Anda di halaman 1dari 44

ARSITEKTUR TROPIS

PENGENALAN
LINGKUNGAN
TROPIS

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


UNIVERSITAS TADULAKO
DEFINITION OF CLIMATE

 IKLIM adalah perubahan kondisi CUACA yang relatif tetap dan


secara berkala karena pengaruh perputaran bumi.
 IKLIM merupakan sekumpulan kondisi cuaca yang memiliki
karakteristik tertentu dari suatu lokasi gografis dalam kurun waktu
tertentu (Szokolay, 1980).
 CUACA merupakan perubahan kondisi ATMOSFER yang
sifatnya setempat, dalam kurun waktu pendek, dan terjadi akibat
bentang alam seperti pantai, gunung dan padang rumput .
 Cuaca adalah adalah serangkaian kondisi dari atmosfer yang
terjadi pada suatu lokasi dan dalam waktu yang lebih singkat
(Szokolay, 1980).
ASPEK IKLIM

Aspek-aspek iklim meliputi :


Menurut Markus dan Morrris, 1998
 Radiasi matahari,
 Temperatur
 Kelembaban
 Angin
Menurut Evans, 1980 (ditambahkan)
 Presipitasi
 kondisi awan
SKALA IKLIM
Menurut Markus dan Morris (1980)

Iklim Global, yakni yang terbentuk dari fungsi matahari


terhadap bumi yang tergantung kepada posisi sumbu axis
bumi terhadap sumbu ekliptik, rotasi bumi, dan perbedaan
penyerapan dan pemantulan dari radiasi matahari oleh
daratan dan lautan yang luas. Skala iklim ini dikenal dengan
pembagian garis lintang pada bumi, yaitu iklim tropis
lembab, iklim tropis kering, iklim sedang dan iklim dingin.

Iklim Regional/ Macroclimate, pada skala ini iklim


global sangat bergantung pada kondisi topografi dan
perubahan pada penutup permukaan, dimana skalanya
hingga radius 1000 km.
SKALA IKLIM (LANJUTAN)
Menurut Markus dan Morris (1980)

Iklim lokal/topoclimate, yang jaraknya dalam


radius 10 km secara horizontal, dan secara vertikal
mencapai 1km, yang dipengaruhi oleh bentuk
permukaan tanah, efek dari aktifitas manusia seperti
bangunan yang memancarkan panas dan polusi, pola
pertanian sehingga memberikan perbedaan
pengukuran yang signifikan terhadap iklim lokal.

Iklim mikro/microclimatic, merupakan kondisi


iklim yang paling penting bagi para desainer dimana
areanya terbatas hingga radius 1km secara horizontal,
dan 100m secara vertikal.
ASPEK IKLIM

Skala Iklim :
Iklim Skala Contoh
Macro-climate/ Sangat besar Benua, Negara
global Jarak: radius ±1000 km
Meso-climate/ Moderat Negara bagian, Kota
regional Jarak: radius ±100 km
Microclimate/ Kecil City block (Ha), taman,
Topoclimatic Jarak: radius ±10 km daerah lembah,
(lokal) perbukitan, pesisir
(pinggir laut)
Micro-climate Sangat kecil Pedestrian, lansekap di
Jarak: ±100 m sekitar bangunan
ASPEK IKLIM

Radiasi Matahari
 Radiasi matahari penyebab semua ciri umum iklim
dan berpengaruh ke kehidupan manusia
ASPEK IKLIM

Radiasi Matahari
 Besarnya radiasi matahari yang membentuk
keseimbangan termal bumi bergantung pada:
- Energi radiasi matahari,
- Pemantulan permukaan bumi,
- Berkurangnya oleh penguapan
- Arus radiasi di atmosfir
ASPEK IKLIM

Radiasi Matahari
ASPEK IKLIM

Radiasi Matahari
Pengaruh radiasi matahari ditentukan oleh :
Durasi Radiasi : lama penyinaran matahari setiap hari
tergantung pada musim, garis lintang geografis dan
kepadatan awan
Intensitas Radiasi, tergantung pada energi radiasi absolut,
hilangnya energi pada atmosfir, sudut jatuh pada bidang yang
disinari dan penyebaran radiasi
Sudut Jatuh, tergantung pada sudut lintang geografis,
musim dan lama penyinaran harian
Faktor lain : kondisi permukaan bumi (tanah).
ASPEK IKLIM

