ESSAI
MENULIS KREATIF SASTRA
Dosen Pengampu: Ibu Prof. Dr. Rosmawaty, M. Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 4
MARET 2024
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah
SWT atas limpahan berkah dan rahmat dari-Nya penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “ESSAI” pada mata kuliah Menulis Kreatif Sastra,
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini, penulis turut mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Rosmawaty, M. Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Menulis
Kreatif Sastra kelas Reguler C Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Stambuk 2023.
2. Orang tua tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi
dalam menjalani kehidupan.
3. Rekan-rekan kelompok yang memberikan kontribusi dengan baik dan kelas
Reguler C yang senantiasa memberikan arahan dan masukan sebagai
langkah dalam menyempurnakan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasaya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
Kelompok 4
3
4
1. SEJARAH ESSAI
Sejarah esai, mulai dikenal pada tahun 1500-an oleh seorang
filsuf Perancis, Michel de Montaigne. Beliau menulis sebuah buku
yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya, dan isinya
bertujuan menhekspresikan pandangannya tentang kehidupan. Buku
tersebut berjudul Essais (terbit 1580), yang berarti attempts atau
usaha.
Sejak itu nama essai (Perancis) atau essay (Inggris), yang artinya
upayaupaya atau percobaan-percobaan - dan oleh sebab itu lebih
bersifat sementara daripada bersifat pernyataan final - dinisbahkan
sebagai nama bagi genre karangan sebagaimana kurang kebih ditulis
oleh Michel de Montaigne tersebut. Tak lama kemudian, pada tahun
1600-an, Sir Francis Bacon mengikuti jejaknya menjadi esais Inggris
pertama. Bukunya berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan
ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais
sesudahnya. Ada beberapa esai yang formal, dan ada beberapa esai
lain yang bersifat informal. Bentuk esai informal lebih mudah ditulis
karena lebih bersifat personal, jenaka, dengan bentuk yang bergaya,
struktur yang tidak terlalu formal, dan bertutur. Bentuk esai formal
lebih sering digunakan oleh para pelajar, pembelajar, dan peneliti
untuk mengerjak tugastugasnya. Formal esai dibedakan dari tujunya
yang lebih serius, berbobot, logis, dan lebih panjang.
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh H.B. Jassin melalui
tinjauan-tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang
kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) dengan judul
Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai (1985), tapi
Jassin tidak bisa menjelaskan rumusan esai.
5
2. Pengertian Esai
Pengertian esai secara umum yaitu sebuah karangan yang
membahas mengenai permasalahan tertentu dari sudut pandang
argumentasi penulis yangd isertai dengan data relevan dan kredibel.
Esai adalah tulisan yang terdiri dari beberapa paragraf yang mem-
bahas tentang satu topik. Kata "esai" berasal dari bahasa Perancis, es-
say, berarti mencoba atau berusaha. Esai adalah suatu upaya mengo-
munikasikan informasi, opini atau perasaan dan biasanya menyajikan
argumen tentang suatu topik. Dalam hal ini, esai adalah tulisan
pendek yang biasanya berisi penilaian atau opini penulis tentang
subjek tertentu.
Esai adalah suatu komposisi prosa singkat yang mengekspresikan
opini penulis tentang subjek tertentu. Esai dapat dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu: (a) pendahuluan yang berisi latar belakang informasi
yang mengidentifikasikan subjek bahasan dan pengantar tentang sub-
jek; (b) tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subjek;
dan (c) konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan
kembali ide pokok, ringkasan tubuh
Dalam Webster Encyclopedic Dictionary of The English
Language (1877) dirumuskan, bahwa esai adalah sebuah tulisan,
karangan, analisis, atau penafsiran tentang sesuatu. Kebanyakan
dengan topik yang kurang lebih terbatas, dengan luas, gaya dan metode
bebas, walaupun pada umumnya dapat dibaca sekali duduk. The
Oxford English Dictionary (volume III) membatasi esai sebagai
karangan dengan panjang bebas menegnai suatu sisi permasalahan
yang pada awalnya ditunjukkan oleh karangan-karangan pendek,
namun kini digunakan pula untuk menamai karangan yang cukup
rumit walaupun masih dalam rentang yang terbatas.
6
FORMAL INFORMAL
OBJEKTIF SUBJEKTIF
dan tinjauan buku; sedang pada sisi yang paling kanan akan didapatkan
sketsa, humor, kesan-kesan, dan artikel.
Sedang Cuddon (1992) mengemukakan, bahwa esai adalah sebuah
komposisi umumnya dalam bentuk prosa yang membahas secara
formal maupun nonformal satu atau beragam topik. Pengertian esai
menurut Montaigne adalah tulisan yang di dalamnya memuat sikap
dan pandangannya tentang kehidupan melalui deskripsideskripsinya
secara tersirat, bersahaja, rendah hati tetapi jernih.
