Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KRITIK SASTRA PUISI “SURAT KEPADA

BUNDA: TENTANG CALON MENANTU NYA” KARYA


W.S RENDRA
Vira Wahyu Ningsih(virawahyue@gmail.com)

Pembimbing : Elly Prihasty

ABSTRAK

Lahirnya kritik sastra telah melengkapi bidang studi sastra atau wilayah ilmu sastra
menjadi teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Sering orang mencampuradukkan
ketiga bidang studi ini padahal ketiganya mempunyai wilayah yang berbeda walaupun
saling berhubungan, saling menunjang, dan saling mengisi. Salah satunya teori
strukturalisme genetic, strukturalisme genetik yaitu bentuk analisis yang melengkapi
strukturalisme murni yang hanya menganalisis karya sastra dari aspek intristiknya saja.
Analisis Strukturalisme Genetik memasukkan faktor genetik dalam karya sastra, Genetik
sastra artinya asal usul karya sastra. Faktor yang terkait dalam asal muasal karya sastra
adalah pengarang dan kenyataan sejarah yang turut mengkondisikan saat karya sastra itu
diciptakan. Dominan pada priode tertentu di Barat dan Indonesia karena memasukkan
Struktur sosial dalam kajiaannya. Seperti puisi “surat kepada bunda: tentang calon
menantunya”Karya W.S. Rendra. Pengarang menuangkan karya bertemakan perjuangan
seorang anak untuk mendapatkan ridho Ibunya. Nilai sosial yang disampaikan yaitu
hendaknya kita mengatakan segalasesuatu dengan sejujur-jujurnya kepada Ibu sebagai
orang tua kita. Suatu realitas yang hampir hilang, tetapi pengarang mengingatkan kembali
dan menunjukkan masih adanya potret seorang anak yang masih membutuhkan kejujuran
diri pada ibunya.

