Anda di halaman 1dari 42

Atmosfer : Klasifikasi

Iklim
STEPHANIE SHEREN
XII IPS 3 / 30
PENGERTIAN IKLIM
Dilansir dari Encyclopedia Britannica (2015), iklim adalah kondisi cuaca di wilayah
tertentu dalam periode waktu yang lama. Dapat pula diartikan, bahwa iklim merupakan
kondisi atmosfer pada kurun waktu tertentu.
Iklim menentukan berbagai aspek kehidupan. Misalnya, tanaman apa yang tumbuh
dan ciri-ciri hewan yang ada di sana. Iklim meliputi ukuran rata-rata dan variabel
kuantitas dari variabel tertentu, seperti suhu atau temperatur, curah hujan, dan angin
pada kurun waktu tertentu, dengan rentang bulanan, tahunan, hingga jutaan tahun.
Kondisi iklim dapat berubah dikarenakan interaksi antar komponen dan faktor eksternal
seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, serta faktor lain seperti penggunaan
lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi. Klimatologi mempelajari
kecenderungan cuaca di suatu wilayah. Para peneliti klimatologi memantau curah
hujan, suhu, dan kecepatan angin.

2
MACAM – MACAM IKLIM
Secara umum, dalam sebuah garis lintang, iklim dapat
dibagi menjadi 2 bagian, yakni Iklim fisis dan iklim
matahari.
Berdasarkan iklim matahari, para peneliti membagi iklim
yang ada di bumi menjadi empat jenis yakni:
1. Iklim Tropis
2. Iklim Subtropis
3. Iklim Sedang
4. Iklim dingin
Klasifikasi iklim fisis, yakni: Sedangkan, klasifikasi iklim
1. Iklim Darat (Kontinen) menurut para ahli, yakni:
2. Iklim Laut (Maritim) 1. Iklim Koppen
3. Iklim Dataran Tinggi 2. Iklim Schmidt – Ferguson
4. Iklim Gunung/Pegunungan 3. Iklim Oldeman
5. Iklim Musim/Muson 4. Iklim Junghunh 3
Posisi Matahari
Musim di belahan bumi selatan
1) Musim Semi: 23 September – 22 Desember
2) Musim Panas: 22 Desember – 21 Maret
3) Musim Gugur: 21 Maret – 22 Juni
4) Musim Dingin: 21 Juni – 23 September

Musim di belahan bumi utara


1) Musim Semi: 21 Maret – 21 Juni
2) Musim Panas: 21 Juni – 23 September
3) Musim Gugur: 23 September – 22 Desember
4) Musim Dingin: 22 Desember – 21 Maret
Klasifikasi Iklim
Matahari
Iklim matahari adalah sebuah iklim yang didasarkan pada suatu
jumlah sinar matahari (banyak sinar matahari) yang dapat
diterima dari permukaan bumi. Iklim matahari tersebut dapat
dibagi beberapa jenis.
5
Video Penjelasan

6
1. Iklim Tropis
Iklim Tropis berada di daerah sekitar garis ekuator bumi. Daerah ini terletak di
antara garis (23,5°LU-23,5°LS). Negara-negara yang memiliki kondisi tropis antara
lain Indonesia, Malaysia, dan negara Asia Tenggara lain. Selain itu, negara lain
yang beriklim tropika yaitu India, Hongkong, Arab Saudi, Brasil, Peru, negara di
Amerika Tengah, Nigeria, Madagaskar, Kenya, Kongo, dan lain-lain.

Iklim tropis terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain iklim hutan hujan tropis
 yang memiliki kondisi hangat dan hujan sepanjang tahun sehingga terdapat banyak
hutan lebat, iklim sabana tropis yang memiliki kondisi kering sehingga kawasan
tersebut jarang terdapat hutan, iklim stepa tropis dengan kondisi lebih kering, dan
iklim gurun tropis dengan kondisi wilayah yang paling kering.

