KONSEP DASAR KRITIK SASTRA

oleh, M. Darwis Aswin 2014016024

Program Studi Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

ABSTRAK

Kritik sastra adalah perbandingan, analisis, interpretasi, dan/atau evaluasi terhadap suatu
karya sastra. Kritik sastra bukanlah ringkasan plot cerita, biografi penulis, atau semudah
menemukan kesalahan dalam karya sastra. Karya sastra mempelajari pemikiran yang berbeda
sudut pandang, dan menentukan pada tingkat individu apakah sebuah karya sastra layak
dibaca. Kritik sastra membantu penulis karya sastra dalam menilai kekurangan serta
kelemahan karyanya dan juga membantu pembaca menemukan nilai estetika dalam tulisan
karya sastra. Kritik sastra yang dirilis di media koran atau majalah biasanya ditunjukkan
kepada konsumsi publik. Untuk perguruan tinggi, kritik sastra dapat ditemukan dalam artikel
ilmiah dan buku-buku yang memuat kritik sastra.

Kata kunci: Kritik sastra, penulis, karya sastra

 A. PENDAHULUAN
Kritik sastra sudah ada sejak 500 tahun
sebelum Masehi yang dimulai oleh dua
orang bernama Xenophanes dan Heraclitus
yang mengecam seorang penyair bernama
Homerus. Saat itu penyair Homerus
menceritakan kisah-kisah tentang dewa-
dewi dan Xenophanes serta Heraclitus
beranggapan bahwa kisah yang dibawakan
Homerus itu tidak senonoh dan bertolak
belakang dengan sifat dewa-dewi yang
masyarakat saat itu pikirkan. Aktivitas
dewa-dewi dalam kisah yang dibawakan
Homerus berupa pencurian, perzinahan,
dan penipuan.
Setelah itu, kritik sastra terus berkembang
berkat peran filsuf dan sastrawan dunia,
salah satunya Plato dengan bukunya
Republic yang memuat 3 syarat utama
memandang karya sastra yang baik. Ketiga
syarat itu adalah;
1. Memberikan ajaran moral yang lebih
tinggi,
2. Memberi kenikmatan pada pembaca,
dan
3. Memberi ketepatan dalam wujud
pengungkapannya.
Ketiga syarat yang diungkapkan Plato
dalam bukunya Republic tersebut menjadi
tolak ukur dalam menilai dan mengkritik
suatu karya sastra.
Kritik sastra sendiri baru masuk ke
Indonesia dimulai dari munculnya kritik
sastra sebelum tahun 1950-an.
Pada 1950-an, kritik sastra akademis
dimulai pada para kritikus kompeten
secara ilmiah di Universitas Indonesia.
Selanjutnya pada 1960-an, muncul arus
kritik baru yang mulai dipelopori oleh
kalangan seniman dan pengarang.
B. PENGERTIAN KRITIK
SASTRA
Kritik sastra berasal dari dua kata yaitu
kritik dan sastra. Kata kritik berasal dari
bahasa Yunani ‘krites’ yang memiliki arti
‘hakim’. Kata ‘krites’ itu juga berasal dari
kata ‘krinen’ yang memiliki arti
‘menghakimi’. Sementara itu, kata
‘kriterion’ di dalam ‘kirtes’ memiliki arti
‘dasar penghakiman’. Ada juga bahasa
Yunani ‘kritikos’ yang memiliki arti
‘hakim kesusastraan’. Kata sastra berasal
dari bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata
cas dan tambahan –tra. Kata cas artinya
‘mengajar’, sedangkan akhiran –tra artinya
‘alat’. Jadi, castra artinya ‘alat untuk
mengajar’.
Artinya, kritik sastra tersebut dapat
diartikan sebagai salah satu objek studi
sastra atau cabang ilmu sastra yang
melakukan kegiatan analisis, penafsiran,
dan juga penilaian terhadap teks sastra
yang dalam hal ini merupakan karya seni.
Meskipun kritik sastra memasukkan
beberapa elemen untuk mendukung suatu
pemikiran, kritik sastra BUKAN ringkasan
plot cerita, biografi penulis, atau semudah
menemukan kesalahan dalam karya sastra.
‘Kritik’ dalam karya sastra berarti kritik
bijaksana terhadap karya penulis atau gaya
penulis untuk lebih memahami suatu
makna, simbol-simbol, atau pengaruh dari
karya atau kumpulan sastra tertentu.
Jadi, kritik sastra adalah perbandingan,
analisis, interpretasi, dan/atau evaluasi
terhadap suatu karya sastra. Kritik sastra
sepenuhnya berisikan opini, didukung oleh
bukti, berkaitan dengan tema, gaya, latar
atau sesuai dengan konteks sejarah atau
politik. Biasanya mencakup diskusi
tentang karya sastra dan mengintegrasikan
pemikiran pribadi dengan wawasan lain
yang diperoleh dari penelitian. Kritik
sastra mungkin saja memiliki bias yang
positif dan negatif, bisa juga menjadi studi
tentang karya sastra individu atau karya
penulis.
C. JENIS-JENIS KRITIK SASTRA
Abrams (1981: 36-37) membagi
pendekatan atau jenis kritik sastra ke
dalam empat tipe yakni kritik mimetik,
kritik pragmatik, kritik ekspresif, serta
kritik objektif;
1. Kritik Mimetik
Menurut Abrams, kritik mimetik
memandang suatu karya sastra
ialah sebagai tiruan aspek-aspek
alam. Karya sastra tersebut
dianggap sebagai cerminan atau
juga penggambaran dunia nyata,
sehingga ukuran yang digunakan
