Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHUUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia tulis menulis, menulis sebuah karangan tentu bukanlah hal
yang asing lagi bagi kita semua. Karangan ada yang berupa karya fiksi ada pula
karya non fiksi. Salah satu karangan non fiksi yang tidak asing bagai kalangan
aktivitas akademika adalah esai. Mungkin hampir semua orang, baik secara sadar
ataupun tidak pasti pernah membaca sebuah esai. Dalam membuat esai ada
beberapa kaidah yang harus dituruti. Selain itu, esai juga memiliki berbagai
macam jenis, tergantung tujuan esai itu ditulis. Dalam makalah ini, akan dibahas
mengenai jenis jenis esai, pengertian, dan contohnya.
Merujuk dari KBBI Istilah ‘esai’ diartikan sebagai suatu karangan atau karya
tulis yang termasuk dalam prosa yang membahas suatu masalah (kajian) secara
sekilas dari sudut pandang pribadi sang penulis. Hal serupa juga dikemukakan
ahli, Soetomo, yang mendefinisikan esai sebagai suatu karangan pendek
berdasarkan cara pandang seseorang dalam menyikapi suatu masalah.  Dapat
disimpulkan jika esai sangat dipengaruhi sudut pandang penulis dalam menilai
suatu masalah, sehingga tulisan pada esai pastilah mengandung opini yang bersifat
subjektif serta argumentatif. Meskipun bersifat subjektif, namun argumen yang
disampaikan dalam esai tetaplah harus bersifat logis dan berdasarkan pada teori
atau data serta fakta yang ada di lapangan. Dengan begitu, esai tidak hanya
menjadi tulisan fiktif atau imajinasi dari sang penulis saja. Secara umum, esai
memiliki kesamaan dengan tajuk rencana yang terdapat pada surat kabar, yakni
memiliki tujuan untuk meyakinkan masyarakat terhadap sudut pandang penulis
mengenai suatu isu, atau dengan kata lain menggiring opini publik. Bedanya, tajuk
rencana hanya ditulis oleh seorang kepala editor, sedangkan esai dapat ditulis oleh
siapa saja.
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu esai? 1
2. Apa itu esai deskriptif ?
3. Apa itu esai tajuk?
4. Apa itu esai cukilan watak?
5. Apa itu esai pribadi?

C. Tujuan Makalah
1. Mendeskripsikan pengertian esai.
2. Mendeskripsikan esai deskriptif.
3. Mendeskripsikan esai tajuk.
4. Mendeskripsikan esai cukilan watak.
5. Mendeskripsikan esai pribadi.

D. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini terbagi menjadi 2 yaitu manfaat secara teoritis dan
yang kedua, manfaat secara praktis
1. Secara teoritis
Secara teoritis makalah ini berguna sebagai penambah wawasan dan ilmu
pengetahuan khususnya pada bidang bahasa Indonesia, makalah ini dibuat
sebagai penambah gagasan, ilmu pengetahuan bagi pembaca.
2. Secara praktis
Secara praktis makalah ini berguna bagi:
a. Penulis
Dengan adanya makalah ini, penulis mendapat ilmu tambahan mengenai
jenis-jenis esai.
b. Pembaca
Makalah ini berguna untuk pemabaca, sebagai referensi dalam mencari
informasi mengenai esai.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Esai
Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini / pandangan penulis
tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Menurut kamus besar bahasa
indonesia adalah suatu karangan atau tulisan yangmembahas suatu masalah secara
sekilas dari sudut pandang pribadi penulisnya.
Jadi esai adalah tulisan yang mengandung opini dan sifatnya subjektif atau
argumentatif. Pandangan-pandangan pribadi tersebut haruslah logis dan dapat
dipahami dengan baik. Tidak hanya itu, argument yang disampaikan dalam esai
harus didukung oleh fakta, sehingga esai tersebut tidak menjadi tulisan yang fiktif
atau imajinasi sang pengarang belaka.

