mencapai 43.998.920 km2 yang terdiri dari wilayah daratan dan perairan. Secara
astronomis, Benua Asia terletak antara 26°BT-169°BT dan 77°LU-11°LS. Secara geografis,
Benua Asia diapit oleh tiga benua, yaitu Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua Amerika,
juga dibatasi oleh tiga samudra, yaitu Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra
Arktik. Bila ditinjau dari kondisi geologis, Benua Asia menyatu dengan Benua Eropa yang
sering disebut Eurasia. Wilayah di Benua Asia dibagi menjadi 6 wilayah yang terdiri dari
kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Barat, Asia Tengah, Asia Utara.
Dilihat dari letaknya, Benua Asia memiliki kondisi alam yang beragam. Hal ini
disebabkan karena di Benua Asia terdapat bentang alam yang terdiri dari rangkaian
pegunungan, daerah plato atau dataran tinggi, daerah basin atau cekungan, lembah-lembah
sungai besar, dan wilayah gurun serta hutan hujan tropis. Tentunya, dengan kondisi tersebut
membuat negara-negara di Benua ini memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda, yang
mana nantinya akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan di suatu negara. Nantinya,
faktor itulah yang akan memicu munculnya pengklasifikasian negara yang terdiri dari negara
maju dan negara berkembang.
Di Benua Asia, persebaran negara maju dan negara berkembang cenderung tidak
merata. Umumnya, negara maju dan negara berkembang bersifat mengelompok pada suatu
wilayah. Kira-kira menurutmu negara manakah di Benua Asia yang termasuk ke dalam
negara maju dan negara berkembang?. Untuk lebih memahami persebaran negara maju dan
berkembang di Benua Asia, perhatikanlah tabel berikut ini!.
Nah, lantas apa saja yang menjadi indikator dari suatu negara termasuk negara maju atau
berkembang? Untuk mengetahui suatu negara disebut negara maju atau berkembang,
tentunya ada beberapa indikator yang digunakan sebagai tolak ukur pengklasifikasian suatu
negara. Indikator inilah yang menjadi karakteristik suatu negara, yang mana Indikator-
indikator tersebut terdiri dari 3 indikator utama, yaitu ekonomi, teknologi, dan
kependudukan. Simaklah penjelasan rinci mengenai 3 indikator tersebut !.
A. Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu indikator yang menjadi acuan dalam
menentukan suatu negara termasuk negara maju atau berkembang. Umumnya, tingkat
perekonomian negara-negara di dunia berbeda antara satu negara dengan negara
lainnya. Kondisi ini disebabkan karena perbedaan sumber daya yang dimiliki serta
pengelolaannya. Perekonomian suatu negara sangat menentukan perkembangan
negara dan kesejahteraan masyarakatnya. Adapun beberapa faktor-faktor ekonomi
yang menjadi indikator perbandingan negara maju atau berkembang di Benua Asia,
antara lain:
- Pendapatan Per Kapita (Gross National Product/GNP)
Pendapatan per kapita adalah komponen penting dalam melihat tingkat
kemakmuran penduduk suatu negara. Berdasarkan buku Kolaborasi
Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang karya Muhammad Amsal Sahban,
data per kapita sebuah negara dapat digunakan untuk menganalisis ada atau
tidaknya pembangunan ekonomi suatu negara. Sebelum itu, yuk kita lihat data
pendapatan per kapita beberapa negara di Asia berikut ini!.
Sumber:
B. Teknologi
Selain indikator ekonomi, penguasaan teknologi dan pendidikan juga
mempengaruhi perkembangan suatu negara. Indikator teknologi mengacu pada
penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) masyarakat di suatu negara.
Nah, menurutmu, bagaimana penguasaan IPTEK di negara maju dan berkembang di
Asia ?
Negara Korea Selatan merupakan salah satu negara maju di Asia yang termasuk
ke dalam daftar negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Masyarakat di
negara maju seperti Korea Selatan cenderung memiliki penguasaan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) yang sangat tinggi dibandingkan pada negara berkembang.