Radiasi Matahari
Durasi
ASPEK IKLIM

Radiasi Matahari
Sudut Jatuh
ASPEK IKLIM

Radiasi Matahari
Pembayangan
ASPEK IKLIM

Radiasi Matahari
Faktor lain yang mempengaruhi radiasi matahari :
Kondisi permukaan bumi /(ground cover),
berhubungan dengan refleksi atau pantulan radiasi matahari
pada permukaan tanah
Kecuraman permukaan, semakin tinggi geographical
altitude dan solar altitute menyebabkan nilai radiasi semakin
tinggi (Oki dan Shina, 2003)
ASPEK IKLIM

Radiasi Matahari di Daerah Tropis


• Daerah tropis yang terletak di sekitar khatulistiwa
mengakibatkan intensitas radiasi matahari yang tinggi
sepanjang tahun serta pantulan yang kuat

• Durasi waktu remang pagi dan senja sangat pendek,


semakin jauh dari khatulistiwa akan semakin panjang
waktu remangnya.

• Cahaya siang bermula dan berakhir bila matahari berada


sekitar 18°di bawah garis horizon.
ASPEK IKLIM

Permasalahan Akibat Radiasi MH di Daerah Tropis


• Radiasi yang berlebih rasa panas dan mempengaruhi
kondisi fisik&psikologis manusia
• Cahaya yang kuat & kontras yang besar dalam nilai
keterangan (brighness) tidak menyenangkan
• Tropis kering : kesilauan akibat pantulan o/ tanah dan
bangunan (mata memandang ke bawah =silau)
• Tropis basah : tingginya kelembaban menyebabkan silau
pada langit (mata memandang ke atas=silau)
ASPEK IKLIM

Penanganan Radiasi Matahari pada Desain Tropis


 Fasad terbuka menghadap selatan/utara agar radiasi
langsung rendah
 Tropis basah : perlu pelindung pada semua lubang
bangunan terhadap cahaya langsung dan tidak langsung,
karena bila langit tertutup awan maka seluruh bidang
langit ad/ sumber cahaya
 Tropis kering : musim panas butuh pelindung pada
lubang bangunan.
 Desain pelindung fasad berbeda pada 4 sisi bangunan
karena perbedaan penerimaan radiasi
ASPEK IKLIM
Penanganan Radiasi Matahari pada Desain Tropis
 Kesilauan diatasi dengan penghijauan (vegetasi),
vegetasi rendah/rerumputan mengurangi kesilauan tanah,
vegetasi tinggi mengurangi kesilauan langit
 Tropis kering : permukaan tanah tidak terlalu terang,
bidang pantul cahaya ke jendela tetap diwarnai yang gelap
 Tropis basah : pintu/jendela untuk sirkulasi udara dibuat
sebesar mungkin dan terlindung dari cahaya yang
menyilaukan
 Pemilihan material bangunan dengan mempertimbangkan
nilai2 pemantulan dan penyerapan cahaya
ASPEK IKLIM

Temperatur

 Temperatur gejala dari adanya panas (bahang) dalam


suatu zat (Szokolay,2000), besaran yang menyatakan
derajat panas dingin suatu benda.
 Temperatur memiliki Skala Celsius didasarkan pada air
dengan titik beku 0◦C dan titik didih 100◦C.
 Pengukuran temperatur menggunakan termometer
 Daerah yang paling panas adalah yang paling banyak
menerima radiasi matahari yaitu daerah khatulistiwa.
ASPEK IKLIM

Temperatur
Temperatur Udara di Daerah Tropis
 Tropis lembab : temperatur udara bulanan rata2 20°C-
30°C.
 Tropis kepulauan : temperatur bervariasi di daerah di atas
20° dari khatulistiwa dan suhu bulanan rata2 dapat turun
<20°C
 Dataran tinggi ekuator : penurunan temperatur rata2 4°C
dari dataran rendah
 Tropis kering : temperatur udara harian >15°C dari
khatulistiwa, peningkatan berdasarkan jarak dari
khatulistiwa
(Evans, 1980)
ASPEK IKLIM

Temperatur
Temperatur Udara di Daerah Tropis

• Pada musim panas temperatur dapat mencapai 38°C


dengan fluktuasi temperatur harian dan tahunan lebih kecil
dibanding pada iklim tropis kering.
 Perbedaan temperatur siang dan malam hari tidak terlalu
besar.

