Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)

PEKERJAAN : PENGAWASAN REHAB LABORATORIUM KP DI JL.YOS


SUDARSO KM.8 TIMIKA
LOKASI : KABUPATEN MIMIKA

BAB I
SYARAT – SYARAT UMUM

I. DEFINISI
I.1. Nama Pekerjaan
Nama Pekerjaan adalah Pengawasan Rehab Laboratorium KP Di Jl.Yos Sudarso Km.8 Timika .
I.2. Pemberi Tugas
Pemberi Tugas adalah Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika.
I.3. Panitia Lelang / Negosiasi
Panitia Pelelangan / Negosiasi Kewajaran Harga adalah suatu team yang dibentuk/
diangkat oleh Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika, berdasarkan Surat
Keputusan Nomor : ……………….. 20019 yang bertugas untuk menyelenggarakan
pelelangan / penilaian kewajaran harga.
I.4. Peserta Lelang
Peserta Lelang adalah suatu Badan Usaha / Perusahaan Konsultan yang bergerak dalam
Bidang Jasa Konsultan dan mempunyai Sertifikasi Badan Usaha Jasa Konsultansi
Pengawasan Konstruksi, Sub Bidang Gedung dan Bangunan dengan Klasifikasi “K” serta
telah terdaftar pada Panitia dan diundang oleh Panitia Lelang.

II. DOKUMEN LELANG


2.1. Dokumen Lelang adalah ketentuan-ketentuan dan surat-surat lainnya yang termuat dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan disusun oleh Panitia Lelang sebagai dasar untuk
menyelenggarakan Pelelangan Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultan.

2.2. Rekanan Konsultan yang telah mendaftar dan mendapat undangan dari panitia akan
diberikan 1 (satu) set Dokumen Lelang (Kerangka Acuan Kerja) ini sebagaidasar/acuan
untuk mengadakan penawaran harga.

III. RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING )

1
3.1. Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing ) akan dilaksanakan pada :
Hari / tanggal :
Pukul :
Tempat : Kantor Sekretariat Daerah
3.2. Rekanan / Perusahaan yang telah diundang wajib mengikuti rapat penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing) dan bagi rekanan / perusahaan yang tidak mengikuti rapat penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing ) tidak diperkenankan memasukkan penawaran.
3.3. Segala perubahan - perubahan ataupun penambahan yang terjadi pada saat pelaksanaan
rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing ) akan dicatat dan dibuatkan Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing ).

IV. SURAT PENAWARAN


Surat Penawaran terdiri dari :
1. Usulan Biaya.
2. Usulan Administrasi
3. Usulan Teknis
4.1. Usulan Biaya Terdiri dari :
 Rencana Anggaran Biaya
 Rekapitulasi Biaya
4.2. Usulan Administrasi terdiri dari :
 Foto copy Sertifikasi Jasa Konsultasi Pengawasan Konstruksi
 Foto copy Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)
 Foto copy Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
 Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
 Foto copy Kartu Tanda Anggota (KTA) Inkindo
 Foto copy Akte Pendirian Perusahaan.
 Referensi Bank
 Jaminan Penawaran
 Neraca Perusahaan Terakhir
 Daftar Susunan Pengurus Perusahaan
 Daftar susunan pemilik modal

4.3. Usulan Teknis terdiri dari :


 Tanggapan / Pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja
 Daftar Personil yang diusulkan
 Daftar Peralatan yang dimiliki
 Pengalaman kerja 3 tahun terakhir
 Time Schedule.

2
4.4. Surat Penawaran ditujukan kepada :
Kepada Yth :
Pokja Pemilihan Pekerjaan Konstruksi Rehab Laboratorium KP di Jl. Yos Sudarso KM. 8
Timika Tahun Anggaran 2019
Tahun Anggaran 2019
Di –
Tanah Merah

V. SYARAT – SYARAT PENAWARAN


1. Surat penawaran harus diketik rapi dan bersih diatas kertas Kop Perusahaan dan
ditandatangani oleh Penanggung Jawab / Direktur Perusahaan, bermaterai Rp. 6,000,-
(enam ribu rupiah), diberi tanggal serta dicap perusahaan.
2. Harga penawaran dalam surat penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan
huruf, jumlah yang tertera dalam angka harus sama dengan jumlah yang tertera dalam
huruf.
3. Surat penawaran beserta seluruh lampirannya dijilid rapi dan kemudian dimasukkan
kedalam sampul tertutup tidak tembus cahaya, serta dilak pada 5 (lima) titik, yaitu 4(empat)
titik pada sudut-sudut sampul dan 1 (satu) titik di tengah-tengah sampul.
4. Pada sampul penawaran hanya ditulis :
a. Pada kanan bawah sampul ditulis :

