Kegiatan :
1. Menganalisis struktur teks kritik sastra dan esai.
2. Menganalisis kebahasaan dalam teks kritik sastra dan esai.
Analisislah salah satu teks berikut! Untuk peserta didik dengan nomor absen ganjil
menganalisis teks kritik sastra, sedangkan peserta didik dengan nomor absen genap
menganalisis teks esai.
1. Teks kritik sastra yang berjudul “Menimbang Ayat-Ayat Cinta” (Buku paket Bahasa
Indonesia Kelas XII, halaman 196-198)
2. Teks esai yang berjudul “Gerr” (Buku paket Bahasa Indonesia Kelas XII, halaman 193-195)
Argumen :
Begitu pula yang ingin disampaikan oleh Habiburrachman
Tuliskan struktur teks El Shirazy dalam novelnya yang berjudul Ayat-Ayat Cinta.
1 kritik sastra atau esai Novel yang kemudian menjadi fenomena tersendiri dalam 1-3
tersebut! perjalanan karya sastra Indonesia, terutama yang beraliran
islami, karena penjualannya mampu mengalahkan buku-
buku yang digandrungi, seperti Harry Potter ini mengusung
tema cinta islami yang dihiasi dengan konflik-konflik yang
disusun dengan apik oleh penulisnya.
Penegasan ulang :
Alur cerita juga dirangkai dengan begitu baik. Meskipun
banyak menggunakan alur maju, cerita berjalan tidak
1
monoton. Banyak peristiwa yang tidak terduga menjadi
kejutan. Konflik yang dibangun juga membuat novel ini
layak menjadi novel kebangkitan bgi sastra islami setelah
merebaknya novel-novel teenlit. Banyak kejutan, banyak
inspirasi yang kemudian bisa hadir dalam benak pembaca.
Bahkan bisa menjadi semacam media perenungan atas
berbagai masalah kehidupan.
1. Pernyataan persuasif
-
2. Pernyataan berupa fakta
Novel ini mengisahkan perjalanan cinta antara 2 anak
manusia, Fahri dsebagai pelajar Indonesia yang belajar di
Mesir, dan Aisha, seorang gadis Turki. Meskipun
mengusung tema cinta tidak lantas membuat novel ini
membahas erotis antara laki-laki dan wanita.
2 Tuliskan kebahasaan 1-5
dalam teks kritik
sastra atau esai
tersebut! 3. Pernyataan berupa penilaian atau komentar
1. Keunggulan Novel Ayat-Ayat Cinta
Data Tekstual :
Hal lain yang pantas untuk diunggulkan dalam novel ini
adalah kemampuan Habiburrachman untuk melukiskan
latar dari tiap peristiwa, baik itu tempat kejadian, waktu,
maupun suasananya. Ia dapat begitu fasih untuk
menggambarkan tiap lekuk bagian tempat yang ia jadikan
latar dalam novel tersebut ditambah dengan gambaran
suasana yang mendukung sehingga seakan-akan mengajak
pembaca untuk berwisata dan menikmati suasana Mesir di
2
Timur Tengah lewat karya tulisannya.
5. Istilah teknis
- mengusung
Skor Maksimal 8
Keterangan:
perolehan skor
Nilai= x 100
skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN
4
Skor maksimal 3
Kebahasaan teks kritik sastra atau esai (kalimat persuasif, pernyataan fakta,
pernyataan penilaian/ komentar, istilah teknis, dan kata kerja mental)
Skor maksimal 5
Total skor 8
Keterangan:
perolehan skor
Nilai= x 100
skor maksimal