Anda di halaman 1dari 8

Tugas toturial 2

JAWABAN 1
1. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan mulai dari
1968 sampai dengan kurikulum 2013. Berdasarkan pernyataan tersebut anda
diminta untuk:

a. Menjelaskan berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum!

Jawaban : a
Dalam perjalanan dunia pendidikan di Indonesia, salah satu upaya pemerintah untuk
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan adalah melakukan perubahan kurikulum
pendidikan. Perubahan tersebut merupakan salah satu langkah pengembangan antara kurikulum
yang ada dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Sampai saat ini pemerintah telah
menerapkan kurang lebih tujuh bentuk kurikulum, yaitu Kurikulum 1968, Kurikulum 1975,
kurikulum1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi,
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan yang terakhir adalah Kurikulum 2013
(Nasution, 2011).
1. Kurikulum 1968 Kelahiran Kurikulum 1968 ini bersifat politis: mengganti
Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada
pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi
materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Jumlah pelajarannya sembilan. Djauzak menyebut Kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat.
“Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja,” Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak
mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang
tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.
2. Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih
efisien dan efektif. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran
setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional
khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.
Kurikulum model ini banyak mendapatkan kritikan, sebab guru terlalu disibukkan menulis
rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran, sehingga konsentrasinya kurang
terfokus.
3. Kurikulum 1984 Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski
mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering
disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek
belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model
ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).
4. Kurikulum 1994 Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan
kurikulum-kurikulum sebelumnya. “Jiwanya ingin mengkombinasikan antara
Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses,” kata Mudjito menjelaskan.
Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa
daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Berbagai kepentingan kelompokkelompok
masyarakat mendesakkan agar isu-isu tertentu masuk dalam kurikulum. Walhasil, Kurikulum
1994 menjelma menjadi kurikulum super padat. Tapi perubahannya lebih pada menambal
sejumlah materi.
6. Kurikulum 2004 Menurut (Ahmadi, 2013). KBK memiliki empat komponen,
yaitu kurikulum dan hasil belajar (KHB), penilaian berbasis kelas (PBK), kegiatan belajar
mengajar (KBM), dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah (PKBS). KHB berisi tentang
perencaan pengembangan kompetensi siswa yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir
sampai usia 18 tahun. PBK adalah melakukan penilaian secara seimbang di tiga ranah, dengan
menggunakan instrumen tes dan non tes, yang berupa portofolio, produk, kinerja, dan pencil test.
KBM diarahkan pada kegiatan aktif siswa dala membangun makna atau pemahaman, guru tidak
bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi sebagai motivator yang dapat menciptakan
suasana yang memungkinkan siswa dapat belajar secara penuh dan optimal.
7. Kurikulum 2006 (KTSP) Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Awal 2006 uji coba KBK dihentikan, muncullah KTSP.
Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga
teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan kurikulum 2004. Perbedaan yang paling
menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai
dengan lingkungan dan kondisi sekolah berada. Hal ini dapat disebabkan kerangka dasar (KD),
standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap
mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Depertemen Pendidikan
Nasional.
8. Kurikulum 2013 Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya
penyederhanaan, dan tematikintegratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang
siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi
perkembangan masa depan. Titik beratnya adalah mendorong peserta didik atau siswa, mampu
lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan
kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Pelaksanaan
penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan standar nasional yang telah disepakati.

Menurut Soetopo dan Soemanto (1991) faktor yang dipandang mendorong terjadinya perubahan
kurikulum yaitu:

1. Bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum kolonialis. Dengan
merdekanya Negara-negara tersebut, mereka menyadari bahwa selama ini
mereka telah dibina dalam suatu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi dengan cita-cita
nasional merdeka. Untuk itu, mereka mulai merencanakan adanya perubahan yang cukup penting
di dalam kurikulum dan sistem pendidikan yang ada.

2. Perkembangan IPTEK yang pesat sekali. Di satu pihak, perkembangan dalam berbagai
cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah menghasilkan diketemukannya teori -teori
yang lama. Di lain pihak, perkembangan di dalam ilmu pengetahuan psikologi, komunikasi, dan
lain-lainnya menimbulkan diketemukannya teori dan cara-cara baru di dalam proses belajar
mengajar. Kedua perkembangan di atas, dengan sendirinya mendorong timbulnya perubahan
dalam isi maupun strategi pelaksanaan kurikulum.

3. Pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia dengan bertambahnya penduduk, maka makin
bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan. Hal ini menyebabkan bahwa cara
atau pendekatan yang telah digunakan selama ini dalam pendidikan perlu ditinjau kembali dan
kalau perlu diubah agar dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan yang semakin besar.
Nasution, S. (2011). Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara Soetopo, Hendyat dan
Soemanto, Wasty. 1991. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum: Sebagai Substansi Problem
Administrasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

b. Apa jadinya apabila kurikulum tidak berubah?

