Anda di halaman 1dari 105

DOKUMEN KONTRAK

Apa itu Kontrak?

> Kontrak adalah Perjanjian Tertulis.


> Dalam kenyataan tidak dibedakan istilah kontrak atau
perjanjian, walaupun dalam
teori sering dibedakan.
> Kontrak merupakan kesepakatan antara dua atau
lebih pihak yang berisi prestasi:
Hak dan Kewajiban
PENYUSUNAN SURAT Perjanjian
/KONTRAK
(adalah kegiatan pengguna dan penyedia barang/jasa
dalam menyusun naskah kontrak)
1. Ketentuan umum Kontrak :
Berdasarkan KUHPerdata pasal 1338 :
a. “semua perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku
sebagai uu bagi mereka yang membuatnya”.
(setiap orang bebas membuat perjanjian, dengan
siapapun, menentukan isi perjanjian dan persyaratannya,
menentukan bentuk perjanjiannya,
mereka boleh membuat ketentuan sendiri,
yang menyimpang dari pasal hukum perjanjian).
Yang dimaksud Secara sah ditetapkan berdasarkan
KUHPer pasal 1320.
PENYUSUNAN KONTRAK
(adalah kegiatan pengguna dan penyedia barang/jasa
dalam menyusun naskah kontrak)

1. Ketentuan umum Kontrak :


Berdasarkan KUHPerdata pasal 1338 :
b. tidak dapat ditarik kembali tanpa, persetujuan para pihak.
c. perjanjian harus dibuat dengan itikad baik.
itikad baik dimaksud : suatu perjanjian harus adil, patut,
tidak boleh melanggar kesusilaan, tidak boleh
merugikan negara, tidak boleh memaksa, tidak boleh
menipu
d. Hakim diberi kekuasaan mengawasi suatu perjanjian,
dan hakim berkuasa menyimpang dari perjanjian sesuai
dengan hurufnya, manakala perjanjian tersebut
bertentangan dengan itikad baik.
PENYUSUNAN KONTRAK

f. Syarat sahnya suatu perjanjian berdasarkan


KUHPerdata pasal 1320 adalah :
1). Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya
( tidak dibuat dengan paksaan atau penipuan )
2). Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
(sudah dewasa)
3). Suatu pokok persoalan tertentu
(hak dan kewajiban harus jelas)
4). Suatu sebab yang tidak terlarang
(isi perjanjian harus jelas, tidak mengandung kepalsuan /
yang terlarang, bertentangan dengan kesusilaan /
kepentingan umum)
Bila syarat 1). dan 2). tidak dipenuhi, maka perjanjian dapat
dibatalkan di pengadilan (syarat subyeltif)
Bila syarat 3). Dan 4). Tidak dipenuhi, maka perjanjian batal demi
hukum, tanpa harus dibatalkan di pengadilan.(syarat obyektif)
PENYUSUNAN KONTRAK

g. Perjanjian / kontrak pemborongan diatur


berdasarkan KUHPerdata pasal 1604
sampai dengan 1617 yang meliputi :
> dalam hal hasil pekerjaan musnah sebelum
diserahkan
> tanggung jawab pemborong / arsitek
selama 10 tahun
> tentang penyesuaian harga
> Pemutusan perjanjian pemborongan
> Ketentuan tenaga yang dipekerjakan
Penyusunan Dokumen pEMILIHAN
(1) : ULP / Pejabat pengadaan menyusun Dokumen PEMILIHAN
terdiri dari :
a. Dokumen kualifikasi
b. Dokumen Tender/seleksi
(2) : Dokumen Tender/Seleksi paling kurang terdiri dari :
a. Undangan / Pengumuman
b. Instruksi kepada peserta pengadaan
c . Syarat2 Umum Kontrak
d. Syarat2 Khusus Kontrak
e. Daftar kuantitas dan harga
f. Spesifikasi teknis, KAK dan/atau Gambar
g. Bentuk Surat Penawaran
h. Bentuk Jaminan
i. Contoh Formulir yang perlu diisi
Penyusunan Kontrak

(3). PPK menetapkan bagian dari dokumen


pengadan

a). Rancangan SPK

(b). Rancangan Surat Perjanjian Kontrak


1). Syarat Umum Kontrak
2). Syarat Khusus Kontrak
3). Spesifikasi teknis, KAK dan atau Gambar
4). Daftar kuantitas dan harga
5). Dokumen lainnya
Penyusunan Kontrak
Penyusunan dokumen pengadaan, terdiri dari :
a. Dokumen Kualifikasi
b. Dokumen Pemilihan, terdiri dari :
a). Isi dokumen pemilihan , terdiri dari :
(1). Undangan / Pengumuman
(2). Instruksi Kepada peserta
(3). Rancangan kontrak, terdiri dari : (a). Pokok Perjanjian
(b). Syarat Umum Komtrak
(c). Syarat khusus kontrtak
(d). Dokumen lainnya
(4). Daftar Kuantitas dan Harga
(5). Spesifikasi teknis, KAK dan/atau Gambar
(6). Bentuk Surat penawaran
(7). Bentuk jaminan-jaminan
(8). Contoh-contoh Formulir yang perlu diisi
Penyusunan Kontrak
(3). Rancangan Kontrak (Surat Perjanjian),
terdiri dari :

1). Pokok Perjanjian, terdiri dari :


(a). Pembukaan
(b). Isi
(c). Penutup
Uraian tentang Pokok Perjanjian lihat Butir 10, huruf c. 1)

2). Syarat Umum Kontrak


3). Syarat Khusus Kontrak
4). Dokumen lainnya
URUTAN HIRARKI KONTRAK
BERDASARKAN SBD – LKPP_PUPR

A. ADENDUM SURAT PERJANJIAN


B. POKOK/surat PERJANJIAN
C. SURAT PENAWARAN BERIKUT DAFTAR KUANTITAS &
HARGA/keluaran
D. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
E. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
F. SPESIFIKASI KHUSUS
G. SPESIFIKASI UMUM
H. GAMBAR - GAMBAR
I. DOKUMEN LAINNYA SEPERTI : JAMINAN – JAMINAN,
SPPBJ, BAHP, BAPP
BILA TERJADI PERTENTANGAN, MAKA BERLAKU
BERDASARKAN HIRARKI YANG DITETAPKAN.
URUTAN HIRARKI DALAM KONTRAK
BERDASARKAN FIDIC

A. SURAT PERJANJIAN KONTRAK


B. SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA JASA
C. SURAT PENAWARAN
D. ADENDUM DOKUMEN KONTRAK
E. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
F. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
G. SPESIFIKASI KHUSUS
H. SPESIFIKASI UMUM
I. GAMBAR-GAMBAR
J. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
K. DOKUMEN LAINNYA
BILA TERJADI PERTENTANGAN, BERLAKU
BERDASARKAN HIRARKI YANG DITETAPKAN.
PENGADAAN BARANG/JASA (PBJ) PEMERINTAH

2. SISTIM KONTRAK MENURUT


PERPRES NO. 54 TAHUN 2010
( PASAL 50 )
a. Berdasarkan Cara pembayaran, dilakukan untuk :
1). Kontrak Lumpsum
2). Kontrak harga satuan
3). Kontrak Gabungan Harga satuan dan Lumpsum
4). Kontrak Terima jadi (Turnkey)
b. Berdasarkan pembebanan TA, dilakukan untuk :
1). Kontrak Tahun tunggal
2). Kontrak Tahun jamak
c. Berdasarkan sumber pendanaan, dilakukan untuk :
1). Kontrak pengadaan tunggal
2). Kontrak pengadaan bersama
3). Kontrak payung
d. Berdasarkan Jenis pekerjaan
1). Kontrak pengadaan pekerjaan tunggal
2). Kontrak pengadaan pekerjaan terintegrasi
LAYANAN JASA KONSTRUKSI
SECARA TERINTEGRASI
1. LAYANAN JASA KONTRUKSI PADA DASAR DILAKUKAN
SECARA TERPISAH YAITU :
a. Perencanaan konstruksi,
b. Pelaksanaan konstruksi, dan
c. Pengawasan konstruksi.

2. LAYANAN JASA PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN


PENGAWASAN KONSTRUKSI DAPAT DILAKUKAN SECARA
TERINTEGRASI, DENGAN MEMPERHATIKAN :
a. Besaran / nilai pekerjaan
b. Kecanggihan teknologinya
c. Resiko besar bagi para pihak / kepentingan umum.

3. PENGGABUNGAN KETIGA FUNGSI DIKENAL SEBAGAI


GABUNGAN PERENCANAAN, PENGADAAN BARANG, DAN
PEMBANGUNAN FISIK (engineering, procurement, and costruction) atau
GABUNGAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN (design and build).

.
LAYANAN JASA KONSTRUKSI
SECARA TERINTEGRASI
4. PEMILIHAN PENYEDIA JASA PEKERJAAN TERINTEGTRASI
DILAKUKAN DENGAN CARA PELELANGAN TERBATAS.
(mengacu pada pasal 10, PP No. 29 Tahun 2000).

