Anda di halaman 1dari 13

Tentang iklim mikro dan makro

NAMA: KELOMPOK
1. ASPEN RYUS TAFONAO
2. BOY WIRANDO
3. DEDI WIRANATA S
4. BUDI HARTONO
5. SANDRO
6. EDI NABABAN

IKLIM MIKRO DAN IKLIM MAKRO

Iklim mikro adalah faktor-faktor


kondisi iklim setempat yang
memberikan pengaruh langsung
terhadap kenikmatan (fisik) dan
kenyamanan (rasa) pemakai di
sebuah ruang bangunan.

Sedangkan iklim makro adalah kondisi iklim


pada suatu daerah tertentu yang meliputi area
yang lebih besar dan mempengaruhi iklim
mikro. Iklim makro dipengaruhi oleh lintasan
matahari, posisi dan model geografis, yang
mengakibatkan pengaruh pada cahaya
matahari dan pembayangan serta hal-hal lain
pada kawasan tersebut, misalnya radiasi panas,
pergerakan udara, curah hujan, kelembaban
udara, dan temperatur udara.

Cara mengelola/memanfaatkan iklim makro


- Membuka jendela pada utaraselatan
- Pohon perdu diletakkan di timur, sebab anginpada bulan
Maret-September kering (tidak membawa uap air),
sehingga tidak lembab. Jika menanam pohon di barat,
sebaiknya dipertinggi agar tidak membawa uap air masuk
ke ruangan
-Yang dibuka dinding timur, sehingga bila Desember,
angin tidak masuk
- Kamar mandi sebaiknya ditaruh di sebelah barat saja
agar cepat kering (tidak lembab)
- Angin yang baik adalah yang lewat depan/samping
(posisi bangunan tidak membelakangi angin). Angin dari
bawah dan atas tidak baik.

Iklim mikro dipengaruhi oleh faktor-faktor:


-Orientasi bangunan
-Ventilasi (lubang-lubang pembukaan di
dalam ruang untuk masuknya penghawaan)
-Sun shading (penghalang cahaya matahari)
-Pengendalian kelembaban udara
-Penggunaan bahan-bahan bangunan
-Bentuk dan ukuran ruang
-Pengaturan vegetasi

Keseimbangan Energi
Hal-hal yang berpengaruh terhadap keseimbangan energi
(thermal performance) adalah:
- Solar Heat Gains (sinar langsung, lingkungan, dll)
- Pemilihan bahan (BJ, kalor jenis, time lag, daya hantar)
- Warna
- Tekstur
- Dimensi (kantor, hotel, apartemen, pabrik)
- Teknologi pembayang dan bentuk perimeter (vertikal
horisontal, kisi-kisi, dan lain-lain)
- Teknologi insulasi (reflective, resistive, capacitive)
- Thermal Insulating Properties (dinding, atap, lantai)
- Ventilation System

Pembagian iklim
Hingga saat ini klasifikasi iklim banyak
berdasarkan penggunaan dalam ilmu pertanian.
Untuk aplikasi arsitektural, pembagian iklim lebih
erat hubungannya dengan faktor kenyamanan atau
comfort. Dalam hat ini iklim selanjutnya dapat
dibagi menjadi empat bagian:

1. Iklim Dingin (Cold Climate)


Masalah utama dari iklim ini adalah kurangnya
panas dari radiasi matahari Suhu udara rata-rata -15o C,
dengan kelembaban relatif yang rata-rata tinggi selama
musim dingin.
2. Iklim Moderat
Iklim ini ditandai dengan
variasi panas yang
berlebihan dan dingin yang
berlebihan pula, namun tidak
terlalu menyolok. Suhu
udara rata-rata terendah pada
musim dingin ialah -15o C
dan suhu terpanas adalah
sekitar 25o C.

3. Iklim Panas Kering


Iklim ini ditandai dengan
panas yang berlebihan,
udara kering, suhu udara
rata-rata 25o C - 45o C
terpanas dan 10o C
terdingin disertai dengan
kelembaban relatif yang
sangat rendah.

4. Iklim Panas Lembab Iklim ini


ditandai dengan panas yang
berlebihan disertai dengan
kelembaban relatif yang tinggi
pula. Suhu udara rata-rata di atas
20o C dengan kelembaban relatif
sekitar 80-90 %.

Komponen-komponen Iklim
1. Angin (Air
Movement)
Adalah pergerakan
udara atau udara yang
bergerak. Gerakan
mempunyai arah dan
kecepatan (v) serta
percepatan

2. Kelembaban
Adalah Jumlah kandungan
uap air dalam satuan
volume udara. Iklim laut
ditandai dengan
kelembaban tinggi
sedangkan iklim
kontinental ditandai
dengan kelembaban
rendah.

3. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air
yang jatuh di permukaan tanah
datar selama periode tertentu yang
diukur dengan satuan tinggi (mm)
di atas permukaan horizontal bila
tidak terjadi evaporasi, runoff dan
infiltrasi. Satuan CH adalah mm,
inch.
terdapat beberapa cara mengukur
curah hujan.

Pengaruh Iklim Mikro TerhadapHutan

Hubungan antara hutan dan iklim


mikro telah banyak dibahas secara
ilmiah, hubungan saling
ketergantungan antara satu sama
lain menyebabkan banyak aspek
yang dapat dikaji dan diteliti, salah
satunya jika terjadi perubahan
penggunaan lahan dari hutan
menjadi non hutan.

Hutan merupakan komponen


penyeimbang berbagai siklus di
alam, termasuk untuk sirkulasi
iklim dan cuaca skala lokal. Peran
hutan dalam mengatur
temperatur bumi dan pola cuaca
adalah dengan menyimpan
karbon dan air dalam jumlah
besar, fungsi sebagai pengatur ini
juga memberikan pengaruh yang
sangat besar pada iklim lokal.

Anda mungkin juga menyukai