Anda di halaman 1dari 4

NAMA: HASNUL

NIM: 1951041017

KELAS: PBSI B 2019

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

PETUNJUK:

Soal UAS dikerjakan secara individu selama 3 hari mulai pukul 13.00 Wita (Tanggal 01
Desember 2021). Batas pengumpulan tugas pada fitur UAS Aplikasi Syam Ok, pukul 13.00 Wita
(Tanggal 03 Desember 2021).

Melewati batas waktu, tugas tidak bisa terunggah pada fitur UAS.

Jawaban soal UAS dalam bentuk format File Pdf.

Tuliskanlah nama lengkap dan NIM Anda !

Kehadiran pada pertemuan 16 berdasarkan jawaban soal UAS yang dikumpulkan.

SOAL UJIAN:

1. Jelaskan perbedaan kritik dengan resensi dan kritik ilmiah dan kritik non ilmiah !
2. Jelaskan fungsi dan tolok ukur kritik sastra !
3. Jelaskan perbedaan antara krtik sastra mimetik, objektif , dan ekspresif !
4. Jelaskan fokus kajian kritik sastra feminisme !
5. Jelaskan fokus kajian nouvelle kritik (strukturalisme) dan Merlyn (strukturalisme) !

JAWABAN

1. Perbedaan kritik dengan resensi adalah


Resensi adalah tulisan yang berisi ulasan,pertimbangan/pembicaraan suatu karya
( sastar,nonsatra,film,drama,dsb ).Tujuan penulisan resensi adalah menyampaikan informasi
kepada pembaca apakah sebuah karya patut mendapat sambutan/tidak.
Kritik adalah tulisan yang berisi pertimbangan baik buruknya suatu karya(sastra )/penghakiman
terhadap karya (sastra)
Perbedaan Kritik ilmiah dan Kritik non ilmiah adalah
Kritik ilmiah yaitu kritik yang melakukan pengkajian nilai seni secara luas,mendalam dan
sistematis,baik dalam menganalisis maupun mengkaji. Kritik ilmiah bertujuan menerangkan
karya sastra sejelas mungkin untuk dapat mengungkapkan makna karya semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, digunakan teknik penulisan ilmiah, sistematika ilmiah, dan analisis stuktur ke
dalam unsur-unsurnya sampai mendetail.
Kritik non ilmiah
Kritik non-ilmiah ditulis sastrawan, wartawan, atau ahli pikir yang mempunyai minat sastra.
Berupa artikel dan esai-esai, tidak menggunakan TPI, teori sastra tidak digunakan secara
eksplisit, tidak menunjukan refrensi yang akurat. Berorientasi ekspresif, bersifat impresionistik,
tidak mencantumkan daftar pustaka, dan bahasa yang digunakan umumnya bukan menggunakan
bahasa Indonesia yang baku/ tidak seluruhnya bahasa baku.

2. Jelaskan fungsi dan tolak ukur kritik sastra adalah

Terdeteksi dan tidaknya fungsi kritik sastra menjadi tolak Ukur ada dan tidaknya tanggung jawab
seorang kritikus dalam Memposisikan kritik sastra pada masyarakat luas dalam wujud Apapun.

Fungsi Kritik sastra:


- Fungsi kritik sastra bagi keilmuan sastra

Dasar hukum sebelum menilai sebuah karya sastra, yaitu menggunakan kritik
sastra yang tidak hanya menilai namun juga mampu menganalisa dalam
pendefinisian, penggolongan, pengkiasan, penguraian dan penilaiannya.

- Fungsi kritik sastra bagi perkembangan kesusastraan

Seorang kritikus juga wajib menjelaskan tentang penggunaan bunyi, gaya bahasa,
psikologi (jiwa), pandangan hidup dan filsafat karya sastra tersebut. Selain itu
juga melakukan perbandingan dengan karya sastra yang bernilai tinggi.

- Fungsi kritik sastra bagi masyarakat

Pada umumnya para ahli teori sastra, ahli sejarah sastra, kritikus sastra dan
penikmat sastra (pembaca) dapat mengetahui nilai dari sebuah karya sastra lewat
kritik sastra. Sebab kritik sastra mampu memberikan penjelasan dan jawaban
yang timbul dari diri pembaca dan pengamat sastra.