5. KRITERIA PEKERJAAN YANG DAPAT DILAKUKAN SECARA TERINTEGRASI


ADALAH :
a. Pekerjaan yang bersifat kompleks
b. Teknologi tinggi
c. Mempunyai resiko tinggi
d. Nilai besar

6. KETENTUAN DAN SYARAT – SYARAT PEKERJAAN YANG DAPAT DILAKUKAN


SECARA TERINTEGRASI DIATUR LEBIH LANJUT DENGAN KEPUTUSAN
MENTERI YANG BERTANGGUNG JAWAB BIDANG KONSTRUKSI.

.
PENYUSUNAN KONTRAK

3. KERANGKA KONTRAK
A. BAGIAN PENDAHULUAN
B. ISI KONTRAK ( para pihak,pokok pekerjaan,hak/
kewajiban,nilai kontrak,spesifikasi teknis, jangka
waktu,jaminan kualitas,cidera janji dan sanksi
pemutusan kontrak sepihak,keadaanmemaksa,
kegagalan pelaksanaan,perselisihan.
C. PENUTUP
D. LAMPIRAN KONTRAK
PENYUSUNAN KONTRAK

A. BAGIAN PENDAHULUAN
1. Pembukaan
a. Sebutan atau Nama Kontrak
b. Tanggal kontrak / Perjanjian dibuat
c. Tempat dibuat / ditandatangani

2. Pencantuman identitas
a. Para pihak harus jelas
b. Yang tanda tangan harus jelas
kapasitasnya
c. Penjelasan kenapa mengadakan kontrak
PENYUSUNAN KONTRAK

B. ISI KONTRAK

1. Definisi
2. Transaksi ( kesepakatan2 )
3. Spesifik ( bila ada hal2 khusus )
4. Umum ( mengatur hal2 domisili hukum, rumusan pekerjaan /
lingkup pekerjaan, hak dan kewajiban, nilai kontrak, spesifikasi
teknis / persyaratan teknis, jangka waktu pemeliharaan / jaminan
kualitas, tenaga ahli /
terampil, cara pembayaran. Perlindungan pekerja,
Cedera janji / penyelesaian sengketa, keadaan memaksa,
pemutusan kontrak, pilihan hukum, keseluruhan
perjanjian, dll )
Uraian yang harus dimuat dalam Kontrak Kerja Konstruksi,
ditetapkan dalam Pasal UU Jasa Konstruksi
PASAL – PASAL DALAM
UNDANG - UNDANG JASA KONSTRUKSI
YANG MENGATUR TENTANG KONTRAK
Kontrak kerja konstruksi sekurangnya memuat :
>. Para pihak
>. Rumusan pekerjaan
>. Masa pertanggungan
>. Jumlah, kualifikasi, klasifikasi tenaga ahli
>. Hak dan kewajiban
>. Cara pembayaran
>. Cidera janji
>. Penyelesaian perselisihan
>. Keadaan memaksa
>. Kegagalan bangunan
>. Perlindungan pekerja
>. Aspek lingkungan
PENYUSUNAN KONTRAK

C. PENUTUP
1. Aturan tambahan dalam hal terjadi
kekeliruan.
2. Bahwa Lampiran menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari kontrak
3. Dibuat dan ditandatangani oleh pihak2 yang
memiliki kapasitas
4. Nama jelas dan jabatan orang yang
menandatangani
PENYUSUNAN KONTRAK

D. LAMPIRAN KONTRAK
1. Surat Penunjukan
2. Dokumen penawaran kontraktor
3. Ketentuan khusus
4. Ketentuan umum
5. Spesifikasi
6. Gambar –gambar
7. Daftar kuantitas dan harga
8. Berita acara penjelasan
9. Jaminan pelaksanaan, dll.
BUTIR-BUTIR DALAM DOKUMEN
KONTRAK YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. CIDERA JANJI
(oleh Pengguna jasa atau oleh Penyedia jasa )
2. KEGAGALAN KONSTRUKSI
3. PEKERJAAN AKIBAT BENCANA ALAM.
4. PENYELESAIAN PERSELISIHAN.
5. KETENTUAN TTG KLAIM.
6. KETENTUAN TENTANG SUB KONTRAKTOR.
7. KETENTUAN TENTANG PEKERJAN TAMBAH.
8. PEMUTUSAN KONTRAK (Secara sepihak)
9. KEGAGALAN BANGUNAN.
10. JAMINAN-JAMINAN.
11. ESKALASI.
PENANDATANGANAN KONTRAK

1. PENANDATANGAN KONTRAK 14 HARI KERJA SETELAH SPPBJ ( PENUNJUKAN


)

2. JAMINAN PELAKSANAAN :
A. NILAI : 5% DARI NILAI KONTRAK
: 5% DARI HPS, UNTUK PENAWARAN
TERKOREKSI < 80% HPS
: NILAI KONTRAK < RP.100 JUTA RUPIAH
TANPA JAMINAN PELAKSANAAN
B. MASA LAKU : SEKURANG - KURANGNYA SEJAK
TANDA TANGAN KONTRAK SAMPAI DENGAN PHO

3. PPK DAN PENYEDIA WAJIB MEMERIKSA KONSEP KONTRAK


DAN MEMARAF LEMBAR DEMI LEMBAR
.
PENANDATANGANAN KONTRAK
SESUAI PERPRES NO. 54 TAHUN 2010
( LAMPIRAN III )
4. JUMLAH KONTRAK YANG BERMATERAI 2 BH, YANG LAINNYA TIDAK PERLU
BERMATERAI SESUAI KEBUTUHAN

5. PENANDATANGANAN PEKERJAAN YANG KOMPLEKS DAN


ATAU NILAI > RP. 100 MILIAR, DILAKUKAN
SETELAH
MEMPEROLEH PENDAPAT AHLI HUKUM KONTRAK
6. PIHAK YANG BUKAN DIREKSI ATAU YANG NAMANYA TIDAK DISEBUTKAN
DALAM AKTE PENDIRIAN/ANGGARAN DASAR, DAPAT
MENANDATANGANI KONTRAK SEPANJANG MENDAPAT
KUASA / PENDELEGASIAN WEWENANG YANG SAH
DARI DIREKSI ATAU PIHAK YANG SAH BERDASARKAN AKTE
PENDIRIAN/ANGGARAN DASAR UNTUK MENANDATANGANI KONTRAK
( butir 1.i )
.
PENANDATANGANAN KONTRAK

7. PENYEDIA JASA MENGUNDURKAN DIRI, BILA :


A. ALASAN DAPAT DITERIMA
- JAMINAN PENAWARAN DISITA
- TIDAK DI BLACK LIST
B. ALASAN TIDAK DAPAT DITERIMA
- JAMINAN PENAWARAN DISITA
- DI BLACK LIST

8. TIDAK BOLEH MENGUBAH DOKUMEN PENGADAAN


SECARA SEPIHAK SEBELUM TANDA TANGAN KONTRAK.
PENGADAAN BARANG/JASA (PBJ) PEMERINTAH

SBD-PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB I : UMUM
BAB II : PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM / PEMILIHAN LANGSUNG
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
BAB III : INSTRUKSI KEPADA PESERTA ( IKP )
BAB IV : LEMBAR DATA PEMILIHAN ( LDP )
BAB V : LEMBAR DATA KUALIFIKASI ( LDK )
BAB VI : BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
KONTRAK DAN DATA KONTRAK
BAB VII : PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI
BAB VII. 1 : PENGISIAN FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI BU
BAB VII. 2 : PENGISIAN FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI PERORANGAN
BAB VIII : TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

BAB IX : BENTUK KONTRAK


BAB X : SYARAT – SYARAT UMUM KONTRAK ( SSUK )
BAB XI : SYARAT – SYARAT KHUSUS KONTRAK ( SSKK )
BAB XII : SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
BAB XIII : DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
BAB XIV : BENTUK DOKUMEN LAIN
PENANDATANGANAN KONTRAK

7. RAPAT PERSIAPAN PENUNJUKAN (PAM) :


A. DILAKUKAN SEBELUM PENUNJUKAN PEMENANG
B. MENGKONFIRMASIKAN JAMINAN PELAKSANAAN,
ASURANSI, ESKALASI, HS TIMPANG, PERNYATAAN
KESEDIAAN MENGURANGI NILAI KONTRAK DALAM
HAL PENAWARAN > PAGU LOAN (PHLN).

8. JUMLAH RANGKAP KONTRAK :


A. 2 (DUA) ASLI BERMATERAI.
B. JUMLAH LAINNYA SESUAI KEBUTUHAN.
PENANDATANGANAN KONTRAK

9. (sebaiknya) AHLI HUKUM KONTRAK :


A. NILAI > 100 MILYAR RUPIAH DAN PEKERJAAN
BERSIFAT KOMPLEKS, DITANDATANGANI SETELAH
MEMPEROLEH PENDAPAT AHLI HUKUM KONTRAK
B. DALAM HAL KESULITAN MEMPEROLEH AHLI HUKUM
KONTRAK, DAPAT DIGANTI OLEH PEJABAT YANG
MENANGANI BIDANG HUKUM DAN BIDANG
PENGADAAN.