Kata kunci : kritik sastra, nilai social, strukturalisme genetik

berhubungan, saling menunjang,dan


A. saling mengisi.
PENDAHULUA Teori sastra menelaah bidang yang
N
membicarakan pengertian sastra,
Lahirnya kritik sastra telah
hakikat
melengkapi bidang studi sastra atau
wilayah ilmu sastra menjadi teori sastra,
sastra, penelitian sastra, jenis dan gaya
sejarah sastra, dan kritik sastra. Sering
penulisan, dan teori penikmatan sastra.
orang mencampuradukkan ketiga
Sedangkan sejarah sastra menyangkut
bidang studi ini padahal ketiganya
studi yang berhubungan dengan
mempunyai wilayah yang berbeda
penyusunan sejarah sastra yang
walaupun saling
menyangkut masalah periodisasi dan
perkembangan sastra. Kritik sastra
merupakan bidang studi sastra yang
berhubungan dengan pertimbangan amat panjang. Pengertian kritik sastra
karya, yang membahas bernilai tidaknya berkembang dari masa ke masa, namun
sebuah karya sastra. Seorang pembaca tetap tidak mengubah artinya. Istilah
sastra dapat membuat kritik sastra yang kritik berasal dari kata krites yang oleh
baik apabila dia betul-betul menaruh orang-orang Yunani Kuno dipergunakan
minat pada sastra, terlatih kepekaan untuk menyebut hakim, sebab kata
citanya, dan mendalami serta menilai benda ini berpangkal pada krinein yang
tinggi pengalaman manusiawinya. Yang berarti menghakimi. Kemudian
dimaksud dengan mendalami serta muncullah kata kritikos yang diartikan
menilai tinggi pengalaman manusiawi sebagai hakim kesusastraan. Pengertian
adalah menunjukan kerelaan ini berlaku pada abad ke-4. Di dalam
psikologinya untuk menyelami dunia pustaka sastra Latin klasik, istilah
karya sastra, kemampuan untuk criticus jarang sekali dipakai. Dalam
membeda-bedakan pengalaman secara pemakaian yang sangat jarang itu,
mendasar, dan kejernihan budi untuk criticus dipandang lebih tinggi daripada
menentukan macam-macam nilai. grammaticus. Tokoh-tokoh yang paling
Masalah yang dikaji dalam berjasa dalam pembinaan istilah kritikos
penelitian ini adalah apa pengertian atau criticus sebagaimana lazimnya
Kritik Sastra dan Analisis Kritik Sastra sekarang dipergunakan orang dalam
terhadap Puisi “Surat bahasa Inggris literary criticism adalah
Kepada Bunda: Tentang Calon tokoh-tokoh pemuka kaum retorika
Menantunya” Karya W.S. Rendra seperti‘Quntilianus dan filosof
Adapun tujuannya adalah Aristoteles. Dalam abad pertengahan,
mendeskripsikan pertimbangan baik istilah kritik tenggelam. Pemakaiaannya
buruknya suatu hasil karya sastra yang cuma terbatas pada lingkungan
berjudul “Surat Kepada Bunda : kedokteran dalam arti krisis dan dalam
Tentang Calon Menantunya” Karya penggunaan penyakit kritis (critical
W.S. Rendra illness). Tetapi dalam zaman
Renaissance istilah kritik muncul
B. kembali dalam arti semulanya.
PEMBAHASAN Polizianus pada tahun 1492
Istilah kritik sastra yang pada mempergunakan istilah criticus sebagai
zaman modern ini sangat populer, antitese daripada filosof, begitu juga
sebenarnya telah memiliki sejarah yang istilah grammaticus.
Kritik sastra sebagai penilaian oleh paham Aristoteles dan Plato
terhadap sebuah karya sastra tidak yang menyatakan bahwa sastra
hanya menilai dari bentuk, isi, dan adalah tiruan kenyataan.
makna, melainkan bagaimana proses 2. Kritik ekspresif adalah kritik sastra
pembuatan karya sastra dengan yang memandang karya sastra
psikologi pengarang yang menghasilkan sebagai ekspresi, curahan perasaan,