Kepada Yth :
Pokja Pemilihan Pekerjaan Konstruksi Rehab Laboratorium KP di Jl. Yos Sudarso KM.
8 Timika Tahun Anggaran 2019
Di –
Tanah Merah

b. Pada kiri atas sampul ditulis :


Pekerjaan : …………………………………..
Lokasi : …………………………………..
5. Surat Penawaran dapat disampaikan melalui Pos dan harus menggunakan sistem 2 (dua)
sampul, sampul luar hanya memuat alamat dari panitia pelelangan sedangkan sampul
dalam memuat seperti ketentuan dalam point 4 (empat) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
6. Surat Penawaran dilarang dikirimkan kepada salah satu anggota panitia atau pejabat di
lingkungan instansi yang mengadakan pelelangan.
7. Diluar ketentuan – ketentuan diatas, pelelangan dianggap gugur.

VI. PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN SURAT PENAWARAN.


1. Pemasukan surat penawaran harus dimasukkan kedalam kotak penawaran yang telah
disediakan oleh panitia pada :

3
Hari / tanggal : …………………………
Waktu : …………………………
Acara : …………………………
Tempat : …………………………
2. Pembukaan surat penawaran akan dilaksanakan pada :
Hari / tanggal : …………………………
Waktu : …………………………
Acara : …………………………
Tempat : …………………………
3. Pada waktu yang telah ditentukan, panitia akan menyatakan kepada peserta lelang, waktu
pemasukan surat penawaran telah ditutup.
4. Setelah pemasukan surat penawaran ditutup, maka penawar yang memasukkan surat
penawaran akan ditolak oleh panitia pelelangan.
5. Panitia akan membuka kotak dan surat penawaran dihadapan peserta lelang
6. Semua surat penawaran dan surat-surat keterangan lainnya akan dibacakan panitia
pelelangan dengan jelas, sehingga terdengar oleh para peserta lelang.
7. Kepada peserta lelang diberikan kesempatan untuk melihat surat penawaran yang telah
dibuka dan dibacakan oleh panitia.

8. Setelah pembukaan dan pembacaan surat penawaran yang masuk, panitia akan
menetapkan mana yang syah dan mana yang tidak syah dari penawaran tersebut, dan
kemudian akan dibuatkan Berita Acara Pembukaan Penawaran yang ditandatangani oleh
semua panitia yang hadir, dan diketahui oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang wakil dari
peserta lelang.
9. Pada saat pembukaan surat penawaran tersebut panitia lelang akan mengadakan
evaluasi terhadap semua penawaran yang memenuhi syarat, dan selanjutnya dibuatkan
Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran yang ditandatangani oleh semua panitia yang
hadir, dan diketahui oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang wakil dari peserta lelang.

4
BAB II
SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI

I. KETENTUAN UMUM.
Disamping Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, maka syarat–syarat yang berlaku dalam
pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini adalah :
1.1. Keppres 18 Tahun 2000.
1.2. Sebagai Ikatan Kerja, Konsultan Pengawas dan Pemimpin Proyek akan membuat Surat
Perjanjian Pemborongan (Kontrak) yang dilampiri :
a. Surat Perintah Kerja (SPK)
b. Surat Keputusan Penetapan Pemenang Lelang
c. Berita Acara Penelitian Penawaran.
d. Berita Acara Pembukaan Penawaran.
e. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
f. Kerangka Acuan Kerja (KAK)

II. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini akan ditetapkan selama 90 (sembilan
puluh) hari kalender.

III. PENYERAHAN PEKERJAAN


Setelah Pekerjaan Pengawasan selesai dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas, sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak)
maka Konsultan Pengawas harus menyerahkan pekerjaan tersebut kepada Pihak Proyek yang
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang disetujui oleh Koordinator
Pelaksana Kegiatan Belanja Modal Gedung dan Bangunan dan diketahui oleh Kepala Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Timika.

IV. SYARAT - SYARAT PEMBAYARAN


1. Pembayaran Biaya Pekerjaan Pengawasan Teknis / Supervisi ini dibebankan kepada
Kegiatan Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2019, sesuai dengan
DIPDA Nomor : …………… 2019, tanggal ……………. 2019.

