Anda di halaman 1dari 3

Arsitektur Tropis - Bhiopilic

Iklim Tropis?
Apa yang mengakibatkan iklim sering berubah? Kadang hujan dan juga kadang kemarau? Hal
itu disebabkan karena adanya rotasi dan revolusi bumi. Diwilayah tropis contohnya Indonesia
terdapat 2 musin yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
a. Musim Kemarau biasanya udara akan terasa panas yang disebabkan oleh matahari yang
bersinar sangat terik, dan terkadang menyebabkan radiasi matahari yang terlalu
berlebih karena sinar UV dan terjadi kekeringan di beberapa tempat. Namun adapun
manfaat dari adanya sinar matahari yang terik seperti bermanfaat bagi penambak
garam. Sedangkan Musim Hujan, Musim ini bersifat dingin yang menyebabkan suhu
udara menjadi lembab, adapun beberapa cara yang disebut sebagai penangkal seperti
drainase.
b. Iklim dan Cuaca : Iklim merupakan Kondisi rata-rata cuaca berdasarkan kurun waktu
yang panjang, yang dimanana Kondisi bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan
topologi tempat. Sedangkan Cuaca adalah kondisi atmosfer di suatu tempat pada suatu
waktu tertentu, termasuk suhu udara, kelembaban, tekanan udara, kecepatan angin, dan
kondisi lainnya yang dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu dan dapat berbeda antara
satu tempat dengan tempat lainnya. Cuaca juga memiliki peran penting dalam
kehidupan sehari-hari, seperti dalam kegiatan pertanian, transportasi, dan rekreasi.
Adapun Unsur-unsur Iklim diantaranya :
1. Suhu dan kelembapan udara
2. Angin
3. Curah Hujan
4. Matahari
Ciri-Ciri Iklim Tropis Indonesia
1. Kelembapan tinggi. Mencapai 60-90 persen. Menyebabkan sebagian wilayah Indonesia
lembap
2. Kecepatan angin rendah. Rata-rata kecepatan setiap tahun relatif rendah
3. Suhu udara tinggi. Suhu siang hari yang tinggi, mencapai 34 derajat C
4. Curah hujan yang tinggi
5. Radiasi matahari dan paparan sinar UV yang tinggi
6. Adanya 2 musim yaitu Musim hujan dan kemarau.
Hal yang perlu dipertimbangkan ketika hujan: limpahan air hujan, angin yang menyertai hujan,
dampak kelistrikan/ petir, kelembapan yang tinggi. Apabila curah hujan terlalutinggi akan
menyebabkan terjadinya banjir dan naiknya angka penyakit Demam Berdarah. Sedangkan pada
saat musim kemarau akan terjadi kekeringan yang mengakibatkan panas yang berlebih dan
angin yang disertai debu kering yang cukup tebal.
Potensi dan Kendala yang dihadapi :
1. Ciri khas iklim tropis yang terletak pada 0-23,5 derajat C, LU/LS mendapatkan paparan
matahari sepanjang tahun, memberikan manfaat dalam penggunaaan sumber matahari sebagai
alternatif energi, Terang langit menjadi sumber terang alami. Angin sepoi memberikan manfaat
untuk menurunkan kelembapan ruangan.
2. Pancaran radiasi tinggi di daerah tropis berdampak pada bangunan, sehingga butuh
pengendalian. Tropis Indonesia yang lembab, menimbulkan jamur dikelola dengan strategi
desain yang tepat di daerah tropis lembab. 5 Faktor Penentu Desain Tropis diantaranya :
1. Lingkungan Iklim
2. Budaya
3. Teknologi
4. Material
5. Tren

Kriteria Desain yang diterapkan pada iklim Tropis :


1. Kondisi thermal. Suhu 26-27 derajat C, volume udara segar 30m3/ jam/ orang, gerakan udara
<0,25m/ detik
2. Kualitas udara. Udara yang segar tidak membawa unsur polutan dalam bangunan melalui
bahan dan penataan ruang
3. Kualitas ventilasi. Terdapat ruang yang cukup untuk pergantian udara dalam ruangan
4. Nyaman akustik

c. Pengertian Arsitektur Tropis


Tropis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan daerah atau iklim yang terletak di
sekitar khatulistiwa. Arsitektur tropis di desain untuk merespon kondisi iklim tropis. Arsitektur
tropis merupakan arsitektur yang akan meminimalisir penggunaan sistem aktif, seperti AC,
lampu, dll. Material yang kurang cocok berada di daerah tropis contohnya seperti kayu dan
baja. Penggunaan kayu kurang cocok karena akan mudah lapuk dan baja akan mudah berkarat.
Apabila material tersebut digunakan maka akan lebih diperhatikan pemasangann ya.
Pendekatan/Pengetahun ini diperlukan, karena iklim di Indonesia merupakan iklim tropis,
sebagai seorang arsitek perlu membuat desain bangunan yang bisa merespon iklim. Jika
pendekatan ini tidak digunakan, tidak bisa mengakomodasi iklim tsb
Ciri-ciri Arsitektur Tropis
1. Penggunaan atap miring, yang memudahkan jatuhnya air hujan.
2. Teritisan, untuk mencegah tampias dan mengurangi masuknya sinar matahari.
3. Cross ventilation yang berfungsi menjaga kestabilan udara yang masuk.
4. Material lokal, diperlukan material lokal karena daya tahan dan karakteristiknya akan
lebih cocok pada area tropis
5. Banyak tumbuhan, untuk menambah kesan asri dan rileks.
6. Penggunaan warna natural dan cerah, yang terkesan segar, hidup dan juga menyejukan.
7. Orientasi massa bangunan, harus menghindari bangunan yang memanjang dari Utara
ke Selatan agar tidak terpapar panas yang berkepanjangan

Anda mungkin juga menyukai