Editorial
Oleh Fitri Yulherni S.Pd
TENTANG
SAYA
Nama: Fitri Yulherni S.Pd
Nomor Induk PPPK: 198407042023212025
Kompetensi
Dasar
3.6 Menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks editorial.
3.6.1 Menganalisis struktur teks editorial.
3.6.2 Menganalisis kaidah kebahasaan teks editorial.
4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis.
4.6.1 Menyusun argumen atau pendapat terhadap isu aktual.
4.6.2 Menyusun saran atau rekomendasi terhadap isu aktual.
4.6.3 Menulis teks editorial dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks editorial.
1. Seluk Beluk
Teks Editorial
a. Pengertian Teks Editorial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks editorial atau tajuk rencana
berarti artikel dalam kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor
atau pemimpin surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.
Dengan kata lain, editorial atau tajuk rencana adalah opini berisi pendapat dan
sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual,
fenomenal,,atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat. Opini yang
ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan
pendapat dan sikap media yang bersangkutan.
Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus
mencerminkan pendapat dan sikap media yang bersangkutan. editorial atau tajuk
rencana dimaksudkan untuk membujuk opini publik, mempromosikan pemikiran
kritis, dan kadang-kadang menyebabkan orang-orang bertindak atas suatu isu.
Pada intinya, editorial merupakan berita yang bersifat mengikuti atau
menjabarkan suatu proses ajaran tanpa kritik sama sekali
atau dogmatis.
b. Ciri-Ciri Teks Editorial
Teks editorial atau tajuk rencana mempunyai ciri-ciri berikut.
1) Berisi opini redaksi yang sedang hangat diperbincangkan.
2) Berisi ulasan suatu masalah yang dimuat.
3) Biasanya berskala nasional.
4) Menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas.
5) Pendapatnya bersifat argumentatif.
6) Sistematis dan logis.
7) Ditulis dengan perspektif tertentu untuk mengungkapkan kebenaran pendapat.
8) Dimulai dengan pemaparan fakta umum terlebih dahulu, lalu pemaparan
pendapat.
c. Sifat-Sifat Teks Editorial
Sifat-sifat teks editorial atau tajuk rencana sebagai berikut.
1) Krusial dan ditulis secara berkala, tergantung dari jenis terbitan media,
misalnya media massa harian, mingguan, dwimingguan, atau bulanan.
2) Isinya menyikapi situasi yang berkembang dalam masyarakat luas baik aspek
sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, hukum, pemerintahan, maupun olahraga.
Bahkan, dunia hiburan pun bisa tetap disikapi, tergantung jenis liputan medianya.
3) Memiliki karakter atau konsistensi teratur kepada para pembaca terkait sikap
media massa yang menulis tajuk rencana.
4) Terkait dengan kebijakan media bersangkutan. Setiap media mempunyai
perbedaan iklim tumbuh dan berkembang dalam kepentingan beragam, yang
menaungi media tersebut.
d. Jenis-Jenis Teks Editorial
Ada tiga jenis teks editorial berdasarkan isinya, yaitu Interpretative Editorial,
Controversial Editorial, dan Explanatory Editorial.
1) Interpretative Editorial
Teks editorial interpretative editorial adalah teks editorial yang ditulis dengan misi
utama untuk menjelaskan isu-isu yang dipertaruhkan oleh fakta dan figur untuk
memberikan penerangan dan pengetahuan. Editorial interpretatif bisa bersifat
positif, negatif, atau netral dalam pendekatan tergantung pada keadaan dan
perlakuan penulis editorial terhadap suatu isu.
2) Controversial Editorial
Controversial Editorial adalah jenis editorial yang dikemas dengan misi tertentu
atau mandat untuk menyebarkan sudut pandang tertentu. Editorial yang bersifat
2) Controversial Editorial
Controversial Editorial adalah jenis editorial yang dikemas dengan misi tertentu
atau mandat untuk menyebarkan sudut pandang tertentu. Editorial yang bersifat
kontroversial digunakan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau
keniscayaan isu tertentu. Sementara itu, sudut pandang yang berlawanan akan
digambarkan secara buruk.
3) Explanatory Editorial
Explanatory Editorial adalah jenis editorial yang hanya menyajikan masalah untuk
dinilai oleh pembaca. Jenis editorial ini hanya membuka dan memprovokasi pikiran
pembaca mengenai masalah kepentingan sosial politik dan ekonomi untuk menarik
perhatian pembaca dan memungkinkan mereka untuk menilai. Explanatory Editorial
mengidentifikasi masalah, menjelaskannya, dan memungkinkan pembaca untuk
mencari solusi terhadap masalah tersebut.
2. Informasi dalam
Teks Editorial
urus Unsur yang membedakan teks editorial dengan teks-teks lain dalam surat
kabar adalah sikap atau pendapat redaksi terhadap suatu peristiwa atau masalah.
