupun esai merupakan tulisan yang tidak utuh, tetapi harus memiliki kesatuan dan syarat-syarat penulisan. f. Mempunyai ciri pribadi atau bersifat personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pendangan, sikap, pikiran, dan dugaan kepada pembaca.
3. Jenis Kritik dan Esai
Kritik ada beberapa jenis dan dapat diurutkan sebagai berikut. a. Kritik sastra intrinsik, menganalisis karya sastra berdasarkan unsur intrinsiknya. b. Kritik sastra ekstrinsik, menganalisis dengan cara menghubungkan karya sastra dengan penulis, pembaca atau masyarakat. c. Kritik deduktif, adalah menganalisis dengan cara berpegang teguh pada sebuah ukuran yang dipercayainya dan dipergunakan secara konsisten. d. Kritik induktif, menganalisis dengan cara melepaskan semua hukum atau atturan yang berlaku. e. Kritik impresionik, menganalisis hasil karya berdasarkan kesan pribadi secara subjektif terhadap karya sastra. f. Kritik penghakiman, menganalisis dengan cara berpegang teguh pada ukuran atau aturan tertentu untukmenentukan sebuah karya sastra baik atau buruk. g. Kritik teknis, kritik yang dilakukan untuk tujuan tertentu saja.
Esai ada beberapa jenis dan dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Esai deskriptif, esai yang melukiskan suatu subjek atau objek yang dapat menarik perhatian pengarang. b. Esai tajuk, esai yang sering dilihat pada surat kabar atau majalah. c. Esai cukilan watak, esai yang memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi kehidupan individual seorang tokoh kepada para pembaca. d. Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi, esai pribadi merupakan tulisan tentang diri pribadi si penulis. e. Esai reflektif adalah esai yang ditulis secara formal dengan bahasa yang serius. f. Esai kritik, tulisan tentang pemusatan diri penulis terhadap seni, misalnya lukisan, tarian, pahat, patung, teater, atau kesastraan. B. Perbandingan Kritik dengan Esai Sastra Berdasarkan pengetahuan (isi) yang dikaji di dalamnya, perbandinga kritik dan esai sebagai berikut. Nomor Kritik Esai 1 Objek kajian berupa karya, seperti Objek kajian dapat berupa karya dan seni musik, tari, film, lukis, puisi, fenomena. drama, novel, dan cerpen. 2 Terdapat deskripsi karya, misalnya Tidak ada deskripsi ringkasan atau karya berwujud buku deskripsinya sinopsis karya. dapat berupa sinopsis. 3 Data yang disajikan bersifat objektif. Tdak selalu membutuhkan data.
Berdasarkan pandangan penulisnya, perbandingan kritik dan esai sebagai berikut.
Nomor Kritik Esai 1 Penilaian terhadap karya dilakukan Kajian dilakukan secara subjektif secara objektif disertai data dan berdasarkan pendapat penulis esai. alasan yang logis. 2 Penilaian sering menggunakan kajian Jarang aau hampir tidak pernah teori yang sudah mapan. mencantumkan kajian teori. 3 Pembahasan terhadap karya secara Objek atau fenomena yang dikaji tidak utuh dan menyeluruh. dibahas menyeluruh, tetapi hanya pada aspek yang menarik menurut pandangan penulisnya. Namun, pembahasannya dilakukan secara utuh.
C. Penyususnan Kritik dan Esai
1. Menyusun Pernyataan Kritik terhadap Karya Sastra Anda perlu memperhatikan langkah yang sistematis dan operasional dalam mengidentifikasi unsur pendukung kritik dan esai. Berikut tahapan identifikasi unsur pendukung kritik dan esai. a. Tahap Deskripsi Dalam tahap pertama ini, Anda perlu memaparkan data apa yang ada. Contohnya, mengklasifikasikan data sebuah cerpen atau novel berdasarkan urutan cerita dan mendeskripsikan nama tokoh utama serta tokoh-tokoh bawahan yang menjadi ciri fisik maupun psikisnya. Dengan begitu pembaca mengerti detail karya sastra yang dibahas. b. Tahap Penafsiran Tahap penafsiran karya sastra merupakan penjelasan atau penerangan karya sastra. Artinya, Anda perlu menangkap makna karya sastra tidak hanya menurut apa adanya, tetapi menerangkan juga apa yang tersirat dengan mengemukakan pendapat sendiri. c. Tahap Analisis Tahap analisis merupakan tahap kritik yang sudah menguraikan data. Pada tahap ini Anda sudah mencari makna dan membanding-bandingkan dengan karya sastra lain, dengan sejarah, atau dengan peristiwa yang ada di masyarakat. d. Tahap Evaluasi Evaluasi merupaka tahap akhir kritik sastra. Dalam suatu evaluasi, Anda dapat melakukan evaluasi melalui pujian, seperti berbobot, baik, buruk, menarik, dan unik.
2. Menyusun pernyataan Esai terhadap Objek atau Permasalahan
Langkah-langkah menyusun paragraf dalam menulis esai sebagai berikut. a. Menentukan judul esai. b. Menentukan topik permasalahan yang akan dibicarakan dalam tulisan. c. Menentukan tujuan penulisan esai. d. Menentukan jenis esai yang akan ditulis. e. Membuat kerangka paragraf. f. Membuat paragraf pembuka. g. Membuat paragraf pengembang. h. Membuat paragraf penutup.
D. Analisis Sistematika dan Kebahasaan Esai dan Sastra
1. Membandingkan Sistematika Kritik Sastra dan Esai Berdasarkan fungsinya, teks kritik termasuk dalam genre teks eksposisi. Oleh karena itu, sistematika teks kritik sama dengan struktur teks eksposisi. Struktur teks kritik terdiri atas pernyataan pendapat (tesis), argumen, dan penegasan ulang. Pada teks kritik struktur pernyataan pendapat berupa hasil penilaian terhadap sebuah karya. Argumen yang disajikan dalam teks kritik berupa data objetif dalam karya beserta alasan yang logis. Sementara itu, penegasan ulang dalam teks kritik berupa ringkasan atau pengulangan kembali tesis dalam kalimat yang berbeda.
2. Menganalisis Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai
Teks kritik dan esai memiliki kaidah kebahasaan. Kaidah kebahasaan dalam teks kritik dan esai sebagai berikut. a. Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif. b. Menggunakan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari. c. Menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. d. Menggunakan kata kerja mental karena bersifat argumentatif dan bertujuan mengemukakan pendapat.