10. DALAM MELAKUKAN PERIKATAN, PARA PIHAK SEDAPAT MUNGKIN


MENGGUNAKAN STANDAR KONTRAK / SPK YANG DIKELUARKAN
LKPP / INSTANSI LAINNYA.
PENANDATANGANAN KONTRAK
11. DALAM HAL PEMENANG LELANG YANG DITUNJUK
TIDAK DAPAT MENANDATANGANI KONTRAK .

Lakukan konfirmasi dengan pemenang lelang yang


ditunjuk dalam hal terjadi kesulitan/keterlambatan
dalam penyediaan jaminan pelaksanaan.
Konfirmasi dimaksudkan agar :
1). Diperoleh konfirmasi apakah pemenang lelang
mampu atau tidak menandatangani kontrak.
2). Tidak berlarut-larut, segera diputuskan apakah
pemenang ke 1 digugurkan dan menunjuk
pemenang ke 2 terendah.
3). negara juga akan dirugikan akibat menunjuk
pemenang ke 2 , bila nilai penawaran ke 2 berbeda
besar dengan pemenang ke 1.
PENANDATANGANAN KONTRAK

lanjutan……………

4). Para pihak harus mempunyai otoritas memutuskan


( tanyakan dengan cara yang sopan dan halus ) .
5). Para pihak harus memahami pasal-pasal
yang ada didokumen lelang, terutama yang terkait
dengan ketentuan dan syarat penandatanganan kontrak.
6). Yakini bahwa dokumen lelang sudah mengacu / sesuai dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7). Yakinkan bahwa penyedia jasa memang dapat digugurkan
bila gagal / tidak mampu menyediakan jaminan pelaksanaan
berdasarkan ketentuan dokumen lelang.
PENANDATANGANAN KONTRAK

lanjutan……………

8). Biasanya penyedia jasa memaksakan kehendaknya,


upayakan pembuktian berdasarkan peraturan,
terbukti memang kontraktor tidak mampu.
9). Beri kesempatan terakhir, beri batas waktu, dengan
surat pernyataan kesanggupan, dan putuskan dengan tegas
bila tidak dapat memenuhi pernyataannya.
10). Buat risalah rapat yang ditandatangani para pihak,
upayakan kita yang membuat, rapat selanjutnya
mengacu kepada hal-hal yang telah disepakati.
BEBERAPA HAL PENTING KETENTUAN KONTRAK

> Pemutusan kontrak sepihak bila keterlambatan


melebihi nilai jaminan pelaksanaan (KUHPer 1266)
> PPK terlambat membayar, harus memberikan
kompensasi
> PHLN harus mengikuti Keppres No. 54 tahun 2010,
bila terjadi pertentangan dengan ketentuan
pemberi pinjaman, maka dilakukan kesepakatan
BEBERAPA HAL PENTING KETENTUAN KONTRAK

Ketentuan baru dalam Perpres No.54 tahun 2010 :


> Jaminan pelaksanaan 5% terhadap
nilai kontrak masa laku s/d PHO dan boleh (sesuai
ketentuan) dari Bank / Asuransi
> Ketentuan pembayaran kepada sub - kontraktor
> Uang retensi diganti jaminan pemeliharaan
> Masa pemeliharaan dapat melebihi Tahun
Anggaran
> Denda maksimal 5%
PENGENDALIAN KONTRAK
HARUS DI AWALI SEJAK
PEMBUATAN DOKUMEN LELANG
dalam tahap - tahap kegiatan :
1. Penetapan Sistim Pengadaan
2. Penetapan Syarat Umum Kontrak, Syarat Khusus
Kontrak, Gambar & Spesifikasi, dll.

3. Menyesuaikan dengan ketentuan2 Perpres


No1618, KUHPerdata, UU Jasa
Konstruksi, dan UU lain terkait
PELAKSANAAN KONTRAK
tahap-tahap kegiatan :

1. SERAH TERIMA LAPANGAN (STO)


2. SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
3. SURAT PERNYATAAN MULAI BEKERJA
4. PANITIA PENELITI PELAKSANAAN
KONTRAK
5. RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN (PCM)
6. PEMERIKSAAN LAPANGAN BERSAMA
PELAKSANAAN KONTRAK
tahap-tahap kegiatan :

7. PERUBAHAN DESAIN,SPESIFIKASI
DAN AMANDEMEN KONTRAK
8. MOBILISASI
9. PEMBAYARAN UANG MUKA
10. KETENTUAN PERPAJAKAN
11. PELAKSANAAN PEKERJAAN
12. PENGENDALIAN MUTU
13. SUB PENYEDIA JASA
PELAKSANAAN KONTRAK
tahap-tahap kegiatan :

14. PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN.


15. PERUBAHAN PEKERJAAN.
16. PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN.
17. KETENTUAN KLAIM.
18. KETENTUAN TENTANG DENDA.
19. PENYESUAIAN HARGA / ESKALASI.
20. PERSELISIHAN.
PELAKSANAAN KONTRAK
tahap-tahap kegiatan :

21. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK .


22. SERAH TERIMA SEMENTARA PEKERJAAN
(PHO).
23. MASA PEMELIHARAAN.
24. SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN
(FHO).
25. KEGAGALAN BANGUNAN.
26. PEKERJAAN AKIBAT BENCANA ALAM.
PELAKSANAAN KONTRAK

1. SERAH TERIMA LAPANGAN (STO)


a. Dilakukan setelah ttd kontrak, sebelum spmk.
b. Dilakukan pemeriksaan inventaris negara
yang ada dilapangan.
c. Tuangkan dalam berita acara pemeriksaan
lapangan.
PELAKSANAAN KONTRAK

2. SURAT PERINTAH MULAI KERJA


( SPMK ).
a. SPMK diterbitkan paling lambat 14 hari
setelah ttd kontrak.
b. SPMK ditandatangani setelah tidak
ada masalah dengan pemeriksaan lapangan.
c. Dalam SPMK dicantumkan tanggal
waktu paling lambat dimulainya pekerjaan.
PELAKSANAAN KONTRAK

3. SURAT PERNYATAAN MULAI


BEKERJA ( SPMK )
a. DIBUAT / DITANDATANGANI OLEH
PENYEDIA JASA.
b. MERUPAKAN TANGGAL AWAL PERIODE
WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN.
c. UNTUK NILAI KONTRAK KECIL DAN
SEDERHANA SPMB DAPAT = SPMK ATAU
= TANGGAL TANDATANGAN KONTRAK.
PELAKSANAAN KONTRAK
4. PANITIA PENELITI PELAKSANAAN KONTRAK

a . TERDIRI DARI UNSUR PROYEK, PERENCANAAN,


PELAKSANAAN, DAN YANG MENGUASAI
ADMINISTRASI KONTRAK.
b. TUGASNYA MENELITI SEGALA SESUATU YANG
TERKAIT DENGAN PERUBAHAN KONTRAK.
c. MEMBERIKAN REKOMENDASI PERUBAHAN
KONTRAK.
d. MEMBUAT BERITA ACARA HASIL PENELITIAN
KONTRAK.
e. PANITIA BEKERJA ATAS PERMINTAAN PENGGUNA
JASA .
f. Limpahkan segala kewenanagn dan Tanggung jawab untuk
melakukan evaluasi dan penilaian atas segala perubahan
kontrak
PELAKSANAAN KONTRAK 5. RAPAT
PERSIAPAN LAPANGAN ( PCM )

1. MERUPAKAN PERTEMUAN ANTARA PROYEK KONTRAKTOR,


DAN KONSULTAN.
2. DILAKUKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 14 HARI SETELAH
DITERBITKANNYA SPMK.
3. DIMAKSUDKAN UNTUK :
a. MENYAMAKAN PENGERTIAN TERHADAP SELURUH ISI
DOKUMEN KONTRAK.
b. MEMBUAT KESEPAKATAN TERHADAP HAL-HAL YANG
BELUM TERDAPAT DALAM DOKUMEN KONTRAK DAN MENCARIKAN JALAN
KELUARNYA.
PELAKSANAAN KONTRAK
5. RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN ( PCM )
4. SUBSTANSI POKOK :
a. APLIKASI PASAL-PASAL PENTING/KRUSIAL DALAM
DOKUMEN KONTRAK.
b. PROSEDUR ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN.
c. MENETAPKAN TATA CARA DAN PROSEDUR TEKNIS PELAKSANAAN
PEKERJAAN PERAN MASING-MASING UNSUR DALAM PCM .
5. PERAN ATASAN LANGSUNG PIMRO
a. SEBAGAI MODERATOR ATAU NARASUMBER.
b. MEMBERIKAN PENGARAHAN SECARA UMUM
PELAKSANAAN PROYEK.
c. MENJELASKAN BAHWA PIMBAGPRO IKUT BERTANGGUNG
JAWAB TERHADAP REVIEW DESIGN BESERTA
PROSEDUR SURVEY SAMPAI DENGAN PENYELESAIANNYA
SEBAGAI PEDOMAN AWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN.
d.. LAIN-LAIN YANG DIANGGAP PERLU.
PELAKSANAAN KONTRAK
5. RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN ( PCM )

6. PPK FISIK MENJELASKAN :


( SEBAGAI PIMPINAN RAPAT ).
a. SUSUNAN ORGANISASI PPK.
b. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG
DIUSULKAN OLEH KONTRAKTOR ATAU SARAN
KONSULTAN.
c. TUGAS KONTRAKTOR :
. SURVEI DAN MEMBUAT GAMBAR KERJA
. RENCANA PENGADAAN PERSONEL, PERALATAN DAN
BAHAN
. PENYIAPAN JADWAL KONSTRUKSI, PROGRES
KEUANGAN CURVA S.
. BAHWA KETERLAMBATAN MOBILISASI AKAN DI
DENDA.
. KAPAN DAN BAGAIMANA PROSES PHO, FHO.
PELAKSANAAN KONTRAK
5. RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN ( PCM )

. MEKANISME SHOW CAUSE MEETING.


