Charter of peace atau piagam PBB itu adalah hukum dasar yang mengikat anggotanya
untuk turut serta dalam menjaga perdamaian dan ketentraman dunia. Isi pokok Charter For
Peace adalah bahwa setiap bangsa mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri (Right of
Self determination). Piagam inilah yang melandasi kegiatan dan organisasi intemasional yang
disebut dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Organization (UNO).
Istilah United Nations pertama kali dipergunakan oleh Franklin Delano Roosevelt pada
tanggal 1 Januari 1942. Piagam Perdamaian yang ditandatangani oleh 50 negara peserta
Konferensi San Fransisco, belum dapat melaksanakan tugasnya, karena belum mendapat
pengesahan dan persetujuan dan parlemen masing-masing Negara peserta. Baru pada tanggal
24 Oktober 1945, badan tersebut disahkan oleh sebagian besar dan negara peserta. Sehingga
tanggal 24 Oktober 1945 secara resmi diakui sebagai hari berdirinya PBB.
Lahirnya PBB didahului oleh adanya Piagam Atlantik (Atlantic Charter) pada tanggal
14 Agustus 1941. Atlantic Charter merupakan hasil pertemuan antara Franklin D. Roosevelt
(Presiden Amerika Serikat) dengan Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris) di atas
kapal Augusta yang tengah berlayar di Samudera Atlantik.. Atlantic Charter menghasilkan
beberapa isi pokok, yaitu : Mencegah pengambilan sebagian daerah negara yang kalah perang
untuk dimasukkan ke dalam wilayah negara yang menang perang (aneksasi). Tindakan itu
akan merusak perdamaian dan menjadi benih timbulnya perang, karena cepat atau lambat
negara yang sebagian wilayahnya diambil akan merebut kembali dengan jalan apapun.
Kepada setiap negara diberi hak untuk menentukan nasib sendiri. Semua pihak harus
mengusahakan kebebasan dari ketakutan dan kemiskinan, cukup pangan, sandang dan
perumahan, serta perbaikan syarat-syarat kerja. Mencegah tindakan kekerasan dalam
menyelesaikan pertikaian internasional.