Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
2.1 Kritik ......................................................................................... 2
2.2 Esai ............................................................................................ 3
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 11
3.2 Saran ......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat dan
penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang nantinya akan
dikumpul untuk memenuhi makalah Menilai Karya Melalui Kritik dan Esai.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu


Pujiati selaku guru bahasa Indonesia dan segenap pihak yang telah memberikan
kemudahan dalam penulisan makalah ini.

Sebagai penulis saya menyadari hasil makalah ini sepenuhnya belum benar.
Maka penulis menerima saran dan kritik demi perbaikan dari pembaca. Saya
ucapkan terimakasih pada semua sumber yang membantu dalam pembuatan tugas
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, khususnya bagi pembaca.

Kampar, 15 Januari 2023

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia akademik, istilah kritik sering sekali bersandingan dengan seni
baik itu seni sastra, seni rupa, seni pertunjukan dan seni film. Kritik sastra
khususnya berfungsi sebagai penilai dalam menentukan nilai (baik, cukup dan
kurang) sebuah karya sastra.
Dengan demikian, kritik sastra sangat diperlukan untuk membantu
perkembangan sastra itu sendiri. Namun, dalam dunia sastra terdapat banyak sekali
karya yang berbeda jenis ataupun bentuknya, seperti puisi, sajak, cerpen, novel,
drama, dan yang lain sebagainya membutuhkan media kritik yang berbeda-beda.
Tidak hanya di setiap jenis atau bentuk karya sastra, dalam satu jenis karya sastra
pun diperlukan beberapa metode kritik. Ini dimaksudkan untuk mengetahui secara
benar nilai sastra tersebut. Di dalam makalah ini, penulis akan memaparkan secara
ringkas tentang macam-macam metode kritk sastra serta membandingkan kritik
sastra dan esay dari segala aspek pengetahuan dan pandangan penulis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka peneliti maka dapat
dirumusan beberapa masalah peneltian sebagai berikut.
1. Apa pengertian kritik dan esai?
2. Apakah yang menjadi ciri-ciri kritik dan esai?
3. Apa saja yang termasuk dalam jenis-jenis kritik dan esai?
4. Apakah tujuan dari menulis kritik dan esai?
5. Apa fungsi kritik dan esai ?
6. Bagaimana langkah langkah menulis kritik dan esai?

1.3 Tujuan

Dalam penelitian apapun pasti seorang peneliti memiliki tujuan atas


penelitian nya tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menjelaskan mengenai pengertian esai kritik
2. mengetahui jenis jenis kritik dan esai
3. Untuk mengetahui perbedaan kritik dan esai
4. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan menulis kritik dan esai
beserta contohnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kritik
1. Pengertian Kritik
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 : 531 ),
disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian
dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan
sebagainya. Selain itu, menurut Sutopo (2011) kritik merupakan analisis secara
langsung dengan mempertimbangkan baik buruknya suatu karya, penerangan, dan
penghakiman karya. Kritik meliputi tiga bidang, yaitu teori dan sejarah.

2. Ciri-ciri Kritik
1) Bertujuan menilai karya.
2) Penilaian didasarkan pada kriteria tertentu.
3) Mengungkapkan kelebihan dan kekurangan karya yang dikritik.
4) Terdapat kesimpulan penilaian kritikus terhadap karya yang dikritik.

3. Jenis-jenis Kritik Berdasarkan Penerapannya


1) Kritik induktif adalah kritik dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada di dalam
karya.
2) Kritik judisial adalah kritik kritik yang menganalisis dan menerangkan efek-efek
karya berdasarkan permasalahannya, oraganisasinya, teknik, serta gaya
kepenulisannya. Kritik ini atas dasar standar umum tentang kehebatan dan
kebiasaan.
3) Kritik Impresionik adalah kritik yang berusaha menggambarkan sifat khusus
dalam sebuah karya serta mengekspresikan tanggapan kritikus yang ditimbulkan
secara langsung oleh karya tersebut.

4. Jenis-jenis Sastra Berdasarkan Cara Kerja Kritikus


1) Kritik impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi secara
subjektif terhadap sebuah karya, di sini selera pribadi amat berperan. Padahal selera
pribadi itu berubah-ubah setiap saat sesuai dengan perkembangan kepribadian
orang itu.
2) Kritik penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan berpegang
teguh pada ukuran-ukuran tertentu, untuk menetapkan apakah sebuah karya itu baik
atau tidak.
3) Kritik teknis adalah kritik yang bertujuan menunjukan kelemahan-kelemahan
tertentu dari sebuah karya agar pengarangnya dapat memperbaiki kesalahan-
kesalahan dikemudian hari.

