Anda di halaman 1dari 6

KETERAMPILAN MENULIS

Diajukan guna melengkapi tugas tutorial


PDGK 4305

Disusun oleh :
Nurwinda Rahayu
NIM : 821365416
KELAS : C

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
KOTA KEDIRI
Masa Reg 2015.1

MODUL 4

SURAT
Kegiatan Belajar 1
Seluk Beluk Surat
A. Pengertian Surat
Yunus menjelaskan bahwa surat adalah sehelai kertas atau lebih yang di
dalamnya tertulis pesan, yang disajikan dalam format yang khas, yaitu format surat.
Pesan yang terkandung di dalamnya dapat berisi pemberitahuan, penghiburan,
pernyataan, pertanyaan, permintaan, penawaran, penolakan atau persetujuan.
B. Fungsi Surat
Secara garis besar surat berfungsi sebagai sarana komunikasi tulis dalam
konteks formal yang di dalamnya dapat berisi pemberitahuan, penghiburan, pernyataan,
pertanyaan, permintaan, penawaran, penolakan, penjelasan atau klarifikasi.
C. Bagian-bagian Surat
Jika membahas tentang bagian-bagiaqn surat, sebenarnya terdapat bagian utama
yang wajib hadir, sebagaimana penulis paparkan di awal pembahasan, yakni tempat dan
waktu penulisan, salam pembuka-penutup, pesan yang ingin disampaikan, dan juga
identitas penulis surat. Bagian ini pula yang ada dalam surat pribadi dan surat dinas.
Namun khusus surat dinas, setidaknya terdapat bagian-bagian yang relatif lengkap dan
seragam, yang terdiri atas 16 bagian. Keenam belas bagian tersebut antara lain:
1. Kepala Surat,
2. Nomor Surat,
3. Tanggal, Bulan, dan Tahun Penulisan Surat,
4. Lampiran,
5. Perihal,
6. Alamat Surat,
7. Salam Pembuka,
8. Isi Surat,
9. Salam Penutup,
10. Jabatan Penulis Surat,
11. Tanda Tangan,
12. Nama Terang,
13. Nomor Induk Pegawai,
14. Cap Dinas/Cap Jabatan,
15. Tembusan,
16. Inisial.

Kegiatan Belajar 2
Surat Dinas
A. Berbagai Jenis Surat Dinas
Surat dinas terdiri atasnota dinas, memo, surat pengantar, surat edaran, surat
tugas, surat kuasa, surat pengumuman, dan surat pernyataan.
1. Nota Dinas
Nota dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepala bawahan atau oleh
bawahan kepada atasan atau yang setingkat, yang berisi catatan singkat tentang
pokok persoalan kedinasan.
2. Memo
Memo adalah catatan singkat yang diketik atau yang ditulis tangan oleh
atasan kepada bawahan tentang pokok persoalan kedinasan.
3. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah surat yang ditujukan kepada institusi, seseorang, atau
pejabat yang berisi penjelasan singkat tentang surat, dokumen, barang, atau bahan
lain yang dikirimkan dalam bentuk surat/paket.
4. Surat Edaran
Surat edaran adalah salah satu bentuk surat yang berisi penjelasan atau petunjuk
tentang cara pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan dan/atau perintah
yang telah ada.
5. Surat Tugas
Surat tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang
kepada satu orang atau lebih untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu.
6. Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan kewenangan dari pemberi
kuasa kepada penerima kuasa untuk bertindak atau melakukan sesuatu kegiatan atas
nama pemberi kuasa.
7. Surat Pengumuman
Surat pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal
yang ditujukan kepada para pegawai atau masyarakat umum.
8. Surat Pernyataan
Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran sesuatu hal disertai
dengan pertanggungjawaban atas pernyataan tersebut.
B. Kesalahan yang Sering Ditemukan dalam Penulisan Surat Dinas
Beberapa kesalahan yang sering ditemukan secara umum terletak pada
kebenaran dan ketaatasasan penggunaan bagian-bagian surat.
Dalam hal pengalimatan, kesalahan yang sering ditemukan adalah pemborosan
kalimat, pemenggalan kata, penggunaan tanda baca(koma dan titik), dan pemilihan kata
yang maknanya terlalu berlebihan.

