PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar
dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat organisasi yang kompleks. Bioma
yang terdiri atas beberapa ekosistem yang terdapat pada suatu wilayah geografis
dengan iklim dan kondisi yang sama menjadi tingkat organisasi yang paling
kompleks. Dari pengertian tersebut terlihat jelas bahwa faktor iklim dan wilayah
sangat berpengaruh terhadap habitat makhluk hidup baik habitat perairan maupun
habitat terrestrial yang didalamnya terdapat bioma. Iklim iklim regional saling
berinteraksi dengan biota dan substrata- substrata regional untuk menghasilkan
satuan komunitas yang dengan mudah dapat dikenal, yang kemudian disebut
dengan bioma.
Polar dan subpolar merupakan bagian dari iklim yang terdapat di wilayah
yang berada pada zona lintang tinggi. Wilayah polar dan subpolar ini sepanjang
tahun secara terus menerus tertutup oleh es dan salju menyebabkan suhu disana
sangat rendah. Suhu terendah yang pernah tercatat di wilayah polar mencapai 88C. Walaupun dengan kondisi yang demikian ekstrim, beberapa ekosistem
masih dapat menyesuaikan diri dengan baik di wilayah polar dan subpolar hingga
membentuk sebuah tingkatan organisasi makhluk hidup kompleks yang disebut
Bioma. Bioma yang dapat dijumpai di wilayah polar dan sub polar diantaranya
adalah hutan deciduous, tundra, taiga, dan alpine.
Belakangan ini perubahan iklim secara global menjadi masalah utama
yang mengancam keberadaan bioma di wilayah polar dan subpolar. Perubahan
iklim (climate change) yang telah terjadi, merupakan hal yang tidak dapat
dihindari akibat pemanasan global (global warming) dan diyakini akan
berdampak luas terhadap berbagai organisme mulai dari tingkat paling sederhana
hingga tingkat organisasi yang paling kompleks seperti bioma. Dampak nyata dari
perubahan iklim secara global yang dapat dirasakan oleh wilayah polar dan
subpolar adalah peningkatan suhu yang mencapai hampir dua kali lipat.
E. Metodologi Penulisan
Makalah ini disusun melalui riset sekunder. Informasi dan data diperoleh
dari jurnal dan buku referensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang
untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari
dalam klimatologi. Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak
geografis dan topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari
terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang
membedakan iklim satu dari yang lain.
Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.
Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa
dikenal kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat
perbedaan dan pola perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5LU23,5LS), subtropika (23,5LU-40LU dan 23LS-40LS), sedang (40LU66,5LU dan 40LS-66,5LS), dan kutub (66,5LU-90LU dan 66,5LS90LS).
a. Iklim Kontinental
Iklim kontinental adalah iklim yang berciri suhu musim dingin yang
cukup untuk mengalami periode bersalju setiap tahun. Wilayah yang memiliki
iklim kontinental terletak di Belahan Utara, dan juga pada wilayah dengan
ketinggian yang tinggi. Iklim jenis ini mengalami sekurang-kurangnya tiga
bulan dengan suhu melampaui 10 C dan musim sejuk selama sekitar satu
bulan dengan suhu di bawah -3 C.
b. Iklim Kutub
Iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di
daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim panas yang sejuk
berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya selalu membeku sepanjang
tahun, saat musim dingin seluruh tanah ditutupi es, memiliki jenis vegetasi
berupa lumut-lumutan dan semak-semak. Wilayahnya di belahan bumi utara
yaitu Amerika Utara, Greenland, dan pantai utara Siberia, sedangkan di
belahan bumi selatan yaitu antartika
c. Iklim Mediterania
laut
dipengaruhi
oleh
samudera,
yang
membantu
Ciri utama dari bioma ialah dominasi vegetasi tertentu pada suatu
wilayah dengan pengaruh kondisi iklim regionalnya tersebut . Sehingga
perbedaan antarbioma akan tampak jelas dari vegetais yang tumbuh di
dalamnya. Bioma tersebut dibagi dalam beberapa jenis yang ditentukan oleh
iklim, curah hujan, letak geografis, serta intensitas cahaya matahari. Macam
komunitas utama yang terdapat pada sebuah benua yang dapat dikenal
berdasarkan fisiognomi (kenampakan) disebut bioma (biome). Sebuah bioma
adalah sekelompok ekosistem daratan pada sebuah benua yang mempunyai
struktur dan fisiognomi vegetasi yang sama sifat-sifat lingkungan yang sama
dan mempunyai karakteristik komunitas hewan yang sama pula. Jadi hutan
hujan tropika, padang rumput tropika atau hujan musim tropika adalah sebuah
bioma.