2
4. Prinsip-prinsip Penulisan Kritik
1) penulis harus secara terbuka mengemukakan dari sisi mana ia menilai karya sastra
tersebut
2) penulis harus objektif dalam menilai
3) penulis harus menyertakan bukti dari teks yang dikritiknya

5. Hal-hal Penting dalam Membuat Kritik


1) Memiliki pengetahuan tentang teori
2) Memiliki pengetahuan tentang sejarah
3) Memiliki pengalaman dalam menganalisis karya
4) Memiliki kemampuan mengapresiasi karya

2.2 Esai

1. Pengertian Esai
Esai adalah jenis tulisan prosa yang menguraikan masalah dalam bidang
kesusastraan, kesenian, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan filsafat berdasarkan
pengamatan, pengupasan, penafsiran dengan mengemukakan gagasan dan wawasan
pengarangnya sendiri. Dalam esai pengarang melontarkan suatu sudut pandangan
tertentu, sikap pribadi membawakan penemuannya sendiri dan mendekati bahan
subjek dengan sistematika urian yang teratur. Esai merupakan ungkapan pribadi
penulis terhadap suatu fakta (Sutopo, 2011).

2. Sejarah Esai
Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis,
Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan
observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul
Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam
buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat
pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan
mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
Lalu bagaimana pengertian esai menurut Montaigne? Montaigne
menuliskan sikap dan pandangannya mengenai esai melalui deskripsi-deskripsinya
yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam sebuah kata pengantar
bukunya: “Pembaca, ini sebuah buku yang jujur. Anda diperingatkan semenjak
awal bahwa dalam buku ini telah saya tetapkan suatu tujuan yang bersifat
kekeluargaan dan pribadi. Tidak terpikir oleh saya bahwa buku ini harus bermanfaat
untuk anda atau harus memuliakan diri saya. Maksud itu berada di luar kemampuan
saya. Buku ini saya persembahkan kepada para kerabat dan handai taulan agar dapat
mereka manfaatkan secara pribadi sehingga ketika saya tidak lagi berada di tengah-
tengah mereka (suatu hal yang pasti segera mereka alami), dapatlah mereka
temukan di dalamnya beberapa sifat dari kebiasaan dan rasa humor saya, dan

3
mudah-mudahan, dengan cara itu, pengetahuan yang telah mereka peroleh tentang
diri saya tetap awet dan selalu hidup” (dari “To The Reader”).
Kemudian, pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon menjadi Esais Inggris
pertama. Bukunya berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat
dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais sesudahnya. Ada beberapa esai yang
formal, dan ada beberapa esai lain yang bersifat informal. Bentuk esai informal
lebih mudah ditulis karena lebih bersifat personal, jenaka, dengan bentuk yang
bergaya, struktur yang tidak terlalu formal, dan bertutur. Bentuk esai formal lebih
sering dipergunakan oleh para pelajar, mahasiswa dan peneliti untuk mengerjakan
tugas-tugasnya. Formal esai dibedakan dari tujuannya yang lebih serius, berbobot,
logis dan lebih panjang.
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-
tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan
(sebanyak empat jilid) dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik
dan Esei (1985), tapi Jassin tidak bisa menerangjelaskan rumusan esai.

3. Jenis-jenis Esai
Ada enam jenis esai menurut Sugianti (2011), yaitu:
1) Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang
dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu,
tempat rekreasi dan sebagainya.
2) Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini
mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat
kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai
tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu
disertai dengan nama penulis.
3) Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan
beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat
cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi
yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih
bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
4) Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi
ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan
menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya
dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5) Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis
mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik
yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan,
dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
6) Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni,
misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis
tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni

4
kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan
perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut
kritik sastra.

4. Ciri-ciri Esai
1) Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan
penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2) Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3) Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan
gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4) Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik
dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja
untuk disampaikan kepada para pembaca.
5) Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh,
namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari
pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat
koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya
dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
6) Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan
jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai
adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya,
sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.

