Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar
dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat organisasi yang kompleks. Bioma
yang terdiri atas beberapa ekosistem yang terdapat pada suatu wilayah geografis
dengan iklim dan kondisi yang sama menjadi tingkat organisasi yang paling
kompleks. Dari pengertian tersebut terlihat jelas bahwa faktor iklim dan wilayah
sangat berpengaruh terhadap habitat makhluk hidup baik habitat perairan maupun
habitat terrestrial yang didalamnya terdapat bioma. Iklim iklim regional saling
berinteraksi dengan biota dan substrata- substrata regional untuk menghasilkan
satuan komunitas yang dengan mudah dapat dikenal, yang kemudian disebut
dengan bioma.
Polar dan subpolar merupakan bagian dari iklim yang terdapat di wilayah
yang berada pada zona lintang tinggi. Wilayah polar dan subpolar ini sepanjang
tahun secara terus menerus tertutup oleh es dan salju menyebabkan suhu disana
sangat rendah. Suhu terendah yang pernah tercatat di wilayah polar mencapai 88C. Walaupun dengan kondisi yang demikian ekstrim, beberapa ekosistem
masih dapat menyesuaikan diri dengan baik di wilayah polar dan subpolar hingga
membentuk sebuah tingkatan organisasi makhluk hidup kompleks yang disebut
Bioma. Bioma yang dapat dijumpai di wilayah polar dan sub polar diantaranya
adalah hutan deciduous, tundra, taiga, dan alpine.
Belakangan ini perubahan iklim secara global menjadi masalah utama
yang mengancam keberadaan bioma di wilayah polar dan subpolar. Perubahan
iklim (climate change) yang telah terjadi, merupakan hal yang tidak dapat
dihindari akibat pemanasan global (global warming) dan diyakini akan
berdampak luas terhadap berbagai organisme mulai dari tingkat paling sederhana
hingga tingkat organisasi yang paling kompleks seperti bioma. Dampak nyata dari
perubahan iklim secara global yang dapat dirasakan oleh wilayah polar dan
subpolar adalah peningkatan suhu yang mencapai hampir dua kali lipat.

Akibatnya, lapisan es yang mendominasi wilayah polar dan subpolar mencair.


Kondisi yang seperti ini, tentu akan mengubah habitat dari banyak vegetasi dan
satwa liar yang hidup di wilayah tersebut. Dalam skala yang lebih luas, climate
change juga akan berdampak pada sebuah ekosistem yang mendiami suatu
wilayah tertentu.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan suatu
pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik wilayah polar dan subpolar ?
2. Apa saja bioma yang terdapat di wilayah polar dan subpolar ?
3. Bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap keberadaan bioma di
wilayah polar dan sub polar ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui karakteristik wilayah polar, subpolar, dan dataran tinggi
2. Mengetahui bioma yang dapat ditemui di wilayah polar, subpolar, dan
dataran tinggi
3. Mengetahui kondisi bioma di masa mendatang akibat perubahan iklim
(climate change)
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu
biogeografi dan dapat dijadikan dasar dalam penulisan selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi mengenai karakteristik wilayah polar, subpolar,
dan dataran tinggi, bioma yang dapat ditemui di dalam wilayah tersebut, dan
dampak perubahan iklim terhadap keberadaan bioma di wilayah polar dan
subpolar.

E. Metodologi Penulisan
Makalah ini disusun melalui riset sekunder. Informasi dan data diperoleh
dari jurnal dan buku referensi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang
untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari
dalam klimatologi. Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak
geografis dan topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari
terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang
membedakan iklim satu dari yang lain.
Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.
Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa
dikenal kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat
perbedaan dan pola perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5LU23,5LS), subtropika (23,5LU-40LU dan 23LS-40LS), sedang (40LU66,5LU dan 40LS-66,5LS), dan kutub (66,5LU-90LU dan 66,5LS90LS).
a. Iklim Kontinental
Iklim kontinental adalah iklim yang berciri suhu musim dingin yang
cukup untuk mengalami periode bersalju setiap tahun. Wilayah yang memiliki
iklim kontinental terletak di Belahan Utara, dan juga pada wilayah dengan
ketinggian yang tinggi. Iklim jenis ini mengalami sekurang-kurangnya tiga
bulan dengan suhu melampaui 10 C dan musim sejuk selama sekitar satu
bulan dengan suhu di bawah -3 C.
b. Iklim Kutub
Iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di
daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim panas yang sejuk
berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya selalu membeku sepanjang
tahun, saat musim dingin seluruh tanah ditutupi es, memiliki jenis vegetasi
berupa lumut-lumutan dan semak-semak. Wilayahnya di belahan bumi utara
yaitu Amerika Utara, Greenland, dan pantai utara Siberia, sedangkan di
belahan bumi selatan yaitu antartika
c. Iklim Mediterania