B. Kerangka Berpikir
BAB III
PEMBAHASAN
A. Wilayah Polar dan Sub Polar
Dari penjabaran tentang Sub Pola dan Polar diatas, makan dari masing masing
pembagian iklim tersebut dapat dijumpai bioma. Bioma yang hidup khusus di
daerah Sub Polar dan Polar dapat dilihat pada gambar berikut :
1. Hutan Deciduous
Bioma hutan deciduous (hutan gugur) adalah bioma yang banyak terdapat
di bagian belahan bumi utara dan sebagian belahan bumi selatan. Penamaan
bioma ini berdasarkan atas ciri ciri umum dari ditemukannya tumbuhan di
sekitarnya yang menggugurkan daun pada musim gugur. Hutan deciduous ini
terletak pada wilayah yang mengalami empat musim, yakni musim panas, musim
dingin, musim semi, dan musim gugur.
a. Karakteristik Iklim
Bioma hutan deciduous tersebar pada daerah yang terletak diantara 23LU
hingga 38LS. Salah satu hal yang menarik dari bioma hutan deciduous adalah
memiliki empat periodepergantian musim yaitu musim panas, semi, dingin, dan
gugur. Kebanyakan hutan deciduous atau hutan gugur memiliki suhu rata rata
70F selama musim panas yang dimulai pada awal juni dan berakhir pada akhir
agustus. Menjelang musim dingin, radiasi matahari mulai berkurang, suhu dan
kelembapan mulai turun, tumbuhan sulit mendapatkan air sehingga warna daun
menjadi merah dan coklat hingga akhirnya berguguran. Selanjutnya di musim
dingin, pohon pohon yang terdapat di hutan deciduous menjadi gundul karena
telah berguguran dan tidak mengalami fotosintesis selama musim dingin.
Menjelang musim panas, suhu naik, secara perlahan salju pun mulai mencair dan
tumbuhan mulai berdaun.
gurun pasir di Asia Tengah, kemudian terlihat kembali disekitar Laut Kuning dan
China Timur Laut. Ke arah selatan sampai China tengah dahulu bergabung dengan
hutan yang berdaun lebar dan selalu hijau, dimana umumnya terdiri dari pohon
Oak (Quercus).
b. Persebaran
Seperti yang digambarkan pada peta di atas, kondisi alpine ditemukan di
pegunungan besar dunia. Pegunungan global yang merupakan bagian dari bioma
alpine termasuk Rockies, Sierra, dan pegunungan Cascade di Amerika Utara,
Andes di Amerika Selatan, Himalaya di Asia, Pegunungan Alpen dan Pyrenees di
Eropa, dan Rift Pegunungan Afrika. Sebagian besar pegunungan ini berkaitan
dengan lempeng tektonik.
membuat vegetasi alpine terlihat sangat kuat, namun ternyata pada beberapa hal
vegetasi ini sangat rapuh.
4. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari
dua atau tiga jenis tumbuhan.
5. Taiga mengalami 4 musim: musim panas, gugur, dingin dan semi.
6. Tumbuhan yang ada di Taiga ini selalu berwarna hijau sepanjang tahun
meskipun pada waktu itu adalah musim dingin dengan suhu yang
sangat rendah. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa
hanya beberapa tumbuhan saja yang dapat hidup di taiga ini misalnya
konifer dan pinus.
7. Musim dingin berlangsung sangat panjang dan daerah ini sangat basah
karena penguapannya rendah.
8. Pada daerah dekat aliran sungai perbedaan suhu musim dingin dan
panas tidak terlalu jauh, sedangkan perbedaan suhu di daerah yang
jauh dari aliran sungai sangat lebar, contohnya daerah Anchorage
(dekat aliran sungai). suhu musim dingin -34 derajat Fahrenhait dan
musim panas 85F sedangkan di Fairbanks (daerah pedalaman) suhu
musim dingin -70F dan musim panas 99F. Kebakaran hutan di taiga
sangat berperan bagi regenerasi tumbuhan di sana.
b. Persebaran
Taiga atau hutan boreal banyak terdapat di daerah antara subtropis dengan
kutub. Negara-negara yang berada diwilayah tersebut antara lain, Amerika utara,
Alaska, semenanjung Skandinavia, Rusia, Siberia Utara, Kanada Tengah dan
Utara. Bioma ini terdapat pula di pegunungan beriklim dingin. Bioma Taiga
merupakan bioma terluas dari bioma-bioma lain yang ada di belahan bumi ini.