. BAHWA 1 BULAN SEBELUM PHO AKAN DIUMUMKAN
KEPADA MASYARAKAT BAHWA PROYEK AKAN SELESAI
UNTUK MENGHINDARI ADANYA TAGIHAN HUTANG
KONTRAKTOR KEPADA MASYARAKAT.
. MEKANISME KERJA KETIGA UNSUR PROYEK
( PPK, KONTRAKTOR DAN PENGAWAS).
. KAPAN SERAH TERIMA LAPANGAN.
. KEWAJIBAN PEMBAYARAN RETRIBUSI DANA SURANSI.
. PEMBONGKARAN, PENYERAHAN BARANG INVENTARIS
YANG DIPINJAMKAN.
. KAPAN TANGGAL MOBILISASI BERAKHIR, WAKTU
PELAKSANAAN BERAKHIR, DAN SANKSI SANKSINYA
BILA TANGGAL TSB DILEWATI.
PELAKSANAAN KONTRAK
5. RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN(PCM)

. STANDAR LAPORAN HARIAN, MINGGUAN, BULANAN


. PROSES PENGAJUAN DAN PEMBAYARAN MONTHLY CERTIFICATE
. PROSES PENGUJIAN BAHAN
. METODA PELAKSANAAN YG DIAJUKAN KONTRAKTOR
. BAHWA QUALITY CONTROL MENGGUNAKAN FASILITAS LABORATORIUM
YG DISEDIAKAN OLEH KONTRAKTOR DARI ITEM MOBILISASI.
. MENEKANKAN TIDAK ADANYA BIAYA TAMBAHAN UNTUK QUALITY
CONTROL DAN BAHWA BIAYA TEST SUDAH TERMASUK DALAM HARGA
SATUAN PENAWARAN MASING-MASING PEKERJAAN.
PELAKSANAAN KONTRAK
5. RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN (PCM)

. PERLUNYA PENDEKATAN TERHADAP MASYARAKAT DAN PEMDA


SETEMPAT SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA KERJA BERKAITAN DG
AKSES KE LOKASI QUARY, PEMBEBASAN LAHAN, PAGAR, LISTRIK,
TELPON, PDAM, DLL
. BAHWA PIHAK PEMERINTAH DIBEBASKAN DARI ADANYA
TUNTUTAN PIHAK KETIGA JIKA TERJADI KELALAIAN KONTRAKTOR
DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN.
. TENTANG KEHARUSAN MEMBUAT INVENTARISASI TERHADAP
BARANG MILIK PEMERINTAH YANG DIGUNAKAN OLEH
KONTRAKTOR.
PELAKSANAAN KONTRAK 5.
RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN ( PCM )
e. TENTANG MATA PEMBAYARAN YANG SPESIFIK :
a). DAY WORKS.
b). PEMELIHARAAN RUTIN.
c). PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA MASA PEMELIHARAAN.
d). PEKERJAAN UTILITAS.
e).TENTANG MATA PEMBAYARAN.
f. ADANYA TIM MUTUAL CHECK SELAMA PERIODE KONTRAK

7. KONTRAKTOR MENJELASKAN :

a. GARIS BESAR RENCANA KERJA PADA SAAT MOBILISASI


MELIPUTI :
a). MOBILISASI PERSONEL DAN PERALATAN.
b). PEMBANGUNAN DIREKSI KIT
c). SURVEY LAPANGAN .
d). PEMELIHARAAN RUTIN.
b. RENCANA MEMBUAT GAMBAR KERJA
( MENGACU PADA STANDAR YG BERLAKU )
c. METODA PELAKSANAAN KONSTRUKSI.
d. STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS/TANGGUNG JAWABNYA.
e. KUALIFIKASI PERSONEL YG AKAN DIMOBILISASI.
Metoda Pelaksanaan
KURVA “S”
KONTRAK : Rp. 1.000.000.000,-
No. URAIAN JUMLAH Bobo 2001 2002
(Jenis KONTRAK t KETERANGAN
Kegiatan) (Rp.10^3) % APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES JAN FEB MAR
100

1 A 6.000 6 2 2 2 90

2 B 5.000 5 1 1 1 1 1 80

3 C 5.000 5 1.2 1.25 1.25 1.25 70


5

4 D 500 0,5 0.2 0.3 60

5 E 15.000 15 2.5 5 5 2.5 50


( Pek.
6 Agregat
F ) 50.000 50 15 20 10 5 40

7 G 15.000 15 1.25 5 5 2.5 1.25 30

8 H 2.000 2 0.5 0.5 0.5 0.5 20

9 I 600 0,6 0.2 0.2 0.2 10

10 J 900 0,9 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0

TOTAL 100.000 100 --- --- 2.1 6.8 9.30 28.1 29.8 13.6 6.55 0.80 2.80
0 5 5 5 0
Kumulatif Kemajuan Rencana --- --- 2.1 8.9 18.3 46.4 76.2 89.9 96.4 97.2 100
0 5 0 5 0 0 0
Realisasi Progress Bulan Yang Bersangkutan --- ---

Kumulatif Kemajuan Aktual --- ---

50 Perbedaan (Deviasi) --- ---


PELAKSANAAN KONTRAK
5. RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN ( PCM )
f. RENCANA MOBILISASI.
g. BAGIAN PEKERJAAN YG AKAN DISUBKONTRAKKAN SERTA CALON
SUBKONTRAKTORNYA.
h. RENCANA PENGGUNAAN PERALATAN TERMASUK :
1). JUMLAH DAN JENIS PERALATAN
2). RENCANA KEDATANGAN PERALATAN

i. RENCANA PENGADAAN BAHAN DAN SURAT- SURAT IJIN MISALNYA:


1). MATERIAL YANG DIDATANGKAN DARI LUAR PROYEK.
2). LOKASI QUARRY, JUMLAH DEPOSIT QUARRY, KUALITAS MATERIAL
DAN CARA PENGUJIANNYA.
j. RENCANA KERJA BERDASARKAN S - CURVE

8 . KONSULTAN MENJELASKAN :

a. MENCATAT SELURUH KESEPAKATAN DALAM PCM DAN DITUANGKAN DALAM BERITA


ACARA TERSENDIRI SEBAGAI DOKUMEN PROYEK.
b. STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN DAN TUGAS PERSONILNYA.
c. PERSONIL KONSULTAN YG SUDAH DIMOBILISASI.
PELAKSANAAN KONTRAK
5. RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN ( PCM )
d. FORMULIR-FORMULIR ISIAN ANTARA LAIN :

− LAPORAN HARIAN
− LAPORAN MINGGUAN
− LAPORAN BULANAN (MONTHLY PROGRESS REPORT)
− EXECUTIVE SUMMARY REPORT
− SURVEI LAPANGAN UNTUK REVIEW DESIGN
− KERANGKA GAMBAR KERJA UNTUK PEMELIHARAAN RUTIN DAN REINSTATEMENT.
− KERANGKA GAMBAR KERJA UNTUK PEKERJAAN UTAMA / PERIODIC MAINTENANCE /
PERHITUNGAN VOLUME/ BACK UP DATA SERTA MONTHLY CERTIFICATE (MC).
− QUALITY CONTROL.
− CONTRACTOR REQUEST UNTUK MEMULAI PEKERJAAN, TEST MATERIAL, PENERIMAAN
PEKERJAAN.
− RENCANA KEDATANGAN PERALATAN.
PELAKSANAAN KONTRAK
5. RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN

e. RENCANA KERJA UNTUK REVIEW DESAIN :

- WAKTU YG DIPERLUKAN UNTUK SURVEI LAPANGAN.


