Anda di halaman 1dari 4

MATERI PEMBELAJARAN KELAS XII BAB VI

MENILAI KARYA MELALUI KRITIK DAN ESAI

MATERI :
A. Pengertian, Jenis, dan Ciri Kritik serta Esai
B. Perbandingan Kritik Sastra dengan Esai
C. Penyusunan Kritik dan Esai dengan Memperhatikan Aspek Pengetahuan dan Pandangan
Penulis
D. Analisis Sistematika dan Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai
E. Penyusunan Kritik dan Esai dengan Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan

A. Pengertian, Jenis, dan Ciri Kritik serta Esai


1. Pengertian Kritik dan esai
Kritik dan esai adalah dua jenis tulisan yang sama-sama mengungkapkan pendapat atau
argumen berdasarkan analisis dan penilaian yang objektif agar dapat dipercaya.

 Kritik sastra merupakan pertimbangan baik dan buruknya karya sastra secara objektif.
Karya yang dikritik biasanya berupa karya seni, seperti: karya sastra, musik, lukis, buku,
maupun film.
 Esai adalah karangan yang membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang
pribadi penulisnya. Fokusnya adalah cara pandang seseorang terhadap suatu objek atau
peristiwa, tidak selalu terhadap karya.

2. Jenis Kritik dan Esai:


 Jenis Kritik: kritik intrinsik, kritik ekstrinsik, kritik deduktif, kritik induktif, kritik impresionik,
kritik penghakiman, kritik teknis.
 Jenis Esai: esai deskriptif, esai tajuk, esai cukilan watak, esai pribadi, esai reflektif, esai
kritik.

3. Ciri-ciri
 Ciri-ciri Kritik:
a. Memberikan tanggapan terhadap hasil karya sastra.
b. Memberikan pertimbangan baik dan buruk sebuah karya sastra.
c. Menggunakan pertimbangan yang bersifat objektif.
d. Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra.
e. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
f. Tidak berprasangka dan tidak terpengaruh terhadap penulisnya.

 Ciri-ciri Esai:
a. Berbentuk prosa
b. Singkat
c. Memiliki gaya pembeda
d. Selalu tidak utuh
e. Memenuhi keutuhan penulis
f. Memiliki ciri pribadi/bersifat personal

B. Perbandingan Kritik dan Esai


Berdasarkan pengetahuan (isi) yang dikaji di dalamnya, perbandingan kritik dan esai dapat dilihat
sebagai berikut.
1

1. Perbandingan Kritik dan esai berdasarkan pengetahuan yang disajikan:

No Kritik Esai
1. Ojek kajian adalah karya, misalnya seni Objek kajian berupa karya atau fenomena.
musik, sastra, tari, drama, film, pahat,
dan lukis.
2. Ada deskripsi karya, bila karya berwujud Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
buku deskripsinya berupa sinopsis atau
novel.
3. Menyajikan data objektif. Tidak selalu membutuhkan data.

2. Perbandingan Kritik dan esai berdasarkan pandangan penulisnya:

No Kritik Esai
1. Penilaian terhadap karya dilakukan Kajian dilakukan secara subjektif, menurut
secara objektif disertai data dan alasan pendapat pribadi penulis esai.
yang logis.
2. Dalam memberikan penilaian seringkali Jarang atau hampir tidak pernah
menggunakan kajian teori yang sudah mencantumkan kajian teori.
mapan.
3. Pembahasan terhadap karya secara utuh Objek tau fenomena yang dikaji tidak
dan menyeluruh. dibahas menyeluruh, tetapi hanya pada
hal yang menarik menurut penulisnya.
Meskipun demikian, pembahasannya
dilakukan secara utuh.