7
2. Iklim Subtropis
Iklim subtropis terletak di antara garis 23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS.
Negara-negara yang memiliki iklim subtropis antara lain Iran, Irak, Nepal,
Tiongkok, Jepang, Korea Utara dan Selatan, Afrika Selatan, Mesir,
Australia bagian selatan, Chile, Turki, dan lain-lain.

Iklim mediterania juga termasuk kedalam iklim subtropis dengan musim panas yang
panas dan kering, serta musim dingin yang basah namun tidak terlalu dingin.
Terdapat pula iklim subtropis yang hangat dan lembab dengan musim panas yang
hangat, serta musim dingin yang memiliki curah hujan ringan.

8
3. Iklim Sedang
Iklim Sedang berada di wilayah antara garis 40°LU-66,5°LU dan 40°LS-
66,5°LS. Negara-negara yang memiliki iklim sedang antara lain Mongolia,
Inggris, Irlandia, Perancis, Jerman, Denmark, Italia, Rumania, Ukraina,
dan lain-lain.

Iklim sedang terbagi menjadi 4 iklim, yaitu iklim laut pantai barat dengan
kondisi lembab dan mendung pada musim dingin serta kering dan cerah
pada musim panas, iklim stepa sejuk dan iklim gurun sejuk dengan kondisi
panas dan kering di musim panas dan berangin di musim dingin, serta
iklim benua lembab dengan kondisi basah saat musim panas.

9
4. Iklim Dingin
Iklim Dingin umumnya ditemukan pada kawasan yang berada di atas garis
66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS. Negara-negara yang memiliki iklim
dingin, yaitu Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia, Rusia bagian utara,
Islandia, Kanada, dan Alaska. Suhu pada musim dingin dalam kondisi yang
sangat dingin, sedangkan suhu pada musim panas terasa sejuk.

Iklim dingin terbagi menjadi 3 iklim, yaitu iklim taiga dengan kondisi
sangat dingin pada musim dingin, iklim tundra yang memiliki kondisi
dingin sehingga hanya rumput dan lumut yang dapat tumbuh, serta iklim
kutub dengan dengan kondisi lingkungan banyak es yang tebal.

10
Klasifikasi Iklim Fisis
Iklim Fisis merupakan sebuah iklim yang sesuai dengan keadaan
atau fakta aktual di suatu daerah tanah karena pengaruh
lingkungan alam yang terkandung di daerah tersebut.
Yang di maksud dengan pengaruh dari suatu lingkungan alami ialah daratan luas, relief
bumi, pengaruh lautan, angin, dan hujan.
11
Klasifikasi Iklim Fisis

12
1. Iklim Darat
Iklim Darat merupakan salah satu iklim yang memiliki faktor yang
mempengaruhi dengan adanya angin darat karena terdapat ciri ciri nya
adalah amplitudo atau sering di sebut sebagai suhu harian mencapai
75%C dengan ketinggian mencapai 62km dari permukaan air laut.

Karakteristik iklim darat atau kontinen pada daerah Sedangkan karakteristik iklim darat di daerah
subtropis dan tropis di antaranya: beriklim sedang adalah sebagai berikut:
•Terdapat amplitudo suhu siang hari sangat besar, •Terjadinya sebuah amplitudo suhu tahunan yang besar.
sedangkan suhu tahunan kecil. •Terdapat suhu yang memiliki suatu rata-rata saat musim
•Memiliki sedikit curah hujan dengan hujan singkat dan panas yang cukup tinggi dan saat musim dingin yang
kadang-kadang disertai dengan angin topan atau badai. rendah.
•Sangat sedikit terjadinya curah hujan dan jatuh pada
musim panas. 13
2. Iklim Laut
Iklim Laut merupakan salah satu iklim yang memiliki suhu yang rendah
atau iklim yang dipengaruhi oleh angin laut sehing Ciri-cirinya adalah
memiliki amplitudo dengan suhu mencapai 62%C dengan ketinggian
mencapai 45km dari permukaan darat menuju ke arah angin laut.