Tanaman Spruce
d. Jenis Fauna yang dapat ditemukan
Fauna yang berada di bioma Taiga adalah fauna-fauna yang memiliki
karakteristik yang khas. Sebagian besar fauna yang mampu berada di bioma ini
adalah fauna yang dapat bertahan hidup di iklim dingin. Hewan-hewan tersebut
mampu berhibernasi saat musim dingin datang. Hewan yang hidup di bioma ini
biasanya terletak di daerah selatan tundra yaitu di daerah yang beriklim sedang
dengan kutub. Sehingga daerah ini disebut dengan hutan boreal atau hutan
berawa. Hewan-hewan tersebut antara lain moose, ajag, beruang hitam, lynx,
serigala, serangga, dan burung. Selain itu terdapat pula hewan seperti tupai dan
mamalia kecil.
Beruang Grizlly
4. Hutan Tundra
Bioma Tundra adalah bioma yang banyak ditemui di daerah dengan suhu
lingkungan yang sangat rendah. Lingkungan dengan suhu yang rendah ini terdapat
di wilayah bumi sebelah utara dan terdapat dipuncak gunung yang tinggi. Di
kutub utara, bioma ini terletak di sekitar lingkar Artik, Greenland. Sedangkan, di
kutub selatan, bioma jenis ini ditemukan di daerah Antartika dan pulau-pulau kecil
di sekitarnya. Berdasarkan pembagian iklim, bioma tundra terdapat di daerah
beriklim es abadi (EF) dan iklim Tundra (ET).
Muscox
C. Kondisi Bioma di Masa Mendatang
Pemanasan Global merupakan peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut
dan permukaan bumi. Meningkatnya suhu bumi akan menyebabkan perubahanperubahan yang lain seperti kenaikan volume air laut akibat pencairan di daerah
kutub, meningkatnya intensitas fenomena cuaca ekstrem, serta perubahan jumlah
dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasa global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser , dan punahnya berbagai jenis
hewan. Salah satu dampak langsung dari pemanasan global adalah perubahan
iklim secara drastic. Iklim
kutub menyusut sekitar 990 ribu KM. hal ini dapat diketahui dari sebagian besar
gunung es semakin mengecil, penutup salju semakin menurun lebih awal pada
musim semi dan lau es di artik menurun sepanjang musim namun yang paling
dramatis adalah di musim panas. Dari proses mencairnya es dan salju di kawasan
kutub maka akan menyebabkan peningkatan permukaan air laut.
plankton, ikan, anjing laut dan beruang kutub. Sebab organism itu sangat
tergantung pada habitat lautan es disekitar kutub. JIka setiap musim panas lapisan
es mencair seluruhnya, artinya binatang-binatang ini kehilangan ruang hidupnya
dan juga makanannya, dan pada akhirnya banyak binatang khas kutub akan
musnah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Iklim Sub Polar dan Polar merupakan iklim yang menyokong keberadaan
ekosistem khusus yang mampu beradaptasi dengan keadaan.
2. Didalam ekosistem yang khusus ini, terdapat bioma yang menjadi ciri
khusus disetiap iklim, baik di Iklim Sub Polar dan Iklim Polar. Bioma dan
kekhususan yang dimiliki, diantaranya :
a. Hutan Deciduous
1) Karakteristik : Pada musim panas, tumbuhan subur dan
berdaun
lebat.
Pada musim
Amerika
utara,
Alaska,
semenanjung
DAFTAR PUSTAKA
Badan meteorology Klimatologi dan Geofisika.2015.Perubahan Iklim
Dengan alamat web : http://karangploso.jatim.bmkg.go.id/index.php/90klimatologi/analisis-klimatologi/artikel-perubahan-iklim/126-artikelperubahan-iklim#axzz3ldi7mJl9&gsc.tab=0
Diakses pada tanggal 12 september 2015 pukul 19.10
Cox, C. Barry, Peter D. Moore. 1985. Biogeography : An Ecological and
Evolutionary Approach (Fourth Edition). London : Blackwell Scientific
Publications
Deutsche Welle.2006. Pemanasan Global dan Lapisan Es di Kutub Bumi
Dengan alamat web : http://www.dw.com/id/pemanasan-global-danlapisan-es-di-kutub-bumi/a-2957925
Diakses pada tanggal 12 september 2015 pukul 19.00
Mc. Naughton, S. J, Larry L. Wolf. 1998. Ekologi Umum (Edisi Kedua).
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Septianraha.2013.Pemanasan Global 2
Dengan alamat web : http://www.slideshare.net/septianraha/pemanasanglobal-2-27744630
Diakses pada tanggal 12 september 2015 pukul 19.05
http://globalchange.gov/toolkit/ecoregions/. Ecoregion : Polar/Subpolar, diunduh
pada 13 September 2015
http://www.blueplanetbiomes.org/. Deciduous Forest, diunduh pada 13 September
2015
http://ths.sps.lane.edu/biomes/deciduous3/deciduous3.html. Deciduous Forest,
diunduh pada 11 September 2015
http://www.marietta.edu/~biol/biomes/tempded.htm. Biomes, diunduh pada 13
September 2015