Penguasaan IPTEK yang tinggi pada negara maju didukung oleh fasilitas pendidikan
dan sistem pendidikan di negara itu sendiri. Sementara itu, Indonesia yang merupakan
salah satu negara berkembang memiliki perkembangan inovasi dan daya saing
teknologi yang masih tertinggal dari negara lain. Dibuktikan dengan jumlah peneliti
yakni hanya 89 peneliti per juta penduduk.
Perkembangan IPTEK juga mempengaruhi perkembangan fasilitas-fasilitas di
suatu negara, seperti fasilitas keamanan dan kesehatan. Jepang memiliki fasilitas
keamanan dan transportasi yang baik sehingga membuatnya masuk dalam peringkat
ke-9 dunia dalam hal “negara damai” berdasarkan Indeks Perdamaian Global 2019.
Selain didukung oleh fasilitasnya, dengan pendidikan yang dimiliki oleh
masyarakatnya membuat masyarakat di negara maju sangat mematuhi peraturan yang
ada sehingga mewujudkan keamanan dan perdamaian di negara itu sendiri. Hal ini
berbanding terbalik dengan negara berkembang seperti Afganistan. Afghanistan
didaulat menjadi negara yang paling tidak aman di dunia pada 2019 dengan skor
3,574. Peringkat Afghanistan turun dari tahun sebelumnya, yaitu dari peringkat 162
menjadi 163. Adapun Suriah mengalami perbaikan dengan naik satu peringkat ke
posisi 162 dengan skor 3,566.
C. Kependudukan
Kependudukan menjadi indikator penting dalam menentukan perbandingan
negara maju dan berkembang. Beberapa aspek yang termasuk ke dalam indikator
kependudukan, antara lain pertumbuhan penduduk, usia harapan hidup, tingkat
pengangguran, kualitas kesehatan, dan angka melek huruf. Untuk mengetahui
penjelasannya lebih lanjut, check this out!
- Pertumbuhan penduduk
Indikator pertumbuhan penduduk terdiri atas beberapa aspek yaitu angka
produktivitas, angka kematian dan kelahiran serta tingkat ketergantungan
masyarakat.
Berdasarkan sensus terbaru, pertumbuhan penduduk pada salah satu negara
maju di Asia yaitu Korea Selatan mengalami penurunan hingga mencapai 1,49%
pada akhir Desember 2020. Di tahun yang sama, Korea Selatan mencatatkan
angka kelahiran sebanyak 275.815 jiwa. Sedangkan jumlah kematian sebanyak
307.764 kematian. Karena populasinya secara keseluruhan menyusut, Korea
Selatan juga mengalami peningkatan jumlah orang lanjut usia yang berusia 60
tahun ke atas hingga mencapai 24% dari total populasi. Peristiwa yang sama juga
terjadi di Singapura, yang mengalami penurunan pertumbuhan penduduk sebesar
1,1%. Populasi penduduk Singapura yang berusia 65 tahun ke atas mencapai 15,2
persen pada tahun 2020. Rata-rata jumlah anak yang lahir dari seorang penduduk
perempuan yang telah menikah, berusia 40 sampai 49 tahun turun menjadi 1,76
pada tahun 2020. Hal ini menunjukan tingkat pertumbuhan penduduk pada negara
maju seperti Korea Selatan dan Singapura termasuk rendah.
Sementara itu, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), di
Indonesia terjadi penambahan jumlah penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa atau
rata-rata 3,26 juta setiap tahun. Sementara laju pertumbuhan penduduk Indonesia
sebesar 1,25 persen per tahun. Peristiwa ini menandakan bahwa pertumbuhan
penduduk di negara berkembang seperti Indonesia tergolong tinggi.
- Usia Harapan Hidup
Negara maju seperti Hongkong menjadi negara yang penduduknya
mempunyai angka harapan hidup terpanjang di dunia. Angka harapan hidup di
Hongkong mencapai 85,29 tahun pada 2020. Artinya, rerata penduduk di negara
itu selama 85,29 tahun. Disusul penduduk Jepang yang mempunyai AHH selama
85,03 tahun dan Makau 84,68 tahun. Tingginya angka harapan hidup didukung
oleh tingginya kualitas kesehatan dan jaminan kesejahteraan di suatu negara.