Jawaban: b
Perubahan kurikulum berdampak baik dan buruk bagi mutu pendidikan, dimana dampak baiknya
yaitu pelajar bisa belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju tapi
didukung oleh kepala sekolah, guru, tenaga pengajar, peserta didik bahkan lembaga itu sendiri.
Perubahan kurikulum sangat diperlukan seiring perkembangan zaman, karena dengan adanya
perubahan dunia pendidikan akan selalu bergerak menuju yang lebih baik lagi baik bagi pendidik
maupun peserta didik. Setiap kurikulum yang pernah ada di Indonesia pasti memiliki kelebihan
dan kelemahannya masing-masing. Menurut saya jika kurikulum tidak perneh berubah maka
siswa tidak bisa belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju . dan proses
dan model pembelajaran tidak akan berfungsi secara efektif untuk perkembangan siswa .Ketika
kebutuhan pemangku kepentingan berubah, dan kurikulum yang ada belum dapat
mengakomodasi kebutuhan pemangku kepentingan, kurikulum mestinya direvisi atau bahkan
diubah. Itulah sebabnya kurikulum suatu lembaga pendidikan cenderung secara periodik perlu
dilakukan perubahah atau revisi.
JAWABAN 2
2. Pada Kurikulum 2013 digunakan pendekatan saintifik dalam pelaksanaan
pembelajarannya. Anda diminta untuk menjelaskan:

a. Urutan dan penjelasan dari pendekatan saintifik

Jawaban : a
Dalam pendekatan saintifik ada beberapa tahap/ kegiatan, yaitu: Observing,
Questioning, Associating, Experimenting, Processing, Conclusing, Presenting.
- Observing adalah proses mengamati suatu fakta Observasi adalah kegiatan
paling utama dari manusia. Observasi adalah ujung tombak pengetahuan
manusia. Manusia dengan inderanya mengamati lingkungan sekitar baik
alam maupun lingkungan sosial dan kebudayaan untuk membentuk
pengetahuan yang akan menjadi modal dia bertahan dalam hidup.

- Questioning adalah proses menanyakan atau membuat hipotesis segala


sesuatu seputar fakta yang diamati. Disekuilibrium ini dialami jika skema
atau pengalaman yang dimiliki sebelumnya tidak mampu menafsirkan,
memahami, atau merespons apa yang diamatinya. Ketika mereka mengalami
ini maka mereka akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang jika
pertanyaan-pertanyaan itu terjawab maka mereka tidak akan mengalami
disekuilibrium lagi. Proses perubahan disekuilibrium ke ekuilibrium maupun
sebaliknya disebut sebagai ekuilibrasi.

- Associating adalah menalar atau melakukan asosiasi antara yang diketahui


sebelumnya dengan apa yang baru diketahui Menurut Piaget (Ormrord,
2008), anak-anak memahami suatu fakta atau peristiwa berdasarkan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya.
- Experimenting adalah menguji pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis yang
muncul dalam questioning. Praktik atau latihan sangat penting dalam
pengalaman belajar. Throndike dan Guthrie membuat teori yang sama
bahwa praktik atau latihan akan meningatkan performa. “Koneksi antara
stimulus dan respons akan menguat saat dipakai. Dengan kata lain, melatih
koneksi (hubungan) antara situasi yang mengstimulasi dengan suatu respons
akan memperkuat koneksi antara keduanya” (Gergenhahn, 2010:65).

- Processing adalah kegiatan yang dilakukan untuk merumuskan pengetahuan


yang diperoleh dari empat proses sebelumnya. Processing adalah kegiatan
merumuskan pengetahuan yang dialami sebelumnya. Perumusan
pengetahuan ini dilakukan secara kolaboratif. Pembelajaran kolaboratif
memiliki kelebihan daripada pembelajaran lainnya. Dalam pembelajaran
kolaboratif siswa akan menguji apakah pengetahuan yang dimilikinya sama
dengan teman atau guru.

- Conclusing adalah merumuskan atau menyimpulkan pengetahuan yang


diperoleh Kesimpulan adalah pengetahuan yang diperoleh setelah siswa
menjalani proses pengalaman belajar. Pengetahuan inilah disebut sebagai
potensi perilaku (Hegenhahn, 2010).

- Presenting adalah menyajikan pengetahuan yang diperoleh kepada orang


lain. Presenting adalah tahap akhir dari proses belajar dalam pendekatan
saintifik. Presenting inilah yang disebut perilaku belajar atau perubahan
perilaku yang terjadi setelah menjalani proses belajar.
Hegenhahn, B.R. & Olson, M.H., (2010), Theories of Learning (7th ed.)
(Wibowo B.S.,T, Terj.), Jakarta: Kencana (Buku asli diterbitkan tahun 2008)

b. Membuat rencana pembelajaran sederhana yang sesuai dengan pendekatan


tersebut.