sebuah karya. Tujuan psikologi dalam atau imajinasi pengarang. kritik
kritik sastra adalah untuk menilai secara ekspresif menitikberatkan pada
kritis melalui pemikiran-pemikiran yang pengarang. Kritikus ekspresif
jernih supaya dalam mengkritik dapat meyakini bahwa sastrawan
secara logis dan akurat dalam tujuan (pengarang) karya sastra merupakan
sastra yang dikritiknya. unsur pokok yang melahirkan
pikiran-pikiran, persepsi-persepsi
1. Menurut orientasi kritik dan perasaan yang dikombinasikan
Abram (David Logde, 1972:5-21) dalam karya sastra. Kritikus dalam
membagi jenis kritik berdasarkan hal ini cenderung menimba karya
orientasinya, yaitu kritik mimetik, kritik sastra berdasarkan kemulusan,
ekspresif, kritik pragmatik dan kritik kesejatian, kecocokan pengelihatan
objektif. mata batin pengarang/keadaan
1. Kritik mimetik adalah kritik yang pikirannya. Pendekatan ini sering
memandang karya sastra sebagai mencari fakta tentang watak khusus
pencerminan kenyataan kehidupan dan pengalaman-pengalaman
manusia. Menurut Abrams, kritikus sastrawan yang sadar/ tidak, telah
pada jenis ini memandang karya membuka dirinya dalam karyanya.
sastra sebagai tiruan aspek-aspek 3. Kritik pragmatik memandang karya
alam. Sastra merupakan sastra sebagai sesuatu yang dibangun
pencerminan/penggambaran dunia untuk mencapai efek-efek tertentu
kehidupan. Sehingga kriteria yang pada audien (pendengar dan
digunakan kritikus sejauh mana pembaca), baik berupa efek
karya sastra mampu menggambarkan kesenangan, estetis, pendidikan
objek yang sebenarnya. Semakin maupun efek lainnya. Kritik ini
jelas karya sastra menggambarkan cenderung menilai karya sastra
realita semakin baguslah karya sastra menurut berhasil tidaknya karya
itu. Kritik jenis ini jelas dipengaruhi tersebut mencapai tujuan tersebut
(Pradopo, 199:26). Kritik ini Kritik diabad kedua puluh ini telah
memandang karya sastra sebagai mengalami perkembangan pesat, karena
sesuatau yang dibangun untuk adanya sumbangan ilmu-ilmu
mencapai efek-efek tertentu pada kemasyaraktan dan psikologi. Kritik
audien (pendengar dan pembaca), sastra yang semula dapat digolongkan
baik berupa efek kesenangan, estetis, menjadi dua pendekatan saja
pendidikan maupun efek lainnya. pendekatan formal dan pendekatan
Sementara tujuan karya sastra pada moral. Telah berkembang paling sedikit
umumnya: edukatif, estetis, atau lima macam pendekatan; dengan
politis. Dengan kata lain, kritik ini tambahan tiga pendekatan baru yakni
cenderung menilai karya sastra atas pendekatan psikologi, sosologi, mitos
keberhasilannya mencapai tujuan. dan arketipe. Secra konseptual
Ada yang berpendapat, bahwa kritik pendekatan mitos dan arketipe
jenis ini lebih bergantung pada merupakan cabang dari pendekatan
pembacanya (reseptif). Kritik jenis psikologi. Oleh karena itu, garis
ini berkembang pada Angkatan Balai besarnya pendekatan baru yang
Pustaka. Sutan Takdir Alisjabana membantu perkembangan kritik sastra
pernah menulis kritik jenis ini yang dalam abad dua puluh ini, adalah
dibukukan dengan judul “Perjuangan psikologi dan sosiologi. Kedua
dan Tanggung Jawab” dalam pendekatan ini akan dibicarakan secara
Kesusastraan. singkat agar gambaran tetang kritik
4. Kritik objektif memandang karya sastra agak lengka.
satra hendaknya tidak dikaitkan Munculnya pendekatan psikologi
dengan hal-hal di luar karya sastra dalam kritik sastra disebabkan oleh