Iklim Mediterania adalah iklim pada kebanyakan wilayah cekungan


Mediterania sebagai bagian dari iklim subtropis. Di luar Mediterania, iklim
jenis ini terdapat di wilayah California, sebagian Australia barat dan selatan,
Afrika Selatan bagian barat daya dan sebagian dari Chili tengah.
Ciri iklim ini adalah musim panas yang hangat hingga panas dan kering, dan
musim dingin yang mild dan basah. Contoh kota penting yang beriklim
Mediterania adalah Atena, Barcelona, Beirut, Yerusalem, Madrid, Marseille
dan Roma.
d. Iklim sedang
Dalam geografi, garis lintang sedang atau tepid dunia terletak di antara
tropika dan lingkaran kutub. Perubahan di daerah ini antara musim panas dan
musim dingin biasa sejuk, daripada terlalu panas atau dingin. Tapi di wilayah
benua, seperti bagian tengah Amerika Utara, variasi antara musim panas dan
musim dingin bisa ekstrem. Di daerah yang dianggap tropis, pemukiman di
ketinggian tinggi (contohnya pegunungan Andes) memiliki iklim sedang.
Zona sedang utara memanjang dari garis balik utara (sekitar 23.5 derajat
lintang utara) hingga Lingkaran Arktik (sekitar 66.5 derajat lintang utara).
Zona sedang selatan memanjang dari garis balik selatan (sekitar 23.5 derajat
lintang selatan) hingga Lingkaran Antarktika (sekitar 66.5 derajat lintang
selatan). Di dalam perbatasan ini ada banyak jenis iklim, yang secara umum
dikelompokkan dalam dua kategori: samudera dan benua.
1) Iklim

laut

dipengaruhi

oleh

samudera,

yang

membantu

menyeimbangkan temperatur stabil sepanjang tahun. Di zona sedang,


angin datang dari barat, sehingga sisi barat benua sedang selalu
merasakan iklim laut ini. Beberapa wilayah termasuk Eropa Barat, dan
bagian barat Amerika Utara di garis lintang antara 40 dan 60 utara
(65U di Eropa).
2) Iklim benua biasa berada di daratan, dengan musim panas hangat dan
musim dingin yang dingin. Kehilangan dan penerimaan panas dibantu
oleh massa tanah yang ekstensif. Di Amerika Utara, Pegunungan
Rocky berperan sebagai perintang iklim bagi udara laut yang bertiup

dari barat, membentuk iklim benua di timur. Di Eropa, iklim laut


mampu menyeimbangkan temperatur daratan, karena rangkaian
pegunungan besar - Alpen - terletak timur-barat (wilayah di timur
rangkaian pegunungan Skandinavia adalah pengecualian).
Mayoritas luas penduduk dunia menetap di zona sedang, terutama di
belahan utara karena massa tanahnya. Orang-orang keturunan Eropa dominan
di sebagian zona sedang karena migrasi besar 1700-an dan 1800-an, kecuali di
daerah yang telah memiliki kepadatan penduduk yang tinggi (seperti Asia
Timur) atau di dunia Muslim.
e. Iklim subtropis basah
Iklim subtropis basah (Kppen Cfa atau Cwa) adalah zona iklim yang
bercirikan musim panas yang panas dan lembap, dan musim dingin yang
nyaman. Jenis iklim ini mencakup kategori iklim yang luas. Presipitasi tinggi
dialami kebanyakan area beriklim ini pada semua musim. Hujan (dan
adakalanya salju) pada musim dingin dikaitkan dengan badai besar yang
dibawa oleh angin baratan dari barat ke timur. Pada musim panas, kebanyakan
hujan turun dalam kondisi badai guntur dan badai tropis, topan atau badai
sekali-sekala.
Iklim subtropis basah terletak di tepi tenggara semua benua di antara
garis lintang 25 dan 40 utara dan selatan. Antara yang kecualinya di mana
zona iklim ini mencapai garis lintang 46 utara adalah di Lembah Po,
Toulouse dan sepanjang pesisir Laut Hitam di Eropa.
2. Bioma
Bioma secara iklim dan geografis berarti wilayah yang memiliki sifat
geografis dan/atau iklim yang sama, seperti komunitas tumbuhan, hewan,
organisme tanah, bakteri, dan virus sering. Beberapa bagian bumi memiliki
jumlah makhluk hidup dan makhluk tak hidup dalam takaran yang berbeda,
yang menjadi dasar pembagian bioma. Bioma juga ditentukan oleh stuktur
tumbuhan (seperti pohon, semak, dan rerumputan), jenis daun, jarak antar
tumbuhan, dan iklim. Berbeda dengan zona flora dan fauna, bioma tidak
dibedakan menurut genetik, taksonomi, atau kesamaan sejarah.