2. Cara Pembayaran akan diatur dalam Surat Perintah Kerja (SPK) yang akan dibuat
kemudian.

5
V. DENDA ATAS KETERLAMBATAN
1. Apabila terjadi suatu kelalaian dalam melaksanakan tugas Pengawasan, dan Konsultan
yang bersangkutan telah diperingatkan Pemberi Tugas sebanyak 3 (tiga) kali berturut-
turut, maka Konsultan yang bersangkutan dikenakan denda sebesar 1%o (satu per mil)
dari harga borongan untuk setiap kali melakukan kelalaian.
2. Apabila terjadi keterlambatan dalam penyerahan pekerjaan, maka Konsultan yang
bersangkutan dikenakan denda sebesar 1%o (satu per mil) dari harga borongan untuk
setiap hari keterlambatan dan denda maksimum sebesar 5 % dari harga borongan.
3. Apabila telah sampai dengan denda maksimal, maka pihak pemberi tugas dapat
memutuskan hubungan kerja secara sepihak, dan menunjuk Konsultan lain untuk
melanjutkan tugas pengawasan, kecuali bila mana alasan-alasan keterlambatan yang
disampaikan oleh penerima tugas dapat diterima oleh pemberi tugas.

VII. HARGA BORONGAN


1. Harga borongan yang telah disetujui dalam Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak)
merupakan harga tetap (Fixed Price).
2. Harga Borongan yang tercantum dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) sudah termasuk
over head, keuntungan dan pajak-pajak yang dibayarkan oleh penerima tugas
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.

VIII. KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)


1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (Force Majeure) adalah kejadian – kejadian
yang berada diluar kekuasaan / kemampuan manusia, yang langsung mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan seperti kebakaran, huru hara, peperangan, epidemi, dan bencana
alam lainnya yang secara langsung mempengaruhi kelancaran dari pekerjaan
pengawasan ini.
2. Apabila terjadi keadaan memaksa (Force Majeure), maka selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari setelah kejadian tersebut, penerima tugas wajib melaporkan kepada pemberi tugas
secara tertulis dan diperkuat keterangan-kepada pemberi tugas secara tertulis dan
diperkuat keterangan-keterangan dari instansi yang terkait dengan kejadian tersebut.

BAB III
6
SYARAT – SYARAT TEKNIS

I. LATAR BELAKANG
Tujuan pembangunan Nasional maupun Daerah adalah untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan
dan maksud tersebut, maka Kementrian Pertanian melalui Kegiatan-Kegiatan pada Tahun
Anggaran 2019 ini akan meningkatkan pembangunan di segala sektor.
Sesuai dengan tujuan dan maksud tersebut di atas, Kementrian Pertanian melalui
pelaksanaan Kegiatan Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2019 ini akan
turut menunjang pembangunan di KABUPATEN MIMIKA.
Sebagai tindak lanjut dari suatu Perencanaan Teknis yang telah ada, maka sangat
diperlukan Supervisi / Pengawasan Teknik, sehingga dapat memperkecil penyimpangan –
penyimpangan yang terjadi pada saat pelaksanaan fisik di lapangan. Supervisi / Pengawasan
Teknik ini akan dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berbadan hukum dan bergerak
dalam bidang Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan pengadaan Jasa Konsultan Supervisi / Pengawas Teknik ini adalah untuk
meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari suatu pelaksanaan fisik dilapangan, serta
memperkecil deviasi – deviasi ataupun penyimpangan – penyimpangan didalam pelaksanaan
fisik di lapangan.

III. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan adalah Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultan Supervisi / Pengawas Teknik
pada Kegiatan Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2019, yang meliputi :
“Pengawasan Rehab Laboratorium KP Di Jl.Yos Sudarso Km.8 Timika ”

IV. LINGKUP PELAYANAN JASA KONSULTAN


1. Melakukan Pengawasan secara ketat atas pelaksanaan fisik di lapangan, baik kualitas
maupun kuantitas pekerjaan fisik.
2. Melakukan Pengawasan terhadap kemajuan pekerjaan fisik dilapangan.
3. Melakukan Pengawasan terhadap mutu bahan yang digunakan dilapangan.

4. Melakukan Pengawasan terhadap waktu pelaksanaan fisik.


5. Melakukan rapat – rapat koordinasi dengan kontraktor pelaksana dan pejabat terkait.
6. Membuat laporan kemajuan pekerjaan fisik di lapangan
7. Membuat laporan – laporan pelaksanaan fisik di lapangan