(Evan, 1980)
ASPEK IKLIM
Temperatur
Permasalahan Akibat Temperatur di Daerah Tropis
 Panas tertinggi dicapai 2 jam setelah tengah hari karena radiasi
langsung bergabung dengan temperatur udara yang sudah tinggi
 Penambahan panas terbesar pada fasad barat bangunan
 Temperatur udara sudah naik sebelum matahari terbit karena
penyebaran radiasi pada langit
 Temperatur yang tinggi juga akibat pantulan radiasi pada permukaan
tanah dan bangunan ( Lippsmeier, 1980)
 Terjadinya overheating sepanjang tahun diindikasikan dengan
keringat yang berlebihan pada manusia.
ASPEK IKLIM
Temperatur
Penanganan Temperatur yang Tinggi di Daerah Tropis
 Menghindari radiasi langsung matahari ke bangunan dengan
memberikan pembayangan (shading) sebagai pelindung

 Pemilihan material selubung bangunan dengan mempertimbangkan


tingkat penyerapan panas.
Mis : daerah tropis lembab dengan radiasi balik yang kecil
(kehilangan panasnya cepat) menggunakan material dengan tingkat
serapan yang kecil dan tingkat pemantulan yang tinggi agar tidak
menyimpan panas tetapi dipantulkannya kembali ke atmosfir.

(Lippsmeier, 1980)
ASPEK IKLIM
KELEMBABAN UDARA
 Udara  campuran oksigen dan nitrogen,atmosfer mengandung
berbagai jumlah uap air ( Szokolay, 2004)
 Air dalam atmosfer, berupa uap (gas), butir-butir air atau es yang
melayang-layang(awan, kabut).
 Kelembaban udara  kandungan sejumlah uap air pada atmosfer.
Berbeda dengan oksigen dan nitrogen yang memiliki proporsi yang
seragam dalam udara, jumlah uap air di atmosfer sangat bervariasi
(Kukreja, 1978)
 Jumlahnya sekitar 2% dari massa seluruh atmosfer. Tetapi jumlah ini
tidak tetap dan berkisar antara hampir 0%-5%
ASPEK IKLIM
KELEMBABAN UDARA
ASPEK IKLIM
KELEMBABAN UDARA
Jenis Kelembaban Udara
 Kelembaban Relatif (Relatve Humidity)
RH : proporsi dari tekanan uap air aktual (e) dalam tekanan jenuh (E), yang dinyatakan
sebagai persentase.
RH : perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu
yang sama.
Misalnya pada suhu 27°C, setiap 1 m3 udara maks. dapat memuat 25 gram uap air (E) di
suhu yang sama ada 20 gram uap air (e), maka RH adalah :

 Kelembaban Absolut (Mutlak)


Kelembaban absolut/mutlak : banyaknya uap air (massa) dalam gram pada 1 m 3
Contoh : pada 1 m3 udara dengan suhu 25°C terdapat 15 gram uap air maka kelembaban
mutlak = 15 gram.
Perbandingan antara massa uap air (g) terhadap volume udara (m3) dinyatakan sebagai
kerapatan uap air (ρv ).
Kukreja (1979)
ASPEK IKLIM

KELEMBABAN UDARA
Kelembaban Udara di Daerah Tropis
 Tropis lembab : Kelembaban tinggi sepanjang tahun
rata2>60% dan kelembaban maks.90-100%
 Tropis kepulauan : Kelembaban dapat turun hingga di
bawah 60% di bulan kering.
 Dataran tinggi ekuator : Kelembaban cukup tinggi (lebih
rendah dari iklum panas lembab)
 Tropis kering : Kelembaban sekitar 30-45%, meningkat
pada musim dingin.
(Evans, 1980)
ASPEK IKLIM