− PERSONEL YG DIPERLUKAN UNTUK SURVEI LAPANGAN.
− KELENGKAPAN YG DIPERLUKAN UNTUK SURVEI LAPANGAN.
− RUANG LINGKUP PEKERJAAN YG AKAN DISURVEI.
− RENCANA DAN GAMBAR KERJA YG HARUS DIBUAT.
− MOBILISASI PERSONEL DAN PERALATAN.
− PELAKSANAAN SURVEY LAPANGAN ( FIELD ENGINEERING ).
− PEMELIHARAAN RUTIN.
− MENEGASKAN PENGAMBILAN LOKASI FOTO DOKUMENTASI :
DIMANA, KAPAN, BERAPA KALI YG HARUS DILAKSANAKAN OLEH KONTRAKTOR.
PELAKSANAAN KONTRAK
5. RAPAT PERSIAPAN LAPANGAN ( PCM )
9. PPK PERENCANAAN & PENGAWASAN
MENJELASKAN:
a. PERLUNYA PROSEDUR KEGIATAN KONSULTAN .
- KAPAN REVIEW DESIGN HARUS SELESAI.
− PROSEDUR DAN JADWAL KERJA TENAGA KONSULTAN SUPERVISI.
− TOR DAN TUGAS-TUGAS, TANGGUNG JAWAB KONSULTAN SUPERVISI SERTA
KUALIFIKASI PERSONELNYA.
− FORMAT LAPORAN-LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN FISIK YG HARUS DIBUAT
KONSULTAN SUPERVISI.
− BAHWA KONSULTAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM PENGARSIPAN DOKUMEN
LAPANGAN.
− ADANYA PENILAIAN PERFORMANCE KONSULTAN ATAU KONTRAKTOR YANG
SEDANG MELAKSANAKAN PEKERJAAN.
− AKOMODASI DAN FASILITAS YG DISEDIAKAN OLEH KONTRAK KONSULTAN.
− BAHWA SECARA PERIODIK AKAN MELAKSANAKAN UJI PETIK.
− BAHWA AS BUILT DRAWING HARUS DIBUAT SESUAI STANDAR YG BERLAKU.
PELAKSANAAN KONTRAK
6. PEMERIKSAAN LAPANGAN BERSAMA

1. MELAKUKAN PENGUKURAN LAPANGAN BERSAMA


KEMBALI.
( FIELD ENGINEERING )

2. DITUANGKAN DALAM BERITA CARA PEMERIKSAAN


LAPANGAN.

3. BUAT ADENDUM KONTRAK.

4 . BILA TERDAPAT PERUBAHAN VOLUME > 20% DAPAT


DILAKUKAN PENYESUAIAN HARGA
( SEPANJANG DITETAPKAN DALAM DOKUMEN KONTRAK ).
PELAKSANAAN KONTRAK
6. PEMERIKSAAN LAPANGAN BERSAMA

5. NEGOSIASI DALAM PEMBUATAN ADENDUM


HASIL PEMERIKSAAN BERSAMA ( FE ).

Negosiasi dalam pembuatan adendum hasil FE


antara Panitia peneliti pelaksanaan kontrak yang
dibentuk pengguna anggaran dengan kontraktor,
sering dilakukan dalam hal :
1). Adanya perubahan volume > 20%.
2). Diperlukan review design / spesifikasi.
3). Adanya usulan perpanjangan waktu.
4). Perubahan jadual waktu pelaksanaan
pekerjaan ( curva S ).
5). Diperlukan adanya harga satuan baru.
PELAKSANAAN KONTRAK
6. PEMERIKSAAN LAPANGAN BERSAMA

Negosiasi dimaksudkan agar :

1). Diperoleh adendum kontrak yang adil, patut, setara,


dan tidak memaksa.
2). Tidak ada kesan rekayasa yang dapat merugikan
negara ( misalkan : penyesuaian harga satuan, harga
satuan baru, jumlah hari perpanjangan waktu ).
3). Diyakini pekerjaan dilaksanakan tepat waktu, tepat
mutu, dan tepat manfaat.
PELAKSANAAN KONTRAK
6. PEMERIKSAAN LAPANGAN BERSAMA

PEDOMAN NEGOSIASI

a. Cari informasi karakter pihak lawan negosiasi.


b. Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak (Panitia PPK)
adalah anggota perunding, tetapkan juru bicara.
c. Para pihak harus mempunyai otoritas memutuskan
(tanyakan dengan cara yang sopan dan halus).
d. Panitia PPK harus memahami metoda pelaksanaan,
dan metoda kerja yang diajukan dalam penawaran.
e. Yakinkan secara teknis kemungkinan ketidakwajaran
setiap usulan yang diajukan.
PELAKSANAAN KONTRAK
6. PEMERIKSAAN LAPANGAN BERSAMA

lanjutan……………

f. Paniti PPK harus memahami semua perubahan


gambar, spesifikasi, volume, harga satuan
baru dari hasil FE.
g. Panitia PPK agar mempelajari, memeriksa,
menghitung, dan menilai usulan adendum dari
kontraktor.
h. Panitia PPK menghitung jumlah hari perpanjangan
waktu yang wajar diberikan.
i. Panitia PPK memahami ketentuan dan syarat
yang terkait dengan adendum dokumen lelang.
PELAKSANAAN KONTRAK
6. PEMERIKSAAN LAPANGAN BERSAMA

lanjutan……………

j. Yakini bahwa dokumen lelang sudah mengacu/


sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yangb berlaku.
k. Periksa dokumen penawaran kontraktor.
l. Tidak berdebat materi pokok permasalahan
dihadapan kontraktor.
PELAKSANAAN KONTRAK
6. PEMERIKSAAN LAPANGAN BERSAMA

lanjutan……………

m. Biasanya kontraktor memaksakan


kehendak, upayakan negosiasi sewajar mungkin.
n. Perhatikan cara perhitungan penyesuaian harga
satuan , tidak selalu harus naik.
o. Perhatikan negosiasi harga satuan baru.
p. Perhatikan usulan perubahan metoda pelaksanaan
dan metoda kerja.
q. Buat risalah rapat yang ditandatangani para pihak,
upayakan kita yang membuat.
PELAKSANAAN KONTRAK
7. Perubahan Desain, Spesifikasi, dan
Adendum Kontrak

1. PENGGUNA JASA DAPAT MELAKUKAN ADENDUM KONTRAK, BILA


:

a. DARI PEMERIKSAAN BERSAMA DIPERLUKAN PERUBAHAN DESAIN, SPESIFIKASI.

b. DARI HASIL RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN DIPERLUKAN PERUBAHAN


PROGRAM MOBILISASI, METODA PELAKSANAAN, PERUBAHAN JADWAL WAKTU
PELAKSANAAN (CURVA S) YANG MENIMBULKAN PERBEDAAN SIGNIFIKAN
DENGAN EXISTING DESAIN / SPESIFIKASI.

2. DISAMPAIKAN TERTULIS DARI PENYEDIA JASA KEPADA PENGGUNA JASA


DENGAN MELAMPIRKAN BUKTI DOKUMEN PENDUKUNG LAPORAN
PEMERIKSAAN LAPANGAN DAN DIPERIKSA OLEH KONSULTAN PENGAWAS.
PELAKSANAAN KONTRAK

.
7. Perubahan Desain, Spesifikasi, dan
Adendum Kontrak
3. PENGGUNA JASA DAPAT MENETAPKAN HARGA SATUAN,
BILA :

a. MELAKUKAN PENYESUAIAN HARGA SATUAN LAMA BILA KENAIKAN


VOLUME > 20% ( SEPANJANG DITETAPKAN DALAM DOKUMEN
LELANG ).

b. MENETAPKAN HARGA SATUAN BARU UNTUK KEGIATAN PEKERJAAN


YANG HARGA SATUANNYA TIDAK RASIONAL LAGI TERHADAP METODA
KERJA SEMULA

b. MENETAPKAN HARGA SATUAN BARU UNTUK KEGIATAN PEKERJAAN


BARU / MATA PEMBAYARAN BARU
PELAKSANAAN KONTRAK
7. Perubahan Desain, Spesifikasi,
Amandemen Kontrak (lanjutan)
4. PENGGUNA JASA MENETAPKAN HARGA SATUAN BARU
DENGAN MEMPERHATIKAN HASIL PENELITIAN DAN TELAAHAN PANITIA PENELITI
PELAKSANAAN KONTRAK BERDASARKAN DOKUMEN :
a. HASIL PEMERIKSAAN KONDISI LAPANGAN.
b. ANALISA HARGA SATUAN BARU BESERTA LAMPIRAN
RINCIANNYA.
c. PASAL - PASAL DALAM DOKUMEN KONTRAK TERKAIT YANG MENDUKUNGNYA.