5. Prinsip-prinsip Penulisan Esai


1) Penulis dapat memilih topik yang akan dibahas
2) Pengungkapan pendapat harus didukung oleh data ilmiah
3) Penulis harus menyertakan argumen yang tepat

6. Struktur Sebuah Esai


Menurut Sugianti (2011) pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum
dalam lima paragraph. Paragraf pertama, dalam paragraf ini penulis
memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut esainya. Esai ini harus
dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat
pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang
mengembangkan esai tersebut dalam beberapa sub topik. Paragraf Kedua sampai
kelima. Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur
yang sama. Kalimat pendukung esai dan argumen-argumennya dituliskan sebagai
analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.
Paragraf Kelima (terakhir). Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan.
Tuliskan kembali esai dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua
sampai kelima sebagai sebuah sinesai untuk meyakinkan pembaca.

5
7. Langkah-langkah penyusunan Esai
a) Tentukan topik Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki
kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk
menuju langkah berikutnya.
b) Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa
tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan
tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila
anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik.
Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai
contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat
umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka
topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda
dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau
“Situasi Politik di Indonesia”. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis,
anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan,
maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki
kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai
anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
c) Tentukan Tujuan. Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis.
Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai?
Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca
tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih,
harus sesuai dengan tujuannya.
d) Tuliskan Minat Anda. Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan
beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang
anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan
subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang
menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan?
Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan
mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang
terlintas di kepala.
e) Evaluasi Potensial Topik . Jika telah ada bebearpa topik yang pantas,
pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda
harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya
meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang
paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda
pilih.
f) Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah
yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah
ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.

6
g) Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda. Tujuan dari pembuatan outline
adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah
format yang terorganisir.
 Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
 Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut,
dengan jarak yang cukup lebar diantaranya.
 Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud: jika
anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik, jika anda
menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat
dipahami pembaca, jika anda mencoba menginformasikan sesuatu,
jelaskan kategori utama dari informasi tersebut.
 Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri
halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide
utama.
 Tuliskan esai anda dalam kalimat yang singkat dan jelas. Suatu
pernyataan esai mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan
disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari
esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda
buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat.
Pernyataan esai anda terdiri dari dua bagian. Bagian pertama
menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia.
Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki
kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk
memberantasnya, dst.
 Tuliskan tubuh esai anda: Mulailah dengan poin-poin penting
kemudian buatlah beberapa sub topik dan kembangkan sub topik yang
telah anda buat
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan
sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan
memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda
pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan
menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda.
 Buatlah paragraf pertama (pendahuluan)
 Tuliskan kesimpulan. Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-
poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir
anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun
jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai di atas)
yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang
dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.

7
8. Contoh Esai
Contoh esai argumentatif berjudul “Harapan Bangsa”
Harapan Bangsa

Akhir – akhir ini narkoba telah merajalela di semua kalangan dimulai dari
masyarakat bawah hingga masyarakat kelas atas. Lebih parahnya lagi, narkoba
juga telah menjangkiti para penegak hukum di negeri ini. Menurut data Badan
Narkotika Nasional (BNN), jumlah korban barang haram tersebut meningkat
hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Oleh sebab itu, penulis sangat yakin masa depan bangsa ini akan hancur
dalam beberapa tahun yang akan datang jika pemerintah tidak mengambil angkah
nyata. Ada beberapa alasan narkoba dapat menghancurkan kehidupan bangsa.
Alasan pertama karena narkoba dapat menghancurkan masa depan anak muda
karena anakmuda seharusnya menjadi calon penerus bangsa. Ironinya, jika
masuk dalam lingkaran narkoba, masa depan mereka akan lenyap begitu saja.

Alasan yang kedua, yaitu narkoba dapat mematikan kreativitas anak


bangsa. Mereka akan kehilangan itu akibat narkoba yang perlahan-lahan
mematikan sel-sel otak sehingga mereka tidak mampu lagi berkreasi. Akibat
terakhir dari adanya narkoba, yakni terciptanya generasi kriminal. Ketika para
remaja telah terjerat ke dalam lingkaran setan ini, mereka akan terus dipaksa
untuk memenuhi nafsu terhadap narkoba. Akibatnya, mereka akan melakukan apa
saja demi mendapatkan narkoba, termasuk dengan melakukan perbuatan yang
melanggar hukum, seperti mencuri, menipu, membunuh, dan lainnya.

Oleh sebab itu, narkoba sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup anak
muda. Hal ini karena narkoba dapat menghancurkan masa depan anak muda.
Narkoba dapat menghancurkan daya kreativitas anak muda dan menciptakan
generasi pelanggar hukum. Seluruh akibat tersebut dapat merusak masa depan
bangsa sehingga. Pemerintah harus melakukan tindakan nyata untuk
menghentikan peredaran narkoba.