1. Ciri-Ciri Esai
Sama seperti halnya dengan semua karya tulis, untuk membedakannya dari
karangan lainnya, esai memiliki beberapa ciri ciri, di antaranya :
a. Berupa karangan pendek.
Esai merupakan jenis prosa yang berbentuk tulisan. Esai ditulis dengan
jumlah kalimat yang pendek. Hal ini karena esai terdiri atas sebuah kajian
singkat yang padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh khalayak umum.
b. Memiliki gaya bahasa yang khas.
Karena sangat dipengaruhi sudut pandang penulisnya, tentu gaya
penulisan masing masing penulis esai akan berbeda dan membawa ciri khas
mereka masing masing. Esai dapat ditulis oleh semua yang ingin menanggapi
suatu permasalahan atau mengangkat isu isu tertentu untuk diperbincangkan,
dengan demikian setiap esai akan berbeda gaya penulisannya satu individu
dengan individu lain.
4

2. Struktur Esai
3
Agar esai yang ditulis nantinya baik dan mudah dipahami, ketika menulis
kita perlu memperhatikan struktur-struktur pembentuk esai, sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan struktur awal pembangun kerangka dari esai.
Pendahuluan biasanya akan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema
yang akan diangkat pada keseluruhan esai. Pada bagian ini pula, dijabarkan
latar belakang yang mendasari penulisan esai tersebut, biasanya dapat berupa
data atau fakta di lapangan. Selain itu, pada bagian ini penulis juga
mengungkapkan sedikit pendapatnya tentang tema yang akan dibahas lebih
lanjut. Singkatnya, pendahuluan akan menjadi pengantar atau gambaran
pembaca agar dapat memahami topik yang akan dibawakan suatu esai, sehingga
pembaca akan mudah memahami isi esai yang akan disampaikan pada bagian
selanjutnya.
b. Isi atau Pembahasan
Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada
bagian ini, topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan
dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail. Di pembahasan, menulis akan
menjabarkan opininya serta argumennya secara kronologis atau berurutan
sehingga esai yang ditulis nantinya bersifat koheren. Dalam isi juga dijelaskan
tentang dasar dasar dari penyusun argument tersebut, seperti teori para ahli
yang dikombinasikan dengan data dan fakta fata yang ada di lapangan. Teori,
data, dan fakta inilah yang akan lebih meyakinkan pembaca untuk mempercayai
opini penulis yang disampaikan dalam esai.
c. Penutup atau Kesimpulan
Seperti namanya, bagian penutup merupakan bagian terakhir dalam
menyusun sebuah esai. Bagian ini berisi kesimpulan yang berupa kalimat yang
merangkum poin-poin utama yang telah disampaikan sebelumnya di bagian
pendahuluan dan pembahasan. Kesimpulan harusnya bersifat singkat, padat,
5

dan jelas, serta tidak melebar ke topik lainnya. Beberapa esai juga
menambahkan saran penulis bagi pihak ketiga untuk menyikapi permasalahan
yang di bahas pada bagian penutup.
Selain mengikuti struktur penulisan esai seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, berikut ini ada pula beberapa langkah yang dapat digunakan
sebagai acuan dalam menulis esai, yakni:
a. Menentukan tema atau isu yang akan diangkat.
b. Menbuat garis besar dari ide pokok yang akan dikembangkan dalam paragraf
pembahasan.
c. Mengembangkan ide pokok pada paragraf pembahasan disertai dengan
pendapat penulis terhadap gagasan tersebut. Dalam penulisan pendapat harus
didasarkan pada teori, pendapat ahli, data data, maupun fakta yang ada.
d. Menyimpulkan pokok atau inti dari gagasan yang telah disampaikan
sebelumnya.

3. Cara Membuat Esai


Berikut ini terdapat beberapa cara membuat esai dengan baik dan benar, yakni
sebagai berikut:
a. Memilih tema ataupun topik.
b. Membentuk garis besar gagasan yang akan bahas.
c. Menuliskan anggapan sebagai penulis dengan kalimat yang ringkas dan
jelas.
d. Menulis tubuh esai; mendahului dengan memilih poin penting yang akan
dibahas, kemudian membuat beberapa subtema penjelasan supaya pembaca
lebih mudah mengerti maksud dari ide, berikutnya tingkatkan subtema yang
sudah dibuat sebelumnya.
e. Membentuk paragraf pertama yang berupa sebagai pendahuluan
f.Membentuk Kesimpula.
4. Jenis-Jenis Esai
6

