Anda di halaman 1dari 4

Kritik & Esai Sastra

A. Pengertian, Jenis, dan Ciri-Ciri

1. Pengertian
-Kritik sastra merupakan pertimbangan baik dan buruknya suatu karya
sastra secara objektif.
-Kritik sastra bersifat lebih ilmiah daripada resensi.
-Kritik sastra dapat menilai isi, bentuk, atau peristiwa yang terdapat pada
karya sastra.
-Kritik sastra dapat mengkritik cerpen, novel, roman, drama, atau puisi.
-Esai adalah karangan yang membahas suatu masalah secara sepintas dari
sudut pandang pribadi penulisnya. (Berisi pendapat atau pandangan
pribadi penulis terhadap suatu objek).
-Esai berupaya meyakinkan pembaca untuk menerima pendapat atau
pandangan yang disampaikan penulis.
-Objek esai bias berupa masalah ekonomi, social budaya, politik, dll.

2. Jenis
-Kritik sastra intrinsik, yaitu menganalisis karya sastra berdasarkan unsur
intrinsiknya sehingga akan mudah mengetahui kekurangan dan
kelebihannya.
-Kritik sastra ekstrinsik, yaitu menganalisis dengan cara menghubungkan
karya sastra dengan penulis, pembaca, atau masyarakat. (Melibatkan ;
sejarah, psikologi, religious, & pendidikan).
-Kritik deduktif, yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh pada
sebuah ukuran yang dipercayainya dan dipergunakan secara konsekuen.
-Kritik induktif, yaitu menganalisis dengan cara melepaskan semua
hukum dan aturan yang berlaku.
-Kritik impresionik, yaitu menganalisis hasil karya berdasarkan kesan
pribadi secara subjektif.
-Kritik penghakiman, yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh
pada aturan tertentu.
-Kritik teknis, yaitu kritik yang dilakukan untuk tujuan tertentu saja.
-Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat menuliskan objek atau subjek apa
saja yang dapat menarik pehatian pengarang.
-Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat di surat kabar atau majalah. Esai
ini memiliki fungsi menyatakan pandangan dan sikap surat kabar atau
majalah tersebut terhadap isu tertentu. Dengan esai tajuk, surat kabar
tersebut membentuk opini pembaca. Esai semacam ini tidak perlu
mencantumkan nama penulis.
-Esai cukilan. Watak esai ini memperbolehkan penulis membeberkan
beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada pembaca.
-Esai pribadi. Esai ini hampir sama dengan esai cukilan. Akan tetapi esai
pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. 
-Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada baca
serius.
-Esai kritik. Dalam esai ini penulis memusatkan diri pada uraian tentang
seni.

3. Ciri-ciri
-Memberikan tanggapan terhadap objek kajian (hasil karya sastra)
- Memberikan pertimbangan baik dan buruk sebuah karya sastra
-Bersifat objektif
-Memberikan solusi atau kritik-konstruktif
-Tidak menduga-duga
-Memaparkan penilaian pribadi tanpa memuat ide-ide.

Sedangkan secara umum, esai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


-Merupakan prosa. Artinya dalam bentuk komunikasi tertulis berisi
gagasan.
-Singkat. Maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu yang
relatif singkat
-Memiliki ciri khas. Seorang penulis esai yang baik memiliki karakter
tulisan yang khas yang membedakannya dengan tulisan orang lain.
-Selalu tidak utuh. Artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan
menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis.
-Bersifat subjektif.
B. Struktur

Kritik sastra dan esai secara umum memiliki struktur yang sama, yaitu
pendahuluan/orientasi, isi, dan penutup/reorientasi.

C. Perbandingan

1. Mengidentifikasi Unsur Pendukung Kritik dan Esai


-Teks kritik berisi penilaian kelebihan dan kelemahan sebuah karya
secara objektif.
-Penilaian dilakukan dengan keadaan sebenarnya.
-Harus disertai data dan unsur pendukung.
-Teks esai membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang
pribadi penulis dan bersifat subjektif.
-Penilaian dilakukan berdasarkan opini pribadi.

2. Membandingkan Kritik dengan Esai Berdasarkan Pengetahuan dan


Sudut Pandang Penulisnya
-Perbedaan dan persamaan dapat dilihat dari segi pengetahuan yang ada
dalam kritik dan esai, serta sudut pandang yang diambil penulisnya
dalam objek kajian.

D. Penyusunan

1. Menyusun Pernyataan Kritik terhadap Karya Sastra


-Tahap Deskripsi
-Tahap Penafsiran
-Tahap Analisis
-Tahap Evaluasi

2. Menyusun Pernyataan Esai terhadap Suatu Objek atau


Permasalahan

1. Langkah-langkah Menyusun Paragraf


-Menentukan judul esai
-Menentukan topik
-Menentukan tujuan
-Menentukan jenis esai
-Membuat kerangka paragraf
-Membuat paragraf pembuka
-Membuat paragraf pengembang
-Membuat paragraf penutup

Anda mungkin juga menyukai