9. Contoh Kalimat Kritikan

Diambil dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia, berikut uraian contoh kalimat kritikan dalam berbagai situasi.

 Pertengkaran kurang baik untuk perkembangan anak, ada baiknya kamu


mengalah terhadap suami.

8
 Mohon maaf, tetapi saya merasa makanan ini sedikit hambar. Bisakah Anda
menambahkan sedikit garam?
 Sesungguhnya saya tidak sepaham denganmu, ada beberapa revisi untuk
laporanmu hari ini.
 Mohon maaf, saya merasa topi itu kurang pantas untuk digunakan dalam
acara ini. Bisakah Anda melepaskannya?
 Tayangan serial kartun Sinchan memang lucu, tetapi tayangan ini kurang
cocok untuk anak-anak.
 Sebaiknya tambahkan lagi data-data yang mendukung laporan ini, sehingga
laporannya lebih teratur dan lengkap.
 Sebaiknya orang tua semakin meningkatkan pengawasan untuk anak-
anaknya saat ini, agar tidak terlibat dengan pergaulan yang salah.
 Saya senang sekelompok dengan kamu, tetapi alangkah lebih baik jika kita
lebih sering memikirkan penyelesaian tugas kita secara bersamaan di satu
tempat.
 Tanggung jawab suami bukan hanya mencari nafkah saja. Namun, harus
membantu istri dalam mengasuh serta mendidik anak-anaknya.
 Pertunjukkan musik semalam sungguh mengecewakan. Selain penampil
utama yang batal tampil, tata suara panggungnya begitu amburadul, serta
pengamanan petugas yang begitu longgar.

10. Perbedaan Kritik dan Esai

a. Berdasarkan pengetahuan yang disajikan

No Kritik Esai
1. Objek kajian adalah karya, Objek kajian dapat berupa
misalnya seni musik, sastra, tari, karya atau fenomena.
drama, film, pahat dan lukis.
2. Ada deskripsi karya, bila karya Tidak ada ringkasan atau
berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis karya.
sinopsis atau novel.
3. Menyajikan data-data obyektif. Tidak selalu membutuhkan
data.

9
b. Berdasarkan pandangan penulisnya

No Kritik Esai
1. Penilaian terhadap karya dilakukan Kajian dilakukan secara
secara objektif disertai data dan subjektif, menurut pendapat
alasan yang logis. pribadi penulis esai.
2. Dalam memberikan penilaian Jarang atau hampir tidak
seriangkali menggunakan kajian pernah mencantumkan kajian
teori yang sudah mapan. teori.
3. Pembahasan terhadap karya secara Objek atau fenomena yang
utuh dan menyeluruh. dikaji tidak dibahas
menyeluruh, tetapi hanya pada
hal yang menarik menurut
pandangan penulis. Meskipun
demikian, pembahasannya
dilakukan secara utuh.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah kami buat dapat disimpulkan
bahwa Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara
sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Sedangkan Kritik
adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan
sebagainya.
Memberikan kritik dan esai dapat bermanfaat untuk memberikan
panduan yang memadai kepada pembaca tentang kualitas sebuah karya. Di
samping itu, penulis karya tersebut akan memperoleh masukan, terutama
tentang kelemahannya

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan
pengetahuan dan dapat menjadi referensi bagi para pembaca dalam
penulisan esai dan kritik dengan baik dan benar. Selain itu, saran dan kritik
dari para pembaca juga sangat dibutuhkan demi perkembangan bahasan
makalah ini selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Elmustian, rahman dan abdul jalil.2004.Teori Sastra.Universitas Riau:Labor Bahasa,


Sastra, dan Jurnalistik
Sugianto. 2011. “Esai dan Kritik Sastra” (http://sugikmaut.blog.com) diakses tanggal 14
Januari 2023.
Sutopo, Buwarni. 2011. “Kiritk dan Esai”
(http://www.slideshare.net/buwarnisutopo/kritik-dan-esai) diakses tanggal 14
Januari 2023.
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ve
d=0CCcQFjAB&url=http%3A%2F%2Fblog.ub.ac.id%2Fdaningfpub%2Ffiles%2
F2012%2F06%2FEsai.doc&ei=RFvyUIr3GIbQlAXJqoEw&usg=AFQjCNFDskX
utk7wU3TwO8-n7KhFUDeDbA&sig2=T9s96qbt-
tQhyVmpY5G0LA&bvm=bv.1357700187,d.dGI) di akses tanggal 14 januari
2023.

12

Anda mungkin juga menyukai