ialah sejauh mana karya sastra
tersebut mampu untuk dapat
menggambarkan objek yang
sebenarnya.
2. Kritik Pragmatik
Kritik pragmatik memandang karya
sastra ialah sebagai alat untuk
dapat mencapai sebuah tujuan.
Tujuan karya sastra pada umumnya
itu bersifat edukatif, estetis, atau
juga politis. Dengan kata lain,
kritik tersebut cenderung menilai
karya sastra atas keberhasilannya
dalam mencapai suatu tujuan.
3. Kritik ekspresif
Kritik ekspresif menitikberatkan
pada diri penulis karya sastra itu.
Kritik ekspresif meyakini bahwa
penulis karya sastra merupakan
unsur pokok yang melahirkan
pikiran-pikiran, persepsi-persepsi,
serta juga perasaan yang
 dikombinasikan atau dituangkan ke
dalam sebuah karya sastra.
4. Kritik objektif
Kritik objektif memandang karya
sastra ialah sebagai sesuatu yang
mandiri, bebas terhadap lingkungan
sekitarnya; dari penyair, pembaca,
serta juga dunia sekitarnya. Karya
sastra itu merupakan sebuah
keseluruhan yang mencakupi atau
melingkupi dirinya yang di susun
dari bagian-bagian yang saling
berkaitan dan berjalinan erat
dengan secara batiniah serta juga
menghendaki pertimbangan dan
tentu analitis dengan kriteria-
kriteria intrinsik dengan
berdasarkan suatu keberadaan
koherensi, keseimbangan,
integritas, kompleksitas, dan saling
berhubungan antar unsur-unsur
pembentuknya.
D. FUNGSI KRITIK SASTRA
Kritik sastra memiliki fungsi bagi pembaca
maupun penulis karya sastra itu sendiri;
Fungsi kritik sastra bagi pembaca
 Membantu memahami suatu karya
sastra
 Menunjukkan keindahan/estetika
yang terdapat dalam suatu karya
sastra
 Menunjukkan parameter ataupun
ukuran dalam menilai suatu karya
sastra
 Menunjukkan nilai-nilai dan pesan
moral yang dapat dipetik dari
sebuah karya sastra.
Fungsi kritik sastra bagi penulis
 Mengetahui kekurangan serta
kelemahan karyanya
 Mengetahui kelebihan karyanya
 Mengetahui masalah-masalah yang
mungkin akan dijadikan tema
tulisannya
Meneliti, membaca, dan menulis kritik
sastra akan membantu kita dalam
memahami suatu permasalahan lebih baik,
dari penilaian tentang karya sastra,
mempelajari pemikiran yang berbeda sudut
pandang, dan menentukan pada tingkat
individu apakah sebuah karya sastra layak
dibaca.
E. TAHAPAN KRITIK SASTRA
Kritik sastra dimulai dari tahap apresiasi.
Tahap apresiasi berarti pembaca menilai
kemasan dengan menampilkan unsur
intrinsik dan ekstrinsik dari sebuah karya
sastra. Penilaian pun lebih banyak
didominasi oleh deskripsi dan penjelasan.
Biasanya, tahap apresiasi ini dilakukan
oleh pelajar SMP dan SMA. Para pelajar
baru diperkenalkan dengan karya sastra
sehingga penilaian pelajar terhadap karya  Kritik sastra yang populer ditulis
sastra itu hanya sebatas menilai kemasan untuk khalayak umum biasanya
yang tertulis tanpa kedalaman dan dirilis di media koran lokal seperti
intensitas tinggi. Tahap apresiasi ini juga the Seattle Times dan majalah
dikenal dengan resensi. Perbedaan resensi seperti Entertainment Weekly,
dengan kritik sastra adalah tingkat memuat ulasan buku yang
kedalaman pembahasannya. umumnya memberikan ringkasan
dan rekomendasi singkat. Beberapa
Tahap berikutnya adalah pemberian
ulasan untuk konsumsi publik,
tanggapan pada karya sastra. Tahap ini
seperti yang ditemukan di The New
sudah dapat dikategorikan sebagai
Yorker atau The New York Times
aktivitas kritik sastra. Akibat dari kemasan
Book Review mungkin
terhadap makna menjadi titik tolak kritik
menawarkan analisis dan diskusi
sastra. Hal ini dilakukan karena ada hal
yang mendalam.
yang tidak diungkapkan secara jelas dalam
 Analisis pengantar untuk siswa
karya sehingga pembaca dapat turut andil
memperkenalkan karya sastra,
menciptakan kembali karya yang tidak
pengarang, dan perspektif kritis,
terjadi terhadap pembacaan secara umum.
tanpa menghadirkan kritik orisinal.
Penciptaan kembali suatu hal baru yang
Cari topik dan ikhtisar di database
tersimpan dalam karya sastra harus dapat
Gale Literature atau tinjauan
diungkapkan dengan utuh, runut, dan jelas.
sejarah, budaya, dan biografi
Terlebih lagi, tidak ada format khusus
 Kritik sastra ilmiah biasanya
dalam kritik sastra. Semua gagasan dalam
ditemukan di jurnal-jurnal sastra
penulisan kritik sastra harus saling
ilmiah, seperti Critique or The
berkaitan dan saling menguatkan satu
Journal of Ethnic Fiction, serta di
sama lain sehingga menjadi sebuah
beberapa buku. Kritik sastra ilmiah
kesatuan yang dapat memudahkan
menawarkan analisis orisinal dan
pembaca dalam memahami maksud dari
terkemuka untuk konsumsi
kritik sastra.
mahasiswa perguruan tinggi.