itu. Ia harus dipandang sebagai teks meluasnya perkenalan-pekenalan

yang utuh dan otonom, bebas dari sarjana sastra dengan ajaran Freud yang

hal-hal yang melatarbelakanginya, dimulai diterbitkan dalam bahasa

seperti pengarang, kenyataan, Inggris, terutama the interprelation of

maupun pembaca. Objek kritik drem, dalam menjelang decade perang

adalah teks satra: unsur-unsur dunia. Pembahasan sastra dilakukan

interinsik karya tersebut. sebagai eksperimen tehknik simbolisme


mimpi, pengungkapan aliran kesadaran

2. Psikologi Dalam Kritik Sastra jiwa dan pengertian libido ala Freud
menjadi semacam sumber dukungan
terhadap pemberontakan sosial melawan terhadap pengarangnya, c. pembicaraan
puritanisme dan tata cara Viktorianisme. tentang ajaran dan kaidah psikologi
Diantara kritikus-kritkus sastra yang yang dapat ditimpa dari karya sastra,
merintis dan mengajurkan pendekatan dan d. pengaruh karya sastra terhadap
psikologi adalah I.A.Richrads, yang pembacanya. Pembahasan jenis pertama
buku teorinya Principles of Literary dan kedua dapat dimasukan kedalam
Criticism. Merupakan buku pengarang psikologi kesenian. Tidak dapat
penting di tahun dua puluhan. Richrads dimungkiri pembahasan terhadap
mencoba menghubungkan kritik sastra pribadi pengarang maupun proses
dengan uraian psikologi sematik. Yang penciptaan sastra itu memang menarik
sangat ditonjolkan adalah pengertian dan adanya menujukan manfaat
hakekat pengalaman sastra yang pedagogik dalam studi sastra. Dalam
terpadu. hubungan ini, perlu diingatkan akan
Bahasa kritik sastra ini mendukung adanya bahaya sesatan genetik, yakni
pandangan bahwa kritik sastra sebagai cenderung untuk meniliai karya sastra
objek estetik tidak mempunyai lewat proses dan orang yang melahirkan
pengaruh sebab karya sastra tidak lain sastra tersebut. Dengan kata lain perlu
adalah sebuah pengalaman pribadi diingatkan bahwa karya sastra bebas
pembacanya. Selain itu, dan tidak tergantung pada proses
Richards menetang idealism estetik atau penciptaan maupun penciptaanya
pendirian “ seni untuk seni” sendiri.
menekankan daya komunikasi karya Hubungan antara karya sastra
seni. Nilai karya sastra baginya terletak dengan persona pengarangnya
pada kemampuan menjalin sikiap-sikap dipertegas oleh freud, yang memandang
yang saling bertentangan secara berdaya seorang penyair tidak lebih dari seorang
hasil. Perdamain nilai-nilai yang pelamun yang lari dari kenyataan hidup.
berlawanan jelas dalam ironi yang Baginya, kreativitas seorang pengarang
merupakan dasar dari penilai poetic tidak lain dari pelarian. Dengan bekal
yang kemudian populer dikalangan pengertian tersebut, dia lalu secara
kritikus sastra psikologi. khusus berusaha menafsirkan sesuatu
Psikologi memasuki biang kritik atau beberapa karya tertentu dari
sastra lewat beberapa jalan: a. pengarang yang bersangkutan. Kedua
pembahasan tentang proses penciptaan seorang kritikus sastra dapat
sastra, b. pembahasan psikologi mempelajari secara teliti riwayat hidup
seorang pengarang, seperti peristiwa- menyimpulkan nilai, makna, atau kadar
peristiwa penting dalam hidup dan sastra, maka dia sudah terperosok ke
catatan-catatan berbentuk surat dalam sesatan genetik dalam kerangka
menyurat, sebagai dokumen pribadi pemikirannya.
yang berisi macam-macam kenyakinan Pendekatan mitos dan arketipe
dan goresan pengakuan. Suatu teori dalam kritik sastra berpangkal pada
tentang kepribadian pengarang yang psikologi Carl G. Jum, yang terbit
bersangkutan: macammacam pengarang dalam bahasa Inggris pada akhir tahun
batin, pertentangan jiwa, frustrasi, 1920-an dan awal 1930-an khususnya
kekecewaan, harapan, “On The Relation of Analytical
pengalamanpengalaman yang Psikology to Poetic Art”. Jum
merawankan, dan neurosis. Teori beranggapan bahwa beberapa sajak
kepribadian ini kemudian digunakan mempunyai daya tarik khusus