5. PERINTAH PERUBAHAN DESAIN DAN SPESIFIKASI


DISAMPAIKAN TERTULIS KEPADA PENYEDIA JASA DAN HASIL NEGOSIASI TEKNIS
DAN HARGA TERSEBUT DITUANGKAN DALAM BERITA ACARA SEBAGAI DASAR
PENYUSUNAN ADENDUM KONTRAK.
PELAKSANAAN KONTRAK

8 . MOBILISASI

a. Dilaksanakan 30 hari sejak diterbitkan SPMK.


b. Mendatangkan peralatan,menyiapkan kantor,
Rumah, ruang, laboratorium,bengkel,gudang,
personil, dll.
c. Pemeriksaan quarry / menyiapkan ijin quarry.
d. Mendatangkan bahan dari luar lokasi proyek
e. Menyiapkan perijinan : ijin barang / peralatan impor, transport alat
berat, personil asing.
PELAKSANAAN KONTRAK

9. PEMBAYARAN UANG MUKA

a. Besarnya uang muka yang yang diberikan paling tinggi sesuai


yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
b Permintaan pembayaran dilampirkan rencana penggunaan uang
muka,paling lambat dibayar 7 hari setelah diterima jaminan
uang muka dari Bank umum/ asuransi.
c. Jaminan uang muka dapat dari 2 mata uang.
d. Pengembalian uang muka berangsur,paling lambat lunas pada
saat prestasi pekerjaan 100%
e. Untuk kontrak multiyears,nilai jaminan dapat dikurangi
disesuaikan dengan prestasi pekerjaan
MASALAH PEMBAYARAN UANG MUKA

1. PALING BANYAK 30 % (UK) DAN


20% (NON UK) dan MY 15%
2. DIBAYAR SETELAH KONTRAK EFEKTIF
3. DILAKUKAN VERIFIKASI NYATA
ATAS JAMINAN UANG MUKA
4. MULTIYEARS CONTRACT 20% TERHADAP
KONTRAK TAHUN PERTAMA ATAU 15
PELAKSANAAN KONTRAK

11. PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Shop drawing harus mendapat persetujuan pengguna jasa.
b. Pengajuan dan persetujuan pekerjaan (request & approval)
harus dibuat.
c. Laporan harian / buku harian,laporan mingguan, dan laporan
bulanan dibuat kontraktor / diperiksa konsultan.
d. Back up data dibuat kontraktor, diawasi diperiksa oleh
konsultan dan pengawas lapangan .
e. Pembuatan foto dokumentasi dibuat sebelum,pada saat,
sesudah pelaksanaan pekerjaan.
PELAKSANAAN KONTRAK 12.
PENGENDALIAN MUTU

a. PENGENDALIAN MUTU BAHAN BAKU, BAHAN


OLAHAN, BAHAN TERPASANG.

b. PENGENDALIAN DIMENSI (PANJANG,LEBAR,TEBAL),


KUALITAS (KEPADATAN, KUAT TEKAN, KERATAAN).

c. DIPERIKSA : JENIS, FREKUENSI, METODA TEST.

d. PERINTAH PENGUJIAN ULANG DILUAR YANG


DITETAPKAN.

e. JAMINAN PEMELIHARAAN DAPAT DICAIRKAN


BILA PENYEDIA JASA TIDAK MEMPERBAIKI CACAT
MUTU DALAM MASA PEMELIHARAAN .
PELAKSANAAN KONTRAK
13. Sub Penyedia Jasa ( Sub kontraktor )
a. PENYEDIA JASA PJPK ( KONTRAK > Rp.25.000.000.000 ) WAJIB BEKERJA
SAMA DENGAN SUB PENYEDIA JASA GOL USAHA KECIL/KOPERASI KECIL
DENGAN KETENTUAN :

• TETAP MENGACU KEPADA KONTRAK AWAL.


• DENGAN PERSETUJUAN PENGGUNA JASA (OWNER).
• TETAP BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KUALITAS DAN HASIL PEKERJAAN ATAS
SELURUH PEKERJAAN (.TERMASUK YANG DISUBKONTRAKKAN.).
• BUKAN PEKERJAAN UTAMA.
• MAKSIMUM 30% DARI NILAI KONTRAK (SESUAI DOKUMEN LELANG ).
• PEKERJAAN UTAMA HANYA BOLEH DISUBKONTRAKKAN KEPADA PENYEDIA JASA
SPESIALIS.
• SUB PENYEDIA JASA HARUS MEMPUNYAI PERSYARATAN BADAN USAHA; IZIN USAHA,
SERTIFIKASI USAHA (.KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI ), ATAU PERSYARATAN KEPEMILIKAN
SERTIFIKAT KEAHLIAN DAN SERTIFIKAT KETERAMPILAN UNTUK USAHA ORANG
PERSEORANGAN.
PELAKSANAAN KONTRAK
13. Sub Penyedia Jasa ( Sub kontraktor )
.
b. PERMINTAAN PEMBAYARAN YANG DIAJUKAN OLEH PENYEDIA
JASA HARUS MELAMPIRKAN BUKTI PENYELESAIAN
PEMBAYARAN KEPADA SUB PENYEDIA JASA SESUAI
PERKEMBANGAN KEMAJUAN PEKERJAANNYA

c. PELANGGARAN KETENTUAN DIATAS DAPAT DIKENAKAN SANKSI


BERDASARKAN PASAL 35 AYAT (2) KEPPRES NO 80 TAHUN 2003
TENTANG PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
PELAKSANAAN KONTRAK

14 . PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN

. Pembayaran dapat dilakukan dengan dua cara :


sistim sertifikat bulanan atau termijn.
. Pengajuan pembayaran harus dilampiri back up data, dan
dalam waktu 7 hari harus sudah mengajukan ke KPKN.
. Pembayaran harus dipotong : uang retensi, angsuran
uang muka, pajak, dan denda ( bila ada ).
. Material on site yang telah sesuai spesifikasi dapat
dibayarkan 50% SD 70% dari Harga satuan.
. Harus melampiri bukti pembayaran kepada
subkontraktor, dan bukti lain seperti galian c, premi
asuransi, sewa peralatan, dll.
PELAKSANAAN KONTRAK
15. PERUBAHAN PEKERJAAN

1 . Pekerjaan tambah/ kurang dilakukan akibat kondisi lapangan


yang tidak dapat dielakkan.
2 . Perubahan pekerjaan meliputi : menambah / mengurangi
volume, menambah/ mengurangi jenis pekerjaan, merubah
spesifikasi.
3. Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% dari nilai
kontrak
4. Pekerjaan tambah dilakukan dengan negosiasi.
5. Pengadaan untuk bukan pekerjaan tambah dilakukan dengan
cara pelelangan.
PELAKSANAAN KONTRAK
15. PERUBAHAN PEKERJAAN

6. PROSES NEGOSIASI DENGAN KONTRAKTOR DALAM


PEKERJAAN TAMBAH / KURANG.
Negosiasi dengan kontrktor dalam Pekerjaan Tambah /
Kurang antara Panitia peneliti pelaksanaan kontrak yang
dibentuk pengguna anggaran dengan kontraktor, sering
dilakukan dalam hal :
1). Adanya perubahan volume mata pembayaran
utama > 10%.(atau sesuai ketentuan)
2). Diperlukan review design / spesifikasi.
3). Timbul harga satuan baru akibat kondisi lapangan
yang tidak dapat dielakkan.
4). Adanya kebijakan moneter / keadaan memaksa.
PELAKSANAAN KONTRAK
15. PERUBAHAN PEKERJAAN

Negosiasi dimaksudkan agar :

1). Diperoleh penyesuaian harga yang wajar, adil,


adil, patut, dan tidak memaksa.
2). Tidak ada kesan rekayasa yang dapat merugikan
negara, misalkan : penyesuaian harga satuan dan harga
satuan baru yang tidak wajar .
3). Hati-hati pekerjaan kurang, jangan ada kesan rekayasa
mengurangi volume yang harga satuannya rendah dan
membesarkan vulume yang harga satuannya tinggi.
PELAKSANAAN KONTRAK
15. PERUBAHAN PEKERJAAN

PEDOMAN NEGOSIASI

a. Cari informasi karakter dan kemampuan pihak lawan,


dan tetapkan tipologi teknik negosiasi yang cocok.
b. Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak ( Panitia PPK )
adalah anggota perunding, tetapkan juru bicara.
c. Para pihak harus mempunyai otoritas memutuskan
(tanyakan dengan cara yang sopan dan halus).
d. Panitia PPK harus meneliti metoda pelaksanaan,
metoda kerja, analisa harga satuan yang diajukan
dalam penawaran dan HPS.
e. Yakinkan secara teknis bila ada ketidakwajaran pada
setiap usulan penyesuaian harga yang diajukan.
PELAKSANAAN KONTRAK
15. PERUBAHAN PEKERJAAN

lanjutan……………

f. Paniti PPK harus memahami semua perubahan


gambar, spesifikasi, volume, dari hasil FE.
g. Panitia PPK agar mempelajari, memeriksa,
menghitung secara rinci komponen analisa harga
satuan usulan kontraktor dan bandingkan dengan
harga satuan paket pekerjaan sejenis terdekat.
h. Perhitungkan kemungkinan timbul masalah baru.
i. Panitia PPK memahami ketentuan dan syarat
yang terkait dengan penyesuaian harga satuan
yang ada di dokumen lelang.
PELAKSANAAN KONTRAK
15. PERUBAHAN PEKERJAAN

lanjutan……………

j. Yakini bahwa dokumen lelang sudah mengacu/


sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yangb berlaku.
k. Buat pengertian yang sama diantara anggota
panitia, dan tidak berdebat materi permasalahan
dihadapan kontraktor.
PELAKSANAAN KONTRAK
15. PERUBAHAN PEKERJAAN

lanjutan……………

m. Biasanya kontraktor memaksakan kehendak,


upayakan negosiasi sewajar mungkin.
n. Perhatikan cara perhitungan usulan penyesuaian harga
satuan , tidak selalu harus naik.
o. Perhatikan usulan perubahan metoda pelaksanaan
dan metoda kerja.
p. Buat risalah rapat yang ditandatangani para pihak,
upayakan kita yang membuat.
PELAKSANAAN KONTRAK
16. perpanjangan waktu pelaksanaan

1. Perpanjangan waktu dibe rikan hanya karena :


a. adanya pekerjaan tambah.
b. terjadi perubahan desain.
c. kesalahan pengguna jasa.
d. diluar kemampuan para pihak.
e. force majeur.
2. Jumlah hari perpanjangan waktu dihitung berdasarkan metoda kerja,
jadual waktu pelaksanaan, jumlah / kapasitas alat, dan ditetapkan
melalui Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
3. Dituangkan dalam adendum dokumen kontrak.
4. Revisi jadual waktu pelaksanaan ( curva S ).
PELAKSANAAN KONTRAK
16. perpanjangan waktu pelaksanaan

5. NEGOSIASI DALAM PERHITUNGAN JUMLAH HARI


KLAIM PERPANJANGAN WAKTU.