Karakteristik iklim laut di daerah subtropis dan Karakteristik iklim laut di daerah beriklim sedang di
tropis di antaranya adalah: antaranya adalah:
•Dalam amplitudo suhu harian kecil. •Terdapat amplitudo suhu tahunan harian terlihat kecil
•Sering terjadinya hujan lebat dan dapat disertai badai. •Terdapat banyak awan
•Terdapat suhu yang mempunyai rata-rata tahunan •Hujan berminyak di musim dingin, biasanya hujan yang
rendah. turun adalah hujan gerimis
•Terdapat banyak awan. •Perubahan antara musim panas dan musim dingin tidak
terjadi secara tiba-tiba. 14
3. Iklim Dataran Tinggi
Karakteristik iklim daratan tinggi di antaranya adalah:
•Amplitudo pada siang hari dan suhu tahunan yang tinggi.
•Udaranya bersifat rendah.
•Jarang terjadinya hujan.
•Terjadinya kelembapan yang sangat rendah.

15
4. Iklim Pegunungan
Iklim Pegunungan merupakan iklim yang memiliki suhu yang besar atau
iklim ini dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari lansung sehingga
memiliki suhumencapai 92%C, dari ketinggian mencapau 68km dari
permukaan angin darat yang ditentukan gradien daerah.

Karakteristik iklim gunung meliputi:


•Tersedia pada daerah yang terjadinya beriklim sedang.
•Terdapat tahunan kecil dan amplitudo suhu harian.
•Banyak terjadinya hujan jatuh di lereng depan dan pada daerah bayangan hujan.
•Terkadang terjadinya sebuah salju.

16
5. Iklim Musim/Muson
Iklim Musim ini terdapat di daerah yang memiliki seperti angin muson
karena halini dapat menimbulkan berganti nya arah angin setiap
setengah tahun sekali, sehingga iklim ini disebut sebagai musim basah
dan memiliki suhu cuaca mencapai 50%C tentang kelembaban
permukaan bumi dan memiliki ketinggian 45km dari permukaan bumi

Beberapa fitur dari iklim musim di antaranya adalah:


•Setengah tahun akan melewati terjadinya angin laut basah yang
menyebabkan hujan.
•Setengah tahun ke depan akan membawa angin darat yang bersifat kering,
dan mengarah pada musim kemarau.

17
Klasifikasi Iklim
Koppen
Klasifikasi iklim Koppen adalah salah satu pengelompokkan
iklim berdasarkan pada rata- rata curah hujan dan temperatur,
baik temperatur bulanan maupun tahunan. Sistem klasifikasi yang
diciptakan oleh Wladimir Koppen pada 1940 bertujuan untuk
memberikan batas-batas iklim sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan zona vegetasi dan bioma pada tempat-tempat tertentu.

18
Klasifikasi Iklim Koppen

19
Simbol Klasifikasi
Iklim Koppen
•A = iklim tropis
•B = iklim kering
•C = iklim sedang
•D = iklim dingin
•E = iklim kutub
•f = selalu basah, hujan bisa jatuh dalam semua musim
•s = bulan kering pada musim panas di belahan bumi yang bersangkutan
•w = bulan kering (winter)
•m = hujan cukup/sedang
Koppen menggunakan simbol huruf besar dan kecil dalam membedakan karakteristik antara
curah hujan dan temperatur dan juga digunakan dalam menentukan pembagian wilayah
iklim berdasarkan temperatur bulan terdingin dan juga bulan terpanas. Diatas merupakan
kode dari klasifikasi iklim Koppen.