Ciri utama dari bioma ialah dominasi vegetasi tertentu pada suatu
wilayah dengan pengaruh kondisi iklim regionalnya tersebut . Sehingga
perbedaan antarbioma akan tampak jelas dari vegetais yang tumbuh di
dalamnya. Bioma tersebut dibagi dalam beberapa jenis yang ditentukan oleh
iklim, curah hujan, letak geografis, serta intensitas cahaya matahari. Macam
komunitas utama yang terdapat pada sebuah benua yang dapat dikenal
berdasarkan fisiognomi (kenampakan) disebut bioma (biome). Sebuah bioma
adalah sekelompok ekosistem daratan pada sebuah benua yang mempunyai
struktur dan fisiognomi vegetasi yang sama sifat-sifat lingkungan yang sama
dan mempunyai karakteristik komunitas hewan yang sama pula. Jadi hutan
hujan tropika, padang rumput tropika atau hujan musim tropika adalah sebuah
bioma.
B. Kerangka Berpikir

BAB III
PEMBAHASAN
A. Wilayah Polar dan Sub Polar

Wilayah Polar dan Sub Polar merupakan wilayah pembagian berdasarkan


iklim. Penjelasan mengenai Sub Polar dan Polar, sebagai berikut :
1. Sub Polar
Daerah yang memiliki iklim sedang terletak antara 40- 661/2 LU/LS.
Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
a. Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal
b. Tekanan udara yang sering berubah-ubah
c. Arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu
d. Sering terjadi badai secara tiba-tiba.
Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil
dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
2. Polar
Iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di daerah
itu musim dingin berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung
singkat, udaranya kering, tanahnya selalu membeku sepanjang tahun, saat
musim dingin seluruh tanah ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa
lumut-lumutan dan semak-semak. Wilayahnya di belahan bumi utara yaitu
Amerika Utara, Greenland, dan pantai utara Siberia, sedangkan di belahan
bumi selatan yaitu antartika. Daerah yang memiliki iklim dingin terdapat
di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub.
Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu Iklim Tundra dan Iklim Es.
1) Ciri-ciri Iklim Tundra adalah sebagai berikut:
a. Musim dingin berlangsung lama
b. Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
c. Udaranya kering.
d. Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
e. Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
f. Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat
mencairnya es di permukaan tanah.
g. Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
h. Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara
Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
2) Ciri-ciri Iklim Es atau Iklim Kutub adalah sebagai berikut:
a. Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
b. Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau)
dan Antartika di kutub selatan.

Dari penjabaran tentang Sub Pola dan Polar diatas, makan dari masing masing
pembagian iklim tersebut dapat dijumpai bioma. Bioma yang hidup khusus di
daerah Sub Polar dan Polar dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar : Pembagian Bioma berdasarkan iklim.


B. Bioma yang ditemui pada Wilayah Polar dan Sub Polar
Pola iklim global merupakan faktor penting yang mempengaruhi bioma
hutan terestrial yang ada di permukaan bumi. Hutan deciduous, hutan alpine,
hutan taiga, dan hutan tundra adalah beberapa contoh bioma hutan terrestrial yang
dapat ditemukan pada wilayah beriklim polar dan subpolar. Beberapa bioma
tersebut memiliki karakteristik, persebaran, serta spesies yang berbeda beda.

1. Hutan Deciduous
Bioma hutan deciduous (hutan gugur) adalah bioma yang banyak terdapat
di bagian belahan bumi utara dan sebagian belahan bumi selatan. Penamaan
bioma ini berdasarkan atas ciri ciri umum dari ditemukannya tumbuhan di
sekitarnya yang menggugurkan daun pada musim gugur. Hutan deciduous ini

terletak pada wilayah yang mengalami empat musim, yakni musim panas, musim
dingin, musim semi, dan musim gugur.
a. Karakteristik Iklim
Bioma hutan deciduous tersebar pada daerah yang terletak diantara 23LU
hingga 38LS. Salah satu hal yang menarik dari bioma hutan deciduous adalah
memiliki empat periodepergantian musim yaitu musim panas, semi, dingin, dan
gugur. Kebanyakan hutan deciduous atau hutan gugur memiliki suhu rata rata
70F selama musim panas yang dimulai pada awal juni dan berakhir pada akhir
agustus. Menjelang musim dingin, radiasi matahari mulai berkurang, suhu dan
kelembapan mulai turun, tumbuhan sulit mendapatkan air sehingga warna daun
menjadi merah dan coklat hingga akhirnya berguguran. Selanjutnya di musim
dingin, pohon pohon yang terdapat di hutan deciduous menjadi gundul karena
telah berguguran dan tidak mengalami fotosintesis selama musim dingin.
Menjelang musim panas, suhu naik, secara perlahan salju pun mulai mencair dan
tumbuhan mulai berdaun.