Esai dibedakan menjadi beberapa jenis. Di antaranya esai dibedakan


menjadi berdasarkan tujuan penulisannya dan serta keragaman permasalahan
yang diangkat.
B. Esai Deskriptif
Esai deskriptif merupakan esai yang mendeskripsikan seseorang atau benda.
Permasalahan atau hal yang diangkat pada esai ini adalah sebuah benda, seperti
rumah, alat elektronik, hewan, maupun sesorang.
Contoh esai deskriptif sebagai berikut :

Sekolahku

Sekolahku mempunyai lingkungan yang sangat bersih dengan halaman parkir dan

lapangan upacara yang luas. Sekolahku mempunyai 3 gedung utama sebagai tempat

pembelajaran siswa, yaitu Gedung A, B, dan C.Lokasi sekolahku tepat berada di

tengah-tengah sawah, sehingga membuat suasana sekolah tampak segar dan sejuk.

Semua lantai kelas menggunakan keramik.Sekolahku mempunyai aula yang besar

yang biasanya digunakan untuk acara-acara seperti wisuda, nikah, olahraga, dan

lainnya.

Selain itu, sekolahku mempunyai ruang laboratorium komputer yang cukup


banyak.Warna merah dengan kombinasi abu-abu menjadi dominasi warna yang
sangat mencolok di sekolahku, masjid dan kantin tidak lupa menambah lengkap
keindahan sekolahku.

C. Tajuk
Tajuk merupakan jenis esai yang dimuat di dalam surat kabar yang menjadi
tempat untuk menyalurkan pendapat masyarakat guna menyatakan pandangannya
terhadap suatu peristiwa yang sedang berkembang di lingkungan masyarakat
tersebut. Esai jenis ini mengangkat isu isu yang sedang hangat diperbincangkan di
7

masyarakat seperti gejolak politik, keadaan perekonomian saat ini dan lain
sebagainya. Tajuk tidak hanya memuat isu isu berat, namun apa saja yang sedang
menjadi tren saat ini di masyarakat juga dapat menjadi pokok bahasan dalam tajuk,
misal model fashion terkini, bahkan hingga fenomena “Om Telolet, Om” yang
marak diperbincangkan akhir akhir ini.
Contoh esai tajuk sebagai berikut :

judul Kasus Korupsi Di Indonesia


Kasus korupsi yang semakin hari semakin marak saat ini telah menyeret beberapa
nama pejabat yang notabene masih berstatus pejabat aktif hingga mantan pejabat.
Hal tersebut menciptakan kekecewaan yang cukup mendalam di hati para rakyat,
pasalnya mereka telah memilih dengan keyakinan dan juga harapan.

Tak hanya itu saja, saat ini juga telah dibahas terkait beberapa pengampunan atas
perbuatan keji yang dilakukan para koruptor yang menyebabkan ia dengan
mudahnya terbebas dari hukumannya. Rakyat tentu sangat tidak setuju dengan
adanya peraturan  baru tersebut, kami berpendapat bahwa hal tersebut sangatlah
tidak setimpal dengan perbuatan yang dilakukan.

Kami membutuhkan sebuah hukuman yang membuat para koruptor jera terhadap
segala tindak dan perbuatannya. Buruknya sistem pemerintahan Indonesia dapat
dilihat dari ketidakmampuan dalam mengatasi masalah korupsi yang telah
menggurita sehingga menurunkan harapan rakyat terhadap para pemerintah

D. Cukilan Watak
Esai jenis ini, memungkinkan seorang penulis untuk menyisipkan cukilan
(cuplikan) dari watak seseorang terhadap isu terkait kepada pembaca. Esai ini
tidak menjabarkan secara lengkap biografi seorang tokoh, melainkan hanya
mengungkapkan sepenggal watak atau sifat yang dimiliki seorang tokoh yang
terkait dalam isu atau cerita yang diangkat dalam esai tersebut.
Contoh esai cukilan watak sebagai berikut :
8