20
1. Wilayah Iklim Tropis (A)
Iklim A (Iklim Khatulistiwa/Iklim Tropis/Iklim Megatermal) merupakan wilayah yang
memiliki temperatur bulanan terdingin sekitar 18oC. Iklim ini termasuk kategori iklim
yang panas. Iklim ini dibagi lagi menjadi tiga tipe yakni Hutan hujan tropis (Af),
Monsoon tropika (Am), dan Savana (Aw).
1) Iklim hutan hujan tropis (Af) : merupakan wilayah tipe f pada bulan
terkering, curah hujan rata-rata lebih dari 60 mm. daerah ini banyak
memiliki hutan-hutan yang lebat. Contoh beberapa wilayah di
Indonesia yaitu di Sumatera dan Kalimantan.
2) Iklim Monsoon Tropika/musim (Am) : merupakan wilayah peralihan
yang mana jumlah hujan ketika bulan basah dapat mengimbangi
kekurangan hujan pada saat bulan kering. Daerah ini juga masih terdapat
hutan- hutan yang cukup lebat. Contoh wilayah di Indonesia adalah Jawa
Tengah dan Jawa Barat

3) Iklim Savana/Sabana Tropis (Aw) : merupakan wilayah yang


mempunyai musim kering yang panjang. Jumlah hujan pada bulan basah
tidak akan mampu mengimbangi kekurangan hujan ketika bulan kering.
Vegetasi yang tumbuh tidak banyak. Contoh wilayah di Indonesia antara
21
lain di Nusa Tenggara dan Madura.
2. Wilayah Iklim Kering (B)
Iklim Kering (B) merupakan wilayah yang biasanya memiliki tingkat penguapan tinggi
daripada curah hujan. Temperatur pada bulan terdingin mencapai 18,3oC. Persediaan air di
wilayah dengan iklim kering tidak mendukung untuk kehidupan tanaman. Iklim ini dibagi
menjadi dua tipe yaitu iklim stepa (Bs) dan juga iklim padang pasir (Bw).

→ iklim stepa, merupakan iklim yg terdapat di daerah kering dengan kondisi


semi gurun. ciri dari iklim stepa yaitu dengan curah hujan yg rendah
→ iklim gurun, yaitu iklim yg di tandai dg amplitudo suhu harian tinggi serta
di tandai dg kenampakan berupa oas

22
3. Wilayah Iklim Hujan Sedang (C)
Iklim C (Iklim sedang/Mesotermal/sedang maritim) merupakan wilayah
memiliki suhu rata- rata bulan terpanas lebih dari 10oC. Iklim ini dibagi
menjadi tiga tipe yaitu iklim sedang dengan musim panas yang kering (Cs),
iklim sedang dengan musim dingin yang kering (Cw) dan iklim sedang yang
lembab (Cf).
1) Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering (Cs)
Terjadinya musim panas yang kering apabila jumlah hujan terkering
(<30mm) pada musim panas lebih kecil dari 1/3 jumlah hujan bulan terbasah
pada musim dingin.
Contoh: Madrid di Spanyol, California, Perth di Australia, Santiago di Chili
2) Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering (Cw)
Terjadinya musim panas yang lembab, musim dingin yang kering apabila
jumlah hujan rata-rata pada musim dingin lebih kecil dari 1/10 jumlah
hujan bulan terbasah pada musim panas
3) Iklim Sedang yang Lembab (Cf)
Iklim Sedang tidak dengan musim kering, daerah ini selalu lembab
sepanjang tahun.
23
Contoh: Chili, Argentina, Islandia, Norwegia
4. Wilayah Iklim Sedang/Mikromental/Dingin
Iklim kontinental adalah iklim yang berciri suhu musim dingin yang cukup untuk mengalami periode
bersalju setiap tahun. Wilayah yang memiliki iklim kontinental terletak di Belahan Utara, dan juga pada
wilayah dengan ketinggian yang tinggi. Iklim jenis ini mengalami sekurang-kurangnya tiga bulan dengan
suhu melampaui 10 °C dan musim sejuk selama sekitar satu bulan dengan suhu di bawah -3 °C.
Iklim Benua Musim Panas
1) Dfa = Iklim benua basah dengan musim panas yang terik; suhu rata-rata bulan terdingin di bawah 0 °C
(32 °F) dan setidaknya empat bulan dengan suhu di atas 10 °C (50 °F) satu bulan denga suhu di atas
22 °C (72 °F). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada curah hujan setiap bulannya.
2) Dwa = Iklim benua dengan musim panas yang terik dan musim dingin yang kering; memiliki suhu rata-rata
bulan terdingin di bawah 0 °C (32 °F) dan setidaknya empat bulan dengan suhu di atas 10 °C (50 °F) dan
satu bulan di atas 22 °C (72 °F). Curah hujan di musim panas sepuluh kali lebih banyak dibandingkan di
musim dingin.
3) Dsa = Iklim benua dengan musim panas yang terik dan kering; memiliki suhu rata-rata pada bulan terdingin
di bawah 0 °C (32 °F) dan setidaknya empat bulan dengan suhu di atas 10 °C (50 °F) dan satu bulan di
antaranya memiliki suhu rata-rata di atas 22 °C (72 °F). Curah hujan di musim dingin tiga kali lebih banyak
dibanding di musim panas dan curah hujan pada bulan terkering kurang dari 30 mm (1,2 in).

