Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH FISIKA BANGUNAN TERHADAP RUMAH TINGGAL

Makalah

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Bangunan

Oleh:
Terang Eka Saputra (1603170257)
Ayu (1603174043)
Muhammad Fahri (1603174206)
Rifa Munadia (1603174059)

PROGRAM STUDI DESAI INTERIOR


FAKULTAS INDUSTRI KREATIF
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembagian iklim di bumi yang paling dikenal yaitu iklim tropis, subtropics, sedang,
dan dingin. Untuk menentukan permbagian zona iklim di bumi dilihat dari acuan garis
lintangnya. Dengan menggunakan bantuan garis lintang, dapat diketahui iklim yang
berada di belahan negara tertentu beriklim tropis atau sub-tropis. Sehingga iklim
disetiap negara dapat berbeda beda. Dengan adanya perbedaan iklim, ini dapat
memengaruhi suasana yang berbeda-beda di tiap negara. Misalnya perbedaan negara
Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan negara Jepang yang memiliki iklim
subtropics, tentunya sangat berbeda dimana Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau sedangakan Jepang memiliki empat musim yaitu
musim panas, gugur, salju dan semi.

Iklim yang ada di bumi ini sangat berpengaruh terhadap bangunan-bangunan di tiap
negara. Terutama pada rumah tinggal. Untuk menciptakan rumah tinggal yang sehat,
aman dan nyaman juga perlu banyak pertimbangan secara fisika bangunan. Dimana
ilmu ini dapat menunjang itu semua. Sehingga banyak factor yang dapat memengaruhi
yaitu masalah tantang kelembaban, pengahwaan, pencahayaan, thermal, serta akustik
yang terdapat pada rumah tinggal. Jika semua factor itu mencukupi ini dapat membuat
rumah terasa lebih sehat dan nyaman.

1.2 Batasan Masalah

o Aspek fisika bangunan yang meliputi faktor-faktor lingkungan terhadap rumah


tinggal,
o Menganalisa rumah tinggal yang dijadikan sebagai objek penelitian fisika
bangunan.
1.3 Rumusan masaah

o Bagaimana pengaruh iklim dan cuaca pada rumah tinggal?


o Bagaimana keadaan rumah tinggal ditinjau dari fisika bangunan?
o Bagaimana cara mengatasi permasalahan terhadap rumah tinggal?

1.4 Tujuan

o Untuk mengetahui pengaruh fisika bangunan terhadap rumah tinggal,


o Untuk mencari solusi dalam permasalahan pada rumah tinggal dengan memakai
aspek fisika bangunan.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Fisika Bangunan

Pengertian Fisika Bangunan

Fisika Bangunan merupakan cabang ilmu Fisika yang mempelajari fenomena fisika
yang terjadi pada suatu bangunan yang mempengaruhi faktor kenyamanan
manusia.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Fisika Bangunan

Iklim

Iklim adalah rata-rata kondisi cuaca tahunan dan meliputi wilayah yang luas. Untuk
dapat menentukan tipe iklim suatu wilayah diperlukan data cuaca antara 10 sampai
30 tahun. Ilmu yang mempelajari kondisi iklim adalah Klimatologi. Iklim terbagi
menjadi dua, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.

1. Iklim Matahari

Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang


diterima oleh permukaan bumi dan terpengaruh oleh besar kecilnya garis
lintang. Daerah yang memiliki garis lintang yang semakin besar, maka
semakin sedikit sinar matahari yang diterima daerah tersebut dan sebaliknya.
Iklim matahari merupakan satu-satunya klasifikasi iklim berdasarkan segi
fisik, yakni garis lintang yang ada di bumi..

1. Iklim Matahari
Berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi :
 Iklim Tropis

Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari


permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
o Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal.
Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa
tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.

o Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1


– 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.

o Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan


dan beraturan.

o Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

 Iklim Subtropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini
merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri
iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
o Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah
peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
o Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan
semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin.
Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
o Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu
panas dan tidak terlalu dingin.
o Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim
dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim
Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim
dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.

 Iklim Sedang

Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang
adalah sebagai berikut:
o Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara
yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-
ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.

o Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian


lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah
iklim tropis.

 Iklim Dingin

Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut
pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim
tundra dan iklim es. Iklim dingin terdapat di daerah kutub antara
66,5°LU–90°LU dan 66,5°LU–90°LU. Daerah-daerah yang terletak
antara lintang 300 - 400 baik sebelah utara maupun sebelah selatan
Khatulistiwa disebut daerah subtropik. Berdasarkan pembagian iklim
tersebut Indonesia termasuk daerah iklim tropika. Adapun sifat-sifat dan
iklim tropika diantaranya suhunya tinggi sepanjang tahun dan tidak ada
pembagian musim seperti di daerah sedang atau di daerah subtropik.

2. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu
wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat
di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief
muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis dapat dibedakan menjadi
iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan
iklim musim (muson).

 Iklim Laut (Maritim)

Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah
sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda. Ciri
iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°,
adalah sebagai berikut:
o Suhu rata-rata tahunan rendah,
o Amplitudo suhu harian rendah/kecil,
o Banyak awan,
o Sering hujan lebat disertai badai.

Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:

o Amplituda suhu harian dan tahunan kecil,


o Banyak awan,
o Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik,
o Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak
mendadak dan tiba-tiba..
 Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah
sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai
lintang 40, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil,
b) Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.

 Iklim Dataran Tinggi


Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai
berikut:
a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar,
b) Udara kering,
c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah,
d) Jarang turun hujan.

Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:

a) Amplitudo suhu tahunan besar,


b) Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada
musim dingin rendah,
c) Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.

 Iklim Gunung
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan.
Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi,
b) Terdapat di daerah sedang,
c) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil,
d) Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah
bayangan hujan,
e) Kadang banyak turun salju.

 Iklim Musim (Muson)


Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti
setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a) Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan
hujan,
b) Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan
akan menimbulkan musim kemarau.

Tata Cahaya

Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan


yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia.
Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang
dikerjakannya secara jelas dan cepat.

Pencahayaan atau lighting pada bangunan adalah salah satu elemen penting yang
perlu dipertimbangkan dalam perancangan interior maupun arsitektur. Pencahayaan
atau lighting, selain berfungsi sebagai penerangan juga dapat dijadikan sebagai
aksesoris untuk memberi nilai estetika sebuah ruang maupun fasad Menurut
sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi :

1. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal


dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak
keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat
membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami
pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun
dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.

Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif


dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain
karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami
menghasilkan panas terutama saat siang hari.

Berikut beberapa keuntungan menggunakan pencahyaan alami :

 Menambah kesan luas pada ruangan,


 Mencerahkan warna asli dari barang-barang di dalam ruangan,
 Memberikan lebih banyak energi,
 Hemat energi,
 Bebas udara sumpek.

2. Pencahyaan Buatan

Pencahayaan buatan adalah Pencahayaan buatan adalah


pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya
alami (matahari), namun cahaya tersebut berasal dari hasil karya
manusia berupa lampu yang berfungsi menyinari ruangan
sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada.

Cahaya buatan yang tidak baik tentunya akan mengganggu


aktivitas keseharian kita, misalnya ditempat kita bekerja.
Bahkan, ada kalanya dengan cahaya buatan yang baik akan
mempertinggi aktivitas kita dalam bekerja jika dibandingkan
pada saat beraktivitas pada cahaya siang hari (alamiah).

Pengkondisian Udara

Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk mengatur suhu,


kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya secara serentak guna mencapai
kondisi nyaman yang diperlukan oleh orang yang berada di dalam suatu ruangan.
Atau dapat didefinisikan suatu proses mendinginkan udara sehingga mencapai
temperatur dan kelembaban yang ideal. Kecepatan aliran udara adalah pergerakan
udara pada suatu ruangan yang mempengaruhi kenyamanan penghuni yang ada di
dalamnya. Standarnya, kecepatan aliran udara dalam ruangan adalah berada
dikisaran 0,15 hingga 1,5 m/detik.
a. Penghawaan Alami

Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah proses pertukaran


udara di dalam bangunan melalui bantuan elemen-elemen bangunan
yang

terbuka.Sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan dapat


memberikan kenyamanan. Aliran udara dapat mempercepat proses
penguapan di permukaan kulit sehingga dapat memberikan
kesejukan bagi penghuni bangunan.

Berikut adalah cara pengkondisian udara secara alami:

 Pemberian bukaan pada atap,


 Pemberian bukaan di tengah bangunan,
 Adanya dinding bernafas dan adanya pengarahan aliran udara
dengan vegetasi,
 Lubang angin,
 Tabir perlambatan untuk memperlambat kecepatan angin yang
terlalu besar,
 Ventilasi silang,
 Pemasangan rockwool dan glasswool.
Gambar 4.2

b. Penghawaan Buatan
 Pemasangan Air Conditioner.

