MATERI :
A. Pengertian, Jenis, dan Ciri Kritik serta Esai
B. Perbandingan Kritik Sastra dengan Esai
C. Penyusunan Kritik dan Esai dengan Memperhatikan Aspek Pengetahuan dan Pandangan
Penulis
D. Analisis Sistematika dan Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai
E. Penyusunan Kritik dan Esai dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan
Kritik sastra merupakan pertimbangan baik dan buruknya karya sastra secara objektif.
Karya yang dikritik biasanya berupa karya seni, seperti: karya sastra, musik, lukis, buku,
maupun film.
Esai adalah karangan yang membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang
pribadi penulisnya. Fokusnya adalah cara pandang seseorang terhadap suatu objek atau
peristiwa, tidak selalu terhadap karya.
3. Ciri-ciri
Ciri-ciri Kritik:
a. Memberikan tanggapan terhadap hasil karya sastra.
b. Memberikan pertimbangan baik dan buruk sebuah karya sastra.
c. Menggunakan pertimbangan yang bersifat objektif.
d. Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra.
e. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
f. Tidak berprasangka dan tidak terpengaruh terhadap penulisnya.
Ciri-ciri Esai:
a. Berbentuk prosa
b. Singkat
c. Memiliki gaya pembeda
d. Selalu tidak utuh
e. Memenuhi keutuhan penulis
f. Memiliki ciri pribadi/bersifat personal
No Kritik Esai
1. Ojek kajian adalah karya, misalnya seni Objek kajian berupa karya atau fenomena.
musik, sastra, tari, drama, film, pahat,
dan lukis.
2. Ada deskripsi karya, bila karya berwujud Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
buku deskripsinya berupa sinopsis atau
novel.
3. Menyajikan data objektif. Tidak selalu membutuhkan data.
No Kritik Esai
1. Penilaian terhadap karya dilakukan Kajian dilakukan secara subjektif, menurut
secara objektif disertai data dan alasan pendapat pribadi penulis esai.
yang logis.
2. Dalam memberikan penilaian seringkali Jarang atau hampir tidak pernah
menggunakan kajian teori yang sudah mencantumkan kajian teori.
mapan.
3. Pembahasan terhadap karya secara utuh Objek tau fenomena yang dikaji tidak
dan menyeluruh. dibahas menyeluruh, tetapi hanya pada
hal yang menarik menurut penulisnya.
Meskipun demikian, pembahasannya
dilakukan secara utuh.
Esai membahayang dianggap menarik oleh objek atau fenomena dari sudut pandang
penulisnya. Hal yang dibahas kadang-kadang bukan merupakan hal yang penting bagi orang
lain, tetapi kejelian penulis dalam memilih aspek yang acap kali diabaikan orang lain, serta
kemampuannya menyajikan dalam bahasa yang mengalir lancar membuat esai menjadi
menarik.
Tahap Penyusunan Esai:
a. Menentukan judul esai
b. Menentukan topik permasalahan
c. Menentukan tujuan penulisan esai
d. Menentukan jenis esai yang akan ditulis
e. Membuat kerangka paragraf
f. Membuat paragraf pembuka
g. Membuat paragraf pengembang
h. Membuat paragraf penutup