24
Iklim Benua Musim Panas hangat atau hemiboreal
1) Dfb = Iklim benua basah dengan musim panas yang hangat; suhu rata-rata bulan terdingin di bawah
0 °C (32 °F) memiliki setidaknya empat bulan dengan suhu di atas 10 °C (50 °F) dan suhu rata-rata
setiap bulannya tidak pernah melebihi 22 °C (72 °F). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada curah
hujan setiap bulannya.

2) Dwb = Iklim benua dengan musim panas yang hangat dan musim dingin yang kering; memiliki suhu
rata-rata pada bulan terdingin di bawah 0 °C (32 °F) dan setidaknya empat bulan dengan suhu di atas
0 °C (32 °F). Suhu rata-rata tidak pernah melebihi 22 °C (72 °F). Curah hujan di musim panas sepuluh
kali lebih banyak dibandingkan di musim dingin.

3) Dsb = Iklim benua dengan musim panas yang hangat dan kering; memiliki suhu rata-rata pada bulan
terdingin di bawah 0 °C (32 °F) dan setidaknya empat bulan dengan suhu di atas 10 °C (50 °F). Suhu
rata-rata tidak pernah melebihi 22 °C (72 °F) setiap bulannya.Curah hujan di musim dingin tiga kali lebih
banyak dibanding di musim panas dan curah hujan pada bulan terkering kurang dari 30 mm (1,2 in).

25
Iklim Subarktik Kontinental atau boreal (taiga)
1) Dfc = Iklim subartik, memiliki suhu rata-rata pada bulan terdingin di bawah 0 °C (32 °F) dan
1-3 bulan dengan suhu rata-rata di atas 10 °C (50 °F). Tidak ada perbedaan yang signifikan
pada curah hujan setiap bulannya.

2) Dwc = Iklim benua dengan musim panas yang dingin dan musim dingin yang kering,
memiliki suhu rata-rata pada bulan terdingin di bawah 0 °C (32 °F) dan 1-3 bulan dengan
suhu rata-rata di atas 10 °C (50 °F). Curah hujan di musim panas sepuluh kali lebih banyak
dibandingkan di musim dingin.

3) Dsc = Iklim benua dengan musim panas yang dingin dan kering; memiliki suhu rata-rata
pada bulan terdingin di bawah 0 °C (32 °F) dan setidaknya 1-3 bulan dengan suhu rata-rata
di atas 10 °C (50 °F). Curah hujan di musim dingin tiga kali lebih banyak dibanding di
musim panas dan curah hujan pada bulan terkering kurang dari 30 mm (1,2 in).

26
Iklim Subarktik Kontinental dengan musim dingin ekstrem
1) Dfd = Iklim subartik dengan musim dingin ekstrim; memiliki suhu rata-rata bulan terdingin di
bawah −38 °C (−36 °F) dan satu sampai tiga bulan dengan suhu rata-rata di atas 10 °C
(50 °F). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada curah hujan setiap bulannya.