Tata Akustik

Adalah bentuk dan bahan dalam suatu ruangan yang terkait dengan
perubahan bunyi atau suara yang terjadi. Akustik sendiri berarti gejala perubahan
suara karena sifat pantul benda atau objek pasif dari alam. Akustik ruang sangat
berpengaruh dalam reproduksi suara, misalnya dalam gedung rapat akan sangat
mempengaruhi artikulasi dan kejelasan pembicara.

Pemasangan dinding akustik dengan memberi material khusus akustik dengan sifat
berikut;

 Pemantulan bunyi,
 Penyerapan bunyi,
 Penyebaran bunyi,
 Pembelokan bunyi.

Kelembaban

Kelembapan udara adalah kadar uap air yang ada di udara. Dimana kelembapan
udara merupakan bagain dari komponen iklim yang memiliki pengaruh terhadap
lingkungan. Kelembapan udara disuatu tempat dapat berpengaruh pada semua
aktivitas yang kita lakukan, terkhusus pada bidang interior. Kelebihan uap air di
udara akan membuat kemungkinan besar tumbuhnya mikroba pada furnitur,
terlebih khusus pada material kayu. Untuk mencegah hal tersebut maka dibuatlah
jendela agar cahaya yang masuk mampu menghentikan pertumbuhan atau bisa
menggunakan exhaust. Dan kekurangan uap air pada udara akan mengakibatkan
udara jadi kering yang mampu mengundang penyakit flu hingga gangguan
pernafasan. Ada cara untuk mencegah hal itu seperti penggunaan air humidifier
untuk menjaga kelembaban udara dalam ruangan.

Suhu

Suhu adalah pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas suatu zat. Dapat pula
dikatakan sebagai ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Sedangkan dalam
bidang termodinamika suhu adalah suatu ukuran kecenderungan bentuk atau sistem
untuk melepaskan tenaga secara spontan. Dalam dunia kesehatan, suhu tubuh
adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh panas tubuh dan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Pemeriksaan suhu tubuh termasuk
dalam tolak ukur utama untuk mengetahui keadaan pasien dan diagnosa. Sehingga,
kemampuan pengukuran suhu tubuh sangatlah penting bagi tenaga kesehatan
dibidang apapun (Liana, 2012).

Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah berkisar antara 36,5 sampai 37,5ºC,
akan tetapi pada pagi hari akan berkurang sampai 36 ºC, daripada saat latihan suhu
tubuh dapat meningkat sampai mendekati 40 ºC tanpa efek sakit, karena perubahan
tersebut merupakan kondisi fisiologis yang normal. Akan tetapi, suhu tubuh juga
dapat meningkat akibat adanya perbedaan suhu lingkungan dan kelembaban udara
yang relatif tinggi.

Menurut ilmiah, suhu ruangan normal berkisar antara 20 - 25 derajat Celcius.


Disarankan jika kalian ingin merasa nyaman, suhunya jangan kurang dari 20
maupun jangan lebih dari 20. Karena suhu dibawah 20 itu terlalu dingin ,
sedangkan suhu diatas 25 itu terlalu panas.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Rumah Tinggal

Bangunan yang dianalisa adalah rumah tinggal jenis kontrakan dengan tipe 50.
Rumah tinggal ini berada di Jalan Telekomunikasi, Bojongsoang, Kota Bandung
Provinsi Jawa Barat. Rumah tinggal ini memiliki 2 lantai dengan fasad menghadap
ke arah selatan. Posisi rumah tinggal berada di ujung lorong yang diapit oleh dua
rumah tinggal yang sama menghadap ke arah selatan.

Berikut pengisi ruangan pada rumah tinggal:

o 5 kamar tidur,
o 3 kamar mandi,
o 1 dapur,
o 2 ruang tengah,
o dan balkon.
3.2 Analisa Suhu di Bojongsoang

Pada bulan Februari tahun 2018 (menurut AccuWeather):

Rata-rata Tinggi 290 C


Suhu
Rata-rata Rendah 230 C

Rata-rata 14,6 mm
Presip
Tertinggi 93 mm

Pada bulan Februari tahun 2019 (menurut AccuWeather):

Rata-rata Tinggi 290 C


Suhu
Rata-rata Rendah 230 C
Rata-rata ... mm
Presip
Tertinggi ... mm

3.3 Analisa Rumah Tinggal

o Akustik
Akustik di lantai satu cukup baik karena posisi rumah yg berada di dalam
gang sehingga suara dari jalan besar teredam oleh bangunan di dekat jalan
besar. Akustik dapat kurang apabila motor atau orang melintasi depan
rumah maka suara yg masuk ke rumah akan sangat terdengar di sekitar
pintu depan kamar depan dan kamar mandi depan karena posisi rumah yg
langsung di depan jalan gang.