Di sisi lain, beberapa negara Asia seperti Afganistan, Suriah dan Yaman,
memiliki harapan hidup terendah. Afghanistan memiliki harapan hidup terendah
di antara negara-negara Asia. Harapan hidup rata-rata penduduk Afghanistan
hanya 60,5 tahun. Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Afghanistan
relatif tinggi, masing-masing 396 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan 112,8
kematian per 1.000 kelahiran hidup. Sementara itu, Suriah memiliki rata-rata
harapan hidup terendah kedua di Asia. Harapan hidup rata-rata orang Suriah
adalah 64,5 tahun. Seperti Suriah, Yaman juga menderita akibat perang yang
menghancurkan. Konflik di negara ini sangat mempengaruhi sistem perawatan
kesehatan. Dilaporkan bahwa hampir 19 juta dari 24,4 juta orang muda di Yaman
membutuhkan bantuan kemanusiaan. Rendahnya angka harapan hidup di negara
berkembang dapat disebabkan oleh kurangnya penguasaan IPTEK ataupun adanya
konflik internal di negara tersebut.
- Tingkat Pengangguran
Berdasarkan Data dari Kementerian Tenaga Kerja, per Maret 2021
menunjukkan tingkat pengangguran di Singapura turun dari kuartal IV-2020
menjadi 3,3% dari kuartal sebelumnya 3,6%. Penurunan tingkat pengangguran ini
dibuktikan dengan adanya pemulihan perekonomian Singapura. Sementara itu, di
Indonesia sendiri tingkat pengangguran terbuka secara nasional yang turun dari
7,07 persen di Agustus 2020 menjadi sebesar 6,49 persen per Agustus 2021.
Kondisi demikian menandakan bahwa di negara berkembang seperti
Indonesia, tingkat pengangguran masih cukup tinggi dibandingkan negara maju
seperti Singapura. Tingginya angka pengangguran ini disebabkan oleh
ketersediaan angkatan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang
besar.
- Kualitas Kesehatan
Di negara maju seperti Singapura sudah memiliki inovasi sistem kesehatan
sejak tahun 2011 yang disebut dengan NEHR (National Electronic Health
Record). Sistem ini membuat riwayat kesehatan setiap pasien tersimpan secara
rapi dan aman di satu tempat. Sistem ini berlaku bagi pasien di rumah sakit umum
dan swasta di Singapura. Kini, inovasi sistem kesehatan di Singapura mulai
menjadi model sistem kesehatan di berbagai negara. Selain NEHR, Singapura,
melalui National Universal Health System (NUHS) membuat inovasi yang diberi
nama Telehealth Programme di tahun 2015. Berdasarkan rata-rata indeks
ketahanan kesehatan global, Singapura mendapat skor sebesar 58,7 poin. Bila
dibandingkan dengan negara berkembang di Asia seperti Timor-Leste.
Perkembangan inovasi di negara ini masih cukup rendah, dibuktikan dengan skor
rata-rata indeks ketahanan kesehatan global sebesar 26 poin.
- Angka Melek Huruf
Salah satu negara maju dengan tingkat melek huruf hampir mencapai nilai
sempurna adalah Jepang. Jepang berada di peringkat 42 dengan tingkat melek
huruf 99%. Disusul oleh Cina dengan tingkat melek huruf 95%. Tingginya angka
melek huruf di Jepang didukung dengan tinginya penguasaan ilmu pengetahuan
dan pola pikir masyarakat yang sudah berorientasi untuk maju. sedangkan negara
berkembang seperti Afghanistan memiliki tingkat melek huruf 32,0%, tergolong
rendah. Dengan demikian, menandakan bahwa negara-negara maju memiliki
angka melek huruf yang tinggi dibanding negara berkembang.