Untuk menguatkan pendapat tersebut, redaksi harus menyertakan fakta atau data
untuk menguatkan argumennya. Redaksi juga dapat menuliskan solusi alternatif
dari permasalahan yang dibahas dalam teks editorial. Artinya, teks editorial berisi
fakta, opini, solusi alternatif atau saran, dan simpulan.
a. Fakta dalam Teks Editorial
Fakta adalah perihal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan dan sesuatu
yang benar-benar terjadi. Fakta merupakan cerminan tentang keadaan atau peristiwa. Oleh
karena itu, fakta tidak dapat dibantah. Fakta dapat dilihat, didengar, atau diketahui oleh
banyak pihak. Namun, fakta bisa saja berubah jika ditemukan fakta baru yang lebih jelas
dan akurat. Fakta yang disajikan dalam teks editorial berupa peristiwa dan data terkait
dengan peristiwa yang dibahas.
Opini adalah pernyataan yang subjektif yang berasal dari sikap seseorang atau
interpretasi fakta yang didapatkan. Opini, pendapat, atau tanggapan redaksi digunakan
untuk menguatkan pandangan atau sikapnya terhadap suatu peristiwa dan masalah yang
dibahas. Pendapat atau opini redaksi dalam teks editorial dapat berupa penilaian, kritik,
prediksi (dugaan berdasarkan fakta empiris), harapan, dan saran penyelesaian masalah.
c. Saran atau Alternatif Solusi
d. Simpulan
Isu faktual yang telah disusun redaktur menjadi dasar untuk menulis teks
editorial Alan tetapi redaktur harus mencari data sebelum menyusun teks
editorial berdasarkan isu faktual Data yang dikumpulkan oleh redaktur
tersebut menjadi dasar untuk menyampaikan argumen atau pendapat dalam
teks editorial Berikut langkah langkah menyampaikan argumen atau
pendapat dalam teks editorial.
a. berpikir kritis dan logis
b. menjauhkan emosi dan subjektivitas
c. mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan sehingga dapat ditarik
kesimpulan yang sulit dibantah
Menganalisis Struktur
Teks Editorial
30 %
3. Penegasan Ulang berisi penguatan kembali pendapat atau argumen yang
ditunjangoleh fakta dalam bagian argumentasi. Pada bagian ini penulis mengungkapkan
opini atau pendapatnya terhadap permasalahan yang terdapat dalam teks editorial.
30 %
Bagian ini juga terkadang berisi solusi yang ditawarkan penulis terhadap permasalahan
dalam teks editorial.
Menganalisis Kaidah
Kebahasaan Teks Editorial
Kaidah kebahasaan teks editorial berciri bahasa jurnalistik.
Ciricirinyasebagai berikut:
Teks editorial ditulis oleh redaksi surat kabar. Oleh karena itu, teks editorial
merupakan produk jurnalistik. Seperti halnya produk jurnalistik, teks editorial ditulis
seperti artikel. Di dalam teks editorial, unsur analisis harus menonjol. Penulis harus
mengutamakan menulis masalah atau topik yang sedang hangat terjadi atau
diperbincangkan. Teks editorial atau tajuk rencana tersebut diharapkan dapat dijadikan
acuan pemecahan masalah oleh pihak-pihak yang terlibat dalam permasalahan yang
disorot. Berikut langkah-langkah menyusun teks editorial.
Menyusun
Teks Editorial
1. Tentukan topik atau
Editorial
masalah penting yang memiliki sudut pandang berita
terkini dan menarik perhatian pembaca.
2. Kumpulkan informasi dan fakta, meliputi laporan objektif, dan lakukan riset.
3. Analisis masalah yang telah diangkat.
4. Berikan solusi yang realistis terhadap masalah di luar pengetahuan umum.
5. Tulislah kurang lebih 500 kata Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Perbanyak menggunakan kata kerja dan jangan menggunakan kata "saya"
2. Penyuntingan Teks Editorial
Saat menyusun teks editorial, Anda harus menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Untuk mengetahui teks editorial yang Anda tulis sudah baik dan benar, Anda
perlu melakukan penyuntingan. Penyuntingan terhadap teks editorial dilakukan
setelah teks editorial selesai ditulis. Unsur-unsur penting yang perlu diperhatikan
pada saat melakukan kegiatan penyuntingan teks editorial sebagai berikut.
a. Ketepatan penulisan huruf, kata, lambang bilangan, serta ketepatan tanda baca.
b. Ketepatan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan suatu maksud sesuai
dengan situasi dan kondisi.
c. Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan penulis yang ingin
disampaikan kepada pembaca.
d. Struktur kalimat setidaknya harus mengandung unsur S-P. Akan tetapi, dalam
unsur tertentu dapat digunakan kalimat tidak lengkap.
e. Keterpaduan paragraf yang terdiri atas gagasan yang utuh dan paparan paragraf
yang lengkap
Contoh Teks
Editorial
Terim
Kasih
a