Kondisi Bioma Hutan Deciduous di Musim Panas

Kondisi Bioma Hutan Deciduous di Musim Gugur

Kondisi Bioma Hutan Deciduous di Musim Dingin

Kondisi Bioma Hutan Deciduous di Musim Semi


b. Persebaran
Bioma hutan deciduous yang beriklim sedang tersebar dibelahan bumi
utara yang menempati Amerika Serikat timur laut dan meluas melintasi Eropa
sebagai kelompokan yang lebar, dari Atlantik bagian barat sampai pegunungan
Ural di bagian timur. Kemudian menghilang sampai padang rumput yang luas dan

gurun pasir di Asia Tengah, kemudian terlihat kembali disekitar Laut Kuning dan
China Timur Laut. Ke arah selatan sampai China tengah dahulu bergabung dengan
hutan yang berdaun lebar dan selalu hijau, dimana umumnya terdiri dari pohon
Oak (Quercus).

Gambar 3.1 Persebaran Bioma Hutan Deciduous di Dunia


Terlihat pada Gambar 3.1 bahwa persebaran Bioma hutan deciduous
berada di wilayah Kanada, Swedia, Finandia, Norwegia, Rusia, sebagian Amerika
Serikat yang meliputi daerah yang luas mulai dari kawasan Sungai Mississipi
hingga Pantai Atlantik dan dari Finlandia hingga Kanada bagian selatan, Chili,
Kazakhstan, China, dan Jepang.
c. Tumbuhan yang dapat beradaptasi
Pohon Oak adalah salah satu spesies pohon dominan yang banyak
dijumpai di bioma hutan deciduous. Pohon lain yang banyak ditemui adalah
kenari, maples, beech, dan pohon ara. Selain tumbuhan pepohonan, ditemui juga
jenis bunga liar berupa Breeches Dutchsman yang membutuhkan strategi luar
biasa dalam mempertahankan hidup di kawasan yang teduh. Tanaman ini banyak
mekar di awal musim semi, sebelum pohon pohon disekitarnya mulai berdaun.
Pohon lainnya yang dapat ditemukan adalah jenid Redbud yang ketika musim
semi datang, bunga dari pohon ini akan berwarna merah muda. Ada juga tanaman
jenis sassafras yang daunnya banyak ekstrak menjadi teh.

Oak ( Quercus sp. )

Dutchman's-Breeches (Dicentra cucullaria)

Sassafras ( Sassafras albidum )

Redbud ( Cercis Canadensis )

d. Jenis Fauna yang dapat ditemukan


Hewan hewan besar yang banyak terdapat di bioma hutan deciduous
adalah hewan serigala, rusa, dan serigala. Sedangkan hewan berukuran kecil yang
banyak ditemukan disana adalah katak yang banyak memakan invertebrata yang
melimpah pada sisa daun gugur yang membusuk. Selain katak hewan lain yang
ada berupa kura kura, tupai tanah, dan tupai abu abu boreal. Berbagai macam
jenis burung juga dapat ditemui, dan yang paling khas adalah burung dari jenis
yellow breasted chatting (icteria virens).

American Toad (Bufo americanus)

Eastern Gray Squirrel ( Sciurus carolinensis )

Yellow-breasted chat ( Icteria virens )


2. Hutan Alpine
Bioma hutan alpine adalah jenis bioma yang tidak terdapat vegetasi berupa
pepohonan karena letaknya yang berada di daerah yang tinggi. Ketinggian ini
menyebabkan iklim yang terlalu dingin dan berangin sehingga tidak dapat
mendukung pertumbuhan vegetasi pohon.

Bioma hutan alpine


a. Karakterikstik
Bioma Alpine biasanya terletak di antara ketinggian di atas 4.000 meter,
dan tempat di mana garis salju gunung dimulai. Flora alpine ditandai dengan
semak kerdil dekat dengan tanah. Vegetasi bioma alpine berupa rumput, lumut,
dan lumut kerak. Pada elevasi 4.100-4.200 m vegetasinya berupa lumut dan lumut
kerak. Pada elevasi 4.000-4.500 m vegetasinya berupa padang rumput yang lebat
dan padat.
Musim panas dapat berlangsung dari bulan Juni sampai September. Musim
tanam tertinggi berlangsung selama 45-90 hari, dengan suhu musim panas suhu
rata-rata berkisar dari 40 sampai 60 F (4,5-15,5 C). Suhu di bioma alpine yang
dinamis, dapat berubah dari hangat ke dingin dalam satu hari. Di musim dingin
suhu sering jatuh di bawah titik beku. Musim dingin berlangsung dari sekitar
bulan Oktober sampai Mei. Presipitasi umumnya terjadi berupa salju musim
dingin. Curah hujan rata-rata 12 inci (30 cm) setiap tahun. Ketersediaan air tanah
pada bioma alpine sangat bervariasi tergantung dari musim, lokasi, dan topografi.
Beberapa habitat alpine memungkinkan turunnya salju hingga 70% pada musim
dingin. Angin kencang merupakan hal yang umum pada bioma alpine. Angin
tersebut dapat menyebabkan erosi tanah yang signifikan dan secara fisik serta
fisiologis merugikan tanaman. Selain itu, kondisi angin yang tinggi ditambah
dengan radiasi matahari tinggi dapat meningkatkan proses evaporasi dan
transpirasi pada bioma alpine.

b. Persebaran
Seperti yang digambarkan pada peta di atas, kondisi alpine ditemukan di
pegunungan besar dunia. Pegunungan global yang merupakan bagian dari bioma
alpine termasuk Rockies, Sierra, dan pegunungan Cascade di Amerika Utara,
Andes di Amerika Selatan, Himalaya di Asia, Pegunungan Alpen dan Pyrenees di
Eropa, dan Rift Pegunungan Afrika. Sebagian besar pegunungan ini berkaitan
dengan lempeng tektonik.

Peta Persebaran Hutan Alpine


c. Tumbuhan yang dapat beradaptasi
Karena habitat vegetasi alpine yang terpengaruh oleh radiasi, angin,
dingin, salju, dan es vegetasi bioma alpine yang dapat tumbuh berupa rumput,
lumut, dan lumut kerak. Selain itu juga terdapat tanaman herbal abadi (termasuk
rumput, daun, dan rendah semak-semak berkayu) yang umumnya mendominasi
bentanglahan alpine. Tanaman ini memiliki lebih banyak akar dan rimpang
biomassa daripada tunas, daun, dan bunga. Akar dan rimpang tidak hanya
berfungsi untuk penyerapan nutrisi dan air, tetapi juga memainkan peran yang
sangat penting dalam musim dingin untuk penyimpanan karbohidrat. Tanaman
tahunan hidup langka di ekosistem ini dan biasanya hanya tumbuh beberapa inci,
dengan sistem akar yang lemah.
Padang rumput alpine terbentuk dari sedimen pelapukan batuan yang
menghasilkan tanah yang cukup baik untuk mendukung perkembangan rumput

dan alang-alang. Lumut non-berbunga melekat pada batuan dan tanah.


Kemampuan beradaptasi dari angin yang kering

dan musim yang dingin

membuat vegetasi alpine terlihat sangat kuat, namun ternyata pada beberapa hal
vegetasi ini sangat rapuh.

Vegetasi Bioma Hutan Alpine

d. Jenis Fauna yang dapat ditemukan


Karena bioma alpine terletak di daerah yang luas dan tersebar di berbagai
belahan Bumi, maka tidak ada spesies hewan yang khas untuk bioma alpine.
Sebagian besar hewan yang ada memiliki ciri berdarah panas. Hewan alpine
beradaptasi dengan melakukan hibernasi, bermigrasi ke daerah lebih hangat, atau
mengisolasi tubuh mereka dengan lapisan lemak dan bulu yang tebal. Beberapa
hewan dari lingkungan alpine adalah kea, marmut, kambing gunung, chinchilla,
tahr Himalaya, yak dan pika.

Fauna bioma hutan alpine


3. Hutan Taiga
Hutan Taiga merupakan salah satu bioma yang memiliki karakteristik yang
berbeda dengan bioma yang lain. Taiga tidak memiliki banyak spesies tanaman
dan hewan sebagaimana bioma tropis atau hutan gugur. Pertumbuhan taiga pada
musim panas berlangsung selama 3 sampai dengan 6 bulan.

Bioma Hutan Taiga


a. Karakterisitik
1. Bioma Taiga memiliki tanah yang asam.
2. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau
yang panas serta sangat singkat. Iklim di taiga sangat dingin, dengan
suhu rata-rata tahunan sekitar +5 sampai -5 C
3. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dengan tinggi
mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah

4. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari
dua atau tiga jenis tumbuhan.
5. Taiga mengalami 4 musim: musim panas, gugur, dingin dan semi.
6. Tumbuhan yang ada di Taiga ini selalu berwarna hijau sepanjang tahun
meskipun pada waktu itu adalah musim dingin dengan suhu yang
sangat rendah. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa
hanya beberapa tumbuhan saja yang dapat hidup di taiga ini misalnya
konifer dan pinus.
7. Musim dingin berlangsung sangat panjang dan daerah ini sangat basah
karena penguapannya rendah.
8. Pada daerah dekat aliran sungai perbedaan suhu musim dingin dan
panas tidak terlalu jauh, sedangkan perbedaan suhu di daerah yang
jauh dari aliran sungai sangat lebar, contohnya daerah Anchorage
(dekat aliran sungai). suhu musim dingin -34 derajat Fahrenhait dan
musim panas 85F sedangkan di Fairbanks (daerah pedalaman) suhu
musim dingin -70F dan musim panas 99F. Kebakaran hutan di taiga
sangat berperan bagi regenerasi tumbuhan di sana.
b. Persebaran
Taiga atau hutan boreal banyak terdapat di daerah antara subtropis dengan
kutub. Negara-negara yang berada diwilayah tersebut antara lain, Amerika utara,
Alaska, semenanjung Skandinavia, Rusia, Siberia Utara, Kanada Tengah dan
Utara. Bioma ini terdapat pula di pegunungan beriklim dingin. Bioma Taiga
merupakan bioma terluas dari bioma-bioma lain yang ada di belahan bumi ini.

Persebaran Bioma Hutan Taiga

c. Tumbuhan yang dapat beradaptasi


Taiga tidak memiliki banyak spesies tanaman. Hanya tanaman-tanaman
tertentu yang mampu bertahan di suhu dengan temperature +5 sampai -5 C.
Pohon-pohon di daerah taiga mempunyai daun yang terbentuk seperti jarum dan
mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Contoh
jenis-jenis tumbuhan konifer adalah alder, birch, jumper, cemara dan spruce.

Tanaman Spruce
d. Jenis Fauna yang dapat ditemukan
Fauna yang berada di bioma Taiga adalah fauna-fauna yang memiliki
karakteristik yang khas. Sebagian besar fauna yang mampu berada di bioma ini
adalah fauna yang dapat bertahan hidup di iklim dingin. Hewan-hewan tersebut
mampu berhibernasi saat musim dingin datang. Hewan yang hidup di bioma ini
biasanya terletak di daerah selatan tundra yaitu di daerah yang beriklim sedang
dengan kutub. Sehingga daerah ini disebut dengan hutan boreal atau hutan
berawa. Hewan-hewan tersebut antara lain moose, ajag, beruang hitam, lynx,
serigala, serangga, dan burung. Selain itu terdapat pula hewan seperti tupai dan
mamalia kecil.

Beruang Grizlly
4. Hutan Tundra
Bioma Tundra adalah bioma yang banyak ditemui di daerah dengan suhu
lingkungan yang sangat rendah. Lingkungan dengan suhu yang rendah ini terdapat
di wilayah bumi sebelah utara dan terdapat dipuncak gunung yang tinggi. Di
kutub utara, bioma ini terletak di sekitar lingkar Artik, Greenland. Sedangkan, di
kutub selatan, bioma jenis ini ditemukan di daerah Antartika dan pulau-pulau kecil
di sekitarnya. Berdasarkan pembagian iklim, bioma tundra terdapat di daerah
beriklim es abadi (EF) dan iklim Tundra (ET).

Bioma Hutan Tundra


a. Karakteristik
1. Sering disebut dengan padang lumut.
2. Hampir seluruh wilayahnya tertutup es, dimana tanahnya sebagian
besar batuan induk yang telah mengalami sedikit pelapukan.
3. Usia tanaman relatif pendek antara 30 - 140 hari.
4. Memiliki musim dingin yang panjang (9 bulan) dan gelap serta musim
panas berlangsung cepat (3 bulan) dan terang. Pada suhu panas,
vegetasi tumbuhan mulai berkembang.

5. Curah hujannya rendah ( 100 - 250 mm/tahun)


6. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang sangat dingin dengan ratarata suhu tertinggi 10 derajat celcius dan terendah -35 derajat celcius.
7. Permafrost (memliki tanah bagian bawah yang membeku secara
permanen)
8. Sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus
permafrost di bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas
bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang pendek.
b. Persebaran
Daerah Penyebaran Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di
daerah lingkar kutub utara dan sebagian kecil di selatan. Di Kutub Utara, bioma
ini terdapat di sekitar lingkar Artik, termasuk Greenland. Sementara di Kutub
Selatan terdapat di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Tundra di Arktik
sangat luas, mencapai 20% permukaan tanah Bumi.

Peta Persebaran Bioma Hutan Tundra


c. Tumbuhan yang dapat beradaptasi
1. Pada daerah yang berawa ditumbuhi rumput teki, rumput kapas, dan
gundukan gambut.
2. Pada daerah cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak
salik dan bentula.
3. Pada daerah yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, Tumbuhan
Ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.

4. Pada lereng-lereng batu terdapat lumut kerak dan alga.


d. Jenis Fauna yang dapat ditemukan
Fauna yang terdapat di wilayah ini umumnya memiliki bulu dan lapisan
lemak yang tebal untuk menjaga tubuhnya tetap hangat. Hewan-hewan yang
tinggal di wilayah tundra ada yang menetap dan ada juga yang datang pada musim
panas. Contoh fauna di bioma tundra misalnya muscox (bison kutub), reinder
(rusa kutub), pinguin, singa laut, rubah, kelinci salju, beruang kutub, dan walrus.

Muscox
C. Kondisi Bioma di Masa Mendatang
Pemanasan Global merupakan peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut
dan permukaan bumi. Meningkatnya suhu bumi akan menyebabkan perubahanperubahan yang lain seperti kenaikan volume air laut akibat pencairan di daerah
kutub, meningkatnya intensitas fenomena cuaca ekstrem, serta perubahan jumlah
dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasa global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser , dan punahnya berbagai jenis
hewan. Salah satu dampak langsung dari pemanasan global adalah perubahan
iklim secara drastic. Iklim

merupakan faktor pembentuk bioma, jika iklim

mengalami perubahan yang signifikan maka sangat berdampak buruk terhadap


keberlangsungan hidup organisme-organisme yang terdapat pada suatu bioma
tertentu.
Kawasan kutub kini mengalami pemanasan global lebih cepat daripada
kawasan lain di dunia. Dalam tiga dekade terakhir, lapisan es dilautan sekitar

kutub menyusut sekitar 990 ribu KM. hal ini dapat diketahui dari sebagian besar
gunung es semakin mengecil, penutup salju semakin menurun lebih awal pada
musim semi dan lau es di artik menurun sepanjang musim namun yang paling
dramatis adalah di musim panas. Dari proses mencairnya es dan salju di kawasan
kutub maka akan menyebabkan peningkatan permukaan air laut.

Gambar time series rata-rata kenaikan permukaan air laut global


Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di
daerah pantai, akan terjadi erosi dari tebing, pantai dan bukit pasir akan
meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, akan mengakibatkan
banjir rob/ air pasang meningkat di daratan sehingga menenggelamkan daratan.
Selain itu, kenaikan muka air laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai.
Pemanasan global dan efek rumah kaca berdampak besar pada ketinggian
muka air laut global. Jika prediksi pakar iklim terbkti, dalam 80 tahun mendatang
di setiap musim panas, lapisan es Kutub Utara akan mencair seluruhnya, hal ini
akan berdampak pada kondisi flora dan fauna di kawasan Kutub Utara. Menurut
Iris Werner, biolog dari Universitas Keil menjelaskan akan terjadi kerusakan besar
pada ekosistem yang khas untuk banyak organisme, misalnya habitat kehidupan

plankton, ikan, anjing laut dan beruang kutub. Sebab organism itu sangat
tergantung pada habitat lautan es disekitar kutub. JIka setiap musim panas lapisan
es mencair seluruhnya, artinya binatang-binatang ini kehilangan ruang hidupnya
dan juga makanannya, dan pada akhirnya banyak binatang khas kutub akan
musnah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Iklim Sub Polar dan Polar merupakan iklim yang menyokong keberadaan
ekosistem khusus yang mampu beradaptasi dengan keadaan.
2. Didalam ekosistem yang khusus ini, terdapat bioma yang menjadi ciri
khusus disetiap iklim, baik di Iklim Sub Polar dan Iklim Polar. Bioma dan
kekhususan yang dimiliki, diantaranya :
a. Hutan Deciduous
1) Karakteristik : Pada musim panas, tumbuhan subur dan
berdaun

lebat.

Pada musim

gugur, daun berumah

kemerahan dan berguguran. Pada musim dingin menjadi


kering dan tak berdaun. Pada musim semi, daun daun
mulai tumbuh.
2) Persebaran : Kanada, Swedia, Finandia, Norwegia, Rusia,
sebagian Amerika Serikat yang meliputi daerah yang luas
mulai dari kawasan Sungai Mississipi hingga Pantai
Atlantik dan dari Finlandia hingga Kanada bagian selatan,
Chili, Kazakhstan, China, dan Jepang.
3) Jenis Flora : Pohon Oak, Pohon Kenari, Pohon Maples,
Pohon Beech, Pohon ara, Redbud , bunga liar Breeches
Dutchsman serta tanaman jenis sassafras
4) Jenis Fauna : serigala, rusa, serigala, katak, kura kura,
tupai tanah, dan tupai abu abu boreal, berbagai macam
jenis burung juga dapat ditemui, dan yang paling khas
adalah burung dari jenis yellow breasted chatting (icteria
virens).
b. Hutan Alpine
1) Karakteristik : Musim dingin yang mendominasi keadaan.
Garis salju gunung dimulai yang mana faunanya dicirikan
seperti semak kerdil dekat dengan tanah. Angin kencang
yang dapat memicu erosi tanah. Ketersediaan air tanah yang
beragam.
2) Persebaran : Pegunungan global seperti Rockies, Sierra, dan
pegunungan Cascade di Amerika Utara, Andes di Amerika

Selatan, Himalaya di Asia, Pegunungan Alpen dan Pyrenees


di Eropa, dan Rift Pegunungan Afrika.
3) Adaptasi : Tumbuh berupa rumput, lumut, dan lumut kerak.
Selain itu juga terdapat tanaman herbal abadi (termasuk
rumput, daun, dan rendah

semak-semak berkayu) yang

umumnya mendominasi bentanglahan alpine.


4) Jenis Fauna : Kea, marmut, kambing gunung, chinchilla,
tahr Himalaya, yak dan pika.
c. Hutan Taiga
1) Karakteristik : Tanah yang asam, musim dingin yang
dominan dan air tanah berubah jadi es, minimnya jenis
tumbuhan, terdapat 4 musim, tumbuhan sepanjang tahun
berdaun hijau dan terjadi perbedaan apabila berada di dekat
sungai.
2) Persebaran

Amerika

utara,

Alaska,

semenanjung

Skandinavia, Rusia, Siberia Utara, Kanada Tengah dan


Utara.
3) Adaptasi : alder, birch, jumper, cemara dan spruce.
4) Jenis Fauna : moose, ajag, beruang hitam, lynx, serigala,
serangga, dan burung serta tupai dan mamalia kecil.
d. Hutan Tundra
1) Karakteristik : Disebut padang rumput, seluruh wilayahnya
tertutup es, usia tanam pendek, musim dingin yang
dominan, curah hujan rendah, kecepatan angin yang tinggi
dan bagian bawah tanah yang membeku secara permanent.
2) Persebaran : Kutub Utara di Greenland.Kutub Selatan di
Antartika dan pulau-pulau kecil disekitarnya.
3) Adaptasi : Daerah yang berawa ditumbuhi rumput teki,

rumput kapas, dan gundukan gambut. Daerah cekungan


yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan
bentula. daerah yang agak kering ditumbuhi lumut, tekitekian, Tumbuhan Ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang
berdaun agak lebar. Pada lereng-lereng batu terdapat lumut
kerak dan alga.

4) Jenis Fauna : muscox (bison kutub), reinder (rusa kutub),

pinguin, singa laut, rubah, kelinci salju, beruang kutub, dan


walrus.
3. Dampak pemanasan global pada bioma di daerah Sub Polar dan Polar
a. Pencairan es yang berdampak pada kenaikan volume air laut.
b. Intensitas fenomena cuaca esktrim pada daerah Sub Polar dan
Polar.
c. Hilangnya Gletzer.
d. Punahnya spesies khusus di daerah Sub Polar dan Polar.
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Badan meteorology Klimatologi dan Geofisika.2015.Perubahan Iklim
Dengan alamat web : http://karangploso.jatim.bmkg.go.id/index.php/90klimatologi/analisis-klimatologi/artikel-perubahan-iklim/126-artikelperubahan-iklim#axzz3ldi7mJl9&gsc.tab=0
Diakses pada tanggal 12 september 2015 pukul 19.10
Cox, C. Barry, Peter D. Moore. 1985. Biogeography : An Ecological and
Evolutionary Approach (Fourth Edition). London : Blackwell Scientific
Publications
Deutsche Welle.2006. Pemanasan Global dan Lapisan Es di Kutub Bumi
Dengan alamat web : http://www.dw.com/id/pemanasan-global-danlapisan-es-di-kutub-bumi/a-2957925
Diakses pada tanggal 12 september 2015 pukul 19.00
Mc. Naughton, S. J, Larry L. Wolf. 1998. Ekologi Umum (Edisi Kedua).
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Septianraha.2013.Pemanasan Global 2
Dengan alamat web : http://www.slideshare.net/septianraha/pemanasanglobal-2-27744630
Diakses pada tanggal 12 september 2015 pukul 19.05
http://globalchange.gov/toolkit/ecoregions/. Ecoregion : Polar/Subpolar, diunduh
pada 13 September 2015
http://www.blueplanetbiomes.org/. Deciduous Forest, diunduh pada 13 September
2015
http://ths.sps.lane.edu/biomes/deciduous3/deciduous3.html. Deciduous Forest,
diunduh pada 11 September 2015
http://www.marietta.edu/~biol/biomes/tempded.htm. Biomes, diunduh pada 13
September 2015

Anda mungkin juga menyukai