o Ruang tengah Lt. 1


Pada ruangan ini kelembabannya tinggi karena sinar matahari yang masuk
sedikit karena terhalang oleh rumah yang ada didepannya, dan
memengaruhi adanya temperature yang rendah. Untuk penghawaan di
ruang ini berasal dari kusen pintu dan jendela serta sirkulasi udara yang
berasal dari lantai 2 melalui sirkulasi pada area tangga.

o Kamar tidur 1
Kamar pertama dari pintu masuk memiliki kelembapan yg cukup karena
posisi yg berada di depan karena memiliki jendela untuk pertukaran udara
dan mengatur kelembaban udara didalamnya.

o Kamar tidur 2 dan 3


Kamar kedua dan ketiga dari pintu masuk memiliki kelembapan yg tinggi
karena tidak ada tempat pertukaran udara (selain jika pintu depan dan pintu
kamar dibuka) dan tempat cahaya matahari masuk. Secara thermal pada
ruangan ini memiliki suhu yang rendah karena sedikitnya cahaya matahari
yang masuk.

o Kamar mandi depan


Kamar mandi depan memiliki kelembaban yang tinggi karena tidak ada
bukaan untuk masuknya cahaya matahari, dan kamar mandi ini tidak
memiliki penghawaan yang baik.

o Kamar mandi belakang


Kamar mandi belakang memiliki kelembaban yang tinggi karena tidak ada
bukaan untuk masuknya cahaya matahari, dan kamar mandi ini tidak
memiliki penghawaan yang baik karena tidak adanya pertukaran udara dari
ventilasi.

o Kamar mandi Lt. 2 dan dapur


Pada lantai 2 dirumah tinggal ini,mulai dari menaiki tangga,sangat terlihat
jelas bahwa kurangnya perncahayaan pada area dapur dan area menuju ke
kamar mandi sehingga di area ini seharusnya memiliki bukaan yang agak
besar pada ceillingnya sehingga tidak terlalu banyak memerlukan cahaya
buatan dan tidak membuat ruangan menjadi pengap.

o Ruang tengah Lt. 2


Pada akses menuju ke kamar, terdapat ruang tengah yang lumayan luas di
depannya dan memiliki atap yang sangat rendah dengan tinggi lantai hingga
ceilling adalah sekitar 2.8m yang menyebabkan area pada ruangan ini terasa
sangat tidak nyaman ketika siang atau sore hari karena sangat panas,dan
jendela yang digunakan adalah jendela kecil sehingga tidak cukup baik
untuk keluar masuk nya udara.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Fisika bangunan diperlukan dalam proses perencanaan bangunan untuk


mencegah beberapa fenomena yang dapat menggangu kenyamanan rumah
tinggal. Pada kasus rumah tinggal ini yang menjadi subjek analisa adalah
kurangnya pencahaayn dan tata udara yang tidak baik sehingga memerlukan
bantun bantuan untuk mengkondisikan udara agar terasa lebih nyaman di
huni oleh penghuni nya. Jika desain rumah yang baik pada rumah tinggal
ini, maka dapat memberikan manfaat dalam hal penghematann energi dan
bisa mendapatkan cahaya dan udara alami yang membuat ruang lebih sehat
nyaman dan aman.
4.2 Daftar Pustaka

o http://pengertianahli.id/2013/11/pengertian-cuaca-dan-iklim.html
o https://www.sridianti.com/apa-itu-iklim-dan-macam-macam-iklim-di-
dunia.html

o http://ayuwahyuagayu.blogspot.com/2013/12/fisika-bangunan-
pengertian-fisika.html

o http://www.secangkirgeografi.com/2018/04/klasifikasi-iklim-fisik-dan-
iklim.html

o http://yerikoohm.blogspot.com/2012/12/fisika-bangunan-cahaya.html

o https://www.arsitur.com/2015/10/sistem-pencahayaan-alami-dan-
buatan.html

o http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEK
TUR/195001231978031-
SIDIK_HANANTO/HANDOUT_PERKULIAHAN_FISBANG_S1.pdf

o https://properti.kompas.com/read/2012/01/16/11250277/Seperti.Apa.Ve
ntilasi.Silang.yang.Ideal

o http://staffnew.uny.ac.id/upload/132259217/penelitian/artikel+imaji+_ti
njauan+akustik.pdf

o https://www.medicalogy.com/blog/standar-kelembapan-udara-yang-
baik-bagi-kesehatan/
LAYOUT RUMAH TINGGAL

LANTAI 1

LANTAI 2

Anda mungkin juga menyukai