2) Dwd = Iklim benua dengan musim dingin yang ekstrim dan musim dingin yang kering;
memiliki suhu rata-rata pada bulan terdingin di bawah −38 °C (−36 °F) dan setidaknya 1-3
bulan dengan suhu rata-rata di atas 10 °C (50 °F). Curah hujan di musim panas sepuluh kali
lebih banyak dibandingkan di musim dingin.

27
5. Iklim Kutub (E)
Iklim E merupakan wilayah yang memiliki temperatur rata- rata di bulan terpanas kurang dari
10oC. Iklim kutub ini dibagi menjadi dua tipe iklim yakni iklim tundra ringan (ET), iklim
tundra dingin (ETF) dan iklim Kutub Es (EF). Tipe iklim ini memiliki suhu rata-rata di bawah
10 °C (50 °F) sepanjang tahun.
1) ET = Iklim tundra ringan; suhu rata-rata sepanjang tahun antara 0 °C (32 °F) dan 10 °C
(50 °F).
2) ETf = Iklim tundra dingin; memiliki satu bulan dengan suhu rata-rata di bawah 0 °C
(32 °F).
3) EF = Iklim tudung es; suhu rata-rata sepanjang tahun di bawah 0 °C (32 °F).

28
Klasifikasi Iklim Schmidt – Ferguson
Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson didasarkan pada jumlah rata-rata bulan kering
dan jumlah rata-rata bulan basah. Maksud dari jumlah rata-rata bulan kering yaitu
jika pada satu bulan curah hujan kurang dari 60 mm sedangkan maksud dari jumlah
rata-rata bulan basah yaitu jika pada satu bulan curah hujan lebih dari 100 mm.
Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson disebut juga Q model karena didasarkan pada
rasio Q dengan rumus seperti di bawah ini:

Jumlah rata-rata bulan kering dan bulan basah dihitung dalam periode
waktu tertentu, seperti lima tahun atau delapan belas tahun. Berikut ini
merupakan tabel tipe iklim yang didasarkan dari nilai Q:

29
Video Penjelasan

30
Klasifikasi Iklim
Oldeman
Iklim Oldeman merupakan klasifikasi iklim yang didasarkan pada
kriteria lama terjadinya bulan basah dan bulan kering, yang
batasannya memperhatikan kebutuhan air tanaman padi. Klasifikasi
ini dibuat Oldeman untuk keperluan klasifikasi lahan pertanian
tanaman pangan Indonesia.

31
Video Penjelasan

32
Kriteria dalam klasifikasi iklim Oldeman berdasarkan perhitungan Bulan Basah (BB), Bulan
Lembab (BL), dan Bulan Kering (BK) dengan batasan memperhatikan peluang hujan, hujan
efektif dan kebutuhan air tanaman.

• Bulan Basah (BB), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan lebih dari 200 mm

• Bulan Lembab (BL), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan 100 hingga 200 mm

• Bulan Kering (BK), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan kurang dari 100 mm

Kriteria penentuan Bulan Basah, Bulan Lembab, dan Bulan Kering adalah
sebagai berikut:
•Bulan Basah = rata-rata curah hujan > 200 mm per bulan
•Bulan Kering = rata-rata curah hujan < 100 mm per bulan
•Bulan Lembab = rata-rata curah hujan 100 - 200 mm per bulan

33
Panjang periode Bulan Basah dan Bulan Kering berturut-turut ditentukan untuk
mengklasifikasikan iklim tersebut. Pengklasifikasian iklim oleh Oldeman ini dibagi menjadi 5 tipe
kategori. Kategori- kategori iklim Oldeman antara lain sebagai berikut:

• Tipe A, bulan- bulan basah secara berturut- turut lebih dari 9 bulan

• Tipe B, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 7 sampai 9 bulan

• Tipe C, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 5 sampai 6 bulan

• Tipe D, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 3 sampai 4 bulan

• Tipe E, bulan- bulan basah secara berturut- turut kurang dari 3 bulan

Sementara untuk sub tipe, penentuannya adalah sebagai berikut


•1 = bulan kering berjumlah < atau sama dengan 1
•2 = bulan kering 2 -3 kali
•3 = bulan kering 4 - 6 kali
•4 = ada > 6 bulan kering

34
Berdasarkan penentuan tipe dan sub-tipe sebelumnya, iklim Oldeman dikelompokkan
menjadi 17 wilayah Agroklimat Oldeman mulai dari A1 sampai E4 yaitu sebagai berikut:
1) A1, A2 ⇒ Sesuai untuk budidaya padi terus-menerus namun produksi agak rendah karena
kerapatan fluks matahari rendah sepanjang tahun.
2) B1 ⇒ Sesuai untuk tanaman padi terus menerus dengan perencanaan awam musim tanam
yang baik. Produksi maksimal jika dilakukan di musim kemarau.
3) B2 ⇒ Dapat dibudidayakan padi dua kali setahun dengan varietas umur pendek dan musim
kering pendek untuk palawija.
4) C1 ⇒ Budidaya padi sekali dan palawija dua kali dalam satu tahun.
5) C2, C3, C4 ⇒ Tanam padi sekali dan palawija dua kali setahun. Namun tanam palawija kedua
harus hati-hati karena jatuh di musim kering.
6) D1 ⇒ Tanam padi umur pendek satu kali dengan panen yang tinggi biasanya karena
kerapatan fluks matahari tinggi.
7) D2, D3, D4 ⇒ Memungkinkan untuk satu kali padi dan satu kali tanam palawija, tergantung
dari kestabilan irigasi.
8) E ⇒ Wilayah ini umumnya kering tandus, mungkin bisa untuk palawija sekali dan itu pun
tergantung dari adanya hujan.

35
Klasifikasi Iklim
Junghun
Klasifikasi iklim junghuhn didasarkan pada ketinggian suatu tempat
dan tanaman yang dapat dibudidayakan pada ketinggian tertentu. 
1) Zona Iklim Panas
2) Zona Iklim Sedang
3) Zona Iklim Dingin
4) Zona Iklim Sejuk

36
Video Penjelasan

37
1. Zona Iklim
Panas
Zona ini berada pada ketinggian 0 hingga 600 meter di atas
permukaan laut. Memiliki suhu berkisar antara 22oC - 26oC.
Beberapa contoh tanaman yang dapat dibudidayakan di zona iklim
panas yaitu kelapa, karet, tebu, padi, jagung, tembakau, dan cokelat.

38
2. Zona Iklim
Sedang
Zona ini berada pada ketinggian 600 hingga 1500 meter di atas
permukaan laut. Memiliki suhu berkisar antara 17oC - 22oC.
Beberapa contoh tanaman yang dapat dibudidayakan di zona
iklim sedang yaitu teh, stroberi, kol, sawi, tomat, kopi, dan
selada.

39
3. Zona Iklim Sejuk
Zona ini berada pada ketinggian 1500 hingga 2000 meter di
atas permukaan laut. Memiliki suhu berkisar antara 11oC -
17oC. Beberapa contoh tanaman yang dapat dibudidayakan di
zona iklim sejuk yaitu sayur-sayuran, hutan tanaman industri,
kopi, teh, dan kina.

40
4. Zona Iklim
Dingin
Zona ini berada pada ketinggian lebih dari 2500 meter di atas
permukaan laut. Memiliki suhu berkisar 6oC - 11oC. Pada zona
iklim dingin tidak ada tanaman yang dapat dibudidayakan,
tanaman yang dapat bertahan hidup di zona iklim dingin adalah
lumut dan paku.

41
Thank You!
Stephanie Sheren (XII IPS 3/30)

42

Anda mungkin juga menyukai