Anda di halaman 1dari 2

A.

membandingkan kritik dan esai

1. menentukan unsur usnru kritik dan esai

a. unsur unsur kritik sastra

- kritik intrinsik mengupas isi cerita dari karya sastra yang dikritik, menganalisis karya sastra
menurut bentuk dan gayanya, unsur – unsur karyanya, menilai dan menyimpulkan kelemahan
dan kelebihan yang ada di dalam karya itu sendiri (Sumardjo dan Saini K.M., 1986:21)

- kritik ekstrinsik lebih menekankan pada hubungan karya tersebut dengan latar belakang
penulisnya, pembacanya, dan masyarakat, yakni hal – hal di luar karya itu sendiri.

- Kritik adalah analisis untuk menilai sesuatu karya seni.

- tujuan kritik adalah untuk menunjukkan keunggulan dan kelemahan, benar dan salahnya
sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu, dan mendorong sastrawan untuk mencapai
penciptaan sastra setinggi mungkin, dan mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya
secara lebih baik. (Sumardjo dan Saini K.M., 1986:21)

- unsur – unsur kritik sastra : 1. Ikhtisar isi 2. Penokohan 3. Gaya bahasa 4. Kelemahan 5.
Kelebihan 6. Kesimpulan

b. unsur – unsur esai

- esai adalah karangan pendek tentang sesuatu fakta yang dikupas menurut pandang pribadi
penulisnya, lebih banyak menganalisis fakta dengan pemikiran yang logis. (Sumardjo dan
Saini K.M., 1986:19-21)

- esai formal ditulis dengan bahasa yang lugas dan dalam aturan – aturan penulisan yang
baku, sedang unsur pemikiran dan analisisnya sangat dipentingkan.

- esai personal ditulis dengan gaya bahasa yang lebih bebas dan unsru pemikiran dan
perasaan lebih leluasa masuk ke dalamnya.

- unsur – unsur esai : 1. Fakta 2. Permasalahan 3. Analisis permasalahan 4. Simpulan

2. membandingkan kritik dan esai

- kritik sastra bertujuan untuk menilai isi karya sastra tanpa menuliskan pendapat pribadi

- esai sastra lebih menuangkan ide – ide pribadi penulisnya

B. menyusun kritik dan esai

1. Menulis kritik dan esai dalam kalimat efektif

- Langkah 1 : Memilih karya sastra, pilih karya sastra yang menarik untuk dibaca agar mudah
untuk dikembangkan.
- Langkah 2 : Membaca karya sastra, karya yang dipilih dibaca dengan cermat, catat intisari
cerita serta kekurangan dan kelebihan isi yang terkandung dalam cerpen atau novel tersebut.

- Langkah 3 : Menyusun kerangka, susunan kerangka dimulai dengan pembuka, isi, dan
penutup.

- Langkah 4 : Mengumpulkan data, mengumpulkan bahan – bahan referensi pendukung.

- Langkah 5 : mengembangkan kerangka kritik atau esai, kerangka yang disusun


dikembangkan menjadi sebuah kritik dengan memperhatikan banyak unsur.

- Langkah 6 : Merevisi tulisan, kritik dan esai dibaca ulang untuk disunting pada konten isi.

C. Menganalisis sistematika kritik dan esai

1. mengidentifikasi sistematika kritik dan esai

- sistematika pada kritik dan esai :

1. Orientasi / pendahuluan : berisi ikhtisar isi cerpen dan permasalahanya.

2. Tafsiran isi : mengungkapkan tafsiran tentang penokohan, gaya bahasa.

3. evaluasi : mengungkapkan kekurang dan kelebihan.

4. rangkuman : simpulan dan saran apa yang harus dilakukan pengarang.

2. mengidentifikasi kebahasaan kritik dan esai

- Verba : verba aktif (menggambarkan) dan verba pasif (dilihat)

- Kosakata serapan dan istilah asing : world view, life style, background

- nomina : terdiri atas nomina dasar dan nomina turunan. Nomina dasar adalah kata benda
yang belum mendapat imbuhan (karakter). Nomina turunan adalah kata benda yang sudah
mendapat imbuhan (bacaan).

- adjektiva : kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau
binatang (lembut, ramah , pendiam)

- konjungsi : kata penghubung, terdiri atas konjungsi subordinatif, konjungsi antarkalimat,


dan antarparagraf. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan unsur –
unsur kalimat yang setara (dan, atau). Konjungsi subordinatif adalah kata penghubung yang
menghubungkan unsur – unsur kalimat yang bertingkat (karena, untuk). Konjungsi
antarkalimat adalah kata penghubung yang menghubungkan kalimat dengan kalimat lainnya
(apalagi, oleh karena itu). Konjungsi antar paragraf adalah kata penghubung yang
menghubungkan paragraf satu dengan paragraf lainnya (ketika).

- pronomina : kata yang dipakai untuk mengacu nomina yang lain (ia, -nya, mereka).

Anda mungkin juga menyukai