Widyamartaya & Sudiati (2004: 3-4) menjelaskan bahwa, esai, secara
mudahnya, boleh dipandang sebagai suatu usaha untuk melahirkan
pandangan mengenai suatu topik dengan bentuk yang pendek serta
dengan cara penuturan yang sebaik-baiknya.Yang terpenting dalam
esai bukan apa yang dibicarakan, melainkan bagaimana cara
membicarakannya.Ada tiga macam esai, yaitu: esai cerita, esai lukisan
dan esai ulasan. Yang dikembangkan dalam buku ini adalah esai
ulasan. Esai ulasan ialah esai yang hendak membentangkan,
menguraikan, atau memantulkan pendapat dan perasaan tentang suatu
hal dalam bidang kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, politik,
filsafat, dan sebagainya.
3. Ciri-Ciri Esai
1. Berbentuk prosa. Artinya, dalam bentuk komunikasi biasa, penulis
menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2. Singkat. Maksudnya dapat dibaca dengan santai, paling lama dalam
waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan
membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya
dengan gaya penulis lain.
8
Esai informal adalah esai yang tujuan dan situasinya tidak resmi,
melainkan santai, misalnya mengupas sesuatu kepada pembaca umum.
Penulis akan menulisnya secara familier, ringan, dan bisa juga
dibubuhi humor.
3. Esai Kritik (Critical Essay)
Esai kritik adalah esai yang menilai baik buruk, manfaat tidaknya,
kelebihan dan kekurangan suatu karya. Misalnya, seseorang yang
hendak menulis kritik tentang suatu karya sastra, ia dapat
membicarakan dan menilai berbagai unsur pembentuk karya sastra
tersebut, baik yang intrinsik maupun yang ekstrinsik
4. Esai Cerita (Narrative Essay)
Esai cerita adalah esai yang bertujuan menghadirkan barang, orang,
atau sesuatu yang dilukiskan itu di depan angan-angan pembaca
sehingga pembaca seperti melihat bentuknya, mendengar suaranya,
merasakan kelembutannya, mencecap kemanisan atau kepahitannya,
mencium baunya. Jadi, barang, orang, atau sesuatu yang dilukiskan
haruslah bersumber pada kesan utama yang hendak disampaikan
kepada pembaca.
5. Esai Argumentatif (Argumentative Essay)
Esai argumentatif bertujuan meyakinkan pembaca untuk menerima
ide, pandangan, sikap, atau kepercayaan penulis. Penulis berusaha
menunjukkan kebenaran suatu ide dengan motif agar pembaca pada
akhirnya berpihak kepada penulis, kemudian berbuat sesuatu.
6. Esai Paparan (Exposisive Essay)
Esai paparan bertujuan menjelaskan atau memaparkan suatu hal
kepada pembaca.
7. Esai Lukisan (Descriptive Essay)
10
5. Macam-Macam Esai
a. Esai ekspositori
Esai ini menjelaskan subjek ke pembaca. Biasanya dilengkapi
dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, iden-
tifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi
dan mengklasifikasikan atau mendefinisikan. Urutan penjelasannya
sangat bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori yang dibuat.
Esai ekspositori akan menyajikan urutan yang bersifat kronologis
(berdasarkan waktu); esai yang membandingkan akan menjelaskan
dengan contoh-contoh; esai perbandingan atau kla- sifikasi akan
menggunakan urutan kepentingan (terpenting sam- pai yang tak
penting, atau sebaliknya); esai sebab-akibat mungkin
12
b. Esai naratif
Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang
diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu. Esai persuasif ikut
serta dalam suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan su- atu
emosi atau tampak emosional. Perincian pendukung biasanya disajikan
berdasarkan urutan kepentingannya.
c. Esai dokumentatif
Memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah sua-
tu institusi atau otoritas tertentu.
Daftar Pustaka
Panca. R. Pertiwi. H. 2018. Pembelajaran menulis esai berorientasi
peta berpikir kritis. Pelangi press bandung. Bandung
Wahyudi Anton. 2013. Bahasa Indonesia. (Penerbit). Surabaya
Sri Aninditya. N. 2017. Bahasa indonesia di perguruan tinggi berbasis
pembelajaran aktif. Prenadamedia Grub. Jakarta.
Tukan Paulus. 2006. Mahir berbahasa indonesia sekolah menengah atas XII.
Yudhistira Ghalia Indonesia.
Purwati Eka. (Tahun) . Menulis itu asik (kumpulan karya esai, opini, artikel
ilmiah dan populer) Disertai tips dan motivasi. Penerbit Guepedia. DKI
jakarta.