MODUL 5

PARAGRAF 1
Kegiatan Belajar 1
Paragraf Diskripsi
A. Pengertian dan Ciri-ciri Paragraf deskripsi
1. Pengertian Paragraf Deskripsi
Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan
sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai(melihat,
mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra
penulisnya.
2. Cirri-ciri Paragraf Deskripsi
Ciri-ciri

paragraph

deskripsi

adalah

a)

menggambarkan

sesuatu,

b)

penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra, c)


membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
B. Pola Pengembangan dan Pendekatan Paragraf Deskripsi
1. Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi
Pola pengembangan tersebut terdiri atas 3 hal, yaitu: a) pola pengembangan
paragraf deskripsi spasial, b) pola pengembangan paragraf deskripsi subyektif, c) pola
pengembangan paragraf deskripsi objektif.
2. Pendekatan Paragraf Deskripsi
Pendekatan paragraf deskripsi dapat dibedakan atas pendekatan ekspositoris,
pendekatan impresionistik, pendekatan menurut sikap pengarang(Suparno, 2001:4.74.11).
C. Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Deskripsi
Dalam menyusun paragraph deskripsi, sebuah paragraph yang baik harus
memiliki 3 syarat, yaitu: 1) kesatuan, 2) kepaduan, dan 3) kelengkapan.
Untuk membantu mempermudah dalam menyusun paragraph deskripsi, berikut
ini disajikan rambu-rambu yang dapat diikuti. Langkah yang harus dilakukan
setidaknya adalah:
1.
2.
3.
4.

Tentukan apa yang akan dideskripsikan,


Rumuskan tujuan pendeskripsian,
Tetapkan bagian yang akan dideskripsikan,
Rinci dan sistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan
dideskripsikan.
Kegiatan Belajar 2
Paragraf Narasi

A. Pengertian dan Ciri-ciri Paragraf Narasi


1. Pengertian Paragraf Narasi
Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian
atau peristiwa sehingga tampak seola-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri
peristiwa itu.
Berdasarkan perbedaan itu jenis narasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu: (a) narasi ekspositoris atau narasi teknis, dan (b) narasi sugestif.
2. Ciri-ciri Paragraf Narasi
Cirri-ciri paragraph narasi yang paling mudah diidentifikasi adalah adanya pola
secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal-tengah-akhir(Wikipedia,
2011).
a. Awal narasi biasanya berisi pengantar,
b. Bagian tengah merupakan bagian yang paling memunculkan suatu konflik.
c. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara mengungkapkan bermacam-macam.
B. Narasi Fakta dan Narasi Fiktif
1. Narasi Fakta
Sesuai dengan perbedaan antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif, maka
narasi pun dapat dibedakan atas dasar fakta dan fiktifnya. Narasi yang berdasarkan pada
fakta atau nonfiktif ada beberapa bentuk khusus, yaitu: (a) atobiografi dan biografi yang
berisi sejarah riwayat hidup seorang tokoh, (b) anekdot dan insiden yang dialami oleh
seorang tokoh, (c) sketsa, dan (d) profil.
2. Narasi Fiktif
Contoh narasi fiktif adalah cerpen dan novel.
C. Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Narasi
Untuk menyusun paragraph narasi dan memperbaiki paragraph tersebut,
diperlukan daya kreativitas. Kreativitas ini dimulai dengan mencari, menemukan, dan
menggali ide.

Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan Rumus

5W+1H, yaitu:
1. What,
2. Where,
3. When,
4. Who,
5. Why,
6. How.
Kegiatan Belajar 3
Paragraf Argumentasi
A. Pengertian dan Ciri-ciri Paragraf Argumentasi
1. Pengertian Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraph yang bertujuan membuktikan kebenaran
suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta berbagai alasan/bukti.
2. Ciri-ciri paragraph Argumentasi
Dengan bahasa yang paling sederhana, setidaknya terddapat empat cirri
paragraph argumentasi, yakni:
a. Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin,

b. Memerlukan fakta untuk pembuktian, berupa data, gambar/grafik, uji statistik, atau
lainnya,
c. Menggali sumber ide atas dasar pengamatan, pegalaman, dan penelitian,
d. Memaparkan penutup dalam bentuk simpulan atau rekomendasi.
B. Menyusun Paragraf Argumentasi
1. Langkah-langkah Menyusun Paragraph Argumentasi
Untuk menyusun paragraph argumentasi pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan tema/topic yang akan diangkat sebagai dasar penulisan.
Terdapat lima langkah dalam menyusunnya, yakni:
a. Menentukan topic/tema,
b. Menetapkan tujuan,
c. Mengumpulkan data dari berbagai sumber,
d. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topic yang dipilih,
e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.
2. Teknik Pengembangan Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi umumnya dikembangkan dari paparan hal-hal yang
khusus untuk mencapai suatu generalisasi dan kadang-kadang juga dirangkai dari
paparan yang sifatnya umum ke paparan yang sifatnya khusus. Atas dasar itu, dalam
teknik pengembangan paragraph argumentasi dikenal (a) teknik induktif dan (b) teknik
deduktif(Suparno, 2002:5.38).

Anda mungkin juga menyukai