Negosiasi jumlah hari perpanjangan waktu antara Panitia peneliti


pelaksanaan kontrak yang dibentuk pengguna anggaran dengan
kontraktor, sering dilakukan dalam hal :
1). Terjadi keadaan memaksa / bencana alam.
2). Keterlambatan pembebasan tanah.
3). Kelalaian pengguna jasa.
4). Pekerjaan tambah berdasarkan perintah pengguna
anggaran.
5). Akibat hujan yang intensitasnya melebihi intensitas
hujan 3 tahun sebelumnya.
PELAKSANAAN KONTRAK
16. perpanjangan waktu pelaksanaan

Negosiasi dimaksudkan agar :

1). Diperoleh jumlah hari perpanjangan waktu yang


wajar.
2). Tidak ada kesan rekayasa memberikan waktu yang
berlebihan untuk menghindarkan denda.
3). Diyakini memberikan waktu yang cukup untuk
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
4). Diperoleh keyakinan kemampuan kontraktor
menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak.
PELAKSANAAN KONTRAK
16. perpanjangan waktu pelaksanaan

PEDOMAN NEGOSIASI

a. Panitia PPK agar meneliti, memeriksa, dan


menilai usulan perpanjangan waktu dari kontraktor.
b. Panitia PPK memahami ketentuan dan syarat
dalam dokumen kontrak yang mendukung diberikannya
perpanjangan waktu.
c. Panitia PPK mengumpulkan data pendukung seperti :
laporan harian, dokumen field egineering,
data curah hujan, dokumen pembebasan tanah,
data kerusakan akibat bencana alam.
PELAKSANAAN KONTRAK
16. perpanjangan waktu pelaksanaan

lanjutan……………

d. Biasanya lawan memaksakan kehendak (minta jumlah hari


sebanyak mungkin), upayakan negosiasi sewajar mungkin.
e. Perhatikan metoda pelaksanaan, metoda kerja, urutan/tahap
pekerjaan, kebutuhan hari tiap item pekerjaan. (setiap usulan
tidak selalu otomatis diberikan perpanjangan waktu).
f. Tidak diberikan perpanjangan waktu, bila jelas terbukti
kontraktor tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
kontrak.
g. Buat risalah rapat yang ditandatangani para pihak, upayakan
kita yang membuat.
PELAKSANAAN KONTRAK
17. Ketentuan klaim

1 . Klaim oleh penyedia jasa :


a. terlambat membayar,
b. tidak membayar
c. terlambat menyerahkan lapangan
d. adanya perubahan desain
e. perintah yang mengakibatkan tambahan biaya

2. Klaim oleh pengguna jasa


a. tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak
b. kualitas pekerjaan tidak sesuai spesifikasi
c. tidak dapat menyerahkan hasil pekerjaan
PELAKSANAAN KONTRAK
3 . Klaim kepada asuransi :
17. Ketentuan klaim
a. sebelum pelaksanaan ( jaminan penawaran, jaminan
pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan )
b. dalam pelaksanaan ( asuransi pekerjaan, asuransi
pihak ketiga, asuransi tenaga kerja )
c. setelah pelaksanaan ( professional liability insurance,
professional indemnity insurance )

4 . Klaim dari masyarakat :


a. permintaan ganti rugi
b. gugatan akibat penyelenggaraan pekerjaan mempengaruhi
peri kehidupan masyarakat
PELAKSANAAN KONTRAK
18. Ketentuan tentang denda

1. SANKSI FINANSIAL KEPADA PENYEDIA JASA ADALAH DENDA, DAN KEPADA PENGGUNA JASA
ADALAH GANTI RUGI.

2. DENDA KEPADA PENYEDIA JASA 1 PER MIL PER HARI , DAN

3. GANTI RUGI DARI PENGGUNA JASA ADALAH SEBESAR


BUNGA TERHADAP NILAI TAGIHAN YANG TERLAMBAT
DIBAYAR ATAU DAPAT DIBERIKAN KOMPENSASI.

4. TATA CARA PEMBAYARAN DENDA / GANTI RUGI KOMPENSASI


DIATUR DALAM DOKUMEN KONTRAK.
PELAKSANAAN KONTRAK
19. Penyesuaian harga / eskalasi

1. Penyesuaian harga satuan :

a . Sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak,


seperti misalnya perubahan volume lebih besar dari 25 %
dapat dilakukan penyesuaian harga satuan.

b. Panitia peneliti pelaksanaan kontrak memeriksa, meneliti,


menghitung, melakukan negosiasi, dan mengusulkan
kewajaran dari harga satuan yang diusulkan kontraktor.
PELAKSANAAN KONTRAK
19. Penyesuaian harga / eskalasi

2. eskalasi

a. Eskalasi hanya untuk kontrak > 18 bulan


b. Eskalasi bagi semua mata pembayaran
c. Eskalasi diberlakukan sesuai dengan jadual
waktu pelaksanaan
c. Index yang digunakan adalah index dimana
barang tersebut dibeli
Pelaksanaan
. Rumus umum eskalasi :
kontrak
Hn=Ho(a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+ d.Dn/Do+……….dst)

Hn = HSP saat pekerjaan dilaksanakan


Ho = HSP 28 hari sebelum pemasukan penawaran
a = coefisien Overhead & profit
b,c,d = coef.komponen kontrak ( bahan, alat, upah )
Bn,Cn,Dn = index harga komponen saat pekerjaan
Bo,Co,Do = index harga komponen 28 hari sebelum
pemasukan penawaran

Rumus diatas dapat ditulis juga dengan :


Hn= Ho (l.Ln/Lo+m.Mn/Mo+e.En/Eo+f.Fn/Fo+t.Tn/To)
PELAKSANAAN KONTRAK

Mark up dalam perhitungan Eskalasi


> Penetapan Curva S
> penetapan coefisien – coefisien oleh eselon 1
> menetapkan index kenaikan harga BPS
> Pemeriksaan eskalasi oleh Inspektorat Jenderal
> Audit oleh BPKP
> Yang bertanggung jawab atas perhitungan eskalasi ?
> Masalah Suramadu :
- kesulitan dalam menetapkan index kenaikan
harga untuk menetapkan mana yang barang ex
produksi dalam negeri dan mana yang ex import.
PELAKSANAAN KONTRAK

Kasus klaim kontraktor atas kenaikan


harga aspal.
> Tahun 2006 terjadi kenaikan aspal yang sangat signifikan.
> Ada petunjuk Bappenas bahwa harga dapat disesuaikan
mengacu Keppres N0. 80 th 2003 Lampiran I BAB II, huruf C
angka 2.a 15 butir a
> Menteri PU menerbitkan SE No. 14/M/2006 tertanggal 12
Desember 2006
> Beberapa kontraktor mengajukan somasi, menuntut
penyesuaian harga alasannya :
Pemerintah melawan hukum (KUHPerdata psl 1365), karena
tidak mau menetapkan bahwa kenaikan harga aspal adalah
termasuk kategori keadaan memaksa
> Saat ini BBM turun, Kontraktor diam saja ?
Pelaksanaan kontrak
20. Perselisihan
1. Dapat melalui mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau pengadilan
2. Penyelesaian diluar pengadilan tidak berlaku bagi tindak
pidana
3. Keputusan diluar pengadilan adalah mengikat, dan biaya diatur
dalam dokumen kontrak.
4. Konsiaiasi atau Juru penengah (adjudicator) :
a. selambat-lambatnya 14 hari setelah keputusan pengguna jasa,
penyedia jasa harus sudah mengajukan keberatan.
b. dalam waktu 28 hari juru penengah harus sudah menetapkan
keputusan (tertulis).
c. bila dalam 28 hari salah satu pihak tidak menyampaikan kebe
ratan, maka keputusan juru penengah adalah final dan
mengikat.
Pelaksanaan kontrak
21. Penghentian dan pemutusan kontrak
1. Penghentian kontrak dapat dilakukan bila terjadi hal-hal
diluar kekuasaan para pihak seperti perang, huru-hara,
bencana alam, dll.