Kartini adalah sosok yang selalu berfikir. Akibatnya bukanhanya


memikirkandirinya sendiri, namunjuga nasib wanita indonesia lainnya. Jika setiap
wanita seperti kartini, maka bayangkan akan seberapa majunya Indonesia karena isinya
adalah orang-orang pemikir.
E. Pribadi
Esai pribadi hampir mirip dengan esai cukilan watak. Hanya saja yang
membedakan esai jenis ini dengan esai cukilan watak ialah watak atau sifat yang
dihadirkan dalam esai merupakan sepenggal watak atau sifat dari penulis itu
sendiri. Pada esai pribadi, penulis secara frontal mengungkapkan pendapatnya
terhadap isu yang diangkat dalam esai.
Contoh esai pribadi sebagai berikut :

judul Masa Keemasan


Mereka bilang usia 20 adalah usia yang matang. Masa dimana sudah tak seharusnya
bergantung lagi pada orang tua. Bukan lagi usia remaja yang masih memiliki waktu
untuk bersenda gurau dan bermain-main. Usia yang seharusnya sudah harus
menatap masa depan. Sebagian dari mereka sudah mampu membina rumah tangga
di usia yang hampir menjadi dewasa.
Pada dasarnya setiap manusia adalah makhluk sosial yang hidup membutuhkan

manusia lain, namun bukankah manusia juga makhluk individu yang berproses

membangun dirinya sendiri. Bayi lahir dari rahim ibu dengan bantuan orang lain,

dokter atau bidan misalnya. Beranjak kanak-kanak manusia semakin membutuhkan

orang tua yang bertanggung jawab atas dirinya, belum lagi atas perbuatan-

perbuatan nakal yang mengganggu orang lain.

Tak dapat dihindari, mau tidak mau, cepat ataupun lambat, dengan persiapan
ataupun tanpa persiapan, masa itu akan datang. Masa dimana sudah tidak lagi
9

bergantung kepada orang tua, teman maupun orang-orang sekitar. Masa dimana
saya, kamu, dan kalian semua harus berjuang atas diri kita masing.

BAB III
SIMPULAN

Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini / pandangan penulis


tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Menurut kamus besar bahasa
indonesia adalah suatu karangan atau tulisan yangmembahas suatu masalah secara
sekilas dari sudut pandang pribadi penulisnya.
Jadi esai adalah tulisan yang mengandung opini dan sifatnya subjektif atau
argumentatif. Pandangan-pandangan pribadi tersebut haruslah logis dan dapat
dipahami dengan baik. Tidak hanya itu, argument yang disampaikan dalam esai
harus didukung oleh fakta, sehingga esai tersebut tidak menjadi tulisan yang fiktif
atau imajinasi sang pengarang belaka.
Esai deskriptif merupakan esai yang mendeskripsikan seseorang atau benda.
Permasalahan atau hal yang diangkat pada esai ini adalah sebuah benda, seperti
rumah, alat elektronik, hewan, maupun sesorang.
Tajuk merupakan jenis esai yang dimuat di dalam surat kabar yang menjadi
tempat untuk menyalurkan pendapat masyarakat guna menyatakan pandangannya
terhadap suatu peristiwa yang sedang berkembang di lingkungan masyarakat
tersebut.
Cukilan watak, esai ini memungkinkan seorang penulis untuk menyisipkan
cukilan (cuplikan) dari watak seseorang terhadap isu terkait kepada pembaca. Esai
ini tidak menjabarkan secara lengkap biografi seorang tokoh, melainkan hanya
mengungkapkan sepenggal watak atau sifat yang dimiliki seorang tokoh yang
terkait dalam isu atau cerita yang diangkat dalam esai tersebut.
10

Esai pribadi hampir mirip dengan esai cukilan watak. Pada esai pribadi,
penulis secara frontal mengungkapkan pendapatnya terhadap isu yang diangkat
dalam esai.

DAFTAR PUSTAKA

9
Tukan. 2017. Mahir Berbahasa Indonesia Sma Kelas Xii Program Ipa Dan

Ips Jilid 3. Yogyakarta: Yudhistira.

Juhara, Erwan, dkk. 2014. Cendekia Berbahasa. Semarang: PT.Setia Purnama

Indriyana, Hasta dan Sri Handayaningsih. 2015. Pintar Bahasa Indonesia Super

Lengkap. Yogyakarta: Yudhistira.

Sutarni, Sri. 2014. Bahasa Indonesia 3. Bogor: Quadra

Anda mungkin juga menyukai