Jawaban : b
Kegiatan pendahuluan
▪ Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing. Religius
▪ Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
▪ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
▪ Guru melakukan apresiasi ,guru bertanya tentang materi pada pembelajaran
sebelumnya

Kegiatan inti :
- Siswa diajak menyebutkan contoh wujud benda (padat, cair, gas) yang ada di
kelas
- Guru memperlihatkan benda padat ,cair dan gas ( air, pulpen.)
- Guru menjelaskan pengertian wujut benda dan faktor yang mempengaruhi
wujud benda
- Guru mengajukan pertanyaan mengenai wujut bendan ‘’anak-anak apakah
kalian bias memberikan contoh benda padat,cair dan gas yang ada di
sekitarmu?
- Siswa menjawab dengan jawaban bervariasi
- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
- Siswa diajak melakukan percobaan(eksperimen) tentang perubahan wujud
benda
- Guru membagikan Lembar Kerja dimasing-masing kelompok
- Siswa secara berkelompok diminta untuk mengamati perubahan wujud
benda dari bahan-bahan yang sudah disediakan
- guru mendampingi jalanya diskusi dan membantu siswa saat mengalami
kesulitan
- Siswa mengisi lembar kerja kelompokdari hasil eksperimen tersebut
- setelah selasai siswa akan maju ke depan untuk mempresentasikan hasil
kerja mereka
- Perwakilan dari masing-masingkelompok maju ke depan untuk membacakan
hasil diskusi
- Siswa diminta untuk mencari contoh lain mengenai perubahan wujud benda
selain dari kegiatan eksperimen sebelumnya
- Siswa yang berani mengemukakan pendapat, akan mendapat reward dari
guru
- Setelah selesai Guru memberikan penguatan mengenai perubahan-perubahan
wujud benda
- Siswa diberikan kesempatan unuk menanyakan materi yang belum
dipahaminya
Penutup
- Guru dan siswa secara Bersama-sama menyimpulkan hasil kegiatan
/pelajaran
- Siswa berdo’a
JAWABAN 3
3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan
situasional terkait dengan kurukum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda
diminta untuk menjelaskan

a. Mengapa perlu dilakukannya penyederhanaan kurikulum pada saat


pandemik ini?

Jawaban : a
Pandemi ini sudah merubah banyak kebiasaan kita baik dari segi kebiasaan sehari-
hari,maupun kebiasaan dalam melaksanakan Pendidikan dengan aturan yang baru
pula .segala bentuk aktivitas terbatas mulai dari waktu pelaksanaan pembelajaran,
tempat pelaksanaan pembelajaran dan lain-lain. dengan adanya penyederhanaan
kurikulum ini akan membuat beban belajar mengajar antara guru dan siswa dapat
berkurang dan lebih fokus pada pembelajaran serta penilaian yang bermakna dan
esensial. Selain itu kesejahteraan psikososial antara guru dan siswa pun juga akan
meningkat. Dan yang tidak kalah penting bagi orang tua siswa juga dapat
memudahkan mereka dalam melakukan pendampingan belajar bagi putra-
putrinya.

b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan


situasi seperti sekarang ini!

Jawaban : b
Proses pembelajaran yang paling sesuai dengan situasi saat ini sudah cukup tepat
yaitu proses pembelajaran dengan kurikulum K13. Dengan proses pembelajaran
yang terpadu maka sebua materi akan terangkum dan saling berkaitan .Serta juga
kurikulum 2013 ini menuntut siswa agar dapat mengembangkan keahlian, gagasan,
kemampuan dan potensi yang dimiliki, sehingga disini lebih menciptakan siswa
yang aktif dan mandiri, kurikulum 2013 sendiri mempunyai ciri khas yang pertema
lebih mengarahkan pada wawasan atau pengetahuan dari siswa, lalu kemudian
pada keahlian atau bakatyang dimiliki siswa, dan pada tingkah laku siswa itu
sendiri, yang mana dalam proses pelaksanaan pada kurikulum 2013 itu sendiri
lebih condong terhadap kaitannya pada kehidupan sehari-hari yang sering dialami
oleh siswa itu sendiri,baik itupengalamankehidupan sehari-hari dirumah, disekolah
dilingkungan teman bermainnya, dan sebagainya. Nah ,adapun metode mengajar
yang baik adalah ,guru harus mencari dan kreatif dalam mengembangkan model
yang sesuai dan menarik dengan kemampuan siswa .yah seorang guru memang
harus di tuntup propesional . banyak proses pembelajaran yang biasa di lakukan
saat pendemi ini missal tatap muka atau biasa menggunakan media komunikasi dan
lain sebagainya (daring dan luring ) .terimakasih .

Anda mungkin juga menyukai