Bila kontrak dihentikan, pengguna jasa wajib membayar


prestasi yang telah dicapai.

Penyedia jasa tidak dikenakan sanksi.

Asuransi harus membayar biaya kerugian akibat


kerusakan pekerjaan.
Pelaksanaan kontrak
21. Penghentian dan pemutusan kontrak
2. Pemutusan kontrak dilakukan dalam hal penyedia jasa cidera janji seperti misalnya
terbukti melakukan kolusi, kecurangan / tindak korupsi dalam proses pengadaan.
Penyedia jasa dikenakan sanksi – sanksi :
a. jaminan pelaksanaan disita, disetorkan ke kas
negara.
b. membayar sisa uang muka.
c. black list selama 2 tahun.

Pemutusan kontrak dapat dilakukan dalam hal


kerlambatan mencapai jumlah hari denda maksimum
sesuai % jaminan pelaksanaan.
PELAKSANAAN KONTRAK
21. Penghentian dan pemutusan kontrak
KATEGORI “KRITIS” :
DALAM PERIODE I ( RN FISIK 0 – 70% ), RL FISIK TERLAMBAT > 20%
DALAM PERIODE II ( RN FISIK 70-100% ), RL FISIK TERLAMBAT > 10%
DALAM PERIODE III ( RN FISIK 70-100% ), RL FISIK BELUM SELESAI DAN
WAKTU PELAKSANAAN HABIS.
KATEGORI “TERLAMBAT”
DALAM PERIODE I ( RN FISIK 0-70% ) RL FISIK TERLAMBAT 10-20%
DALAM PERIODE II ( RN FISIK 70-100% ) RL FISIK TERLAMBAT 0,5-10%.
KATEGORI “WAJAR”
DALAM PERIODE I ( RN FISIK 0-70% ), RL FISIK TERLAMBAT <10%
DALAM PERIODE II ( RN FISIK 70-100% ), RL FISIK TERLAMBAT < 5%.
PELAKSANAAN KONTRAK
21. Penghentian dan pemutusan kontrak

3. PENGAMANAN KONTRAK “KRITIS” :


a. LAKUKAN UJI COBA TERHADAP PENYEDIA JASA
( RAPAT PEMBUKTIAN / SHOW CAUSEMEETING ).
b. TAHAP AWAL SCM DITINGKAT PROYEK, MENYEPAKATI NILAI
KEMAJUAN FISIK YG HARUS DICAPAI DALAM PERIODE
TERTENTU, DITUANGKAN DALAM BA SCM.
c. BILA GAGAL, SELENGGARAKAN SCM DITINGKAT ATASAN
/ATASAN LANGSUNG PROYEK, EVALUASI PERMASALAHAN,
PENYEBAB KETERLAMBATAN, ADAKAN TEST CASE DENGAN
MENETAPKAN NILAI KEMAJUAN FISIK DALAM PERIODE WAKTU
TERTENTU, DAN TUANGKAN DALAM BA SCM.
d. BILA GAGAL, LANGKAH PENGAMANAN & PENYELAMATAN
PROYEK YANG DAPATDIUSULKAN PIMPRO / PIMBAGPRO ADALAH
PEMUTUSAN KONTRAK.

.
PELAKSANAAN KONTRAK
21. Penghentian dan pemutusan kontrak
4. KESEPAKATAN TIGA PIHAK/THREE PARTIES
AGREEMENT.
a. PENYEDIA JASA PERTAMA MASIH BERTANGGUNG JAWAB ATAS SELURUH
PEKERJAAN
b. PENYEDIA JASA PENGGANTI MELAKSANAKAN SISA PEKERJAAN YG
DITETAPKAN / DITUNJUK PEJABAT BERWENANG ATAS USULAN
PIMPRO/PIMBAGPRO.
c. USAHAKAN MENGGUNAKAN HARSAT PENYEDIA JASA PERTAMA, BILA
TERDAPAT PERBEDAAN DENGAN PENAWARAN PENYEDIA JASA PENGGANTI,
MAKA SELISIH HARGA TSB TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA PERTAMA.
d. ADAKAN NEGOSIASI ANTAR PENYEDIA JASA PERTAMA DENGAN PENYEDIA
JASA PENGGANTI UNTUK KESEPAKATAN SELISIH HARSAT TSB.
e. PEMBAYARAN FISIK PEKERJAAN LANGSUNG PADA PENYEDIA JASA
PENGGANTI, DIATUR DALAM AMANDEMEN KONTRAK, DI TTD PENGGUNA
JASA, PENYEDIA JASA PERTAMA, DAN PENYEDIA JASA PENGGANTI.
f. DAN HAL LAIN YANG PERLU DITUANGKAN DALAM ADDENDUM KONTRAK .
PELAKSANAAN KONTRAK
21. Penghentian dan pemutusan kontrak
5. PROSES PEMUTUSAN KONTRAK PEKERJAAN
KONSTRUKSI.

Penyelesaian sengketa melalui pengadilan antara pengguna


anggaran / kuasa pengguna anggaran dengan kontraktor,
sering dilakukan dalam hal Kontraktor diperlakukan tidak adil /
tidak patut,misalnya,
a. kontrak diputus dengan alasan yang kurang kuat.
b. tindakan sewenang-wenang atau memaksa dari
pengguna jasa.
Dalam hal ini kontraktor sebagai penggugat, dan pengguna
anggaran / kuasa pengguna anggaran sebagai tergugat.
PELAKSANAAN KONTRAK
21. Penghentian dan pemutusan kontrak
PERSIAPAN KE PENGADILAN
a. Periksa ketentuan penyelesaian sengketa melalui
pengadilan dalam dokumen kontrak.
b. Pilih pengacara / ahli hukum yang mempunyai
pengetahuan yang berkaitan dengan sengketanya.
c. Pengadilan yang berhak adalah pengadilan negeri
sesuai domisili tergugat.
d. Yang diguqat adalah negara maka yang hadir dalam
sidang di pengadilan adalah Biro Hukum, kecuali bila
pengguna anggaran diminta pengadilan sebagai saksi.
e. Kebutuhan penjelasan substansi sering diminta dalam
hal kasus pemutusan kontrak.
PELAKSANAAN KONTRAK
21. Penghentian dan pemutusan kontrak

TAHAP-TAHAP PROSES MELALUI PENGADILAN :


1). Bila penyelesaian sengketa diluar pengadilan gagal, maka dapat
dilanjutkan ke pengadilan dengan terlebih dahulu mengajukan
somasi sebanyak 5 kali dengan tenggang waktu1-2 minggu.
2). Somasi harus dijawab.
3). Penggugat mengajukan permohonan (petitum), dan tergugat
memasukan jawaban sekaligus permohonan rekompensasi,
selanjutny kegiatan replik, duplik,……sampai keluar keputusan
pengadilan.
4). Keputusan pengadilan harus dilaksanakan secara sukarela oleh
yang kalah dalam waktu yang ditetapkan pengadilan setelah
dibacakan keputusan.
5). Apabila pihak yang kalah tidak menerima keputusan pengadilan,
maka dapat mengajukan banding kepengadilan tinggi negeri
PELAKSANAAN KONTRAK
21. Penghentian dan pemutusan kontrak
Penyelesaian di pengadilan dimaksudkan agar :

1). Dicapai keadilan, kepatutan dan kesetaraan bagi


para pihak dalam suatu perjanjian kontrak.
2). Diperoleh keputusan final yang harus diterima
kedua pihak.
3). Tidak ada lagi gugatan ke pengadilan untuk kasus
yang sama.
PELAKSANAAN KONTRAK
21. Penghentian dan pemutusan kontrak
PEDOMAN NEGOSIASI
a. Pilih ahli hukum/pengacara yang tegas, berwibawa,
bicaranya jelas, dan menguasai substansi permasalahan.
b. Yakini bahwa dokumen lelang sudah mengacu/sesuai
dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku.
c. Pelajari lagi pasal-pasal dokumen lelang yang terkait
dengan pemutusan kontrak.
d. Kumpulkan bukti-bukti teguran/peringatan, laporan
harian, bukti lain yang mendukung.
e. Pelajari, periksa, hitung, kewajaran pengajuan klaim
dari kontraktor.
PELAKSANAAN KONTRAK
21. Penghentian dan pemutusan kontrak
lanjutan……………

f. Memeriksa/meperkirakan kompensasi yang wajar


yang dapat diberikan.
g. Manfaatkan tawaran perdamaian pada sidang
pengadilan yang pertama.
h. Biasanya kontraktor bersikeras memaksakan
kehendak, membuat gugatan yang mengada-ada,
buat jawaban berdasarkan bukti data/fakta dan
ketentuan/syarat berdasarkan dokumen kontrak.
i. Siapkan bukti-bukti selengkap mungkin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai