1. Iklim Matahari
Klasifikasi iklim matahari didasarkan pada kedudukan dan pergeseran semu matahari terhadap
permukaan bumi. Kedudukan matahari tersebut akan mempengaruhi intensitas sinar matahari
yang diterima oleh bumi.
Klasifikasi ini telah dikenal sejak jaman Yunani kuno, saat manusia telah mengetahui adanya
hubungan antara temperatur udara dengan garis lintang. Berdasarkan kedudukan matahari
tersebut, maka iklim matahari dibagi menjadi tiga daerah iklim yaitu daerah iklim tropis, daerah
iklim sedang, dan daerah iklim dingin (kutub).
Daerah iklim tropis, yaitu daerah yang terletak di sebelah katas dan bawah ekuator,
melingkari bumi yang dibatasi oleh garis lintang 23°LU dan 23°LS.
Daerah iklim sedang, terletak di belahan bumi utara meliputi daerah pada permukaan
bumi yang dibatasi oleh garis lintang 23°LU sampai 66°LU. Adapun belahan bumi
selatan dibatasi oleh 23°LS sampai 66°LS.
Daerah iklim dingin (kutub), terletak di belahan bumi utara meliputi daerah pada
permukaan bumi yang dibatasi oleh garis lintang 66°LU sampai dengan titik Kutub Utara
sebagai titik pusatnya. Adapun di belahan bumi selatan, daerah ini dibatasi oleh garis
lintang 66°LS sampai dengan titik Kutub Selatan.
2. Iklim Koppen
Dasar klasifikasi Koppen adalah rerata curah hujan dan temperatur bulanan maupun tahunan.
Tanaman asli dilihat sebagai kenampakan yang terbaik dari keadaan iklim sesungguhnya,
sehingga batas iklim ditentukan dengan batas hidup tanaman. Koppen mengenalkan bahwa daya
guna hujan terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman tidak tergantung pada hanya
jumlah hujan tapi juga tergantung pada intensitas evaporasi yang menyebabkan hilangnya air
yang cukup besar, baik dari tanah maupun dari tanaman.. Hubungan intensitas evaporasi dan
daya guna hujan ditunjukkan dengan hubungan antara hujan dan temperatur. Misalnya: jumlah
hujan yang sama yang terjadi di daerah iklim panas atau terpusat pada musim panas yang berarti
evaporasi besar, adalah kurang bagi tanaman daripada yang jatuh di daerah beriklim sejuk.
Walaupun demikian metode untuk mengukur daya guna hujan ini tidak begitu memuaskan.
Koppen menggunakan simbol-simbol tertentu untuk mencirikan tipe iklim. Tiap tipe iklim terdiri
dari kombinasi dan masing-masing huruf mempunyai arti sendiri-sendiri. Koppen membagi bumi
dalam 5 kelompok iklim, yaitu :
A. Iklim Hujan Tropika (Tropical Rainy Climates)
Iklim ini diberi simbol A. Daerah yang mempunyai temperatur bulan terdingin lebih besar
daripada 18°C (64°F) termasuk iklim ini yang dibagi menjadi beberapa tipe iklim, yaitu:
1) Tropika Basah (Af)
Daerah yang termasuk tipe iklm ini harus memenuhi syarat di atas dan daerah bulan
terkering hujan rerata lebih besar dari 60 mm.
2) Tropika Basah (Am)
Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan
kering. Tipe ini memiliki bulan-bulan basah dan bulan-bulan kering. Bulan-bulan kering
dapat diimbangi oleh bulan basah, sehingga pada daerah-daerah yang demikian basah
terdapat hutan yang cukup lebat.
3) Tropika Basah Kering (Aw)
Jumlah bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering
sehingga vegetasi yang ada adalah padang rumput dengan pepohonan yang jarang.
Makin besar nilai Q, berarti iklimnya semakin kering dan semakin kecil nilai Q, iklim semakin
basah. Schmidt dan Fergusson menggolongkan tipe-tipe iklim sebagai berikut.
4. Iklim Junghuhn
Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn, ahli tanaman asal Jerman membagi iklim berdasarkan
ketinggian tempat. Pembagian ini merupakan hasil temuannya terhadap jenis-jenis vegetasi
yang tumbuh di wilayah dengan ketinggian berbeda-beda.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Junghuhn membagi daerah iklim secara vertikal (menurut
ketinggian tempat dari atas permukaan laut). Pembagian yang disesuaikan dengan kehidupan
tumbuh-tumbuhan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Zona iklim panas, terletak pada ketinggian 0-650 m dengan temperatur udara antara
26,3°C-22°C. Zona ini umumnya cocok untuk jenis tumbuhan padi, jagung, karet, kina,
dan kopi.
2) Zona iklim sedang, terletak pada ketinggian 650-1500 m dengan temperatur udara antara
22°C-17,1°C. Jenis tanaman yang cocok dibudidayakan di zona ini adalah kina, teh,
bunga-bungaan, dan sayuran.
3) Zona iklim sejuk, terletak pada ketinggian 1500-2500 m dengan temperatur udara antara
17,1°C-11,1°C. Jenis tanaman yang cocok untuk dibudidayakan di zona ini adalah teh,
kopi, dan kina.
4) Zona iklim dingin, terletak pada ketinggian lebih dari 2500 m dengan temperatur udara
kurang dari 11,1°C. Pada zona ini tidak terdapat tanaman budidaya.