1. Meyulsa
2. Naomi Noordiyanti
3. Pahrur Roji
4. Saiful Anwar
5. Tasya Rahmadina Zahrah
6. Yunita Salsabillah
XII BDP 2
KRITIK SASTRA DAN ESAI
PENGERTIAN
Kritik Esai
1. Memberikan tanggapan terhadap 1. Merupakan prosa.
objek kajian (hasil karya sastra)
2. Singkat.
2. Memberikan pertimbangan baik
dan buruk sebuah karya sastra 3. Memiliki ciri khas.
3. Bersifat objektif 4. Selalu tidak utuh.
4. Memberikan solusi atau kritik-
5. Bersifat subjektif.
konstruktif
5. Tidak menduga-duga
6. Memaparkan penilaian pribadi
tanpa memuat ide-ide.
Berdasarkan Bentuk:
Kritik teoritas
Kritik terapan
JENIS-
JENIS
Berdasarkan orientasi terhadap
KRITIK
SASTRA
Berdasarkan pelaksanaan: karya sastra:
1. Esai deskriptif. Esai jenis ini 2. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat
dapat menuliskan objek atau dilihat di surat kabar atau
subjek apa saja yang dapat majalah. Esai ini memiliki
menarik pehatian pengarang. fungsi menyatakan pandangan
Ia bisa mendeskripsikan dan sikap surat kabar atau
sebuah rumah, sepatu, pantai, majalah tersebut terhadap isu
dan sebagainya. tertentu. Dengan esai tajuk,
surat kabar tersebut
membentuk opini pembaca.
Esai semacam ini tidak perlu
mencantumkan nama penulis.
ESAI CUKILAN dan ESAI PRIBADI
1. Esai cukilan. Watak esai ini 2. Esai pribadi. Esai ini hampir sama
memperbolehkan penulis dengan esai cukilan. Akan tetapi
membeberkan beberapa segi dari esai pribadi ditulis sendiri oleh
kehidupan individual seseorang pribadi tersebut tentang dirinya
kepada pembaca. Lewat cukilan sendiri. Penulis akan menyatakan
itu, pembaca bisa mengetahui saya adalah saya. Saya akan
sikap penulis terhadap tipe pribadi menceritakan kepada saudara
yang dibeberkan. Di sini penulis tentang saya dan pandangan saya
tidak menuliskan biografi. Ia tentang hidup. Ia membuka tabir
hanya memilih bagian yang utama tentang dirinya sendiri.
dari kehidupan dan watak pribadi
tersebut.
ESAI REFLAKTIF dan ESAI KRITIK
1. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis 2. Esai kritik. Dalam esai ini penulis
secara formal dengan nada baca memusatkan diri pada uraian
serius. Penulis mengungkapkan tentang seni; misalnya lukisan,
secara mendalam, sungguh- tarian, pahat, patung, teater, dan
sungguh, dan hati-hati tentang kesusastraan. Esai ini
topik yang penting berhubungan membangkitkan kesadaran
dengan hidup. Misalnya, pembaca tentang pikiran dan
kematian, politik, pendidikan dan perasaan penulis tentang karya
hakikat manusiawi. Esai ini seni. Kritik yang menyangkut
ditujukan kepada cendekiawan. karya sastra disebut kritik sastra.
Langkah-langkah menulis kritik
dan esai
– Menentukan objek atau masalah yang akan anda bahas dalam kritik atau esai, yaitu
objek yang aktual.
– Menentukan kerangka kritik maupun esai yang akan ditulis berdasarkan masalah
atau objek yang ingin dibahas.
– Menyusun paragraf pembuka
– Menuliskan isi kritik maupun esai dalam bebrapa paragraf.
– Isi esai adalah pendapat pribadi penulis esai terhadap suatu masalah yang dianggap
menarik. Isi kritik adala penilaian karya sastra yang di anggap menarik.
– Menuliskan paragraf penutup.
– Paragraf penutup boleh ada boleh tidak, tergantung penulis esai atau kritik.
Struktur kritik Sastra dan Esai
1. Pendahuluan merupakan bagian yang penting dalam kritik sastra atau esai. Bagian
ini menentukan apakah pembaca akan tertarik untuk meneruskan bacaan tersebut
hingga selesai.
2. Isi merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan dalam kalimat tesis.
3. Penutup disajikan dalam satu paragrag simpulan yang dimaksudkan untuk
mengakhiri pembahasan topik.
4. Analisisadalah menguraikan unsur-unsur yang membangun karya sastra dan
menarik hubungan antarunsur-unsur tersebut.
5. Menafsirkan dapat diartikan sebagai memperjelas maksud karya sastra dengan cara:
(a) memusatkan interpretasi kepada ambiguitas, kias, atau kegelapan dalam karya
sastra, (b) memperjelas makna karya sastra dengan jalan menjelaskan unsur-unsur
dan jenis karya sastra.
6. Penilaian dapat diartikan menunjukkan nilai karya sastra dengan bertitik tolak dari
analisis dan penafsiran yang telah dilakukan.
Contoh Kritik Sastra