C. Penyusunan Kritik dan Esai dengan Memperhatikan Aspek Pengetahuan


dan Pandangan Penulis
1. Penyusunan Kritik sastra
Dalam menyusun kritik, ada beberapa prinsip yang harus dipegang oleh kritikus (penulis kritik):
a. Penulis kritik (kritikus) harus bena-benar membaca atau mengamati karya yang akan
dikritik.
b. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi.
c. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung
penilaian yang diberikan.
d. Kritik yang disampaikan tidak hanya mengungkapkan kelemahan, tetapi harus seimbang
dengan kelebihannya.
e. Jika diperlukan, kritikus menggunakan kajian teori yang relevan untuk mendukung
penilaiannya.
Contoh:
Berbeda dengan Cantik itu Luka yang mengandalkan kekuatan narasi yang seperti lepas
kendali dan deras menerjang apa saja, Lelaki Harimau memperlihatkan penguasaan
narator yang dingin terkendali, penuh pertimbangan dan kehati-hatian. Pemanfaatan atau
lebih tepatnya eksplorasi setiap kata dan kalimat tampak begitu cermat dalam usahanya
merangkai setiap peristiwa.

Tahap Penyusunan Kritik Sastra:


a. Tahap deskripsi
b. Tahap penafsiran
c. Tahap analisis
d. Tahap evaluasi
2

1. Penyusunan Pernyataan Esai

Esai membahayang dianggap menarik oleh objek atau fenomena dari sudut pandang
penulisnya. Hal yang dibahas kadang-kadang bukan merupakan hal yang penting bagi orang
lain, tetapi kejelian penulis dalam memilih aspek yang acap kali diabaikan orang lain, serta
kemampuannya menyajikan dalam bahasa yang mengalir lancar membuat esai menjadi
menarik.
Tahap Penyusunan Esai:
a. Menentukan judul esai
b. Menentukan topik permasalahan
c. Menentukan tujuan penulisan esai
d. Menentukan jenis esai yang akan ditulis
e. Membuat kerangka paragraf
f. Membuat paragraf pembuka
g. Membuat paragraf pengembang
h. Membuat paragraf penutup

D. Analisis Sistematika dan Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai


1. Sistematika Kritik dan Esai (Hlm.206-207)
Teks kritik dan esai berdasarkan fungsinya termasuk jenis teks eksposisi. Maka,
struktur teks kritik dan esai dapat dilihat dari struktur teksnya:
Kritik Esai
Pernyataan pendapat (tesis) Pendahuluan
(Pernyataan pendapat)
Arumen Isi (Argumen)
Penegasan ulang Simpulan (Penegasan Ulang)

2. Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai (Hlm.208-210)


Teks kritik dan esai secara umum memiliki kaidah kebahasaan yang hampir sama
dengan teks eksposisi:
a. Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif (bersifat membujuk).
b. Menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta untuk mendukung atau membuktikan
kebenaran argumentasi penulis/penuturnya, bisa diperkuat dengan pendapat ahli.
c. Menggunakan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari.
d. Menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
e. Menggunakan kata kerja mental karena bersifat argumentatif dan bertujuan
mengemukakan pendapat. Contoh: memendam, mengandalkan, mengidentifikasi,
mengingatkan, menegaskan, menentukan.

E. Penyusunan Kritik dan Esai dengan Memperhatikan Sistematika dan


Kebahasaan

1. Mengonstruksi (menyusun) Kritik Sastra:


a. Mendata identitas karya
b. Membuat deskripsi singkat karya
c. Mendata kelebihan dan kelemahan karya
d. Menyusun kritik berdasar kelebihan dan kekurangan karya

2. Mengonstruksi (menyusun) Esai:


a. Mengamati objek atau fenomena di sekitar
b. Menentukan/memilih satu bagian saja dari fenomena yang menarik
c. Membuat pernyataan pribadi terhadap hal menarik yang dipilih
d. Menyiapkan argumen untuk mendukung pernyataan pribadi
e. Menulis esai berdasar hal menarik yang dipilih dan argumentasi yang sudah disiapkan.
(Sumber: -Buku Siswa Bahasa Indonesia terbitan Kemendikbud, hlm. 183-215)

Anda mungkin juga menyukai