Tolak Ukur Sastra :


- Struktur. Suatu karya sastra dinilai berdasarkan rancang bangunnya atau sejauh
mana keseluruham dan bagian-bagiannyan merupakan suatu kesatuan.
- Estetika. Karya sastra dinilai berdasarkan kenikmatan estetis yang dialami
melalui rancang bangun dan bentuk sastranya.
- Ekspresivitas. Kualitas karya sastra dinilai berdasarkan wawasan yang
diberikannya tentang pribadi, perasaan, atau niatan pengarang.
- Realisme. Karya dinilai menurut gambarannya tentang kenyataan, wawasan
tentang manusia, budaya, dan zaman.
- Kognitif. Suatu karya adalah baik apabila karya itu memberi wawasan baru,
memperkaya pengetahuan, dan dapat memberi sumbangan untuk perubahan yang
diperlukan dalam masyarakat.
- Nilai rasa. Kualitas karya dinilai menurut kadar kekuatannya untuk
memungkinkan pembaca beridentifikasi dengan apa yang dikisahakan atau
dikemukakan sebagai pendirian.
-

3. Jelaskan perbedaan antara krtik sastra mimetik, objektif , dan ekspresif !

- Kritik sastra mimetik memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-aspek


alam. Kriteria yang gunakan dalam kehidupan adalah ‘kebenaran’.
- Kritik sastra objektif menganggap karya sastra sebagai suatu yang mandiri,
bebas baik dari penyair, pembaca, maupun dunia sekitarnya.
- Kritik sastra ekspresif menghubungkan karya dan pengarangnya. Karya sastra
sebagai curahan, ucapan, atau proyeksi pikiran dan perasaan penyair.
4. Jelaskan fokus kajian kritik sastra feminisme !

Kritik sastra feminis adalah studi sastra yang mengarahkan fokus analisisnya pada
perempuan. Djananegara berpendapat bahwa kajian feminisme adalah salah satu kajian
sastra yang mendasarkan pada pandangan feminisme yang menginginkan adanya
keadilan dalam memandang eksistensi perempuan (Wiyatmi, 2006: 113). Feminisme
merupakan kajian sosial yang melibatkan kelompok-kelompok perempuan yang tertindas,
utamanya tertindas oleh budaya partiarkhi.

5. Jelaskan fokus kajian nouvelle kritik (strukturalisme) dan Merlyn


(strukturalisme) !

- Fokus kajian nouvelle kritik (strukturalisme)


Para penganut Nouvelle Critique selalu ingin menunjukkan struktur-struktur.
Dalam Sebuah struktur terlihat tata susunan serta keberkaitan intern. Bagian-
bagian baru memperoleh Arti jika dipandang dari keseluruhan, dan keseluruhan
baru dapat dimengerti kalau kita Memperhatikan bagian-bagiannya. Nouvelle
Critique menamakan diri strukturalistik.

- Fokus kajian Merlyn (strukturalisme)

Kritik Merlyn adalah aliran kritik di Belanda yang nama sebutan Merlyn Diambil
dari nama majalah yang terbit pada tahun 1960-an oleh suatu kelompok. Aliran
ini dalam menafsirkan atas karya sastra harus menurut data yang terdapat Dalam
karya sastra itu sendiri, dan tidak banyak menaruh perhatian secara sistematis
Bagi komunikasi sastra. Menurut kelompok tersebut yang menjadi sasaran
kritikus Sastra adalah analisa kesastraan yang mana situasi membaca lebih
dituntut dari pada Situasi menulis, dan kemudian berdasarkan data kesastraan itu
dapat memberikan Penilaian. Kelompok pencetus kritik Merlyn ini menganggap
bahwa sebuah karya Dapat didekati dengan tepat jika mempergunakan analisa
struktural dengan Menggunakan pendekatan ilmiah dalam menafsirkan teks, yang
mana setiap Penafsiran atau penilaian harus dapat dicek dan didukung dan
diperkuat bukti-bukti. Kriteria dalam penilaian ialah kesatuan karya, yaitu sejauh
mana kerangka fiksinal Dipertahankan secara konsekuen, serta konsisten dalam
komposisi, gaya, dan Psikologi. Untuk menilai konsistensi psikologi muncul
persoalan apakah perwatakan Yang lebih dipilih dari pada konsistensi. Kelompok
Merlyn menyetujui bahwa Penggunaan analisis struktural lebih tepat untuk
pendekatan karya sastra. Menurut Mereka Struktur ialah cara yang unik dari
segala aspek bentuk dan isi karya sastra. Dengan analisis struktural dapat
ditemukan keterkaitan antar aspek, sehingga setiap Bagian teks menduduki tempat
di dalam seluruh struktur yang kemudian mengait Secara logika. Bagi seorang
pembaca sebuah karya sastra penting apabila Ketegangannya, masalahnya,
situasinya dapat ditampakkan dalam karya sastra dan Mudah dihayati pembaca.

Anda mungkin juga menyukai