KELEMBABAN UDARA
Pengukuran Kelembaban Udara
Dalam mengukur kelembaban dapat
menggunakan hygrometer
bola basah (WBT) dan kering
(DBT)

Sensor Relative Humidity


HS-15P adalah sensor
kelembaban relatif
ASPEK IKLIM

KELEMBABAN UDARA
Permasalahan Kelembaban Udara di Daerah Tropis
 Kelembaban udara yang rendah menyebabkan iritasi kulit
 Kelembaban udara yang tinggi dapat menghambat penguapan
permukaan kulit. Dalam melawan pengurangan ini, tubuh
menyebarkan keringat sehingga meningkatkan penguapan dari
permukaan kulit (Givoni, 1998).
 Bahan bangunan dapat menyerap, zat organik memiliki daya serap
lebih tinggi dari bahan anorganik.
 Udara dengan kandungan uap air tinggi menembus melalui bahan
/ruang kosong dari struktur ke daerah bertekanan uap rendah (Olgya, 1992)
ASPEK IKLIM

KELEMBABAN UDARA
Penanganan Kelembaban Udara di Daerah Tropis
 Kelembaban udara yang tinggi menyebabkan
ketidaknyamanan ruang dan efek fisiologis dapat diatasi
dengan memberikan pengaliran udara (Givoni, 1998).
 Penyediaan ventilasi yang baik pada bangunan merupakan
solusi yang harus di berikan pada bangunan agar udara
dapat tetap mengalir lancar dari dan ke dalam bangunan
untuk menurunkan tingkat kelembaban udara di daerah
tropis
ASPEK IKLIM

GERAKAN UDARA (ANGIN)


 Angin  salah satu parameter iklim yang sangat mempengaruhi suhu
lingkungan melalui pemanfaatan alirannya terhadap bangunan
maupun lingkungan.
 Angin terjadi karena panasnya matahari menghangatkan udara dan
pengaruh rotasi bumi sehingga udara naik dan bergerak dari satu
tempat ke tempat lainnya (Frick dan Mulyani, 2006)
 Anginbentuk alami dari udara, dimana merupakan atmosfer yang
mengelilingi bumi dalam bentuk gas dan pergerakannya terjadi karena
perubahan posisi udara tanpa memperhatikan penyebab
pergerakannya (Boutet, 1987)
 Prilaku pergerakan angin ditandai oleh tiga variabel, yaitu; velositas
atau kecepatan, arah, dan turbulensi (Lechner, 2000).
ASPEK IKLIM
GERAKAN UDARA
Prinsip aliran udara
• Udara mengalir dari temperatur tinggi  temperatur rendah
• Udara memiliki massa dan momentum yang dapat
dibelokkan/diarahkan apabila terdapat penghalang
• Angin dapat dibelokkan alirannya oleh vegetasi/bangunan &
cenderung kembali ke arah semula.
• Aliran udara laminar yang halus dengan udara yang berdekatan
bergerak ke arah dan kecepatan yang sama.
• Bernouli effect yang disebabkan oleh penurunan tekanan dimana aliran
udara dipercepat untuk melingkupi suatu bentuk
• Ventury effect yang disebabkan oleh aliran udara laminar dipercepat
melewati bukaan.
• Stack effect yang disebabkan oleh perbedaan tekanan yang tinggi pada
cerobong dibanding tekanan di luar bangunan.
• Cross ventilation yang membutuhkan bukaan inlet dan outlet.
Moore (1993)
ASPEK IKLIM
GERAKAN UDARA
Pola aliran udara
 Laminar, pola aliran udara yang mengalir bertumpukan atau
bersebelahan satu sama lain dalam sebuah garis lurus dan memudar
diperkirakan karena tingkat gangguan yang kecil.
 Separated, pola ini terjadi setelah pengaruh dari faktor-faktor
eksternal berkurang, udara kembali bergerak dengan pola laminar
tetapi terdapat beberapa lapisan berbeda
 Turbulent, terjadi karena faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
pola laminar sehingga pola aliran menjadi acak dan sulit
diperkirakan.
Boutet (1987)
ASPEK IKLIM
GERAKAN UDARA
Aliran udara
ASPEK IKLIM
GERAKAN UDARA
Kecepatan Angin Di Tropis
 Kecepatan angin rata-rata pada dasarnya rendah.
 Gerakan udara lambat terutama di daerah hutan rimb,
bertambah cepat bila hujan turun, sampai kekuatan angin
6 atau lebih. biasanya terdapat satu atau dua arah angin
utama.
 Besarnya kecepatan angin dipengaruhi oleh ketinggian,
kekasaran permukaan, bentuk permukaan
ASPEK IKLIM
GERAKAN UDARA
Permasalahan Kecepatan Angin Di Tropis
 Hubungan gerakan udara dengan suhu, dimana suhu tinggi dapat
dikurangi sampai titik tertentu melalui gerakan udara. Pada
temperatur rendah, kita merasakan sakit-efek angin lebih intens.
Pada suhu yang sangat tinggi, gerakan udara tidak cukup untuk
mengimbangi keuntungan panas tubuh.