7
8. Membuat Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Fisik

V. ALOKASI PERSONIL / TENAGA KONSULTAN


Dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan, Konsultan pengawas harus menyediakan
tenaga – tenaga yang ahli dan pengalaman dibidangnya yang terdiri dari tenaga inti dan tenaga
penunjang ( Suporting Staf ), yang memiliki persyaratan – persyaratan sebagaimana ditentukan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
Adapun personil yang akan dilibatkan, ditinjau dari segi kuantitas (jumlah), jenis keahlian,
posisi/kedudukan dalam team serta tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Site Supervisi.
Site Supervisi harus berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil/Transportasi pengalaman
minimal 5 – 7 tahun, dengan ruang lingkup tugas / pekerjaan antara lain sebagai berikut :
 Bertanggung jawab terhadap seluruh lingkup pekerjaan pengawasan serta
menjamin bahwa hasil pekerjaan pengawasan sesuai dengan acuan tugas dan
petunjuk – petunjuk lain yang diberikan oleh Pemimpin Proyek.
 Melaksanakan koordinasi dengan instansi – instansi terkait serta seluruh
anggota team pengawas.
 Memantau kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan memberikan laporan
periodic kepada Pemimpin Proyek.
 Memeriksa dan menandatangani Laporan Bulan (MC) yang diajukan oleh
Kontraktor pelaksana fisik.
 Bersama – sama dengan Pemimpin Proyek berkonsultasi dengan pejabat dan
instansi terkait untuk mendiskusikan segala hal yang berhubungan dengan
Pelaksanaan Pengawasan Pekerjaan yang ditanganinya.

b. Asisten Pengawas/Chief Inspector


Asisten pengawas harus berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil/ Transportasi pengalaman
minimal 1 – 3 tahun, atau Sarjana Muda teknik sipil pengalaman 3 – 5 tahun yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Team Leader didalam tugas – tugas
pengendalian di lapangan.

c. Inspector
Inspector berpendidikan minimal Sarjana Muda Teknik Sipil pengalaman minimal 1 – 3
tahun atau STM Bangunan pengalaman minimal 3 – 5 tahun, yang bertugas :
 Membantu Korwaslap didalam tugas – tugas pengawasan dilapangan.
 Mengawasi Pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

8
 Membantu Kontraktor dalam menyiapkan Back Up data untuk Laporan harian,
Mingguan dan Bulanan
 Menyiapkan data Perubahan Gambar Kerja (Jika diperlukan)
 Melakukan survey dan pengukuran dilapangan.
 Memeriksa Mobilisasi bahan dan peralatan ke Lapangan
 Melakukan Pengawasan Harian atas Pengunaan Material, Mutu material dan bahan
yang digunakan di lapangan.
 Melaporkan kepada Korwaslap jika ditemukan ada material atau hasil kerja yang
diragukan tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis.
 Melakukan pengendalian secara rutin terhadap Waktu dan Kualitas pekerjaan.

d. Tenaga Penunjang Lainnya.


Tenaga – tenaga penunjang lainnya terdiri dari tenaga administrasi, tenaga operator
komputer dan sekretaris, yang berpendidikan minimal SMU dan mengerti tentang
administrasi proyek serta mampu mengoperasikan komputer.
Secara keseluruhan kebutuhan tenaga di lapangan dan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya terdiri dari :

1,00 Orang
Asisten/Chief Inspector
1,00 Orang
Inspector
3,00 Orang
Surveyor/Drafman
1,00 Orang
Opr. Komputer
1,00 Orang
Administrasi
1,00 Orang
Supporting Staff
1,00 Orang
Office Boy
1,00 Orang

VI. PERALATAN KONSULTAN


Dalam menunjang kegiatan pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan, maka Konsultan Pengawas
harus menyediakan peralatan yang diperlukan, serta sarana dan prasarana pendukung
lainnya, sehingga pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan dapat berjalan dengan lancar.

Adapun peralatan dan sarana serta prasarana yang diperlukan untuk menunjang
kegiatan pelaksanaan pekerjaan pengawasan tersebut antara lain :

1,00 Set
Alat Gambar lengkap 2,00 Unit
Komputer + printer 2,00 Buah
Rol Meter 1,00 Buah
Sewa Kantor 4,00 Unit
Sewa Kendaraan Roda Dua 1,00 Unit

9
VII. PRODUK / OUT PUT DARI KONSULTAN PENGAWAS
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, maka Konsultan pengawas diharuskan
memberikan produk / Out Put pengawasan berupa :
 Laporan Mingguan
 Laporan Bulanan
 Laporan Foto Dokumentasi

VIII. PENUTUP
Hal–hal atau ketentuan – ketentuan yang belum diatur dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini
akan diatur dan ditetapkan kemudian pada saat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing), dan
selama belum ada petunjuk – petunjuk lainnya tentang pelaksanaannya, maka petunjuk–
petunjuk dan ketentuan – ketentuan dalam KAK ini berlaku dan mengikat.

Tanah Timika, 2019


Pejabat Pengadaan Pada Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Timika

Rodhiah Patutie,A.Md
NIP.19900203201 1012002

10

Anda mungkin juga menyukai