untuk menyoroti dan memahami menggetarkan hati pembacanya karena
beberapa karya tertentu dari pengarang adanya rangsangan-rangsangan bahwa
yang bersangkutan. sadar pada jiwa pembaca. Rangsangan-
Pembahasan sastra macam ini rangsangan bahwa sadar ini disebut
memang dapat membantu kita untuk citra-citra dasar, atau citra keinsanan
menangkap bahwa jenis karya sastra purba yang berbentuk lewat pengalaman
tertentu merupakan hasil khayalan nenek moyang kita dan diwariskan
pengarang yang sedang mengalami sebagai bawah sadar kelompok yang
keadaan jiwa tertentu. Akan tetapi perlu menjiwai untuk umat manusia dalam
kiranya diingat bahwa bagaimanapun bentuk mitos, agama, mimpi, dan sastra.
menariknya pembahasan ini tidak Dari uraian diatas kiranya jelas
menunjukan adanya hubungan yang bahwa pendekatan mitor dan arketipe
jelas dengan teori nilai, makna, atau dalam pembahasannya sastra hanya
kadar sastra. Dengan kata lain, orang sesuai dengan karya-karya sastra baik
tidak lebih mengetahui tentang yang puisi maupun yang prosa. Secara
dasardasar penentuan nilai sastra. Oleh khusus dapat dikatakan bahwa
karena itu, penentuan nilai karya sastra pendekatan ini dapat menunjukan
yang merupakan unsur pokok dalam kegunaannya pada pembahasan karya
pengertian kritik sastra, memang tidak sastra yang bernafaskan keagamaan
dapat dilakukan. Pembahasan dan yang cenderung menggunakan
pengungkapan proses penciptaan orang
pencitraan apokaliptik, demonik, dan yang kau buatkan Dan tiada akan
analogik. pulang
Buat selama-lamanya
Ibuku,
3 Analisis Kritik Aku telah menemukan jodohku
Sastra Surat Janganlah kau cemburu
Hendaknya hatimu yang baik itu
Kepada Bunda mengerti Pada waktunya, aku mesti kau
: Tentang lepaskan pergi
Calon
Begitu kata alam, begitu kau mengerti
Menantunya” Bagai dulu bundamu melepas kau
Karya W.S. Kawin dengan ayahku. Dan bagai
Rendra Bunda ayahku melepaskannya
Untuk mengawinimu
Tentu sangatlah berat
Surat Kepada Bunda: Tapi itu harus, mama!
Tentang Calon Menantunya Dan akhirnya tak kan begitu berat
Apabila telah dimengerti
Mama yang tersayang Apabila telah disadari
Akhirnya kutemukan juga jodohku Hari sabtu yang akan datang
Seseorang yang bagai kau Aku akan membawanya kepadamu
Sederhana dalam tingkah laku dan Ciumlah kedua pipinya
bicara Serta sangat menyayangiku Dan panggillah ia dengan
kata ;’anakku!’
Terpupuslah sudah masa-masa sepiku
Hendaknya berhenti gemetar rusuh Bila malam telah datang
Hatimu yang baik itu Kisahkan padanya
Yang selalu mencintaiku Riwayat para leluhur kita
Karena kapal yang berlayar Yang ternama dan perkasa
Telah berlabuh dan ditambatkan Dan biarkan ia nanti
Dan sepatu yang berat serta nakal Tidur disampingmu
Yang dulu biasa menempuh
Jalan-jalan yang mengkhawatirkan Iapun anakmu
Dalam hidup lelaki yang kasar dan Sekali waktu nanti
sengsara Ia akan melahirkan cucu-cucumu
Kini telah lepaskan Mereka sehat-sehat dan lucu-lucu
Dan berganti dengan sandal rumah Dan kepada mereka
Yang tenteram, jinak, sederhana Ibunya akan bercerita
Riwayat yang baik tentang nenek
Mama mereka
Burung dara yang nakal Bunda bapak mereka
Yang sejak dulu kau piara Ciuman abadi
Kini terbang dan telah menemui Dari anak lelakimu yang jauh
jodohnya Ia telah meninggalkan sarang Willy
1. Tipografi 3. Bahasa Kiasan
(penyusunan dan Bahasa
Retorik
baris dan bait
Bahasa kiasan yang terdapat dalam
dalam puisi)
puisi tersebut antara lain :
Berdasarkan jenis tipografinya,
a) PerbandinganCon
puisi diatas termasuk jenis puisi dengan
toh :
tipografi teratur dengan jumlah baris
• Seseorang yang bagai kau
dan bait yang tidak sama. Alasannya,
• Dan bagai Bunda ayahku
pada puisi tersebut pengarang masih
melepaskannya
menggunakan persamaan bunyi atau
• Untuk mengawinimu
rima, jumlah kata dan penyusunan kata
• Bagai dulu bundamu melepas kau
meskipun baris dan baitnya tidak sama.