 Hubungan gerakan udara dengan kelembaban, dimana pada


kelembaban tinggi dan suhu yang tinggi, ada batas dimana angin
dapat membawa efek panas karena penguapan dibantu oleh
pergerakan udara. Seiring dengan peningkatan kecepatan angin
menyebabkan tingkat kenyamanan meningkat.
ASPEK IKLIM
GERAKAN UDARA
Penanganan Kecepatan Angin Di Tropis
Dalam mengurangi ketidaknyamanan akibat
meningkatnya suhu udara maka dapat dilakukan melalui
peningkatan gerakan udara, menurunkan suhu dan
kelembaban. Sebaliknya, suhu rendah dapat diatasi
dengan mengurangi gerakan udara dan suhu dengan
radiasi yang tinggi (Kukreja, 1978)
ASPEK IKLIM
PRESIPITASI

 Presipitasi terbentuk oleh kondensasi atau sublimasi uap


air.
 Bentuk presipitasi : hujan, hujan gerimis, hujan es/hujan
salju serta embun pada permukaan bumi
 Pembentukan presipitasi karena pengumpulan partikel
air pada tetesan air terutama awan yang bergerak
vertikal, kristal garam di lautan dan partikel lain di
atas daerah industri.
ASPEK IKLIM
PRESIPITASI
ASPEK IKLIM
PRESIPITASI
Presipitasi Di Tropis
 Presipitasi terjadi selama musim hujan, dkhatulistiwa
terjadi 2 x setahun
 Presipitasi menjadi intensif bila awan bergerak vertikal ke
ketinggian dengan temperatur 0°Ckondensasi dalam bentuk kristal
es
 Hujan tropis bisa terjadi tiba2 dengan intensitas tinggi
 Iklim tropis dengan suhu tinggi menyebabkan penguapan tinggi dan
menyebabkan kelembaban udara yang tinggi. Kelembaban udara
yang tinggi akan menyebabkan curah hujan yang tinggi.
 Curah hujan tahunan rata-rata melebihi 1000mm.
 Perbedaan antar musim hampir tidak ada, kecuali periode sedikit
hujan dan banyak hujan dengan angin keras.
ASPEK IKLIM
PRESIPITASI
Permasalahan Akibat Presipitasi Di Tropis
 Hujan dengan intensitas tinggi dengan jumlah air yang besar
menimbulkan banjir
 Aliran air yang besar menyebabkan erosi tanah, merusak jalan serta
pondasi bangunan
ASPEK IKLIM
PRESIPITASI
Penanganan Presipitasi Di Tropis
 Mengatur posisi bangunan terhadap kemiringan.
Bangunan sejajar kemiringan lebih baik dari tegak lurus
 Menyediakan saluran air (drainase) atau kanal yang
tepat
 Pencegahan erosi.
 Konstruksi bangunan seperti selubung penutup luar
juga berfungsi sebagai pelindung hujan dibuat
lebih kuat
 Konstruksi atap harus kuat, material anti insekta dan
jamur, serta dilengkapi peredam suara hujan
ASPEK IKLIM
KONDISI LANGIT
 Kondisi langit di daerah tropis pada
umumnya cerah dengan kesilauan yang
kuat, awan 50% atau lebih.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai