Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK III

BAHASA INDONESIA “ KRITIK DAN ESAI “

- ANNISA SILVIA
- SISKA REGITA
- PRETTY PRECYLIA
- FADLI RAHMAN HAKIM
- ROFI FARROSDY
• Kritik dan Esai

a) Kritik :
1. Pengertian
2. Ciri – ciri
3. Fungsi
4. Jenis – jenis
5. Tujuan
6. Prinsip
7. Langakah - langkah
b) Esai :
1. pengertian
2. Bahasa
3. Macam – macam
4. Ciri – ciri
5. Langkah – langkah pembuatan
6. Bagian - bagian
a) KRITIK
1. Pengertian
Kritik adalah kecaman/tanggapan yang disertai
pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu hasil
karya. Dalam pengertian sehari – hari kritik adalah
komentar, mengecam, mencela, dan sejenisnya.
2. Ciri – ciri
Ciri-ciri Kritik yaitu:
- Memberikan tanggapan terhadap hasil karya.

- Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan


kekurangan) sebuah karya sastra.

- Pertimbangan bersifat obyektif.

- Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya


sastra.

- Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.

- Tidak berprasangka.

- Tidak terpengaruh siapa penulisnya.


3. Fungsi
a. Bagi pembaca
Bagi pembaca merupakan penuntun untuk dapat menikmati
ciptaan yang dikritik itu, sehingga dapat memberikan pandangannya
dan menghargainya.
b. Bagi seniman/pengarangnya
Bagi pengarangnya merupakan petunjuk yang berharga yang
wajib dipertimbangkan untuk kebaikan ciptaan yang akan datang.
4. Jenis – jenis
a. Kritik teoritis
Kritik sastra yang berusaha (bekerja) atas dasar prinsip-prinsip umum
untuk menetapkan seperangkat istilah yang berhubungan,
pembedaan, dan kategori-kategori, untuk diterapkan pada
pertimbangan – pertimbangan dan interpretasi – interpretasi karya
sastra maupun penerapan “ kriteria” (standar atau norma)
untukmenilai karya sastra dan pengarangnya.
b. Kritik terapan
Merupakan diskusi karya sastra tertentu dan penulis – penulisnya.
c. Kritik judisial
Adalah kritik sastra yang berusaha mengenal isis dan menerangkan
efek –efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya, teknik,
serta gayanya, dan mendasarkan pertimbangan – pertimbangan
individukritikus atas dasar standar – standar umum tentang kehebatan
dan keluarbiasaan sastra.
d. Kritik induktif
Kritik sastra yang menguraikan bagian – bagian karya sastra
berdasarkan fenomena – fenomena yang ada secara objektif.
e. Kritik ekspresif
Kritik yang menekankan kepada kebolehan pengarang dalam
mengkspersikan atau mencurahkan idenya ke dalam wujud sastra.
f.. Kritik objektif
suatu kritik sastra yang menggunakan pendekatan bahwa suatu karya
sastra adalah karya yang mandiri.
g. Kritik impresionistik
Adalah kritik satra yang berusaha menggambarkan dengan kata – kata
, sifat – sifat yang terasa dalam bagian –bagian khusus atau dalam
sebuah karya sastra dan menyatakan tanggapan – tanggapan (impresi)
kritikus yang ditimbulkan secara langsung oleh karya sastra.
h. Kritik mimetik
Kritik yang betolak pada pandangan bahwa karya sastra merupakan
tiruan atau penggambran dunia dan kehidupan manusia.
i. Kritik pragmetik
Kritik yang disusun berdasarkan pandangan bahwa sebuah karya sastra
disusun untuk mencapai efek – efek tentu kepada pembaca, seperti
efek kesenangan, estetika, pendidikan, dan sebagainya.
5. Tujuan

a. Memberikan panduan yang benar cara memahami karya sastra


b. Berguna untuk penyusunan teori sastraan sejarah sastra
c. Membantu perkembangan kesusatraan suatu bangsa karna
memberikan penjelasan baik buruknya suatu karya sastra
d. Memberikan manfaat kepada masyarakat tentang pemahaman
dan apresiasi sastra
6) Prinsip
a. Kritik bersifat membangun (Konstruktif).
b. merupakan kupasan, pembahasa, ulasan suatu karya.
c. kritik tidak bertujuan untuk menjatuhkan atau mendiskritkan
sebuah karya atau penulis.
d. tujuan kritik adalah untuk memperkaya khazana sastra.
e. yang di kritik adalah karya orang lain.
f. Menggunakan bahasa yang lugas yang tidak menimbulkan
penafisaran ganda.
7) Langakah – langkah
a. Sebelum memberi kritik kita harus memiliki pengetahuan yang
cukup tentang sesuatu yang akan kita kritik.
b. sebelum mengeritik pelajari dahulu dengan cermat karya yang
akan di kritik pahami segala istilah yang terdapat dalam karya.
c. setelah itu catatan yang di obyektif tentang kelebihan dan
kekurangan karya yang akan di kritik
d. sebelum di kritik di sampaikan pikirkan kembali
e. saat menyampaikan kritik melalui lisan atau tulisan perhartikan
menggunakan bahasa.
b) ESAI
1. Pengertian
Esai (Essay) adalah karangan prosa yang
membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari
sudut pandang pribadi pengarangnya.
2) Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam esai pada umumnya sama
dengan karya ilmiah, yaitu:
a) Baku
Penulisan sesuai kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD)
b) Logis
Ide atau pesan dapat diterima akal
c) Ringkas, Jelas, Efektif
Pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, penggunaan kalimat
jelas dan efektif
d) Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatnya.
3) Macam – macam Esai
a) Esai deskriptif
Esai jenis ini dapat menuliskan subjek atau objek apa saja yang dapat
menarik perhatian pengarang
b) Esai tajuk
Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini
mempunyai satu fungsi khusus yaitu, menggambarkan pandangan dan
sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam
masyarakat. Dengan esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini
pembanca.
c) Esai cukilan watak
Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa
segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat
cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap
tipe pribadi yang dibeberkan.
d) Esai pribadi
Hampirsama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis
sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan
menyatakan saya adalah saya.
e) Esai reflektif
Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada baca serius.
f) Esai kritik
Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni,
misalnya lukisan, tarian, pahat, patung, taeter, dan kesusastraan.
4) Ciri – ciri
Ciri-ciri Esai yaitu :

- Berbentuk prosa.

- Singkat, dapat dibaca dengan santai dalam


waktu dua jam.

- Memiliki gaya pembeda.

- Selalu tidak utuh.

- Memenuhi keutuhan penulisan.

- Mempunyai nada pribadi atau bersifat


personal.
5) Langkah – langkah
a) Menentukan tema atau topik.
b) Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahasa.
c) Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang
singkat dan jelas.
d) Menulis tubuh esai, melalui dengan memilih poin – poin penting
yang kita bahas, kemudian buatlah subtema pembahas agar lebih
memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita
sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan
subtema yang telah kita buat sebelumnya.
e) Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu
sebabnya, yang harus kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar
belakang alasan kita menulis esai tersebut.
f) Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini
pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan
kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah
seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang
seharusnya (memang) bersikap netral.
g) Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita
agar pembaca merasa biasa mengambil manfaat dari apa yang kita
tulis tersebut dengan mudah dan sitematis sehingga membentuk
kerangka berfikir mereka secara utuh.
6) Bagian esai
Dalam sebuah esai, terdapat struktur bagian yang terbagi
menjadi tiga bagian yaitu, sebagai berikut:
a) Pendahuluan: yang berisi latar belakang informasi yang
mengidentifikasi subyek bahasa dan pengantar tentang
subyek yang akan dinilai oleh sipenulis tersebut.
b) Tubuh esai: yang menyajikan seluruh informasi tentang
subyek.
c) Kesimpulan: adalah bagian akhir yang memberikan
kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok,
ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa
observasi tentang subyek yang dinilai oleh sipenulis.

Anda mungkin juga menyukai