b) MetaforaContoh :
2. Kata dan Diksi
• Dan berganti dengan sandal rumah
Dalam puisi tersebut, pengarang
Yang tenteram, jinak, sederhana
lebih banyak menggunakan kata –kata
• Burung dara yang nakal
yang sudah familier dan mudah
dipahami oleh pembaca meskipun ada
c) PersonifikasiCont
juga beberapa kata yang mengalami
oh :
defamilier.
• Terpupuslah sudah masa-masa
Sementara itu, diksi yang digunakan sepiku
pengarang kebanyakan bermakna Hendaknya berhenti gemetar rusuh
konotatif. Misalnya, ia melukiskan • Dan sepatu yang berat serta nakal
kehidupannya dahulu dan berubah saat
ia telah menemukan jodohnya dengan d) HiperbolaContoh
“kapal yang berlayar yang telah :
berlabuh dan ditambatkan”. Ia juga • Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
melukiskan dirinya sewaktu belum Dalam hidup lelaki yang kasar dan
menemukan jodohnya dengan istilah sengsara
“burung dara yang nakal”. • Kini terbang dan telah menemui
jodohnya

e) Repetisi
Contoh :
• Begitu kata alam, begitu kau 5. Imaji (citra
mengerti atau bayangan
• Apabila telah dimengerti Apabila yang muncul
Telah Disadari dalam pikiran
pembaca puisi)
4. Rima,
Aliterasi,
Asonansi Contoh:

Rima (persamaan bunyi akhir kata Imaji penglihatan :

yang terdapat antar baris dalam satu Karena kapal yang berlayar

bait, terdiri dari rima awal, tengah, Telah berlabuh dan ditambatkan

akhir). Rima dalam puisi diatas Jalan-jalan yang mengkhawatirkan

kebanyakan berupa rima akhir. Kini terbang menemui jodohnya

Contohnya pada bait pertama : Bila malam telah datang

Mama yang tersayang Imaji pendengaran :

Akhirnya kutemukan juga jodohku Dan panggillah ia dengan kata ;


’anakku!’
Seseorang yang bagai kau
Sederhana dalam tingkah laku dan Kisahkan padanya
bicara Riwayat para leluhur kita