F. SASARAN KRITIK SASTRA

G. PENUTUP
Analisis kritik sastra bisa saja dibuat untuk
khalayak umum, siswa, atau mahasiswa.
Kritik sastra adalah cabang studi ilmu
sastra untuk menilai, menganalisis, dan
mengapresiasi karya sastra. Kritik sastra
membuka nilai estetika dalam karya sastra
dan membantu penulis karya sastra untuk
melihat kelemahan dan kekurangan
karyanya. Kritik sastra ada bukan untuk
menghakimi karya sastra namun kritik
sastra ada untuk membuka keindahan
tulisan-tulisan sastra.
SUMBER:

https://libguides.dickinson.edu/criticism. Diakses pada 16 Agustus 2022. 10.58AM WITA.

https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-kritik-sastra/. Diakses pada 16 Agustus 2022.

10.44AM WITA.

https://libguides.greenriver.edu/engl126/lit-crit. Diakses pada 16 Agustus 2022. 11.10AM

WITA.

https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/berita-detail/3038/praktik-dan-prinsip-dasar-penulisan-
kritik-sastra. Diakses pada 16 Agustus 2022. 11.35AM WITA.

https://pendidikan.co.id/pengertian-kristik-sastra-fungsi-ciri-manfaat-dan-pendekatan/.
Diakses pada 16 Agustus 2022. 12.01PM WITA.

https://balaibahasajateng.kemdikbud.go.id/2015/08/sastra-susastra-kesastraan-dan-
kesusastraan/. Diakses pada 17 Agustus 2022. 15:31PM WITA.