Serta sangat menyayangiku


Bait tersebut rimanya abbab. Puisi di atas juga dapat dianalisi

Selanjutnya pada bait-bait berikutnya melalui Kritik mimetik, Kritik mimetik

dan seterusnya juga mempunyai rima adalah kritik yang memandang karya

akhir. sastra sebagai pencerminan kenyataan

Aliterasi (persamaan bunyi kehidupan manusia. Sastra merupakan

konsonan pada satu baris puisi) Contoh: pencerminan/penggambaran dunia

Terpupulah sudah masa-masa sepiku kehidupan. Sehingga kriteria yang

Telah berlabuh dan ditambatkan digunakan kritikus sejauh mana karya

Asonansi (persamaan bunyi vokal pada sastra mampu menggambarkan objek

satu baris puisi) Contoh: yang sebenarnya. Semakin jelas karya

Mama yang tersayang sastra menggambarkan realita semakin

Sederhana dalam tingkah laku dan baguslah karya sastra itu. Kritik jenis ini
bicara jelas dipengaruhi oleh paham
Dan tiada akan pulang Aristoteles dan Plato yang menyatakan
Buat selama-lamanya bahwa sastra adalah tiruan kenyataan.
Yang ternama dan perkasa
Kenyataan hidup seseorang yang Seorang Ibu hendaknya mau
akan menikah dan calon istri/suami memberikan restu ketika anaknya telah
harus disetujui oleh ibu kandung. Ini menemukan jodohnya. Suatu pesan
adalah pencerminan takdir seseorang moral kepada orang tua yang sering
yang akan menikah ketika berusia terjadi permasalahan tidak menyetujui
dewasa. WS. Rendra sebagai pujangga pilihan anaknya.
ulung dan bahkan merupakan ….
pengalaman sendiri dalam menulis Ibuku,
karya sastra yang diberi judul “ Surat Aku telah menemukan jodohku
Kepada Bunda :Tentang Calon Janganlah kau cemburu
Menantunya “ Hendaknya hatimu yang baik itu
mengerti
Pada waktunya, aku mesti kau lepaskan
C. Penutup
pergi
Pengarang menuangkan karya
bertemakan perjuangan seorang anak
Hendaklah seorang Ibu menyayangi
untuk mendapatkan ridho Ibunya. Nilai
menantunya seperti halnya ia
sosial yang disampaikan yaitu
menyayangi anak kandungnya sendiri.
hendaknya kita mengatakan segala-
….
sesuatu dengan sejujur-jujurnya kepada
Dan akhirnya tak kan begitu berat
Ibu sebagai orang tua kita. Suatu realitas
Apabila telah dimengerti
yang hampir hilang, tetapi pengarang
Apabila telah disadari
mengingatkan kembali dan Hari sabtu yang akan datang
menunjukkan masih adanya potret Aku akan membawanya kepadamu
seorang anak yang masih membutuhkan Ciumlah kedua pipinya
kejujuran diri pada ibunya. Dan panggillah ia dengan
Seperti pada bait : kata ;’anakku!’
Mama yang tersayang
Akhirnya kutemukan juga jodohku Puisi di atas “SURAT KEPADA
Seseorang yang bagai kau Jika BUNDA: TENTANG CALON
memilih pendamping hidup pilihlah MENAN-
yang baik budi pekertinya. TUNYA” adalah sebuah rangakaian
Sederhana dalam tingkah laku dan kata dari Rendra sebagai seorang anak
bicara yang telah menemukan pujaan hatinya
Serta sangat menyayangiku dan berusaha mengungkapkan niat tulus
kepada sang bunda agar bersedia tuk /faiterate.blogspot.com/2012/05/
merestui dan menerima sang calon istri makalah-kritik-sastra.html, diunduh
yang diidam-idamkan sejak lama. 18 Desember 2014, pukul 12.00
WIB

Realitas sosial yang diungkapkan Hardjana, Andre. 1991. Kritik Sastra


sangat lugas dan memberikan Sebuah Pengantar. Jakarta: PT
pengajaran kepada pembacanya tentang Gramedia Pustaka Utama.
bakti seorang anak pada ibunya. Sebagai
Hanum, Zulfa. 2005. Psikologi
bentuk respon positif atas peristiwa
Kesusasteraan. Depok: Inti Prima
banyaknya anak yang kehilangan nilai Grapich.
hormat pada ibunya.
Jaelani, Alfi. 2011. Makalah Kritik
Krtitik sastra sangat diperlukan oleh
Sastra.
sebagian orang, dengan adanya kritik
http://alfianjaelani.blogspot.com/201
sastra maka karya sastra para pengarang
1/12/ makalah-kritik-sastra.html,
akan diketahui baik buruk kualitasnya. diunduh 18 Desember 2014, pukul
Terlebih masyarakat yang mencintai 11.00 WIB.
karya sastra. Karya sastra diatas
K.S, Yudiono. 2009. Pengkajian Kritik
merupakan ungkapan pengarang
Sastra Indonesia. Jakarta: Gramedia
terhadap keadaan disekitarnya yang
Widiasarana Indonesia.
selalu berhubungan dengan anak, ibu
dan calon menantu yang sangat Pos, Sigodang. 2011. Jenis-Jenis Kritik
berperan penting dalam kehidupan Sastra.
masyarakat. Diharapakan, muncullah http://sigodangpos.blogspot.com/
kritikus sastra yang handal dan selalu 2011/09/jenis-jenis-kritik-sastra-dan.
mengawal karya sastra di bumi html, diunduh 18 Desember 2014,
pukul
nusantara.
10.00 WIB.

Daftar Pustaka
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik * Dosen FKIP Universitas
Kajian Teoretik. Jakarta: PT Rineke Muhammadiyah Surabaya
Cipta.

Faiterate. 2012. Makalah Kritik Sastra.


http:/

Anda mungkin juga menyukai